betul bhavanga adalah citta, namun dengan objek lampau.
jika dilihat sebenarnya dia adalah sama dengan cuti citta (pikiran sblm kematian) yang setelah titik mati, lalu akan menjadi patisandhi.
cuti citta => patisandhi citta => bhavanga citta
ketiga-tiga nya merupakan citta yg sama ya?...
jika cuti citta berakar pada LDM, maka sepanjang hidup (dari pengertian saya, bhavanga adalah main stream citta kehidupan CMIIW) berikutnya kita mengalami vipaka citta yg berakar pada LDM??
& kesempatan kita merubahnya
hanya di cuti citta berikutnya?
wah... berat sekali ya...
mengenai jhana : sesuai dengan meditasi samatha, yaitu menekan nivarana atau kekotoran batin, jadi belum pada mengikis apalagi terlepas LDM, baru pada taraf menekan 5 nivarana saja.
alasan lain saya bahwa state jhana bukanlah deretan Bhavanga citta adalah karena Bhavanga merupakaan vipaka citta, sedangkan di info lain garuka kamma yg kusala adalah pencapaian jhana, artinya jhana citta bukanlah vipaka.
mungkin inilah yg dimaksud dg 'jatuh ke bhavanga' oleh Sayalay Dipankara kalau kita 'blank' dalam meditasi
hehehe... malah jauh dari jhana...
artinya dalam meditasi, kita malah melatih utk berpusat pada 1 pintu indra (misalnya indra pikiran) bukan menutup semua pintu indra...
& tujuannya justru sebaliknya, mencegah deretan Bhavanga (BBBBB...), dgn membuat deretan Mano Dvara vithi??
B B B 8 J J J J J J J T T B B B 8 J J J J J J J T T B B B ...dst
B = Bhavanga Citta
8 = Citta yg memutuskan
J = Javana Citta
T = Tadarammana Citta
Bhavanga hanya muncul sebagai penyambung...
confirm please...
Anumodana