//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?  (Read 8777 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« on: 04 February 2011, 03:04:35 PM »
Dalam tradisi Thailand, menjadi bhikkhu sementara adalah kebanggaan, bahkan lelaki yang belum pernah menjadi bhikkhu kurang layak dijadikan suami. Karena itu, banyak lelaki yang menjadi bhikkhu untuk sementara waktu sebelum mereka menikah. Ada yang mengatakan bahwa mereka akan menjadi bhikkhu sekitar sebulan sebelum pernikahan dan hal ini dilakukan setelah bertunangan. Ketika hari lepas jubah datang, sang tunangan datang untuk menjemput tunangannya yang sedang menjalani kehidupan monastik saat itu. Kepada teman-teman bhikkhu yang lain, sang bhikkhu berkata "Ini adalah tunangan saya." Pertanyaannya, bolehkan bhikkhu bertunangan atau memiliki pacar? Kalau tidak boleh, apakah dasar peraturannya? Kalau boleh, tidakkah hal itu melanggar azas kehidupan monastik yang berprinsip meninggalkan kehidupan keduniawian?
Mari didiskusikan.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #1 on: 04 February 2011, 03:10:37 PM »
biar bagaimanapun juga tunangan adalah calon suami/istri, status yg masih belum sah sebagai spouse, belum ada ikatan secara resmi, jadi IMO tidak ada pelanggaran dalam hal ini.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #2 on: 04 February 2011, 03:20:40 PM »
bukan nya untuk menjadi bhikku itu harus menjadi samanera atau samaneri dulu? baru menjadi bhkikku yang menerima patimokha.

kalau menjadi bhikku sementara ini apakah mereka telah melalui proses menjadi samanera dulu baru menjadi bhikku sementara?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #3 on: 04 February 2011, 03:23:03 PM »
kalo peraturan tertulis sepertinya gak ada yang dilanggar..cuman tujuan jadi bikkhu nya tdk mulia karena hanya bertujuan agar dipandang masyarakat..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #4 on: 04 February 2011, 03:29:59 PM »
IMO tidak jadi masalah apapun tujuan seseorang dalam menjalani kehidupan kebhikkhuan sepanjang ia menjalankan kehidupan kebhikkhuan itu dengan baik.

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #5 on: 04 February 2011, 04:02:58 PM »
Karena memang pada dasarnya tidak ada maksud jadi bhikkhu, makanya bertunangan.
Bertunangan bukanlah suatu perbuatan tercela, lagipula dilakukan sebelum memasuki Sangha. Jadi tentu itu bukan pelanggaran.
Para bijaksana tentu tidak menyarankan menjadi samanera ataupun bhikkhu hanya untuk waktu yang singkat. Itu adalah keputusan masing-masing.
Ada anggapan bahwa; "daripada tidak sama sekali, bukankah lebih baik satu bulan melatih diri?"
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #6 on: 04 February 2011, 04:45:10 PM »
Kepada teman-teman bhikkhu yang lain, sang bhikkhu berkata "Ini adalah tunangan saya."

Maksudnya tunangannya datang menjenguk bhikuna atau cuma ditunjukin foto2 tsb ?


Nah kalau tunangannya super cantik, kan ini menjadi masalah...
selama latihan sih lebih baik, sih tunangan tidak muncul dehh di wihara (tempat latihan)
   nah apalagi selain cantik dan wangi sekali kan memusingkan bhiku lainnya....

tapi kalau cuma statement, gw udah tunangan dan pingin menjadi bhiku setahun.... sih ok2 aja dehhh

apakah org Thai kebanyakan menjalankan hidup kebikuan sesaat dan juga berumah tangga kemudian ?

mungkin begitu ya....

nahhh kalau posting foto canlon disini... gw suka dehhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #7 on: 04 February 2011, 05:39:16 PM »
saya pernah dengar cerita teman yang hidup di Thailand cukup lama, bahwa umumnya orang tua (calon mertua) lebih senang menantu/calon menantu yang pernah praktek jadi Bhikkhu,
dan para orang tua lebih yakin bahwa calon menantu/menantu yang pernah jadi Bhikkhu (praktik kehidupan monastik) prilaku pasti lebih baik/benar.

maaf OOT
dan biasanya setiap tahun jika Raja Ulang Tahun, ratusan polisi (dipilih) menjadi Bhikkhu sementara (selama 2 minggu) dan perbuataan baik ini (menjadi Bhikkhu) dilimpahkan kepada raja, agar panjang umur.
Saya pernah bertemu momen ini di Bangkok, sewaktu dana makanan (saibat)* pagi di pasar(jalan), sekelompok ratusan Bhikkhu (mantan polisi) lagi pindapata.

