Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi > Theravada

CITTA

<< < (2/4) > >>

Peacemind:

--- Quote from: NOYA on 06 July 2010, 12:33:20 PM ---
--- Quote --- Namo Buddhaya,wa rasa tidak semua kontak indra menimbulkan kama, bgaimana bila objek arammana 6 yg menghasilkan rasa takut n trauma, apakah dpt disebut kamavacara citta?
--- End quote ---

Memang benar bahwa tidak semua kontak indera menimbulkan kama. Hanya kontak indera yang disertai lobha dosa dan moha saja yang menimbulkan kama. kontak inderanya seorang Arahat dengan objek apapun tidak akan menimbulkan kama. karena hal inilah orang-orang yan masih sebagai puthujjana apabila mendapatkan makanan enak menjadi ketagihan, saat mendapat celaan menjadi marah-marah. Seorang Arahat walaupun mendapat makanan seenak apapun tidak akan menjadi ketagihan dan saat dicela sekasar apapun tidak akan marah-marah.

--- End quote ---

Saya rasa yang ditanyakan oleh saudara Juice adalah apakah obyek2 enam indera yang menimbulkan takut dan trauma bisa dikategorikan sebagai kāmāvacara citta? Tentu kesadaran demikian termasuk kāmāvacara citta dan bisa dikategorikan sebagai kesadaran yang berakar pada kebencian (dosamūlacitta).

Juga perlu diingat di sini bahwa kata kāma dalam kāmāvacara ini bukan berarti hanya mengacu kepada kesadaran-kesadaran yang disertai oleh kemelekatan dan keinginan. Namun, ini mengacu kepada semua kesadaran termasuk kesadaran seorang Buddha dan arahat yang muncul karena kontak dengan enam indera. Di antara 54 kesadaran yang ada dalam kāmavacara terdapat 8 kesadaran kriyā dan juga ada kesadaran yang disebut hasituppāda (kesadaran yang memunculkan senyum). Meskipun 9 macam kesadaran ini bekerja di alam kāma dan dikategorikan sebagai kāmāvacara, kesadaran2 ini dimiliki seorang Buddha, paccekkhabuddha dan arahat.


[/quote]

Peacemind:
 [at] Lily:

Btw, definisi citta sebagai fenomena yang mengetahui obyek (arammanaṃ cintenti'ti cittaṃ), menurut Abhidhamma, bukan merupakan sifat sesungguhnya citta. Definisi ini diberikan hanya untuk mempermudah komunikasi atau analisi citta. Mengapa definisi belum menunjukkan sifat sesungguhnya citta adalah karena dalam definisi ini masih ada semacam entiti / diri / agen / pelaku / subyek, sedangkan sifat sesungguhnya citta adalah tanpa diri. Oleh karena itu, para ahli Abhidhamma memberikan definisi setiap fenomena menjadi tiga yaitu:
1. Kattusadhāna - definisi menurut agen
2. Karaṇasadhāna - definisi menurut instrumen
3. Bhavasadhāna - definisi yang menunjukkan sifat sesungguhnya fenomena.
Dalam kaitannya dengan citta, definisi citta sebagai arammanaṃ cintenti'ti cittaṃ (kesadaran dikatakan demikian karena mengetahui obyek) termasuk kattusadhāna; etena cinteti'ti cittaṃ (dengan kesadaran seseorang berpikir, oleh karenaya itu disebut kesadaran) adalah definisi citta menurut karaṇasadhāna; cintanamattaṃeva  cittaṃ (kesadaran hanyalah sekedar pikiran - mere thinking itself is consciousness) adalah definisi citta menurut bhavasadhāna. Di antara tiga definisi citta di atas, dua definisi pertama belum mewakili sifat citta sesungguhnya karena keduanya masih mengacu kepada adanya agen / entiti. Sementara itu, definisi ketiga (bhavasadhāna) adalah definisi paling tepat karena dalam definisi ini tidak ada agen, pelaku, entitas atau diri dalam citta.

NOYA:

--- Quote --- Saya rasa yang ditanyakan oleh saudara Juice adalah apakah obyek2 enam indera yang menimbulkan takut dan trauma bisa dikategorikan sebagai kāmāvacara citta? Tentu kesadaran demikian termasuk kāmāvacara citta dan bisa dikategorikan sebagai kesadaran yang berakar pada kebencian (dosamūlacitta).
--- End quote ---

Diatas saya menyebutkan bahwa Pada saat kita melakukan kontak indera dengan obyek yang buruk dan tidak menyenangkan, kecenderungan makhluk puthujjana adalah tidak menyukainya (muncullah dosa dalam dirinya). Nah....munculnya dosa atau kebencian inilah bagian dari 12 akusala citta (khususnya 2 dari dosa akusala citta), yang juga merupakan bagian dari 54 kamavacara citta tersebut.. Saya menangkapnya sebagai trauma adalah salah satu dari contohnya, karena ada rasa tidak suka (dosa). Lalu contoh dari 8 akusala lobhamūla citta juga dapat dimengerti dengan contoh-contoh sederhana. Pada saat muncul keinginan untuk mengejar makanan favorit, pada saat ada keinginan untuk korupsi karena kita ingin memperkaya diri bagi saya hal-hal ini adalah contoh dari akusala lobhamūlacitta.  Lalu apa contoh untuk akusala mohamūlacitta ya? Apa pada saat kita cuek disertai rasa tidak mau membantu terhadap kesusahan orang lain itu contoh dari akusala mohamūlacitta?



