//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???  (Read 29325 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« on: 12 June 2008, 12:02:37 AM »
Kulonuwun.
Numpang nanya, apakah perbedaannya antara orang yang menjalankan vinaya hidup selibat (berpantang sex) tetapi sehari-harinya hidup menit demi menit untuk menekan-nekan libidonya; dan seorang sex maniac yang "just do it"???

Beda atau sama saja? ^-^
(sori pertanyaan bodoh) ;D

Mohon pencerahannya.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #1 on: 12 June 2008, 12:34:06 AM »
yang satu menahan napsu, yang satu 'melepas' napsu...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #2 on: 12 June 2008, 04:01:29 AM »
yang satu menahan napsu, yang satu 'melepas' napsu...

Ya, itu bedanya. Tapi persamaannya : sama-sama bernafsu. ^-^

Trus, saya kasih tau lagi perbedaan lainnya :
Yang satu hanya mikir sekali lalu "just do it".
Yang satunya lagi mikir berkali-kali sepanjang hari-harinya.

So....
siapa yang lebih baik?  ^-^
« Last Edit: 12 June 2008, 05:17:12 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #3 on: 12 June 2008, 08:12:09 AM »
Yakin nih yang satu mikir berkali2 sepanjang hari2nya?

harus nanya pak Hudoyo nih apa beliau dulu begitu :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #4 on: 12 June 2008, 08:40:42 AM »
yang satu menahan napsu, yang satu 'melepas' napsu...

Ya, itu bedanya. Tapi persamaannya : sama-sama bernafsu. ^-^

Trus, saya kasih tau lagi perbedaan lainnya :
Yang satu hanya mikir sekali lalu "just do it".
Yang satunya lagi mikir berkali-kali sepanjang hari-harinya.

So....
siapa yang lebih baik?  ^-^

Just do it:
tiap kepengen: just do it, begitu terus..... Pertama2 seminggu sekali, lama kelamaan setiap hari just do it nya.

Menahan nafsu:
Pas kepengen ditahan, dialihkan ke kegiatan lain. Mungkin dalam sehari akan muncul beberapa kali keinginan tsb, tapi lama kelamaan akan beralih. Mungkin setelah beberapa hari akan jebol juga. Ini wajar. Tapi, besoknya dicoba untuk menahan lagi, sehingga semakin lama semakin kuat ketahanan kita. Pikiran tidak lagi mudah dikuasai oleh nafsu rendah. Pikiran telah mulai gampang dialihkan. Mula-mula kepengennya seminggu sekali, lama kelamaan sebulan sekali, akhirnya begitu keinginan tsb muncul, langsung terdeteksi disadari, dan keinginan tsb malu untuk muncul lagi .

Sifat pikiran adalah 'Up to date'. Pikiran yg ada selalu berpadu degnan kamma yg terakhir dilakukan, berakumulasi membentuk 'tren batin' / kecenderungan batin yg baru.
Ini memang 'teori', tetapi mengetahui teori ini akan membuat kita memaklumi sifat pikiran dan dapat mengantisipasinya disetiap kesempatan.

Ibarat melihat jam emas, seseorang akan berpikir seribu kali untuk mencuri jam emas itu: ambil... tidak... ambil... tidak... Jika diambil, Tap! Maka jika orang tersebut dihadapi kesempatan yg sama kedua kalinya: misalnya melihat dompet tergeletak di atas meja, dia hanya perlu memikir dua kali saja, lalu...Tap! diambil!... Kesempatan ketiga dan seterusnya semakin mudah, tidak perlu berpikir lagi... SUDAH JADI KEBIASAAN, bahkan bisa menjadi profesinya sebagai pencuri.

Jika dia tidak mengambilnya dikesempatan pertama, maka batinnya akan terpoles semakin kuat. Jika tidak, masih ada kesempatan kedua untuk memperkuat batinnya, tapi tentu saja tantangannya menjadi lebih kuat dibanding kesempatan pertama.

Pada saat kita akan mengambil keputusan, pada detik2 yg menentukan itulah sebenarnya kesempatan kita untuk mengangkangi kamma yg telah kita kumpulkan berkalpa-kalpa.

::
« Last Edit: 12 June 2008, 08:42:56 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #5 on: 12 June 2008, 09:00:15 AM »
Just do it:
tiap kepengen: just do it, begitu terus..... Pertama2 seminggu sekali, lama kelamaan setiap hari just do it nya.

hanya ingin menambahkan, keinginan muncul sangat cepat melebihi kapasitas pemenuhan keinginan (nafsu).

pada saat tidak tercapai, disanalah dukkha.
misalnya:
1. pasangan bebas sedang di tempat lain atau sedang melihat bulan
2. tubuh sedang kehabisan stamina
3. apalagi menderita impotensi tiba-tiba

bukankah ini basic dari kebenaran pertama, dukkha.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #6 on: 12 June 2008, 10:42:02 AM »
yang satu menahan napsu, yang satu 'melepas' napsu...

Ya, itu bedanya. Tapi persamaannya : sama-sama bernafsu. ^-^

Trus, saya kasih tau lagi perbedaan lainnya :
Yang satu hanya mikir sekali lalu "just do it".
Yang satunya lagi mikir berkali-kali sepanjang hari-harinya.

So....
siapa yang lebih baik?  ^-^

dear ko suchamda,

apa anda yakin bahwa sex maniac itu hanya "mikir sekali"????

kita semua tahu loh, bahwa sex maniac itu adalah vipaka dari pelanggaran asusila pada kehidupan lampau.

Jika kita lihat secara abhidhamma, dengan jelas, bahwa mano dan kaya kamma yang dilakukan berulang-ulang akan membuat trend batin ke arah itu....
jadi kalau dahulu sering melakukan dan berpikir untuk asusila, hasilnya salah satunya menjurus ke sex maniac pada saat ini karena batinnya "terbiasa" dengan sex......

Jadi pada saat dia menjadi sex maniac, batinnya sudah "terbiasa", jadi dapat dibilang bahwa yang dipikirkan dan dilakukannya hanya sex

demikianlah hendaknya kita menjauhi hal-hal asusila seperti selingkuh dengan selain pasangan resmi kita, berbuat asusila dengan yang belum jadi pasangan resmi, selalu tertarik dengan yang bukan pasangan resmi kita, dan sebagainya.......

semoga berguna yah, ko suchamda.........

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #7 on: 12 June 2008, 12:17:17 PM »
Just do it:
tiap kepengen: just do it, begitu terus..... Pertama2 seminggu sekali, lama kelamaan setiap hari just do it nya.

hanya ingin menambahkan, keinginan muncul sangat cepat melebihi kapasitas pemenuhan keinginan (nafsu).

pada saat tidak tercapai, disanalah dukkha.
misalnya:
1. pasangan bebas sedang di tempat lain atau sedang melihat bulan
2. tubuh sedang kehabisan stamina
3. apalagi menderita impotensi tiba-tiba

bukankah ini basic dari kebenaran pertama, dukkha.

Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.

Contohnya seorang temen gw yang uda kenal freesex dari smp, dimulai dengan pacar, psk, temen, sesama 'penganut' freesex... dari public sex ampe sex party uda pernah dijabanin ma dia. Bahkan sekarang katanya pengen nyoba yang tante2, uda punya anak. Karena uda bosen ma cewe muda biasa, bayangkan... Kalo uda berhasil nembus pasar tante2, apalagi nanti yang dia cari?

dukkha oh dukkha...

Offline Fudotakika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: 67
  • FUDO
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #8 on: 12 June 2008, 12:21:34 PM »
Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???

yang satu selibat, yang laennya 'terlibat'
THE WORLD IS JUST AWESOME

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #9 on: 12 June 2008, 12:33:12 PM »

Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.

Contohnya seorang temen gw yang uda kenal freesex dari smp, dimulai dengan pacar, psk, temen, sesama 'penganut' freesex... dari public sex ampe sex party uda pernah dijabanin ma dia. Bahkan sekarang katanya pengen nyoba yang tante2, uda punya anak. Karena uda bosen ma cewe muda biasa, bayangkan... Kalo uda berhasil nembus pasar tante2, apalagi nanti yang dia cari?

dukkha oh dukkha...

kata yg di bold:
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana

IMO, pemahaman akan dukkha telah tertembus lagi selapis, selangkah lebih maju....
~ 'Tidak mendapatkan' / 'Keinginan Tidak Kesampaian' adalah dukkha
~ 'Mendapatkan' / 'keinginan yg terpuaskan' adalah lebih dukkha lagi....

Anumodana,
 _/\_
Willi

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #10 on: 12 June 2008, 01:38:41 PM »
Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.
menurutku tidak demikian ;)
kalau tercapai, ada kebahagiaan sementara... hehehe...
tapi dibalik itu nafsu tumbuh menjadi lebih besar.
semakin besar nafsu, pemenuhan kepuasannya pun semakin besar.
shg suatu ketika kita tidak dapat mengejar pemenuhannya lagi,
disitulah dukkha...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #11 on: 12 June 2008, 01:45:50 PM »
Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???

yang satu selibat, yang laennya 'terlibat'

mantap... ;D

Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.
menurutku tidak demikian ;)
kalau tercapai, ada kebahagiaan sementara... hehehe...
tapi dibalik itu nafsu tumbuh menjadi lebih besar.
semakin besar nafsu, pemenuhan kepuasannya pun semakin besar.
shg suatu ketika kita tidak dapat mengejar pemenuhannya lagi,
disitulah dukkha...

hehehe... ya sama aja kan, beda bahasa  ;D


Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #12 on: 12 June 2008, 01:54:52 PM »

kalau tercapai, ada kebahagiaan sementara... hehehe...
tapi dibalik itu nafsu tumbuh menjadi lebih besar.
semakin besar nafsu, pemenuhan kepuasannya pun semakin besar.
shg suatu ketika kita tidak dapat mengejar pemenuhannya lagi,
disitulah dukkha...

semakin lama bahasan semakin dalam...

sangat mencerahkan...

anumodana frens,

 _/\_
willi

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #13 on: 12 June 2008, 02:01:36 PM »
Kok kayaknya yang pada ngomong disini udah pada pernah menjalani hidup selibat ya??  :))

Sekedar nanya ama yg udah berkeluarga : apakah anda tidak pernah melakukan hubungan sex dng istri?
Yang jomblo : tidak pernah onani?

Coba perhatikan ulang posting awal saya :
Yg saya maksud adalah : selibat yg pikirannya jorok. Kalau selibat yg pikirannya tidak jorok ya diluar pembahasan ini.
Dan yg dimaksud "just do it" kan belum tentu bukan pada pasangannya. ^-^
Btw, saya rasa percuma dibahas krn jawabannya melambung di awan-awan, cuman teoritis. Anda semua memiliki idealisme melambung (eg. : mengatakannya sebagai dukkha lah, dsb) tapi masih juga melakukan aktivitas sexual?

Ini ada kutipan dialog di YM :

Quote
<cut>
Mr.x : teman2 buddhis spt nya memang anti seks ya
Mr.x : menabukan seks
Mr.x : dan mengidolakan hidup selibat
Mr.x : tapi mengapa mereka gak mau hidup selibat?
Suchamda : mana tahannnnn......... :))
Mr.x : itukah yang dimaksud dngn masturbasi spiritual?
<cut>
« Last Edit: 12 June 2008, 02:28:22 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #14 on: 12 June 2008, 02:40:04 PM »
Kelihatannya ko suchamda ini banyak menggunakan asumsi2 pribadi nih.

kalo selibat itu pikirannya jorok, mikirnya ngesex melulu........... tapi yang sex maniac cuma just do it, abis SEX terus STOP..........

udah jelas lah kalo sex maniac, pasti sebagian besar pikirannya ditujukan sex doang lah...... namanya aja Maniak SeX.....

mengatakan dukkha tapi masih melakukan aktivitas sexual : itu idealisme melambung??? kalo saya bilang sih itu namanya REALISTIS yah.......

sama kaya bilang makan itu Lobha, so apa kita ga usah makan selama masih ada Lobha, selagi masih jadi putthujana????

justru dengan berkata seperti itu, memacu sang pengucap untuk berusaha mengurangi akusala kamma yang dilakukan...... misal selagi makan, diusahakan untuk makan apa adanya, mengambil secukupnya, dll........

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #15 on: 12 June 2008, 02:49:20 PM »
Yep... sebagai awam cuma bisa kasi pandangan awam... masalah sexual di pikiran yang selibat harus tanya yang selibat...

gw jujur aja pacaran gw terbilang 'gak sehat' tapi 'gak parah'... jujur juga keinginan gw ngelakuin seks bisa dibilang besar karena faktor pemicu temen2 sebagian uda ngelakuin n cerita begini begitu. penasaran memang, tapi dari kasus temen gw yang ga pernah puas itu, bikin gw berpikir berkali-kali buat nyobain. N itu cukup buat stop gw buat maju lebih jauh...

setuju juga ma ko Willi, apa ketika kita menganggap sesuatu sebagai duka harus stop ngelakuin? umat Buddha ga harus menjadi Bhikku kan?

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #16 on: 12 June 2008, 02:56:02 PM »

Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.

Contohnya seorang temen gw yang uda kenal freesex dari smp, dimulai dengan pacar, psk, temen, sesama 'penganut' freesex... dari public sex ampe sex party uda pernah dijabanin ma dia. Bahkan sekarang katanya pengen nyoba yang tante2, uda punya anak. Karena uda bosen ma cewe muda biasa, bayangkan... Kalo uda berhasil nembus pasar tante2, apalagi nanti yang dia cari?

dukkha oh dukkha...

kata yg di bold:
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana

IMO, pemahaman akan dukkha telah tertembus lagi selapis, selangkah lebih maju....
~ 'Tidak mendapatkan' / 'Keinginan Tidak Kesampaian' adalah dukkha
~ 'Mendapatkan' / 'keinginan yg terpuaskan' adalah lebih dukkha lagi....

