//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?  (Read 41790 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #105 on: 05 January 2012, 05:19:46 AM »
Perlu ada nya di buat suatu buku panduan dan pedoman yang disepakati bersama dan di wariskan  kepada generasi berikut nya. dll

Bila memang ego manusia nya menimbulkan perpecahan harus di ingat segala sesuatu itu anicca ada saat berakhir kadang sangat singkat jadi vihara tersebut bisa saja dikembalikan  menjadi tanah kosong kembali.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #106 on: 05 January 2012, 09:17:34 AM »
dari baca2 thread ini, yg saya mengerti ceritanya:

* sebuah vihara hasil swadaya sekelompok orang, ada yang mendanakan tanah, ada yang mendanakan bangunan dan ada yang mendanakan tenaga. vihara ini dimiliki secara sah oleh sebuah yayasan yg terdiri dari beberapa orang badan pendiri. tentunya donatur sudah bukan lagi pemilik sah karena sudah diberikan dan disahkan oleh hukum

* secara sepihak individu sang donatur tanah mendanakan vihara theravada yang bukan miliknya ini kepada S_I

* beberapa anggota S_I membela, mendukung dan menganjurkan perbuatan pengambilan barang yg tidak diberikan ini, secara nominal mungkin berharga beberapa ratus juta (atau M?). tidak ada anggota S_I yang mengecam tindakan tidak terpuji ini.

* tanpa pengetahuan pemilik sahnya, secara siluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (S_I) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota S_I

* tidak ada komunikasi dari S_I atas pengaduan mengenai kasus ini, malahan serah terima terus berlangsung (diam berarti tanda mendukung?)

* karena tidak mau ribut dengan guru spiritualnya, akhirnya pemilik sahnya menyerah dan memilih berdamai dengan S_I dengan menyerahkan saja vihara ini.

kalo semua kronologi dan cerita ini benar, saya merasa kasus ini benar2 menjijikkan, merupakan pelanggaran hukum, vinaya dan moral, yang jauh lebih parah daripada pelanggaran vinaya maen musik atau makan seliwat jam 12 (pelanggaran vinaya ini salah, please jangan dipelintir saya membela pelanggaran vinaya).

cmiiw.
« Last Edit: 05 January 2012, 09:23:28 AM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Cullaka setthi jataka kisah Mahapanthaka dan culapanthaka
« Reply #107 on: 05 January 2012, 10:38:10 AM »
bila bhikku atau aliran tersebut tidak mempan dengan pemanggilan YA Maha Kassapa.

ini cerita dari jataka atthakata

Cullaka setthi jataka kisah tentang mahapanthaka dan culapanthaka.

bila mereka masih melakukan hal tersebut berarti mereka telah melempar dhamma entah kemana.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #108 on: 05 January 2012, 12:53:16 PM »
dari baca2 thread ini, yg saya mengerti ceritanya:

* sebuah vihara hasil swadaya sekelompok orang, ada yang mendanakan tanah, ada yang mendanakan bangunan dan ada yang mendanakan tenaga. vihara ini dimiliki secara sah oleh sebuah yayasan yg terdiri dari beberapa orang badan pendiri. tentunya donatur sudah bukan lagi pemilik sah karena sudah diberikan dan disahkan oleh hukum

* secara sepihak individu sang donatur tanah mendanakan vihara theravada yang bukan miliknya ini kepada S_I

* beberapa anggota S_I membela, mendukung dan menganjurkan perbuatan pengambilan barang yg tidak diberikan ini, secara nominal mungkin berharga beberapa ratus juta (atau M?). tidak ada anggota S_I yang mengecam tindakan tidak terpuji ini.

* tanpa pengetahuan pemilik sahnya, secara siluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (S_I) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota S_I

* tidak ada komunikasi dari S_I atas pengaduan mengenai kasus ini, malahan serah terima terus berlangsung (diam berarti tanda mendukung?)

