Topik Buddhisme > Diskusi Umum

Pembuktian dalam Buddhisme

<< < (2/55) > >>

El Sol:

--- Quote from: Morpheus ---tentu saja saya ingat tulisan ajahn brahm  yg saya post sendiri di ffi beberapa tahun silam  Wink

tapi disini ajahn brahm bertolak dari anggapan bahwa kita tidak perlu pake belief2 yg tidak bisa dibuktikan. jadi kalo tavatimsa tidak bisa dibuktikan, maka gak perlu percaya bahkan perlu dichallange. saya bertolak dari prinsip yg sama. kalo memang itu tidak bisa dibuktikan, jangan malu2 menyebutnya sebagai belief, jangan pake kata2 ilmiah atau fakta.
--- End quote ---
gw ganti Tavatimsa jadi Dewa ajah yak biar lebih gampang..

Dewa itu menurut loe ada gk? apakah berdasarkan belief? oh itu kalo loe emank iyah kale yak!! but kalo bagi gw Dewa itu dah gw buktikan! emank gw gk pernah liat sendiri kalo dewa itu ada...but gw pernah liat ada orang yg kemasukan Dewa..dan Science skarang mengenal kata "trance" itu memang skarang tidak bisa dibuktikan BUT, itu karena Science kita sekarang kurang maju!! Sang Buddha menurut gw lebih sempura dibandingkan SCIENCE! masih banyak hukum2 seperti Kamma dll masih tidak bisa diterima oleh SCIENCE..but itu bukan dikarenakan hukum2 tersebut bertolak belakang dengan science dan akal sehat..tapi hanya masih tidak bisa dibuktikan..gara2? science kita kurang maju! get it now?

belief itu kayak orang karesten ama orang2 selam..perang yg jelas2 gk bener tetep ajah dijalankan..karena Tuhan say so! itulah yg gw anggap sebagai BELIEF=BLIND FAITH

Kalyanadhammo:
Wah semakin memanas. Lanjut...  ;D ;D ;D

 [at] Morpheus
Tampaknya pengertian belief kita tidak sepaham.
Dalam Buddhis belief yang dimaksud adalah kepercayaan yang mempunyai dasar dan kepercayaan yang terbukti.
Jadi ada 2. jika belum terbukti harus ada dasarnya.
Kita kembali dalam konteks sutra yang pada topik sebelumnya. Anda mengatakan anda percaya sutra tersebut tapi apa dasar anda mempercayainya?
Jika hanya percaya begitu saja tanpa berdasar itu belief yang sama dengan agama samawi.
Jadi yang saya debatkan adalah belief yang anda yakini seperti agama samawi.  :)

Tentu anda sadar bahwa sains/ilmiah bukan hanya IPA (Fisika, IPA, Matematika, kimia, dll).
Dalam sains ada sosiologi, psikologi, tata negara, dll.
Apakah ada alat yang dapat membuktikan sosiologi, psikologi, tata negara, dll?
Tapi setelah melakukan pengamatan, meneliti barulah ditarik kesimpulan.
Sehingga ada ilmu2 diatas.
Apa anda katakan ilmu tersebut tidak valid dan tidak terbukti karena tidak ada alat yang membuktikannya?
Apakah anda mengatakan bahwa ilmu2 itu tidak diakui dalam masyarakat karena dari hasil penelitian itu terbukti.

Kembali soal Bumi.  ;D
Pada saat orang pertama kali menemukan teori tersebut dia tidak mempunyai bukti, dokumen bahkan dokumen tersebut dia sendiri yang membuatnya dan pada zaman dulu memang ada foto?  ;D
Tapi dia punya dasar.
Kalau seperti itu Buddhis juga ada dokumen yaitu tipitaka ;D
Mungkin sudah ada yang membuat thesis tentang agama Buddha. (Jurusan Teologi)
Jadi kenapa anda bilang tidak ada?