Anumodana,
 _/\_
Willi
::

Pada hakikat sesungguhnya... lima kelompok perpaduan yang menimbulkan kemelekatan (Panca Upadana Khandha) itulah DUKKHA

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 12 June 2008, 02:58:58 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #17 on: 12 June 2008, 03:00:48 PM »
Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.
menurutku tidak demikian ;)
kalau tercapai, ada kebahagiaan sementara... hehehe...
tapi dibalik itu nafsu tumbuh menjadi lebih besar.
semakin besar nafsu, pemenuhan kepuasannya pun semakin besar.
shg suatu ketika kita tidak dapat mengejar pemenuhannya lagi,
disitulah dukkha...

hehehe... ya sama aja kan, beda bahasa  ;D


ada sedikit perbedaan. kalau semuanya adalah dukkha, maka tidak ada yg terbius dg kehidupan (dalam serpihan lebih kecil, sex). tetapi karena ada secercah harapan kebahagiaan, disinilah kita berlomba-lomba utk membangun hidup kita yg "bahagia". misalnya: istri cantik, sex mantap, selingkuh ga ketahuan, dll deh... :))

Kok kayaknya yang pada ngomong disini udah pada pernah menjalani hidup selibat ya??  :))

Sekedar nanya ama yg udah berkeluarga : apakah anda tidak pernah melakukan hubungan sex dng istri?
Yang jomblo : tidak pernah onani?

Coba perhatikan ulang posting awal saya :
Yg saya maksud adalah : selibat yg pikirannya jorok. Kalau selibat yg pikirannya tidak jorok ya diluar pembahasan ini.
Dan yg dimaksud "just do it" kan belum tentu bukan pada pasangannya. ^-^
Btw, saya rasa percuma dibahas krn jawabannya melambung di awan-awan, cuman teoritis. Anda semua memiliki idealisme melambung (eg. : mengatakannya sebagai dukkha lah, dsb) tapi masih juga melakukan aktivitas sexual?
wah, dari tes personality dulu, ko Suchamda ini type intuitif, tapi kok sekarang judging yah ;)

btw saya baru kasih pendapat soal yg "just do it", sekarang saya mo kasih pendapat soal "yg selibat".

menurut saya, yg menjalani hidup selibat, jelas sudah punya nafsu sex dulu ko.
ketika masih anak2 yg bahkan tidak tau apa itu sex, tak mungkin dikategorikan hidup selibat kan?
jadi pada saat menjalani hidup selibat, pasti ada penderitaan (dukkha) juga ketika nafsu bergejolak, tapi status "selibat".

jadi kedua2nya "dukkha" yah...
hehehe... <sambung nanti ah... lihat perkembangan>
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #18 on: 12 June 2008, 03:08:14 PM »

Anda semua memiliki idealisme melambung (eg. : mengatakannya sebagai dukkha lah, dsb) tapi masih juga melakukan aktivitas sexual?


Frens Suchamda,

Sy pernah memposting soal: PRINSIP dan SIKAP di forum ini.

IMO, Kita wajib mempunyai PRINSIP yg mengarahkan langkah/tujuan kita.
PRINSIP kita boleh2 saja (bahkan harus) se-Mulia mungkin.
 
Namun, apa yg telah kita capai sd sekarang adalah SIKAP kita.
Mungkin saja pencapaian kita baru 1% dari PRINSIP kita, itu biasa, wajar saja, namun sikap kita tsb tidak boleh sampai menggoyahkan PRINSIP kita yg mulia tsb.

---

Untuk berdiskusi biasanya yg dibahas adalah Prinsip / teori menurut pemahaman kita masing2  (lebih bagus lagi yg telah kita ehipassiko,).

----

Yg mo dibahas disini, sikap (kehidupan pribadi) kita masing2 atau prinsip (pemahaman) kita?


::




Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #19 on: 12 June 2008, 03:22:01 PM »
Maksudnya yg selibat tp punya pikiran jorok toh, ya itu mah nu ngaco kenapa punya pikiran jorok, mending kawin aje deh.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #20 on: 12 June 2008, 03:30:36 PM »
Kulonuwun.
Numpang nanya, apakah perbedaannya antara orang yang menjalankan vinaya hidup selibat (berpantang sex) tetapi sehari-harinya hidup menit demi menit untuk menekan-nekan libidonya; dan seorang sex maniac yang "just do it"???

Beda atau sama saja? ^-^
(sori pertanyaan bodoh) ;D

Mohon pencerahannya.
Beda lah. orangnya beda kan ? :P

yah mirip kek orang yg ingin membunuh tapi menahan vs orang yg ingin membunuh lalu membunuh.
sama kek orang yg ingin marah tapi menahannya vs orang yg ingin marah lalu marah.

Dalam buddhism kan melepas kemelekatan. Bisa kelihatan donk bedanya antara mencoba melepas kemelekatan dan memegang kemelekatan  pemuasan nafsu itu.



There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #21 on: 12 June 2008, 05:19:19 PM »
Quote
menurut saya, yg menjalani hidup selibat, jelas sudah punya nafsu sex dulu ko.
ketika masih anak2 yg bahkan tidak tau apa itu sex, tak mungkin dikategorikan hidup selibat kan?
jadi pada saat menjalani hidup selibat, pasti ada penderitaan (dukkha) juga ketika nafsu bergejolak, tapi status "selibat".

jadi kedua2nya "dukkha" yah...


Nah, ini sudah mulai tepat mengarah pada apa yang saya ingin sampaikan. Silakan diteruskan rekan Tesla.

Saya berharap, pembahasan tidak dilakukan dengan idealisme teoritis, tetapi berangkat dari pengalaman2 pribadi masing2.

Langkah pertama praktik dharma yg real adalah secara jujur melihat keterbatasan kondisi masing2.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #22 on: 12 June 2008, 05:22:52 PM »
Quote from: sumedho
yah mirip kek orang yg ingin membunuh tapi menahan vs orang yg ingin membunuh lalu membunuh.
sama kek orang yg ingin marah tapi menahannya vs orang yg ingin marah lalu marah.

OK.

Manakah yang lebih berarti, untuk menghampiri, memahami dan secara apa adanya menerima rasa marah dan menyelidiki kemarahan itu sendiri sehingga berhenti secara natural, ataukah menahan2 amarah itu (menutup2i amarah, berpura-pura tidak marah) karena terdorong oleh suatu idealisme / cita-cita.

