Nyanadhana merupakan nama Buddhist pertama kali nyana memasuki kehidupan Buddhist setelah sekian lama bergelut mencari jati diri dalam agama. Keluarga yang tidak mengenal Dhamma dan hanya mengetahui cung cung cep dan pai pai telah memberikan nuansa tersendiri dalam kehidupan beragama nyana. Masih teringat saat itu nyana sangat fokus dalam agama K dan akhirnya bertemu dengan aliran Maitreya, saat itu nyana begitu senang menemukan link bahwa oh agama Buddha juga sama saja toh ada Tuhannya seperti di Karesten. berarti semua agama itu sama berasal dari satu Tuhan. itu yang nyana mengerti pada saat itu dan karena nyana juga orangnya lebih cenderung menyukai hal berbau asia dan bukan western maka idealnya aliran Maitreya menjadi pilihan favorit dikarenakan ada konsep gabungan dewa dewi Chinese,ada Buddha, ada Kwan Im terakhir ada konsep Tuhan. semua terasa sangat pas setelah sekian lama menginginkan sebuah agama idaman Chinese yang ber Tuhan....
Aktif disana dari SMA kelas 1, sampai terakhir menginjak masa kuliah, nyana sebagai rekan yang aktif dan sering mengikuti beberapa penataran disana, tanpa melihat kanan kiri lagi,nyana berkata oh inilah agama yang nyana mau...
Memasuki kehidupan kuliah, pada saat ospek sebenarnya sempat bingung berhubung agama di KTP bertuliskan "Budha" jadi ya ikut masuk dalam UKM Buddha saat itu bernama UKMB Dhammasena Trisakti. Sebenarnya nyana tergolong orang yang paling males aktif di sebuah organisasi apalagi kalo tidak banyak kenal maka nyana lebih suka diam dan melihat. Saat itu, Dhammasena mempunyai sebuah kegiatan bernama PPD(Pekan Penghayatan Dhamma) thn 2001 di Vipasana Graha Bandung. awalnya sih cuman pengen refreshing gara-gara ospek kampus yang rasanya menyebalkan.
Sampai di Bandung, malam itu sudah jam 07.00, begitu turun merasa hati kok deg2an, ada yang aneh selama ini dan merasa sangat nyaman melihat vihara itu serasa ada sesuatu kenangan yang membuat hati ini bahagia walaupun itu adalah saat pertama nyana mengunjungi Vipasana Graha.
Masih belum melepas stress abis ospek, ternyata malam itu jam 08.00, panitia menerangkan bahwa kita akan di atthasila, i mean itu makanan apa tapi what ever kan besok pagi,sepertinya nama sarapan khas disana. besok pagi jam 04.00 sudah bangun dan mandi dengan air yang super dingin dibawah Uposattha Graha. wew brrrrr..........abis mandi , diajarin teknik meditasi saat itu oleh Bhante Thailand lupa namanya ada Panna....apa gitu ,tapi beliau sudah lepas jubah dan stay di Amerika sebagai pandita.
ada satu hal yang membuat nyana merasa teringat ntah kenapa serasa mengalami dejavu saat melihat jubah kuning dan bentuk uposatha graha yang membuat nyana begitu terharu,ntah kenapa dan melihat wajah seorang bhante yang sering meditasi tampak begitu cerah,dan dalam setiap ceramah beliau, sanggup membuat nyana mengenang kembali panggilan Buddhist.
jam 06.00 ternyata nyana baru tahu apa arti Atthasila itu weeeeee ospek ala Buddhist algi deh,ga boleh makan lebih dari tengah hari, dan segala peraturan, beberapa teman menyatakan mundur,ada yang sampai kabur dari vihara hanya mendengar peraturan Atthasila diajarkan, namun nyana berkata, ngapain lari,sudah buang-buang duit diospek disini,ya monggo jalanin aja apa adanya. Hari itu,nyana mengenal Bhante Wongsin dan Bhante Kamsai Sumano yang menjadi guru disiplin nyana.ternyata saat pertama kali membaca paritta,tiba-tiba ada yang 'kring' dalam kepala dan ingatan nyana.
Wew, pagi hari yang menegangkan disambut dengan sarapan yang uenak , saat itu merasa lega dan saat itu juga nyana baru mengerti bahwa Ketakutan itu sebenarnya diciptakan oleh pikiran, karena kita berpikir tidak bisa,kita belum pernah mencoba dan kita tidak mau keluar dari comfort zone kita,maka kita memilih mundur dan menjalani kehidupan biasa.
Renungan itu didapat ketika beberapa rekan yang tampak begitu khawatir bahwa setelah tengah hari tidak bisa makan lagi dan merasa lapar. namun darisana justru nyana mencoba melatih tubuh ini untuk makan secukupnya dan apa adanya.
Makan pagi yang menyenangkan dilanjutkan dengan ceramah dari Bhante Kamsai Sumano dengan gaya bahasa Indo yang masih terbata-bata, ada satu hal yang sangat heboh.....pagi itu ketika Bhante sedang berbicara mengenai topik mengenal Kematian, ada seorang murid Bhante yang masuk keruangan dan mengabarkan bahwa murid Bhante yang masuk rumah sakit sudah MENDINGAN namun karena telinga orang Thai yang belum fasih bahasa gaul maka terdengar oleh Bhante sebagai MENINGGAL....
Sesaat ruangan hening dan Bhante terlihat ingin mengepak peralatan sembahyang untuk pergi ke upacara kematian, murid Bhante berkata bukan MENINGGAL Bhante tapi MENDINGAN....trus bhante bertanya, MENDINGAN? itu apa? lantas kami pun serempak OOoooooo MENDINGAN....MENDINGAN itu artinya sakitnya udah baikan Bhante,udah tidak apa-apa lagi.....trus Bhante sesaat gantian terdiam, dan kemudian tertawa lagi,hahahahaha...oooooo bahasa orang sakit yang sudah sembuh itu MENDINGAN, Bhante dengernya MENINGGAL.... alah gubraks.......hehehehehhe.