* karena tidak mau ribut dengan guru spiritualnya, akhirnya pemilik sahnya menyerah dan memilih berdamai dengan S_I dengan menyerahkan saja vihara ini.

kalo semua kronologi dan cerita ini benar, saya merasa kasus ini benar2 menjijikkan, merupakan pelanggaran hukum, vinaya dan moral, yang jauh lebih parah daripada pelanggaran vinaya maen musik atau makan seliwat jam 12 (pelanggaran vinaya ini salah, please jangan dipelintir saya membela pelanggaran vinaya).

cmiiw.

ada masalah seperti ini?  bukan nya ini termasuk adinadana?  memalukan dan memuakkan.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #109 on: 05 January 2012, 02:52:43 PM »
[at] inJulia, no offence nih... tapi saya bingung baca "kisah" kasus ini karena terlalu banyak inisial-nya. gak tahu member yang lain ngerti kagak ya...
Ma kasih, bro Dilbert atas masukannya.
Saya bisa memahami, dan sadari.
Disamping urutannya 'kacau".  :)

Tapi mestinya bisa dibahas per posting/point. Makanya saya usahakan post per nomor/ point. agar tidak mengubah makna.
Dalam hal ini, maka yg dibahas adalah permasalahan PARSIAL. Dan, tentunya, nantinya semua KESIMPULAN PARSIAL ini TIDAK BISA DISIMPULKAN sebagai kesimpulan keseluruhan/ global.

Karena utk membuat kesimpulan global MESTI MELIHAT secara global serta urut, plus apa respon pihak terkait. barulah patut melakukan kesimpulan global. tanpa semua ini, kita hanya bisa membuat kesimpulan parsial.

Ini perbincangan kami:
Quote
Orang bijaksana, berusaha mencari masukan dari kedua belah pihak sebelum membuat kesimpulan ataupun kebijakan.

AP: Soalnya hanya SM yg memberi masukan, kita selama ini tak pernah memberi masukkan ke Sangha.

I: Waduh, apa kita berani beranggapan dan mengingatkan Ketua Sangha bahwa "Orang bijaksana, berusaha mencari masukan dari kedua belah pihak sebelum membuat kesimpulan ataupun kebijakan" ???
Disamping itu, kita sudah beber apa fakta menurut versi kita per surat. Apa lagi yg kurang?

Back to you,
Soal banyak inisial yg membuat bingung, please beri saran bro bagaimana sebaiknya. :)

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #110 on: 05 January 2012, 03:04:49 PM »
bagaimanakah proses pengangkatan pengurus dalam suatu yayasan/wihara ?
bagaimanakah porsi kekuasaan, besarnya hak voting utk penyumbang besar (spt kapling tanah) ?
bagaimanakah peranan umat dlm voting tsb ?

thx atas ceritanya..
 _/\_ :P
Saya ada buat 4 trit soal ini. Semua posting saya yg berwarna adalah isi surat kami ke sangha.
Biar jelas mohon dibaca, krn saling berkaitan.

tapi pointnya begini:

Ini organisasi sosial keagamaan, bro. keputusan berdasarkan Rapat organisasi. Bukan berdasarkan banyaknya dana atau saham siapapun. Bila ada yg berpandangan serta mendukung: penyumbang terbesar adalah pengambil keputusan tertinggi.

Saya pribadi akan (terpaksa) setujui, case closed!
Tapi infokan pandangan tersebut kepada umat!
Simpel.  :)

Karena menurut saya, pandangan: "penyumbang terbesar adalah pengambil keputusan tertinggi", adalah membunuh karakter sendiri, dan memalukan diri sendiri. Ini pandangan sesat dalam organisasi sosial keagamaan.

Thanks bro.

 _/\_



Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #111 on: 05 January 2012, 03:22:05 PM »
agak.membingungkan ribut ribut ini soal apa sebenarnya?

Soal tanah 2 kapling yang kemudian tidak jadi di serahkan? yang mana?

Bila memang orang yang memberi kemudian tidak rela, kembalikan saja beres toh bila sudah ada bangunan diatas nya relakan saja,  kita menggunakan azas upheka semua terhubung dengan kamma masing masing baik atau buruk.
;D
Soal rebutan kekuasaan, bro. karena ini organisasi sosial keagamaan, maka sudah pasti ini sangat memalukan, buruk sekali buat yg terlibat (ya, termasuk saya.) Sadar dan paham. Siap tidak populer dan dicela. Ini resiko, bro. Demi kebenaran versi saya.