Semoga paham maksud saya.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #23 on: 12 June 2008, 05:26:19 PM »
Quote from: willibordus
Namun, apa yg telah kita capai sd sekarang adalah SIKAP kita.
Mungkin saja pencapaian kita baru 1% dari PRINSIP kita, itu biasa, wajar saja, namun sikap kita tsb tidak boleh sampai menggoyahkan PRINSIP kita yg mulia tsb.

Saya kok tidak setuju.

Inilah penyakit orang beragama yang akhirnya mengkronis jadi sikap munafik. Oh, Parisi !

Kondisi apa yang ada dalam kondisi kita saat inilah seharusnya yang dipahami secara aktual. Berpijak pada aktualitas bukan pada angan-angan. Prinsip dibuat atas dasar sesuatu yang real, bukan dari kepercayaan semata yang 'disabdakan'.
« Last Edit: 12 June 2008, 05:30:35 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #24 on: 12 June 2008, 05:31:34 PM »
Kalo orang tidak beragama gimana ko?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #25 on: 12 June 2008, 05:40:51 PM »
Quote
Kelihatannya ko suchamda ini banyak menggunakan asumsi2 pribadi nih.

kalo selibat itu pikirannya jorok, mikirnya ngesex melulu........... tapi yang sex maniac cuma just do it, abis SEX terus STOP..........

Anda yang kurang bisa memahami apa yg saya maksudkan.
Jelas seorang yang haus setelah minum hilang hausnya, dan itu berarti stop. Walaupun nantinya akan haus lagi, tapi membutuhkan periode yang agak panjang.

Sedangkan orang yang anya hmenekan tanpa bisa menyalurkan / mentransformasikan, maka rongrongan yang sama akan senantiasa bermunculan dalam periode yang relatif lebih cepat. (Ingat, kita sedang membicarakan seorang selibat yg dirongrong oleh pikiran2 jorok).

Saya sedang mencoba mengungkapkan dua sisi ekstrim, yang satu adalah represi total, dan yang satunya lagi adalah consuming total. Saya melihat gejala kejiwaan di kedua kutub ini sama2 tidak sehat, apalagi bila hal ini menjadi pedoman / idealisme / prinsip seseorang yg pada senyatanya membutuhkan sex.
 
« Last Edit: 12 June 2008, 05:51:50 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #26 on: 12 June 2008, 05:45:38 PM »
Kalo orang tidak beragama gimana ko?

Saya tidak tahu secara persis, karena belum ada pengalaman secara langsung dari posisi itu. Tetapi dari observasi kala menilai seseorang yang hidup secara sekuler dan rasional, maka dalam lingkungan mereka masalah sex tidak perlu ditabukan, melainkan disalurkan melalui cara yang higienis, positif dan etis. Sex dianggap sebagai sebuah kebutuhan alamiah seorang manusia dewasa yang sehat.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #27 on: 12 June 2008, 06:01:30 PM »
Quote from: Ryu
Maksudnya yg selibat tp punya pikiran jorok toh, ya itu mah nu ngaco kenapa punya pikiran jorok, mending kawin aje deh.

Yup, tepat. Itu yang saya maksud.

Tapi begitu kawin, lantas mentang2 karena merasa berdharma tinggi lalu mengelu-ngelukan kehidupan selibat (ie. : bila jujur, sesuatu yg ia tak pernah bisa jalankan). :)) :))

Bikin peribahasa deh : Tidak ada daging pengin makan daging, ada daging tak pengin makan daging.
« Last Edit: 12 June 2008, 06:04:45 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #28 on: 12 June 2008, 06:08:47 PM »
Ya itu mah sifat naluri manusia, LDM (tp aye gak ngerti LDM :)) )
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #29 on: 12 June 2008, 06:12:58 PM »
Walaupun masih muda, tapi untuk urusan sex udh 'cukup umur' nih...Jadi numpang ikutan yah... ;D

Menurut saya sih, semua makhluk punya napsu sex secara alamiah...Berkaitan dengan postingan saya sebelumnya, "yang 1 menahan, dan yang 1 melepas" justru menurut saya sih itulah perbedaan yang mendasar...

Kalau posisi pribadi, saya sih masih di "tengah", kadang 'melepas' kadang 'menahan'... :-[
Pada saat 'menahan'; ada muncul rasa kesal, tidak enak, terasa ada yang mengganjal..Tapi pas lagi bener2 disadari, terkadang perasaan2 itu membuat diri saya jadi malu sendiri, membuang energi untuk sesuatu yang semu...

PAda saat 'melepas' ;Ada perasaan puas, senang , bahagia, menikmati kenikmatan sensual...Tapi pada saat perasaan2 bahagia itu lewat, koq perasaan jadi hampa ??? Rasanya jadi ingin menikmati rasa bahagia tersebut...

Dari dasar 'menahan dan 'melepas' itu lha, mendorong munculnya pemikiran, menahan dan melepas terkadang jadi tak beralasan, apakah krn ada-nya 'sila' sehingga setelah melakukan sex ada perasaan "bersalah"? Bagaimana jika "sila" tersebut tidak ada? Apakah masih akan muncul perasaan bersalah seperti ini?

Dengan 'menahan' kita dapat memahami dukkha secara lebih mudah, bahwa pikiran adalah pelolopor, padahal kalau disadari, tidak ada itu yang namanya perasaan kesal, marah, dsb...
Dengan 'melepas' kita membiarkan diri kita untuk terlena dalam kebahagian sementara, padahal kebahagiaan itu pun hanya sebentar, dan hanya ilusi yang menarik kita untuk semakin tidak mawas diri...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #30 on: 12 June 2008, 06:22:00 PM »
Quote
Kalau posisi pribadi, saya sih masih di "tengah", kadang 'melepas' kadang 'menahan'... Embarrassed
Pada saat 'menahan'; ada muncul rasa kesal, tidak enak, terasa ada yang mengganjal..Tapi pas lagi bener2 disadari, terkadang perasaan2 itu membuat diri saya jadi malu sendiri, membuang energi untuk sesuatu yang semu...

Bagus. Ini ditinjau dari pengalaman real. No problem kok.


Quote
Dari dasar 'menahan dan 'melepas' itu lha, mendorong munculnya pemikiran, menahan dan melepas terkadang jadi tak beralasan, apakah krn ada-nya 'sila' sehingga setelah melakukan sex ada perasaan "bersalah"? Bagaimana jika "sila" tersebut tidak ada? Apakah masih akan muncul perasaan bersalah seperti ini?

Nah, ini dia, issue yang sebenarnya.


Quote
Dengan 'menahan' kita dapat memahami dukkha secara lebih mudah, bahwa pikiran adalah pelolopor, padahal kalau disadari, tidak ada itu yang namanya perasaan kesal, marah, dsb...
Dengan 'melepas' kita membiarkan diri kita untuk terlena dalam kebahagian sementara, padahal kebahagiaan itu pun hanya sebentar, dan hanya ilusi yang menarik kita untuk semakin tidak mawas diri...