* saibat = istilah orang Thailand, dana makanan (memasukkan makanan) di bowl (Bhikkhu pindapata)

semoga bermanfaat

 _/\_

 :backtotopic:


« Last Edit: 04 February 2011, 05:42:37 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #8 on: 04 February 2011, 06:50:59 PM »
Itu namanya kebajikan yg bermata kail,spt kasus Nanda yg menginginkan bidadari surga dg menjd bhikkhu. Bedanya,krn Sang Buddha yg membimbing,Bhikkhu Nanda dpt melepaskan keinginannya & mencapai kesucian Arahat.

Saya setuju dg pendpt sdr. Indra bhw jk dijalankan dg benar kebhikkhuannya gak masalah.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #9 on: 08 February 2011, 08:17:43 PM »
lah berarti proses bhikku instant ini memotong proses natural/normal yang harus nya melalui proses menjadi samanera dan samaneri dulu selama beberapa waktu tapi lsg jadi bhikku gitu dari umat awam.

Menjadi pertanyaan proses normal menjadi bhikku seperti apa sihh prosesnya?
lalu boleh dong seseorang menjadi bhikku selamanya dengan proses instant ini? toh tidak perlu lagi menjadi samanera dan samaneri dulu.
« Last Edit: 08 February 2011, 08:20:27 PM by daimond »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #10 on: 08 February 2011, 08:49:38 PM »
lah berarti proses bhikku instant ini memotong proses natural/normal yang harus nya melalui proses menjadi samanera dan samaneri dulu selama beberapa waktu tapi lsg jadi bhikku gitu dari umat awam.

Menjadi pertanyaan proses normal menjadi bhikku seperti apa sihh prosesnya?
lalu boleh dong seseorang menjadi bhikku selamanya dengan proses instant ini? toh tidak perlu lagi menjadi samanera dan samaneri dulu.

seseorang yg ditahbiskan menjadi samanera di pagi hari, bisa ditahbiskan menjadi bhikkhu pada sore hari di hari yg sama. atau begitu penahbisan menjadi samanera selesai langsung dilanjutkan dengan penahbisan menjadi bhikkhu.

Offline Terasi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 12
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #11 on: 19 February 2011, 09:19:32 PM »
Lain ladang lain belalang. Sebenarnya agak menyedihkan juga, masa urusan begini jadi tes kelayakan calon menantu... tapi kita tak ada hak mengecam tradisi negara lain. Mungkin pada awalnya niatnya baik, untuk melatih anak-anak muda jadi manusia yang lebih baik, untuk mengenalkan mereka pada praktek Dhamma, syukur-syukur nyantol jadi bhikkhu beneran.

Offline junxiong

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 940
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #12 on: 20 February 2011, 02:31:35 PM »
Setuju... dengan bro Terasi..  Bagaimanapun juga itu adalah tradisi negara lain. Kita tidak bisa judge tradisi mereka, karena pola pikir kita sudah pastinya akan berbeda. Saya rasa menjadi bikkhu di sini tentunya hanya untuk melatih diri. Bikkhu-bikkhu "sementara" ini tentunya tidak akan melakukan kegiatan yang dilakukan bikkhu sesungguhnya bukan, seperti membabarkan dhamma, blessing atau kegiatan-kegiatan lain selain melatih diri? Kalau hanya melatih diri sehingga lebih dewasa, lebih baik perilakunya, saya rasa itu adalah baik...
"The most likely way for the world to be destroyed, most experts argue, is by accident. That’s where we come in; we’re computer professionals. We cause accidents." - Nathaniel Borenstein

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #13 on: 26 February 2011, 11:54:56 PM »
bukan nya untuk menjadi bhikku itu harus menjadi samanera atau samaneri dulu? baru menjadi bhkikku yang menerima patimokha.

kalau menjadi bhikku sementara ini apakah mereka telah melalui proses menjadi samanera dulu baru menjadi bhikku sementara?

setahu saya, untuk menjadi bhikkhu tidak harus menjadi samanera dulu..
5 bhikkhu pertama yang ditahbiskan oleh Sang Buddha tidak melewati proses jadi samanera dulu. justru saman diperkenalkan belakangan saat Rahula akan menjalankan kehidupan suci.
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #14 on: 27 February 2011, 12:05:46 AM »
setahu saya, untuk menjadi bhikkhu tidak harus menjadi samanera dulu..
5 bhikkhu pertama yang ditahbiskan oleh Sang Buddha tidak melewati proses jadi samanera dulu. justru saman diperkenalkan belakangan saat Rahula akan menjalankan kehidupan suci.

dengan pengecualian penahbisan melalui formula "ehi bhikkhu", di dalam banyak sutta hampir semuanya menceritakan penahbisan 2 tahap untuk menjadi bhikkhu. yaitu, pertama pelepasan keduniawian (pabbaja), dan dilanjutkan dengan penahbisan menjadi anggota Sangha (higher ordination)
« Last Edit: 27 February 2011, 12:09:11 AM by Indra »

