Melalui film ini kita jadi bisa mengenal lebih dekat sosok Pak Habibie. Pribadinya yang sederhana, kalem, pekerja keras, berintegritas, pintar, cinta tanah air dan bangsa, bertanggung jawab dan cinta keluarga sungguh menarik. Sosok Ibu Ainun dalam kehidupan Pak Habibie jg berperan vital. Tidak bisa menjanjikan menjadi istri paling baik, tapi senantiasa mendampingi dan mendukung suaminya mencapai cita2 bersama. Dari waktu suaminya masi menyelesaikan pendidikan S3 hingga suaminya mundur dari pencalonan presiden. Susah senang ditanggung bersama dan tidak pernah mengeluh.
Cinta yang sederhana namun membekas di hati. Tidak perlu romantisme berlebihan, janji2 ga jelas dan gombalan2 ga mutu *bukan curcol *. Saling mencintai, mendukung dan berdampingan hingga maut memisahkan. Jiwa melebur menjadi satu. We can see love in their eyes
.
Hal lain yg menarik selain tema cintanya yaitu cita2 Pak Habibie: menghubungkan 17.000 pulau di Indonesia dgn pesawat rancangannya yg lebih murah dan aman. Pesawat berhasil diluncurkan dan dibuat melalui IPTN tapi tidak digunakan. Demi karyanya ini jg dia mengorbankan waktunya buat istri dan anak2nya yang menjadi salah satu kekecewaannya jg. Anak bangsa yang sungguh berbakat dan berprestasi tapi sayangnya tidak dihargai dan didukung di negeri sendiri. Banyak pula usaha menjatuhkan dia hanya krn integritasnya dan prinsip yang dianutnya. Sad but true
Walaupun saya tidak mengenal Pak Habibie secara pribadi, namun acting dari Reza Rahadian terasa oke bgt. Pantes saja direkomendasi media sbg bintang baru bersinar. Baru 25 tahun
Sebelumnya pernah main di Perahu Kertas 2. Menurut perasaan saya sih, aktingnya uda mendekati sosok Pak Habibie yg dikenal. Dia bisa membawakan peran Pak Habibie dgn sangat baik, dari cara bicara, berjalan, bahasa tubuhnya. Temanku sempat berkomentar “Insinyur di tempat kerjaku jg Habibie (Reza). Org pinter emang aneh ya.” Benar2 tampak kerja kerasnya dalam film ini. Bahkan Pak Habibie sdr jg memberikan pujian atas performa Reza setelah menonton tayangan perdana film ini. Seperti cucunya yg berkomentar setelah melihat akting Reza: "Eyang, kok mirip Eyang sih?"
Akting BCL jg lumayan. Konon Pak Habibie sdr yg memilih Reza dan BCL sebagai pemeran utama (dan krn masukan dari anak dan cucunya). Beliau juga ikut mengawasi pengambilan film ini dalam beberapa kesempatan hanya supaya film ini tidak lari jauh dr kisah aslinya. Chemistry antara kedua pemain ini jg dapat banget.
Latar dan pengambilan gambar jg cukup bagus. Diambil di 4 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Jogja dan Jerman. OST jg enak didengar dan terasa pas.
Dari pengamatan saya, masi ada bbrp kekurangan dari film ini. Pertama adalah ada pesan sponsor yang tampak sangat jelas dgn munculnya produk2 dgn brand tertentu. Lalu adalah pemilihan anak kecil sebagai anak dari Habibie, kok kesannya mirip bule? Awalnya Pak Habibie memiliki anak perempuan tapi belakangan jadi anak laki2 semua. Lalu adalah peran BCL saat Ibu Ainun tua, rasanya kurang cocok..