Meskipun demikian, kalau mau hidup berumah tangga, ya harus bisa mengapresiasikan seksualitas ke dalam porsi yang sehat.
Note : saya orang yg tidak percaya dengan pandangan yg mengatakan bahwa dengan hidup selibat adalah persyaratan mutlak bagi seseorang untuk bisa mencapai pencerahan (eg. arahat).
Justru menurut saya, seseorang yang menyangkal seksualitasnya, tidak akan pernah bisa melihat jati dirinya apa adanya. Seseorang akan sia-sia belaka mengejar pembebasan dengan penyangkalan.
Akan tetapi, sebaliknya, bila realisasi pembebasan itu tercapai, maka kebutuhan seksualitas --dengan sendirinya-- akan bukan menjadi sesuatu yang berarti penting dalam kehidupannya.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #31 on: 12 June 2008, 06:32:40 PM »
Quote from: sumedho
yah mirip kek orang yg ingin membunuh tapi menahan vs orang yg ingin membunuh lalu membunuh.
sama kek orang yg ingin marah tapi menahannya vs orang yg ingin marah lalu marah.

OK.

Manakah yang lebih berarti, untuk menghampiri, memahami dan secara apa adanya menerima rasa marah dan menyelidiki kemarahan itu sendiri sehingga berhenti secara natural, ataukah menahan2 amarah itu (menutup2i amarah, berpura-pura tidak marah) karena terdorong oleh suatu idealisme / cita-cita.

Semoga paham maksud saya.
Pikiran lah yang memberi arti dan makna. Jadi ini tergantung anda ingin yg mana, yah itu lah yg berarti.

Semoga paham juga maksud saya :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #32 on: 12 June 2008, 07:27:29 PM »
Quote from: sumedho
yah mirip kek orang yg ingin membunuh tapi menahan vs orang yg ingin membunuh lalu membunuh.
sama kek orang yg ingin marah tapi menahannya vs orang yg ingin marah lalu marah.

OK.

Manakah yang lebih berarti, untuk menghampiri, memahami dan secara apa adanya menerima rasa marah dan menyelidiki kemarahan itu sendiri sehingga berhenti secara natural, ataukah menahan2 amarah itu (menutup2i amarah, berpura-pura tidak marah) karena terdorong oleh suatu idealisme / cita-cita.

Semoga paham maksud saya.
Pikiran lah yang memberi arti dan makna. Jadi ini tergantung anda ingin yg mana, yah itu lah yg berarti.

Semoga paham juga maksud saya :)

Justru karena dasar inilah semua ini saya jabarkan demikian.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #33 on: 12 June 2008, 07:44:38 PM »
Note : saya orang yg tidak percaya dengan pandangan yg mengatakan bahwa dengan hidup selibat adalah persyaratan mutlak bagi seseorang untuk bisa mencapai pencerahan (eg. arahat).

sambung...

menurut saya, yg selibat juga pasti akan mengalami tekanan bathin dimana nafsu nya ingin meledak tapi ditahan terus.
disinilah dia menemukan dukkha mendalam.

dilihat dari sisi yg "just do it" pun sama saja, pada akhirnya setelah kebahagiaan sexual yg diinginkan tidak tercapai, dia menemukan dukkha.

dan mengenai pencerahan, saya tidak tahu pastinya karena jelas saya bukan arahat.
jadi menurut pemikiran saya, dukkha inilah celah (peluang) pencerahan.
ketika kita menyadari bahwa kebahagiaan yg kita cari selalu dihantui oleh penderitaan di belakangnya, kita akan berhenti mencari lagi...

saya tidak yakin pencerahan harus dilalui dg dukkha. mungkin saja ada peluang kecil pencerahan dapat dialami tanpa melalui dukkha...
jadi kalau saya pribadi sih, hanya berusaha menerima apapun kenyataan yg terjadi...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #34 on: 12 June 2008, 07:54:22 PM »
Quote from: tesla
menurut saya, yg selibat juga pasti akan mengalami tekanan bathin dimana nafsu nya ingin meledak tapi ditahan terus.
disinilah dia menemukan dukkha mendalam.

dilihat dari sisi yg "just do it" pun sama saja, pada akhirnya setelah kebahagiaan sexual yg diinginkan tidak tercapai, dia menemukan dukkha.

Nah, anda bisa melihat persamaannya?  ;)

Sekarang, marilah kita tinjau lagi lebih luas. Apa sih di dunia samsara ini yang tidak bisa dijadikan sarana penghayatan tentang dukkha?
Jadi, menurut saya, yang terpenting adalah mampu melihat sesuatu seperti apa adanya. Dan untuk itu, kita tidak boleh melarikan diri dari apa yang hadir kini. Bukan dengan berpegang pada suatu idealisme, atau angan-angan di masa depan, yang tak pernah akan tercapai. Bukan kepada kepercayaan-kepercayaan, tetapi 'menyadari' segala gerak gerik apa yang terjadi pada diri ini. Tindakan2 reaktif itu tidak bermanfaat sama sekali. Semua ini hanya bisa dilalui bila kita bisa membuang pengetahuan.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #35 on: 12 June 2008, 07:55:17 PM »
yup2....Aye setujuh banget sama Om Tesla...Kyk sekarang nih, lagi mengalami 'dukha' karena harus berhenti merokok.... :'(
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #36 on: 12 June 2008, 09:28:35 PM »

Justru karena dasar inilah semua ini saya jabarkan demikian.

ya elah, itu toh, Langsung to the point aja dari awal bro :P
There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #37 on: 12 June 2008, 09:43:09 PM »
Quote
ya elah, itu toh, Langsung to the point aja dari awal bro

Hehehe....beda lah....
Saya ingin mengajak orang menyelami pikiran dan perasaannya sendiri, reaksi penolakan dan harapannya; untuk sampai ke pemahaman ini. Oleh karena itu mengapa saya menolak diskusi yg teoritis. ^-^
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #38 on: 13 June 2008, 10:03:51 AM »
TS nanya, akhirnya jawaban akhir harus sesuai skenario awal dia sendiri.........

kayanya thread kaya gini makin sering muncul deh.........


end of OOT deh, biar ga dibilang "menghujat" lagi... he3......

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #39 on: 13 June 2008, 11:02:20 AM »
hehehe anatta anatta anatta...

berniat jadi sutradara, ternyata malah jatuh jadi aktor :)

sorry OOT juga... lanjut...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #40 on: 13 June 2008, 12:02:51 PM »
Manakah yang lebih berarti, untuk menghampiri, memahami dan secara apa adanya menerima rasa marah dan menyelidiki kemarahan itu sendiri sehingga berhenti secara natural, ataukah menahan2 amarah itu (menutup2i amarah, berpura-pura tidak marah) karena terdorong oleh suatu idealisme / cita-cita.