--- Quote --- Di antara 54 kesadaran yang ada dalam kāmavacara terdapat 8 kesadaran kriyā dan juga ada kesadaran yang disebut hasituppāda (kesadaran yang memunculkan senyum). Meskipun 9 macam kesadaran ini bekerja di alam kāma dan dikategorikan sebagai kāmāvacara, kesadaran2 ini dimiliki seorang Buddha, paccekkhabuddha dan arahat.
--- End quote ---

Saya lupa-lupa ingat, tetapi mungkin ada 11 kesadaran kiriya karena ada 3 ahetuka kririya citta bagian dari 18 ahetuka citta dan ada 8 sobhanakamavacara kiriya citta bagian dari 24 sobhannakammavacara citta. Lalu hasitupadacitta adalah bagian dari 3 ahetuka kiriya citta tersebut (Upekkhasahagatam Pañcadvaravajjanacittam; Manodvaravajjanacittam, dan Somanassasahagatam Hasituppadacittaṃ). Koreksi saya jika ingatan saya salah.


 _/\_

Peacemind:

--- Quote from: NOYA on 07 July 2010, 01:47:44 PM ---
--- Quote --- Saya rasa yang ditanyakan oleh saudara Juice adalah apakah obyek2 enam indera yang menimbulkan takut dan trauma bisa dikategorikan sebagai kāmāvacara citta? Tentu kesadaran demikian termasuk kāmāvacara citta dan bisa dikategorikan sebagai kesadaran yang berakar pada kebencian (dosamūlacitta).
--- End quote ---

Diatas saya menyebutkan bahwa Pada saat kita melakukan kontak indera dengan obyek yang buruk dan tidak menyenangkan, kecenderungan makhluk puthujjana adalah tidak menyukainya (muncullah dosa dalam dirinya). Nah....munculnya dosa atau kebencian inilah bagian dari 12 akusala citta (khususnya 2 dari dosa akusala citta), yang juga merupakan bagian dari 54 kamavacara citta tersebut.. Saya menangkapnya sebagai trauma adalah salah satu dari contohnya, karena ada rasa tidak suka (dosa). Lalu contoh dari 8 akusala lobhamūla citta juga dapat dimengerti dengan contoh-contoh sederhana. Pada saat muncul keinginan untuk mengejar makanan favorit, pada saat ada keinginan untuk korupsi karena kita ingin memperkaya diri bagi saya hal-hal ini adalah contoh dari akusala lobhamūlacitta.

--- End quote ---

Jika anda berpendapat demikian, saya pribadi setuju. Namun pernyataan saya di atas berdasarkan pada urutan kutipan yang anda kutip dari member lain dan penjelasan anda terhadap yang anda kutip. Yang terkutip menanyakan tentang apakah takut dan trauma termasuk bagian dari kāmāvacara, anda justru menjelaskan tentang kāma dan bukan kaitannya takut dan trauma terhadap kāmāvacara. Mungkin anda bisa lihat kembali komen anda di atas. Ini mengesankan bahwa kutipan dan penjelasan tidak nyambung.


--- Quote ---Lalu apa contoh untuk akusala mohamūlacitta ya? Apa pada saat kita cuek disertai rasa tidak mau membantu terhadap kesusahan orang lain itu contoh dari akusala mohamūlacitta?

--- End quote ---

JIka mengacu kepada pembagian citta berakar pada moha, ada dua citta di sini yakni citta yang  disertai keseimbangan dan keragu-raguan, dan citta yang disertai keseimbangan dan pikiran resah (mengembara - uddhacca). Contoh yang anda sebutkan lebih mengacu kepada kesadaran yang berakar kepada kebencian karena di sana ada ketidak-sukaan. Kesadaran yang berakar pada moha biasanya tidak akan merasa bahagia atau benci ketika kontak dengan obyek.


--- Quote ---
--- Quote --- Di antara 54 kesadaran yang ada dalam kāmavacara terdapat 8 kesadaran kriyā dan juga ada kesadaran yang disebut hasituppāda (kesadaran yang memunculkan senyum). Meskipun 9 macam kesadaran ini bekerja di alam kāma dan dikategorikan sebagai kāmāvacara, kesadaran2 ini dimiliki seorang Buddha, paccekkhabuddha dan arahat.
--- End quote ---

Saya lupa-lupa ingat, tetapi mungkin ada 11 kesadaran kiriya karena ada 3 ahetuka kririya citta bagian dari 18 ahetuka citta dan ada 8 sobhanakamavacara kiriya citta bagian dari 24 sobhannakammavacara citta. Lalu hasitupadacitta adalah bagian dari 3 ahetuka kiriya citta tersebut (Upekkhasahagatam Pañcadvaravajjanacittam; Manodvaravajjanacittam, dan Somanassasahagatam Hasituppadacittaṃ). Koreksi saya jika ingatan saya salah.

--- End quote ---

Memang ada 11 citta yang disebut sebagai kiriya, namun dua citta yang anda sebutkan yakni Upekkhasahagatam Pañcadvaravajjanacittam dan Manodvaravajjanacittam tidak dijelaskan dimiliki oleh seorang arahat. Mungkin (pendapat pribadi saja)  seorang arahat juga memiliki dua citta ini, namun seorang puthujjana pun memilikinya. Sebaliknya, 9 citta yang saya sebutkan dijelaskan hanya dimiliki oleh seorang Buddha, paccekabuddha dan arahat.

Rajoharanam:
lalu bagaimana CITTA yang sesungguhnya itu saudaraku?

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version