Maaf, fair aja, saya kurang setuju dg sikap "bijaksana bin upekha" demikian, bro. :)
ini MEMICU PENGULANGAN APA YG KELIRU!!!

Kalau yg keliru dibenarkan, dibiarkan ditoleransi: maka ini menjadi salah kaprah!
Fatal, akibatnya bagi Buddhisme sendiri. See???


baru baca di forum tetangga:
Quote
“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tetapi PERJUANGANmu akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri"

 #Bung Karno

Saya juga bingung dan tidak tahu apa yg mesti saya lakukan. karena sulitnya, sudah 2 tahuan saya keep ini, tapi kelihatan tak ada perbaikan. maka saya mencoba minta saran di forum ini.

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #112 on: 05 January 2012, 03:45:26 PM »
Bila tetjadi keributan karena sangha tertentu tidak boleh hadir memberi dhammadesana di vihara tersebut orang tersebut boleh di persilahkan untuk mengundang YA Maha Kassapa pemimpin sangha pertama setelah buddha pari nibbana untuk bisa menentukan apakah sangha tersebut tidak layak bagi vihara tersebut bila tidak dapat menghadirkan YA Maha Kassapa secara fisik, maka semua sangha tentunya yang berasal dari Sang Buddha dan tentu nya boleh memberi dhamma desana atau menerima undangan dari umat untuk mengajarkan dhamma.
;D ;D ;D
Jangankan soal BERCERAMAH.
Pernah ada LARANGAN MAKAN buat bhikkhu Theravada non SSS di vihara kami.
Bahwa bhikkhu Theravada non SSS, dilarang makan di vihara kami.
(Sebagian merasa aturan itu aneh sekali, tapi ada umat yg mendukung dan mempertahankan aturan itu, karena ia dapat aturan ini dari bhikkhu secara langsung. kami (pengurus vihara) debat, ribut krn aturan ini)

Lucu dan aneh? Tapi itu fakta, bro. Sudah kami beber di surat kami.


(sudah hampir saya copas point ini, tp sebaiknya jangan.)

Kalau melihat hal2 demikian, apa sebaiknya diam saja, azas Upekkha bro?  :)



Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #113 on: 05 January 2012, 04:02:29 PM »
(maaf, mau nganter anak les, ntar saya lanjut lagi)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #114 on: 05 January 2012, 06:01:27 PM »
;D ;D ;D
Jangankan soal BERCERAMAH.
Pernah ada LARANGAN MAKAN buat bhikkhu Theravada non SSS di vihara kami.
Bahwa bhikkhu Theravada non SSS, dilarang makan di vihara kami.
(Sebagian merasa aturan itu aneh sekali, tapi ada umat yg mendukung dan mempertahankan aturan itu, karena ia dapat aturan ini dari bhikkhu secara langsung. kami (pengurus vihara) debat, ribut krn aturan ini)

Lucu dan aneh? Tapi itu fakta, bro. Sudah kami beber di surat kami.


(sudah hampir saya copas point ini, tp sebaiknya jangan.)

Kalau melihat hal2 demikian, apa sebaiknya diam saja, azas Upekkha bro?  :)

Kalau ngasih makan ke orang-orang yang membutuhkan saja seharusnya memang harus digalak-kan, apalagi kepada orang yang hidup selibat (bhikkhu/bhikkhuni yang telah meninggalkan kehidupan perumah tangga).
Kalau sampai ada diskriminasi terhadap bhikkhu/bhikkhuni, wah... wah... ** Speechless deh
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #115 on: 05 January 2012, 06:37:30 PM »
bagaimana kalau disusun sistem, dan aturan supaya
hal spt ini tidak terulang di tempat lain, wihara lain ?

gw rasa yg berduit deh yg berkuasa, biasanya sih begitu... ;D
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #116 on: 05 January 2012, 07:30:10 PM »
di indonesia ini hanya ada satu sangha yang tidak bisa duduk bersama makan dengan sangha lain.

maka aku bilang aliran ini tergolong golongan Mahapatnkah sesuai kisah mahapatnakah yang tidak mengikut sertakan culapatnkah dalam jamuan makan.

