//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng  (Read 4504 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline idnaf

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« on: 26 August 2012, 01:01:35 PM »
Salam Metta,

Buddham,Dhammam,Sangham Saranam Gaccami

Sebuah catatan kecil dari saya, ketika mengunjungi kelenteng yang cukup ramai di hari-hari tertentu maka yang terlihat adalah asap dupa mengepul, hio-lo (tempat dupa) yang penuh sesak dan serampangan, orang berlalu lalang dengan dupa yang menyala ditangannya bukan satu tapi cukup banyak, bahkan meja yang penuh sesak dengan sesaji buah dan kertas sembahyang , hingga kadang2 abu dari dupa membakar kertas sembahyang. Yang terlihat ini adalah KEKACAUAN demi sebuah ritual turun temurun

Memang dalam perkembangan  terakhir ini beberapa kelenteng sudah menerapkan kebijakan 1 dupa per orang, kertas sembahyang ditiadakan untuk meminimalisir kekacauan ini. Namun tidak semua kelenteng sanggup menjalankan kebiasaan modren ini. Oleh karena itu ada baiknya pengurus kelenteng menerapkan kebijakan sederhana berikut agar lebih tertata dan umat maupun pengunjung lebih nyaman berada didalam lingkungan kelenteng

1. Nyalakan dupa pada tempatnya, intinya dupa dinyalakan per meja altar, tidak perlu sekaligus dinyalakan baru diarak ke meja altar berikutnya. Selain melatih kesabaran menunggu giliran menyalakan dupa juga relatif lebih aman untuk pengunjung lainnya karena tidak perlu menghindari dupa berjalan selama didalam lingkungan kelenteng.

2. Sediakan set dupa sesuai dengan jumlah altar dan dupa tambahan berada disetiap altar, ini cukup efektif karena tidak akan ada kelebihan dupa maupun lilin untuk setiap pengunjung kelenteng

3. Ukuran dupa juga berpengaruh dalam hal ini karena semakin panjang dupa semakin lama dupa tersebut padam dan semakin berkuranglah tempat di hio-lo/ tempat dupa

4. Api untuk pendupaan bisa berasal dari lilin, dan lilin bisa dihemat dengan menggunakan lilin minyak permanen yang cukup diganti sumbu dan diisi minyak goreng / thiam yiu di setiap meja altar

5. Untuk pembakaran kertas sembahyang , sediakan pengapian di lokasi pembakaran jangan dibakar dari meja altar karena kecelakaan bisa saja terjadi meskipun sudah ahli yang melakukannya.

6. Susunlah dupa dari arah dalam menuju luar, relokasi lah kaki2 dupa dengan dupa yang masih menyala di depannya, untuk memudahkan pengguna hio-lo berikutnya. Dan janganlah memadamkan hio yang belum terbakar setengahnya karena akan menyinggung perasaan.

7. Di waktu ramai jumlah dupa dan jenis dupa yang dipakai diperhatikan karena akan menumpuk dan asap yang dihasilkan cukup mengganggu apabila tidak ada ventilasi udara yang memadai

8. Untuk sesaji bisa dibatasi buah saja atau permen saja.

9. "UNTUK KENYAMANAN ANDA" Slogan ini cukup membius karena setiap pengunjung ingin nyaman selama dalam ritual.

Ini catatan kecil dari saya, semoga bermanfaat

Sabbe Satta Bavanthu Sukkitatta


Salam Metta


Idnaf


« Last Edit: 26 August 2012, 01:03:29 PM by idnaf »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #1 on: 26 August 2012, 03:48:53 PM »
andai bisa, jangan pakai dupa
pakai bunga lebih baik
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #2 on: 26 August 2012, 08:35:53 PM »
 _/\_ saran yang bagus om.
mungkin akan lebih berguna kalo di print dan dibawa ke klenteng yang pernah om kunjungi. ;D
langsung ke sasaran. hehehehe...
« Last Edit: 26 August 2012, 08:39:33 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #3 on: 26 August 2012, 08:47:12 PM »
Untuk saat ini yang harus di perhatikan adalah melakukan penyebaran informasi /himbauan yang terus menerus karena generasi yang lama sudah terbiasa dengan apa yang mereka lakukan hingga susah mengubah kebiasan tersebut hingga bila kebiasaan di rubah maka akan timbul ganguan di dalam pikiran mereka hingga bisa membuat gelisah dan bisa di anggap tidak hormat dan lain sebagai nya (akusala citta).




Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #4 on: 27 August 2012, 05:32:37 AM »
_/\_ saran yang bagus om.
mungkin akan lebih berguna kalo di print dan dibawa ke klenteng yang pernah om kunjungi. ;D
langsung ke sasaran. hehehehe...

Para pemilik kelenteng untuk hio lo (tempat dupa) semua di 'dihilangkan', tempel kertas di sisi meja, :
'HANYA PERSEMBAHAN BUNGA UNTUK KENYAMANAN BERSAMA'
 _/\_

harus ada kelenteng terkenal/besar yang biasa ramai dikunjungi buat contoh. ;D
« Last Edit: 27 August 2012, 05:36:31 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #5 on: 27 August 2012, 07:42:13 AM »
Para pemilik kelenteng untuk hio lo (tempat dupa) semua di 'dihilangkan', tempel kertas di sisi meja, :
'HANYA PERSEMBAHAN BUNGA UNTUK KENYAMANAN BERSAMA'
 _/\_

harus ada kelenteng terkenal/besar yang biasa ramai dikunjungi buat contoh. ;D
membayangkan klenteng dipenuhi bunga. oh indahnya. :x
tapi sepertinya kalo langsung begitu bisa2 orang2 pada heran om, dan pindah ke klenteng lain. ;D
mungkin bisa kasi promosi dulu, dengan juga membatasi persediaan dupa.
tapi kalo dibatasi nanti dupanya dibawa dari rumah ya. :))
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #6 on: 27 August 2012, 04:00:35 PM »
Para pemilik kelenteng untuk hio lo (tempat dupa) semua di 'dihilangkan', tempel kertas di sisi meja, :
'HANYA PERSEMBAHAN BUNGA UNTUK KENYAMANAN BERSAMA'
 _/\_

harus ada kelenteng terkenal/besar yang biasa ramai dikunjungi buat contoh. ;D

Ditambahkan juga dengan huruf kecil kecil dibawahnya :  Persembahan bunga deposito akan lebih nyaman dan lebih diharapkan. 
 :)) =))  =))
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Catatan Kecil Dupa Di Kelenteng
« Reply #7 on: 28 August 2012, 07:28:35 AM »
Ditambahkan juga dengan huruf kecil kecil dibawahnya :  Persembahan bunga deposito akan lebih nyaman dan lebih diharapkan. 
 :)) =))  =))

Ini yang paling mantafff   ^:)^ ^:)^ ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

 

anything