Kalau begitu, seharusnya JALAN HINAYANA itu menyesatkan, dan harus di BERANTAS... karena menurut berbagai sumber MAHAYANA, bukan jalan yang benar...
Tidak menyesatkan juga. Jika mengambil dan menempuh jalan Hinayana secara benar, pasti di kemudian hari akan mengerti ajaran dari para Buddha untuk meneruskan ke jalan Mahayana. Semua Sravaka seperti Sariputra juga 'kan menempuh jalan Hinayana, lalu setelah mendengarkan ajaran Buddha, mereka melanjutkan ke jalan Mahayana.
saudara kainyn yang bijak,
coba sebutkan 4 hukum kesunyataan mulia....
1.dukkha ( dari sini sebuah calon harusnya berusaha untuk menghindari dari dukkha)
2.sebab dukkha
3.akhir dukkha
4.jalan menuju akhir dukkha.
dan kenyataan setelah "LULUS dengan baik secara katakanlah "hinaya" eh, kok di TK belajar menghindari dukkha..sekarang SD.SMP,SMA diajarkan untuk terus menikmati dukkha?
TK dan SMP--- kok tidak nyambung?
sudah saya paparkan diatas, bahwa menjadi sammasambuddha pun tidak lepas dari penderitaan...karena harus lahir..
"kelahiran = penderitaan"
coba lihat saja contohnya buddha gotama....disitu mesti lupa cara pencapaian-nya...
bahkan harus lewat pemusik,dan belajar dari guru-guru.....
bertapa secara extrim selama 6 tahun.... badan kurus-kering....
demikian dikatakan jalan kebahagiaan?
entah kalpa dimana lagi buddha gotama terlahir, atau mungkin bertapa 10 tahun secara ekstrim...
sesuai konsep anicca kah? "pencapaian sammasambuddha pun tidak kekal"
saya tidak melihat kenyataan dimana kelahiran = penderitaan.
melihat sebagaimana seorang buddha "menuju kebahagiaan"
yang ada jalan berliku-liku, tetapi ujung nya
"penderitaan"apakah arti belajar buddha dhamma? adakah arti mengumpulkan kebajikan? toh tidak lepas dari penderitaan.
demikian kah ajaran buddha?
"buddha menyelamatkan makhluk hidup dari apa?"
gambaran singkat nya.
masuk belajar ajaran buddha >>>> jadi boddhisatva atau jadi murid/sravaka >>>>> jadi sammasambuddha >>>> jadilah contoh buddha gotama......dan nanti kembali lagi ke awal "masuk belajar ajaran buddha...
dikatakan entah berkalpa-kalpa lalu... seorang raja meminta kepada pertapa untuk menjelaskan "sutra teratai",
raja tersebut rela menjadi pelayan asalkan mendapatkan sutra tersebut...
dan ternyata pertapa itu adalah "devadatta" dan raja itu adalah "gotama".
dikatakan siapa yang mendapatkan dan menlafalkan sutra tersebut....bebas dari neraka avici....dan janji-janji indah lainnya.
dan ternyata devadatta telah lupa sutra penyelamat nya.
--kutipan sutra ---
Sang Buddha bersabda kepada seluruh Bhiksu:"Raja dimasa dahulu itu adalah Aku Sendiri dan Orang Bijak pada masa itu adalah Sang Devadatta Sendiri. Melalui Persahabatan yang baik dari Sang Devadatta, Aku dapat menjadi sempurna didalam Keenam Paramita, didalam hal Keluhuran, Welas asih, Kebahagiaan dan Pikiran Bebas, didalam hal Ke 32 Tanda, 80 jenis Keistimewaan, Kulit yang berlapis Emas, 10 macam Kekuatan, ke 4 macam Keberanian, ke 4 Angger-Angger Kemasyarakatan, ke 18 ciri-ciri yang khusus, Kekuatan-Kekuatan Ghaib di Jalanan Agung, Pencapaian Penerangan Agung, dan Penyelamatan umat yang menyeluruh, yang semuanya ini semata-mata berkat Persahabatan yang baik dari Sang Devadatta.
---kemudian---
Sang Buddha bersabda kepada Para Bhiksu: "Seandainya di dalam dunia yang mendatang terdapat Putera ataupun Puteri yang baik, yang mendengarkan Hikmah Sang Devadatta tentang Hukum Kesunyataan Sutta Bunga Teratai Yang Menakjubkan ini dengan Hati Yang Bersih dan Penghormatan karena Keyakinan serta tiada rasa bimbang sedikitpun, maka Orang seperti ini tidak akan terjatuh ke dalam neraka atau menjadi seorang yang berjiwa tanha maupun menjadi seekor hewan, tetapi Ia akan terlahir dihadapan Para Buddha dari alam semesta. Dimanapun juga Ia terlahir, Ia akan selalu mendengar Sutta ini.
kronologis nya adalah ------------------
dulu awalnya sangbuddha belajar sama devadatta tentang sutra yang hebat ini, dan siapa saja yang belajar bebas dari neraka avici.
dan sekarang devadatta ada di neraka avici.....kok lupa baca mantra?
mana efek sutra nya?
apakah devadatta telah "lupa" persis yang dialami sama oleh gotama... "lupa" cara pencapaian sempurna-nya.
kalau memang bisa menyelamatkan semua makhluk dari neraka avici....saya yakin
penghuni disana bahkan rela membaca 100x tanpa henti......neraka bisa kosong. ^^
selanjut nya................
kutipan sutra-------
Ketika Buddha itu sedang menginjak Jalan KeBodhisattvaan, Ia telah mengucapkan Prasetya Agung dengan berkata:"Setelah Aku menjadi Seorang Buddha dan setelah Aku moksha, maka dimanapun juga jika didalam negeri di alam semesta ini terdapat suatu tempat dimana Sutta Bunga Teratai Dari Hukum Yang Menakjubkan dikhotbahkan, maka disitulah Stupa-Ku akan muncul dan menjulang tinggi agar Aku dapat mendengarkan Sutta itu dan memberi kesaksian terhadap-Nya serta memuji-Nya dengan berkata:
"Bagus sekali !"------------
kalau memang buddha masih ada....harus nya waktu tercium bau adanya perpecahan, beliau muncul dan berkata "buruk sekali !!!"
tetapi kenyataan-nya... mana?
nasehat nya pun "tidak ada"..
salam metta.