Padahal dalam cerita itu Sang Buddha meminta tuan rumah sabar beberapa kali untuk menanti dan menunggu kedatangan culapatnakah untuk memulai jamuan makan.
« Last Edit: 05 January 2012, 07:31:51 PM by daimond »

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #117 on: 07 January 2012, 11:22:30 AM »
Perlu ada nya di buat suatu buku panduan dan pedoman yang disepakati bersama dan di wariskan  kepada generasi berikut nya. dll

Bila memang ego manusia nya menimbulkan perpecahan harus di ingat segala sesuatu itu anicca ada saat berakhir kadang sangat singkat jadi vihara tersebut bisa saja dikembalikan  menjadi tanah kosong kembali.
Menurut saya, dalam organisasi sosial keagamaan, apalagi di Buddhisme, maka Dhamma Vinaya adalah Pedoman, Aturan, Hukum Tertinggi yg semestinya menjadi acuan bersama.

Selain Dhamma vinaya, ada Pedoman, Aturan, Hukum Formal, etika masyarakat. Yang mungkin selaras, tapi mungkin juga bertentangan dengan isi Dhamma vinaya. dalam intern sesama Buddhist, maka bila ada pertentangan, maka kita semua akan memakai Dhamma vinaya sebagai acuan tertinggi.

 _/\_


Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #118 on: 07 January 2012, 02:11:28 PM »
dari baca2 thread ini, yg saya mengerti ceritanya:

* sebuah vihara hasil swadaya sekelompok orang, ada yang mendanakan tanah, ada yang mendanakan bangunan dan ada yang mendanakan tenaga. vihara ini dimiliki secara sah oleh sebuah yayasan yg terdiri dari beberapa orang badan pendiri. tentunya donatur sudah bukan lagi pemilik sah karena sudah diberikan dan disahkan oleh hukum

* secara sepihak individu sang donatur tanah mendanakan vihara theravada yang bukan miliknya ini kepada SSS

Terima kasih banget bro Morpheus yg sudah berkenan meringkas, sehingga menjadi lebih jelas.
Mohon maklum dan maaf, saya belum siap membuka surat kami, copas saya (tulisan berwarna) untuk lebih memperjelas perrtanyaan2 rekan2 di sini. Agar sesuai aslinya. Dan saya usahakan meng copas satu nomor full. Sehingga tidak ada pemotongan2 kalimat, untuk menghindari perubahan makna aslinya.

Setelah beberapa rekan di sini, menyatakan kebingungan dg trit saya, kemarin terbersit ide; bagaimana kalau Admin DC berkenan menyimpan copy surat kami ini?
Tujuannya:
1. Bahwa yg saya post bukan karangan saja.
2. Copy tersebut komplit, tanpa edit, tanpa inisial, sehingga jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Kami, saya, terus terang awam masalah begini, sehingga tidak tahu apa yg mesti kami lakukan. Dan saya yakin, teman2 lain juga mungkin akan menjumpai masalah yg tidak tahu harus bagaimana. Saya pikir Admin DC lebih luas wawasannya, shg bisa membantu solusi apa yg sebaiknya dilakukan. Yah, mediator, gitu. Sehingga masalah tidak berlarut-larut. paling tidak (Tim) Admin DC berkenan memberikan saran, masukan yg proporsional, shg kami2 yg awam ini tidak diam saja, ataupun kebablasan dalam mencari solusi.
4. tentu, bukan untuk tujuan dibuka, ya.
Itu ide yg kemarin terbersit, semoga saran, masukan itu bisa dipertimbangkan Admin DC.

 _/\_

***

Saya coba revisi sedikit sesuai fakta yang saya pribadi tahu, sehingga lebih jelas.

Untuk lebih detiilnya, awal kebersamaan kami bisa dibaca di: Reply #101 on: 04 January 2012, 03:27:16 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21568.0;message=386954

Di tengah perjalanan, Donatur Tanah ingin mendepak teman seperjuangan. Saya pribadi dan beberapa teman lain, jelas menolak NIAT begini. Maka selanjutnya yg menolak kemauan Donatur, dianggap musuh. Ternyata bila lewat rapat yayasan, pihak yg pro Donatur lebih sedikit dp yg menentang. 3 oknum anggota Sangha SSS, "menyarankan" agar yyas, vihara diserahkan ke Sangha, dalam waktu yg berbeda-beda.
Dari sinilah ia meminjam salinan Akta Hibah, kemudian diam2 mengibahkan ke sangha SSS. Ini sangat lihai bin jenius.  Dengan langkah ini, namanya menjadi "harum" di mata SSS, sekaligus mendepak yg menentang kemauannya. Kalau kami tolak, maka kami akan dicap sebagai murid yg melawan guru sendiri. wow, siasat yg sangat lihay!!!