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #15 on: 27 February 2011, 12:30:26 AM »
Pertanyaannya, bolehkan bhikkhu bertunangan atau memiliki pacar? Kalau tidak boleh, apakah dasar peraturannya? Kalau boleh, tidakkah hal itu melanggar azas kehidupan monastik yang berprinsip meninggalkan kehidupan keduniawian?
Mari didiskusikan.

menurut saya, perlu lihat dulu konteksnya.. hubungan tunangan / pacar / istri itu terjadi sebelum atau sesudah menjalankan kehidupan "bhikkhu sementara"? (sebenarnya kurang pas kalau ada sebutan "bhikkhu sementara", karena bhikkhu boleh lepas jubah kapanpun dia mau, dan tidak ada keharusan untuk menjadi bhikkhu sampai meninggal. jadi cukup kita sebut bhikkhu saja).

kalau hubungan itu sudah ada sebelumnya, maka setelah bhikkhu itu lepas jubah, hubungan yang sudah ada sebelumnya silakan dilanjutkan. yang perlu diperhatikan adalah saat menjalankan kehidupan bhikkhu, hubungan tunangan / pacar / istri seharusnya menjadi tidak berlaku (pending). si bhikkhu seharusnya tidak memperlakukan pasangannya itu sebagai tunangan / pacar / istri, tetapi memperlakukannya dengan hubungan bhikkhu-umat.

tapi kalau sebelum menjadi bhikkhu belum ada hubungan tunangan / pacar / istri, lalu kemudian baru menjalin hubungan tunangan / pacar / istri, maka ini bisa menjadi masalah yang serius.. kalau seandainya tidak mampu menahan perasaan saling suka, alangkah baiknya si bhikkhu lepas jubah dulu, baru kemudian menjalin hubungan yang baru.. :D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #16 on: 27 February 2011, 12:48:33 AM »
menurut saya, perlu lihat dulu konteksnya.. hubungan tunangan / pacar / istri itu terjadi sebelum atau sesudah menjalankan kehidupan "bhikkhu sementara"? (sebenarnya kurang pas kalau ada sebutan "bhikkhu sementara", karena bhikkhu boleh lepas jubah kapanpun dia mau, dan tidak ada keharusan untuk menjadi bhikkhu sampai meninggal. jadi cukup kita sebut bhikkhu saja).

kalau hubungan itu sudah ada sebelumnya, maka setelah bhikkhu itu lepas jubah, hubungan yang sudah ada sebelumnya silakan dilanjutkan. yang perlu diperhatikan adalah saat menjalankan kehidupan bhikkhu, hubungan tunangan / pacar / istri seharusnya menjadi tidak berlaku (pending). si bhikkhu seharusnya tidak memperlakukan pasangannya itu sebagai tunangan / pacar / istri, tetapi memperlakukannya dengan hubungan bhikkhu-umat.

tapi kalau sebelum menjadi bhikkhu belum ada hubungan tunangan / pacar / istri, lalu kemudian baru menjalin hubungan tunangan / pacar / istri, maka ini bisa menjadi masalah yang serius.. kalau seandainya tidak mampu menahan perasaan saling suka, alangkah baiknya si bhikkhu lepas jubah dulu, baru kemudian menjalin hubungan yang baru.. :D

memang secara vinaya tidak ada "bhikkhu sementara" tetapi ada peraturan dalam vinaya yg tidak memperbolehkan pejabat pemerintahan/kerajaan untuk menjadi bhikkhu, dan untuk mengakomodasi para PNS ini, di negara2 Buddhis dibuatlah program2 khusus menjadi bhikkhu sementara dengan memanfaatkan hari libur atau cuti, misalnya 1 minggu, 1 bulan, dst...

Offline Xcript

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 137
  • Reputasi: 8
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #17 on: 07 March 2011, 03:50:34 PM »
Terlepas dari peraturan kebhikkhuan ataupun peraturannya,
menjadi seorang samanera sementara (biarpun telah bertunangan),
sebenarnya tidak masalah. Sampai di sini masih oke.

Akan tetapi, setelah menjelang selesainya masa "retret",
sebaiknya tidak yang bersangkutan tidak menunjukkan sikap
"nafsunya" ketika masih berpenampilan sebagai seorang samana.
Kalau dipandang dari segi kelayakan, rasanya kurang pantas untuk
dilakukan. Sampai di sini, sudah timbul ketidak-pantasan yang
terlihat.