Semoga paham maksud saya.

Lebih bagus menerima dan mengamati kemarahan tsb ketimbang berpura-pura tidak marah...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #41 on: 13 June 2008, 12:11:37 PM »
Manakah yang lebih berarti, untuk menghampiri, memahami dan secara apa adanya menerima rasa marah dan menyelidiki kemarahan itu sendiri sehingga berhenti secara natural, ataukah menahan2 amarah itu (menutup2i amarah, berpura-pura tidak marah) karena terdorong oleh suatu idealisme / cita-cita.

Semoga paham maksud saya.

Lebih bagus menerima dan mengamati kemarahan tsb ketimbang berpura-pura tidak marah...

::

Ya, anda betul, setuju.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #42 on: 13 June 2008, 12:15:45 PM »
Quote from: willibordus
Namun, apa yg telah kita capai sd sekarang adalah SIKAP kita.
Mungkin saja pencapaian kita baru 1% dari PRINSIP kita, itu biasa, wajar saja, namun sikap kita tsb tidak boleh sampai menggoyahkan PRINSIP kita yg mulia tsb.

Saya kok tidak setuju.

Inilah penyakit orang beragama yang akhirnya mengkronis jadi sikap munafik. Oh, Parisi !

Kondisi apa yang ada dalam kondisi kita saat inilah seharusnya yang dipahami secara aktual. Berpijak pada aktualitas bukan pada angan-angan. Prinsip dibuat atas dasar sesuatu yang real, bukan dari kepercayaan semata yang 'disabdakan'.

Rekan Suchamda,

Saya biasanya berdiskusi atas prinsip yg ingin sy tuju.
Kalau ingin berdiskusi mengenai realita pencapaian kita masing2, tentu bisa saja, dan khsusus bagi diri sy pribadi: tidak pernah bertentangan antara TEORI yg sy tuliskan dan PRAKTEK yg sy lakukan.

Namun, seperti yg telah sy tuliskan sebelumnya, pencapaiannya tentu saja masih jauh dari sempurna... tapi sy tetap mengarahkan diri sy menuju PRINSIP yg telah sy pegang.

Mungkin anda paham apa yg sy maksudkan...

 _/\_



PS: Apakah defenisi 'Agama'?  :)

::






Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #43 on: 13 June 2008, 12:21:33 PM »
TS nanya, akhirnya jawaban akhir harus sesuai skenario awal dia sendiri.........

kayanya thread kaya gini makin sering muncul deh.........


end of OOT deh, biar ga dibilang "menghujat" lagi... he3......

Rupanya kebiasaan anda menghakimi dan "membaca pikiran orang lain" (yg tidak betul) masih juga belum hilang walaupun sudah diperingatkan.

Dimanakah dan kapankah saya melarang anda atau siapapun untuk memberikan jawaban akhir?
Sebagai TS, berhak untuk mengarahkan agar pertanyaannya dipahami dengan benar, diselami dengan benar,  dan juga mengarahkan agar diskusi tetap pada arah yg dimaksudkan. Kalau anda mau membuat skenario sendiri tanpa interferensi dari arahan saya, misalnya "seks adalah menghambat pencerahan", kenapa tidak membuka saja thread tersendiri?
« Last Edit: 13 June 2008, 01:50:27 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #44 on: 13 June 2008, 12:48:19 PM »

Quote from: willibordus
Saya biasanya berdiskusi atas prinsip yg ingin sy tuju.

Maaf, menurut saya ada perbedaan antara "prinsip" dan "tujuan". Prinsip adalah sesuatu yang digunakan untuk panduan perilaku yang relevan di saat ini, sedangkan "tujuan" adalah sesuatu yg terletak di masa depan.

Nah, supaya tidak OOT, saya ingin tahu apakah prinsip anda yang sehubungan dengan topik yang sedang kita bicarakan disini?
Barulah kita nanti bicara lebih lanjut.


Quote from: willibordus
Apakah defenisi 'Agama'?

Saya tahu arah pertanyaan anda kemana, tapi saya menolak utk mendiskusikan ke arah situ, karena saya melihat akan menjadi semakin jauh dari topik. Sebaiknya, konsentrasi saja dahulu ke pertanyaan saya di atas.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #45 on: 13 June 2008, 03:09:18 PM »
Bro Suchamda,

Topik kita adalah "Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???"

Pendapat saya telah sy posting di awal thread ini, yakni: Lebih baik menahan nafsu (dengan cara mengalihkan ke kegiatan lain, mengamati sehingga hilang dgn sendirinya dll) ketimbang melampiaskan hawa nafsu setiap kali timbul.

Pendapat sy tersebut sekaligus merupakan prinsip saya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #46 on: 13 June 2008, 03:34:37 PM »
TS nanya, akhirnya jawaban akhir harus sesuai skenario awal dia sendiri.........

kayanya thread kaya gini makin sering muncul deh.........


end of OOT deh, biar ga dibilang "menghujat" lagi... he3......

Rupanya kebiasaan anda menghakimi dan "membaca pikiran orang lain" (yg tidak betul) masih juga belum hilang walaupun sudah diperingatkan.

Dimanakah dan kapankah saya melarang anda atau siapapun untuk memberikan jawaban akhir?
Sebagai TS, berhak untuk mengarahkan agar pertanyaannya dipahami dengan benar, diselami dengan benar,  dan juga mengarahkan agar diskusi tetap pada arah yg dimaksudkan. Kalau anda mau membuat skenario sendiri tanpa interferensi dari arahan saya, misalnya "seks adalah menghambat pencerahan", kenapa tidak membuka saja thread tersendiri?

dear ko daniel,

sudah diperingatkan??? oleh siapa??? khan sesuai konsepnya : tidak ada aku, berarti tidak ada siapapun yang memperingatkan dong.......he3...


mengenai thread, singkatnya boleh saya simpulkan : asumsi bahwa thread harus sesuai dengan skenario yang disusun ko daniel adalah SALAH, betul???
karena tidak ada larangan untuk memberikan jawaban, betul????

tapi anda juga yang menyatakan :
1. Sebagai TS, berhak untuk mengarahkan agar pertanyaannya dipahami dengan benar, diselami dengan benar,  dan juga mengarahkan agar diskusi tetap pada arah yg dimaksudkan.

2. Kalau anda mau membuat skenario sendiri tanpa interferensi dari arahan saya


berarti ko daniel menyangkal bahwa tidak ada skenario, namun hanya mengarahkan diskusi untuk tetap pada arah yang dimaksudkan?  :whistle:


yo wis......... aku mingkem yo...........

back to mingkem mode : ON......
« Last Edit: 13 June 2008, 03:37:27 PM by markosprawira »

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #47 on: 13 June 2008, 04:12:17 PM »
Quote from: markos prawira
udah diperingatkan??? oleh siapa??? khan sesuai konsepnya : tidak ada aku, berarti tidak ada siapapun yang memperingatkan dong.......he3...