Foto Krilian menurut penelitian itu menangkap gelombang magnetik / listrik yang ada dalam tubuh.
Dan menterjemahkannya kedalam tubuh. Jadi dapat diketahui bahwa sebenarnya tubuh manusia memiliki gelombang2 dengan frekuensi yang berbeda.

Jika kita makan gorengan terus dan tidak makan yang bergizi hampir pasti anda pasti akan sakit.
Apakah anda dapat mengatakan bahwa jika kita makan gorengan setiap hari maka kita akan tambah sehat.
Jadi ada karma yang dapat dilihat secara langsung meskipun tidak semua

Jadi saya tidak mengatakan Buddhis agama sains & ilmiah atau buddhis tidak mempunyai belief.
Belief itu ada tapi harus ada dasar dari belief itu.
Kembali ke kasus sutta. pada sutta tersebut anda menyebutkan anda percaya sutra tersebut tapi anda tidak menyebutkan dasar dari analisa anda ini lah belief agama samawi yang membabi buta bukan belief seorang buddhis.
Kalau anda mengatakan anda tidak percaya adanya dewa karena tidak tidak ada dasarnya.
maka anda berpikir sebagai seorang Buddhis.
Jadi samakan pandangan dulu tentang apa yang dimaksud belief dan sains.  :)

regards.  _/\_

morpheus:

--- Quote from: El Sol on 13 July 2007, 10:58:48 AM ---Dewa itu menurut loe ada gk? apakah berdasarkan belief? oh itu kalo loe emank iyah kale yak!! but kalo bagi gw Dewa itu dah gw buktikan! emank gw gk pernah liat sendiri kalo dewa itu ada...but gw pernah liat ada orang yg kemasukan Dewa..dan Science skarang mengenal kata "trance" itu memang skarang tidak bisa dibuktikan BUT, itu karena Science kita sekarang kurang maju!! Sang Buddha menurut gw lebih sempura dibandingkan SCIENCE! masih banyak hukum2 seperti Kamma dll masih tidak bisa diterima oleh SCIENCE..but itu bukan dikarenakan hukum2 tersebut bertolak belakang dengan science dan akal sehat..tapi hanya masih tidak bisa dibuktikan..gara2? science kita kurang maju! get it now?
--- End quote ---
bang sol, kayaknya ada yg perlu diluruskan dulu:
1. saya gak bilang buddhisme itu inferior atau lebih jelek ketimbang sains
2. saya cuman mengatakan kehebatan buddhisme itu gak perlu meminjam persetujuan sains dengan mengatakan agama buddha itu ilmiah lah, fakta lah atau ada bukti2 lah. buddhisme adalah problem solving buat batin.

yg saya mau lihat cukup hanyalah kejujuran seperti anda di atas yg mengakui bahwa belief2 itu "masih tidak bisa dibuktikan" ,karena memang blom bisa dibuktikan. itu aja...


--- Quote from: El Sol on 13 July 2007, 10:58:48 AM ---belief itu kayak orang karesten ama orang2 selam..perang yg jelas2 gk bener tetep ajah dijalankan..karena Tuhan say so! itulah yg gw anggap sebagai BELIEF=BLIND FAITH

--- End quote ---
topiknya jadi lebar kalo dibawa ke sana...
definisi anda juga beda...
belief adalah kepercayaan... percaya sesuatu itu benar karena ada satu otoritas yg mengatakan itu benar... otoritas itu bisa buku, guru, orang tua, website, dll. saya yakin 99.999999% buddhis itu gak bener2 tahu adanya nibbana, tapi buddhis kan percaya nibbana. apakah itu bukan belief? cuman yg 0.000001% itu aja yg udah gak punya belief, melainkan tahu sendiri. tul gak? belief != tahu

El Sol:
 [at] morpheus
ah..maaf salah tafsir yg loe tulis...^^

faith->experience it-> belief

bukankah begitu? definisi belief loe kayakne ketuker ama faith deh...