Tanah tsb. sudah dibuatkan akta Hibah wasiat di Notaris kepada Yayasan YYY.
Jangankan begitu, dana yang diserahkan langsungpun (kebanyakan kan begini. Baik berupa pasir, semen, uang dlsb. ) tanpa akta notaris. Secara Dhamma, etika, Hukum, sudah bukan milik Donatur lagi. Maka mengambil apa yg sudah didanakan tanpa ijin YYs adalah pelanggaran semua aturan (Dhamma vinaya, etika masyarakat, hukum formal). jelas dan gamblang sekali.


* beberapa anggota SSS membela, mendukung dan menganjurkan perbuatan pengambilan barang yg tidak diberikan ini, secara nominal mungkin berharga beberapa ratus juta (atau M?). tidak ada anggota SSS yang mengecam tindakan tidak terpuji ini.
Tepatnya begini. Ada 3 oknum anggota Sangha SSS yg "menyarankan" agar yayasan, vihara kami diserahkan ke Sangha. dengan alasan: demi menjamin kelangsungan, kepastian mendapatkan pembinaan Dhamma dari Sangha.

Tapi sebelumnya saya mendapat info, salah satunya: KONON, di Tanggerang ada vihara yg sudah diserahkan ke Sangha SSS, tapi jarang ada Bhikkhu yg membina. mau mengundang pertapa Non Sangha SSS DILARANG. Pengurus menjadi SERBA SALAH. Info ini menjadi salah satu dari beberapa pertimbangan kami: BELUM SAATNYA MENYERAHKAN ke Sangha.

Maka kami menulis surat ke Sangha SSS, membeberkan apa problem kami sekaligus minta kepala vihara. Dg Tujuan, kepala Vihara akan mampu menengahi. Tapi yang datang justru Surat sangha SSS yg isinya sangat amat di luar apa yg bisa kami duga. Shock, kok bisa Sangha SSS mau, bersedia mengikuti kemauan ibu SM. Menurut kami: sangha sudah bersedia dan berani MENYETUJUI dan MENDUKUNG APA YG TIDAK SESUAI DHAMMA VINAYA, ETIKA MASYARAKAT, HUKUM FORMAL.

(nah, yg saya copas di sini adalah sebagian dari isi respon surat kami untuk saran yg sangat mengejutkan kami. kami bingung bagaimana mesti menjawab saran Sangha yg kami Muliakan. Minta waktu Padesanayaka, ditolak: jawab saja langsung ke Sangha. Salah seorang teman ke ketua umum Sangha, justru beliau menghindar: Bicarakan dg Padesanayaka saja, ia lebih tahu masalahnya.). Merasa dipingpong...

Bagaimana lagi, dg segala keterbatasan wawasan, pemahaman, kami tuliskan apa fakta yg kami tahu, dg tujuan agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan Sangha SSS. Awalnya dg masukkan tersebut, kalau sangha TETAP meminta, maka kami siap serahkan. tapi kemudian, kami berubah pikiran:

Quote
= UPDATE_15 Juli 2010 =

Kami sepakat menyerahkan Yayasan kami ke SSS, kami sudah sampaikan secara lisan kepada Bhante S, di Vihara BS. Bagaimana prosedur penyerahannya, kami menunggu pengaturan dan arahan SSS. Bagaimana susunan pengurus dan segala sesuatunya nanti, adalah wewenang SSS SEPENUHNYA.

Pemahaman kami, belum terjadi serah terima. Baru persetujuan. hampir setahun kami tunggu, tidak ada kabar.


* tanpa pengetahuan pemilik sahnya, secara siluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (S_I) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota S_I
iluman diumumkan sebuah acara serah terima vihara dari pemilik lama ke pemilik barunya (SSS) dan pengelolaannya kepada yayasan baru, dan lagi2 didukung oleh anggota SSS

* tidak ada komunikasi dari SSS atas pengaduan mengenai kasus ini, malahan serah terima terus berlangsung (diam berarti tanda mendukung?)