Kalau anda bermaksud untuk mengolok-olok, silakan dilanjut, saya terima saja.  :)
Tapi saya ingatkan bahwa asumsi-asumsi anda tersebut salah, dan sebetulnya anda sudah diingatkan oleh pak Hudoyo disini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3101.msg48731.html#msg48731

Quote from: hudoyo
Rekan Markos,

Silakan Anda tempuh jalan Anda ... saya akan menempuh jalan saya ...

Sekadar masukan buat Anda:
Anda suka sekali menilai batin orang lain ...


Quote from: markos prawira
mengenai thread, singkatnya boleh saya simpulkan : asumsi bahwa thread harus sesuai dengan skenario yang disusun ko daniel adalah SALAH, betul???
karena tidak ada larangan untuk memberikan jawaban, betul?

Anda sengaja memenggal pemahaman yg saya lontarkan tanpa memahami konteksnya. Saya menjawab komentar anda terakhir itu dikarenakan saya keberatan dengan sikap judgmental anda.

Cobalah jujur dan tanyakan pada batinmu sendiri apa motivasimu mengatakan  :
Quote from: markosprawira
TS nanya , akhirnya jawaban akhir harus sesuai skenario awal dia sendiri.........

kayanya thread kaya gini makin sering muncul deh.........


end of OOT deh, biar ga dibilang "menghujat" lagi... he3.....

Skenario berarti adalah sebuah plot yang diatur sebelumnya.
Sedangkan diskusi seperti ini terjadi mengalir dengan berbagai macam kemungkinan jawaban, saya tidak mengaturnya karena tidak mungkin mengatur jawaban orang lain. Saya hanya mengikuti saja perkembangan arah diskusi sembari mengarahkan. Arah-mengarahkan adalah suatu hal yang wajar dilakukan oleh seorang TS, apalagi bila para penjawab (termasuk anda) salah mengartikan kasusnya. Apakah ini dapat disebut sebagai skenario??
Kata-kata "skenario" yang anda munculkan dalam kalimat anda sebelumnya itu memberikan persepsi sesuatu yang lain, sesuatu yg bersifatkan ad hominem.

Anda bahkan mengatakan "biar ga dibilang menghujat lagi"...
Sesungguhnya, saya lebih suka anda jujur mengatakan "saya ingin menghujat anda". Sekalipun anda menghujat saya pun tidak apa-apa asalkan masih relevan dengan topik dan ada nilai edukasinya. Tetapi kali ini mohon maaf bila saya kritik, karena ada kesamaan antara sikap antara anda dan contoh kasus kita di topik ini : sesuatu sikap artifisial yang disembunyikan dibalik kesopanan/ etika yang dibuat2. This is not the way we learn Dharma, agree? ;)
« Last Edit: 14 June 2008, 03:22:21 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #48 on: 13 June 2008, 04:27:38 PM »
Quote from: willibordus
Lebih baik menahan nafsu (dengan cara mengalihkan ke kegiatan lain, mengamati sehingga hilang dgn sendirinya dll) ketimbang melampiaskan hawa nafsu setiap kali timbul.

Baik. Saya hargai prinsip anda.
Tetapi saya melihat adanya perbedaan antara prinsip anda dengan prinsip 'bikkhu jorok' dalam kasus yg saya berikan.
Dalam kalimat anda, tersirat bahwa penahanan hawa nafsu masih bersifat relatif, artinya masih bisa disalurkan. Dan itu namanya bukan selibat.

Dia kurang lebih akan berprinsip :Harus menahan nafsu (dengan cara mengalihkan ke kegiatan lain, mengamati sehingga hilang dgn sendirinya dll) apapun yang terjadi daripada melampiaskan hawa nafsu setiap kali timbul.

Bisakah melihat perbedaannya?

Oleh karena itulah, maka saya tidak begitu menanggapi komentar anda. Bukan karena mengurangi rasa hormat saya kepada anda, tetapi semata-mata karena tidak relevan dengan kasus yang kita coba angkat dalam topik ini.

Yang menjadi masalah adalah :

Quote from: willibordus
MO, pemahaman akan dukkha telah tertembus lagi selapis, selangkah lebih maju....
~ 'Tidak mendapatkan' / 'Keinginan Tidak Kesampaian' adalah dukkha
~ 'Mendapatkan' / 'keinginan yg terpuaskan' adalah lebih dukkha lagi....

Dalam mengatakan hal tersebut di atas, maka kita bisa simpulkan bahwa anda hendak mengatakan bahwa :
~ Sex adalah salah satu sumber dari dukkha yang harus dipatahkan.

Dengan asumsi bahwa saudara belajar Buddhism untuk bisa lepas dari dukkha dan kemudian sudah tahu caranya, yaitu dengan mematahkan sex. Tetapi mengapa anda masih berprinsip mengambang seperti di atas?
Bukankah akan lebih bersesuaian/ konsisten jika antara apa yang anda katakan itu dibarengi dengan  prinsip selibat total?

Rekan Willi, kalau pertanyaan saya ini terlalu privacy, silakan untuk tidak usah dijawab. Sejujurnya, pertanyaan itu sendiri pernah menghampiri saya.  Dan disini saya hanya ingin berbagi perenungan saja buat rekan2 lain yg membaca. Bila merasa ada manfaat dan  perlu dilanjut terserah bila mau lewat japri saja. Mohon maaf bila tidak berguna atau terlalu intrusif.
« Last Edit: 14 June 2008, 03:02:19 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #49 on: 13 June 2008, 04:37:02 PM »
Intinya balik lagi ke orang itu, apa mau mikirin sex terus tapi tidak tersalurkan/mending lepas jubah jadi jangan Muna Muna gitu ko?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #50 on: 13 June 2008, 04:55:37 PM »
Intinya balik lagi ke orang itu, apa mau mikirin sex terus tapi tidak tersalurkan/mending lepas jubah jadi jangan Muna Muna gitu ko?

Maksudnya "Muna Muna" itu munafik?
Yah, kurang lebih begitulah. Tapi perlu dipahami bahwa kita juga jangan kemudian menjadi bersikap reaktif kemudian menjadi radikal dari sisi sebaliknya. Inti yg penting dipahami adalah bahwa --menurut pendapat saya-- untuk mencapai pencerahan kita harus bisa melihat kondisi real kita dengan jujur : kebutuhan2, kecondongan2, karakter, dsb. Jangan justru sebaliknya membentuk sikap artifisiality (kepalsuan), kesucian yang semu. Ini banyak terjadi karena keinginan2 : ingin mencapai nibbana, ingin terlihat suci, ingin dianggap seorang dharmais yg baik, dst.
Semua itu muncul karena kita dikondisikan oleh asumsi2 , pembelajaran2 masa lalu, kepercayaan2 kita, dst. Sehingga kita akhirnya tiada lain menjadi boneka yang sedang bermain sandiwara.