I have faith on Nibbana..bukan berarti gw believe 100% kalo Nibbana itu ada..maybe just 30% ato 50%...kalo blind faith dah langsung 100%..bener gk seh? CMIIW(correct me if i'm wrong)

morpheus:

--- Quote from: Kalyanadhammo on 13 July 2007, 11:28:50 AM ---Jika hanya percaya begitu saja tanpa berdasar itu belief yang sama dengan agama samawi.
Jadi yang saya debatkan adalah belief yang anda yakini seperti agama samawi.  :)

--- End quote ---
jadi apa dasarnya belief yg ada di buddhis?


--- Quote from: Kalyanadhammo on 13 July 2007, 11:28:50 AM ---Tentu anda sadar bahwa sains/ilmiah bukan hanya IPA (Fisika, IPA, Matematika, kimia, dll).
Dalam sains ada sosiologi, psikologi, tata negara, dll.
Apakah ada alat yang dapat membuktikan sosiologi, psikologi, tata negara, dll?
Tapi setelah melakukan pengamatan, meneliti barulah ditarik kesimpulan.
Sehingga ada ilmu2 diatas.
Apa anda katakan ilmu tersebut tidak valid dan tidak terbukti karena tidak ada alat yang membuktikannya?
Apakah anda mengatakan bahwa ilmu2 itu tidak diakui dalam masyarakat karena dari hasil penelitian itu terbukti.
--- End quote ---
lho, karena yg namanya tavatimsa, nibbana dan karma itu domainnya adalah fisika, maka tentu saja parameter2nya haruslah diukur secara fisik.

untuk hal2 yg domainnya sosial, juga harus dibuktikan dengan riset, sample, percobaan, statistik, dll.

sekarang kembali ke belief agama buddha, mana ukuran parameter2nya nibbana dan hukum karma?

tentu saja ada praktek2 buddhisme yg sudah terbukti, diukur secara ilmiah dengan riset dan sample yg teliti seperti meditasi bikin orang hepi: http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3047291.stm

tapi kita baru bisa mengklaim agama buddha itu masuk akal dan ilmiah kalo semua beliefnya sudah terbukti. kenyataannya nggak kan?


--- Quote from: Kalyanadhammo on 13 July 2007, 11:28:50 AM ---Kembali soal Bumi.  ;D
Pada saat orang pertama kali menemukan teori tersebut dia tidak mempunyai bukti, dokumen bahkan dokumen tersebut dia sendiri yang membuatnya dan pada zaman dulu memang ada foto?  ;D
Tapi dia punya dasar.
Kalau seperti itu Buddhis juga ada dokumen yaitu tipitaka ;D
Mungkin sudah ada yang membuat thesis tentang agama Buddha. (Jurusan Teologi)
Jadi kenapa anda bilang tidak ada?
--- End quote ---
wah, apa sih sebenernya tujuan sains membuat dokumen2 itu?
apakah sih kriterianya suatu teori itu dikatakan sains?

seperti yg saya bilang diawal2, kalo suatu teori itu dikatakan sains maka teori itu harus bisa diukur dan direproduksi di lingkungan yg terkontrol. seperti dokumen2nya galileo, copernicus atau colombus, 10 kali anda mengulangi hal yg sama seperti yg tertera di dokumennya, maka 10 kali anda akan mendapatkan efek yg sama. 10 kali anda berlayar mengikuti dokumennya columbus, maka 10 kali juga anda akan sampai ke tempat yg sama seperti yg ada di dokumennya columbus. 10 kali anda bikin susunan teorpong dengan beberapa lensa, maka 10 kali juga anda akan mendapatkan teropong yg sama.

nah, sekarang untuk hukum karma. apakah ada dokumennya kalo anda melakukan x, maka anda akan mendapatkan y yg sama. kalo dokumen itu bisa mereproduksi hal yg sama secara konsisten 10 kali, maka itu namanya ilmiah. tapi gak bisa kan? hukum karma itu gak tau kapan berbuahnya, gak tau seberapa besar efeknya. tul gak?

tanggapan saya mengenai yg lainnya adalah senada.

ps. kapan saya pernah bilang percaya sutra tadi?

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version