Tiba2 kami menerima SMS dari Romo K, begini:

Quote
Namo buddhaya! pd tgl 13 nov 2011 stlh makan pagi bhikkhu sangha akan diadakan penyerahan yayasan (sensor/injulia) kpd sangha divihara (sensor/injuliaq) .tk
Quote
untuk lebih jelasnya silahkan  hubungi Bhante (TTT. Sensor/injulia)  thera.

Besoknya KONON (ini pengakuannya), setelah Romo K berkonsultasi dg ketua Umum sangha, acara berubah menjadi:
Quote
Acara bukan serah terima, tapi PATIDANA dan UCAPAN TERIMA KASIH Sangha atas penyerahan Vihara VVV ke Sangha SSS.

Aneh.... belum terjadi serah terima kok sudah bikin acara Pattidana???
Rekayasa apa lagi???

Begini, tabungan YYs YYY [dimana untuk menarik uang butuh 2 tanda tangan. bendahara (WH)  dan ketua(PS)] masih ada saldo 30an juta (hampir 40 juta rp). ini dana umat. Ini yg diakui haknya ibu SM, dan selalu diminta. Sdr. PS anggota Badan Pendiri dan suami Ibu SM. Tapi ibu SM bukan anggota Badan Pendiri. Ia menolak saat ditawarkan, dulu.
Sdr. WH belum menanda tangani slip penarikan tabungan, krn itu mestinya lewat rapat anggota. Sekaligus menunggu respon Sangha SSS. Saat serah terima YYs YYY lah waktu yg tepat menyerahkan slip penarikan tsb.

Saya melihat keanehan perubahan acara oleh organisasi sekaliber Sangha SSS, maka saya simpulkan: Ini rekayasa ibu SM, tujuan acara ini cuma ingin mengambil uang tersebut. jadi buat apa saya tutup toko untuk memenuhi rekayasa ibu SM? Saya pribadi tidak hadir.

Faktanya? KONON, krn saya tidak hadir, jadi masih perlu diklarifikasi, maaf:

Saat itu banyak bhikkhu hadir (acara intern Sangha), banyak umat daerah lain hadir (ada peresmian rupang), Tapi acara penyerahan sisa uang YYs YYY, kesannya disembunyikan, tidak semua Bhante tahu apa acara tambahan ini sesungguhnya karena disebutkan: Penyerahan dana Umat ke Sangha. tanpa menyebut soal Yys kami. Yang hadir yg bersangkutan saja (dalam arti; umat dari daerah lain tidak tahu, tidak ikut menyaksikan). Sdr. WH menyerahkan ke Ketua Sangha, kemudian Ketua Sangha memberikan ke Ibu SM.

***
Kemudian ada Bhante Senior meminta Sdr. WH untuk membuat sejarah vihara kami.
saya pribadi bertanya: sejarah yg bagaimana? Fair yang apa adanya atau rekayasa?
kalau yg fair apa adanya, saya siap buatkan. tapi kalau yg rekayasa, maaf. jelas kami yg akan menjadi kambing hitam dalam sejarah rekayasa ini. Dan ibu SM akan merasa semua sikap dan tindakkannya adalah baik, benar.

***

Saya melihat banyak ketidak wajaran sudah terjadi. Saya cuma ingin kejelasan apa sesungguhnya yg telah terjadi di vihara kami.Tidak jelas.... Dan karena tidak jelas, bagaimana kami mesti menyususun sejarah vihara VVV???

 _/\_
« Last Edit: 07 January 2012, 02:31:35 PM by inJulia »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Apa yg patut Umat lakukan terhadap sikap sangha yg DIRASA kurang wajar?
« Reply #119 on: 07 January 2012, 02:22:06 PM »
Acara bukan serah terima, tapi PATIDANA dan UCAPAN TERIMA KASIH Sangha atas penyerahan Vihara [gmod]*******[/gmod]
 _/\_

Nama Vihara-nya : [gmod]sensor[/gmod] ?
« Last Edit: 15 January 2012, 07:17:12 PM by ryu »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan