Hmm...
Seperti yang dikatakan ko Indra.. Bahwa untuk menjadi seorang Samma Sambuddha dibutuhkan penyempurnaan 10 parami selama 4 asankheyya 100rb kalpa, dan karena itulah seorang Bodhisatva harus bertumimbal lahir selama itu..
Seorang Arahat membutuhkan waktu 2 asankheyya 100rb kalpa untuk menyempurnakan parami-nya. Maka tentu saja Anagami, Sakadagami dan Sotapanna juga membutuhkan waktu sekian asankheyya sekian ratus ribu kalpa.
Bodhisatva, sebagai calon Buddha, tentu saja sebelum memenuhi parami sebagai Samma Sambuddha, bisa saja telah memenuhi parami sebagai Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat. Karena itu seperti kata ko Indra, pada saat terlahir sebagai petapa Sumedha, Bodhisatva telah memenuhi syarat mencapai tingkat kesucian Arahat.
Tapi alasan kenapa bodhisatta tidak mencapai tingkat kesucian (Sotapanna, Sakadagami, Angami atau bahkan Arahat) dikarenakan dengan mencapai tingkat kesucian maka penyempurnaan 10 parami tidak akan terealisasi. Hal ini disebabkan pencapaian tingkat kesucian menyebabkan tidak akan terlahir di alam 4 rendah. Padahal, dikatakan, tempat paling baik menyempurnakan parami adalah di alam-alam penuh penderitaan.
Jadi, tentu saja Bodhisatta (memutuskan) tidak mencapai tingkat kesucian apapun sebelum 10 parami telah sempurna. Dan untuk itu, selama 4 asankheyya dan 100rb kalpa mengalami tumimbal lahir. Pada waktunya, Bodhisatta akan menjadi Samma Sambuddha tanpa melalui tingkat Sotapanna, Sakadagami atau Anagami.. Sebab, untuk tingkat2 kesucian tersebut, sudah sanggup dicapainya 2 Asankheyya sebelumnya...
Itu hanya sedikit yang kuketahui... mohon koreksi bila keliru...