Idealnya (bagi saya) :
Ketika menjelang retret, sebaiknya yang bersangkutan tidak perlu
dijemput oleh sang calon pasangan hidup, biarkan ia dijemput oleh
teman atau orang tua, namun kalaupun dijemput oleh calon pasangan
hidup, sebaiknya tidak mengumbar atau membanggakan atau
menyombongkan hal tersebut kepada rekan2nya sepelatihan.
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit

Offline riveamaretta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 117
  • Reputasi: -2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #18 on: 22 March 2011, 04:13:38 PM »
Kalau menurut saya sih, cara seperti kurang itu tuh kurang berkenan. Mengapa? soalnya ketika seseorang ingin menjalani kehidupan suci,hendaknya dipertahankan terus sampai akhir hayat.
Tapi kalau konteksnya cuma buat "coba2/tradisi" biar keliatan kulitnya baik saja,itu sebaiknya dari awal jangan dilakukan.

Beda kalau dia dah tunangan/menikah, terus menjadi bikkhu, berarti dari niatnya untuk menjalankan kehidupan suci pasti lebih baik
« Last Edit: 22 March 2011, 04:15:39 PM by riveamaretta »

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #19 on: 23 March 2011, 09:47:38 AM »
Beda kalau dia dah tunangan/menikah, terus menjadi bikkhu, berarti dari niatnya untuk menjalankan kehidupan suci pasti lebih baik

saya kurang paham dengan kalimat di atas.. :)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline riveamaretta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 117
  • Reputasi: -2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #20 on: 23 March 2011, 09:54:29 AM »
misal aja lex chan sudah menikah/tunangan. kok merasa jenuh/bosan karena setelah menikah, lex jadi sadar menikah itu bukan cara mencapai pencerahan. Kepikiran jadi bhikku,terus dilakukan. gitu loh... :)

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #21 on: 23 March 2011, 10:06:50 AM »
misal aja lex chan sudah menikah/tunangan. kok merasa jenuh/bosan karena setelah menikah, lex jadi sadar menikah itu bukan cara mencapai pencerahan. Kepikiran jadi bhikku,terus dilakukan. gitu loh... :)

lalu kalau sudah jadi bhikkhu, terus jenuh lagi.. bagaimana?
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline riveamaretta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 117
  • Reputasi: -2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #22 on: 23 March 2011, 10:10:25 AM »
makanya kembali ke pilihan pertama tadi , kalau ga niat menjalani kehidupan suci ya gak usah aja..daripada terlihat baik aja untuk sesaat

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #23 on: 23 March 2011, 10:52:17 AM »
makanya kembali ke pilihan pertama tadi , kalau ga niat menjalani kehidupan suci ya gak usah aja..daripada terlihat baik aja untuk sesaat

apakah tahu bahwa Raja Bhumibol Adulyadej juga pernah menjadi bhikkhu untuk sementara waktu? 8)

saya pikir kurang tepat kalau mengatakan bahwa menjadi bhikkhu sesaat adalah demi "terlihat baik untuk sesaat"..
saya sendiri tidak punya kemampuan untuk membaca niat orang lain...

faktanya adalah ada orang yang menjalani kebhikkhuan untuk sementara waktu..
sedangkan "menjadi bhikkhu sesaat adalah demi terlihat baik untuk sesaat" hanyalah interpretasi, dan bukan fakta..
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline riveamaretta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 117
  • Reputasi: -2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #24 on: 24 March 2011, 11:25:26 AM »
kalau faktanyanya adalah ada orang yang menjalani kebhikkhuan untuk sementara waktu.. masih kurang spesifik.

fakta yang spesifik ,contohnya: Ibu Ani pergi ke pasar glodok naik bajaj jam 6 pagi hari....

makanya harus diperjelas lagi...

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #25 on: 24 March 2011, 01:01:18 PM »
kalau faktanyanya adalah ada orang yang menjalani kebhikkhuan untuk sementara waktu.. masih kurang spesifik.

fakta yang spesifik ,contohnya: Ibu Ani pergi ke pasar glodok naik bajaj jam 6 pagi hari....

makanya harus diperjelas lagi...

kok jadi OOT ya? :-?

Ibu   Ani juga tidak spesifik.. Ibu Ani yang mana, (Ani Mariani? Ani Diana?   atau Ani Sholekah?) ? Ibu Ani yang tinggal di daerah mana?
Ke pasar glodok ngapain?
Naik bajaj yang mana? Naik dari mana?
Jam 6 pagi lewat berapa menit?

Intinya, saya mau bilang bahwa spesifikasi tidak relevan dalam diskusi ini..  :)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline riveamaretta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 117
  • Reputasi: -2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bolehkan Bhikkhu Bertunangan?
« Reply #26 on: 02 April 2011, 08:50:06 AM »
Setidaknya SPOKnya jelas.. :)) How?

 

anything