Alih-alih mengalami transformasi batin, tapi kita hanyalah menjadi seorang aktor yang sedang berupaya keras untuk bermain peran dengan baik.!! Represi (penekanan) itu bila dipaksakan tiada lain hanyalah akan mengalihkan energi itu bisa menjadi suatu gangguan kejiwaan (eg. histerik, hipersensitivitas, psikopat), apalagi yg mengalami adalah orang yg kepribadiannya belum matang atau hidup di lingkungan masyarakat yg tidak supportive. (inilah mengapa saya menganjurkan agar hal ini diselami, dirasakan sendiri melalui praktek, jangan hanya berteori).

Terhadap masalah seksual. Alih-alih menstereotype-kan hal itu sebagai "no-no", adalah lebih baik untuk memahami bagaimana proses batin kita sendiri memandang secara konseptual terhadap fenomena seksual tersebut. Dengan kata lain : Alih-alih pembebasan, sikap delusional kita thd masalah sex itu sendiri sudah merupakan konsep penghambat utk memahami apa yang ada. It's not sex itself that is the problem, but our relationship to it.

That's IMHO.
« Last Edit: 13 June 2008, 04:59:04 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #51 on: 14 June 2008, 08:51:51 AM »
Kulonuwun.
Numpang nanya, apakah perbedaannya antara orang yang menjalankan vinaya hidup selibat (berpantang sex) tetapi sehari-harinya hidup menit demi menit untuk menekan-nekan libidonya; dan seorang sex maniac yang "just do it"???

Beda atau sama saja? ^-^
(sori pertanyaan bodoh) ;D

Bro Suchamda, asumsi yg Bro tawarkan adalah sbb:
~ Ada seorang Bhikkhu yg pikirannya seks terus (menit demi menit), tapi ia menahannya
~ Ada seorang seks maniak yg melepaskan libidonya setiap saat ia kepengen
Pertanyaannya: Apakah mereka berbeda / sama?

Pertama-tama, dapat sy sampaikan bahwa asumsi yg Bro tawarkan tidak mungkin terjadi*). Kemungkinan yg realistis adalah sbb:

~ Bhikkhu yg serius menempuh jalur kebiaraan, berusaha menjaga vinaya dengan baik.

A. Jika timbul dorongan seksual, maka ia akan berusaha menahannya dengan berbagai cara yg ditawarkan Buddhism. Jika ia berhasil mematahkan nafsunya ini, maka pada kemunculan berikutnya intensitasnya mulai jarang dan kekuatan nafsu ini perlahan-lahan mulai melemah

B. Jika timbul dorongan seksual, dan ia tidak kuat menahannya, dilepaskan, maka di kesempatan selanjutnya dorongan ini akan semakin sering kemunculannya dan ia membutuhkan kesadaran ekstra untuk mematahkannya dibandingkan kesempatan sebelumnya

~ Bhikkhu yg tidak serius dengan jalur kebhikhuan, masuk kebhikkhuan ada tujuan tertentu, misalnya demi menaikkan harkat diri atau ingin mendapat pengakuan dalam masyarakat, tidak memegangn vinaya dengan baik.

C. Jika timbul dorongan seksual, ia mungkin akan menahannya (dengan alasan-alasan tertentu), tapi karena pandangan benarnya tidak kuat, maka usaha ini akan berat

D. Jika timbul dorongan seksual, ia akan melampiaskannya setiap kali ada kesempatan. Ia tidak peduli dengan vinaya. Maka ia akan semakin jatuh moralnya.

Menjawab pertanyaan Bro suchamda, maka:
~ Bhikkhu A dan B sudah jelas lebih baik dibanding seorang Sex Maniac.
~ Bhikkhu C, berkemungkinan pindah ke A atau B atau bisa juga jatuh ke D.
~ Bhikkhu D, tidak ada bedanya dengan umat awam, kalau ia hobby seks, bisa juga disamakan dengan seorang Sex Maniac.

-----

Bro Suchamda mengasumsikan jika nafsu tidak dilampiaskan, maka ia akan muncul terus menit demi menit.... kenyataannya adalah TIDAK begitu.

*) Tidak mungkin terjadi demikian karena: Nafsu, seperti halnya pikiran yg lainnya, sifatnya sama: PIKIRAN TIDAKLAH KEKAL.

Jika nafsu muncul, yg mana pada tahapan pertama muncul sifatnya makin lama makin kuat, pada saat itu kita ada 2 pilihan:
~ Mengikuti permainan pikiran tsb, sehingga nafsu makin kuat
~ Mengalihkan pikiran atau mengamati nafsu ini, maka nafsu akan melemah.

Dalam keadaan apapun kita TETAP PUNYA 2 PILIHAN tsb. Masalahnya, kita mau apa tidak saja.

---

Karena sy belum pernah menjadi Bhikkhu :), maka apa yg dipaparkan diatas adalah dugaan saja, namun bukan dugaan tanpa dasar. Karena paparan diatas berdasarkan pengalaman sendiri juga. Jadi, tinggal mengganti kata Bhikkhu menjadi umat awam, sbb:
 
~ Umat awam yg serius ingin mengikis dukkha, berusaha melatih diri dgn baik, maka:

A. Jika timbul dorongan seksual, maka ia akan berusaha menahannya dengan berbagai cara yg ditawarkan Buddhism. Jika ia berhasil mematahkan nafsunya ini, maka pada kemunculan berikutnya intensitasnya mulai jarang dan kekuatan nafsu ini perlahan-lahan mulai melemah

B. Jika timbul dorongan seksual, dan ia tidak kuat menahannya, dilepaskan, maka di kesempatan selanjutnya dorongan ini akan semakin sering kemunculannya dan ia membutuhkan kesadaran ekstra untuk mematahkannya dibandingkan kesempatan sebelumnya

~ Umat awam yg tidak peduli dengan ajaran. Ada yg mengikuti nafsu semaunya, ada juga yg  masih memegang/mempercayai ajaran agama, maka:

C. Jika timbul dorongan seksual, ia mungkin akan menahannya (dengan alasan-alasan tertentu, mungkin agama), tapi karena pandangan benarnya tidak kuat, maka usaha ini akan berat. Tapi, ia tetap punya kesempatan naik ke A atau B atau bisa juga jatuh ke D (bawah)

D. Jika timbul dorongan seksual, ia akan melampiaskannya setiap kali ada kesempatan. Ia tidak peduli dengan agama/ajaran apapun. Moralnya semakin merosot. Bisa jadi ia adalah seks maniak.

-----

Have a nice weekend  :)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #52 on: 14 June 2008, 09:54:09 AM »
Quote from: willibordus
MO, pemahaman akan dukkha telah tertembus lagi selapis, selangkah lebih maju....
~ 'Tidak mendapatkan' / 'Keinginan Tidak Kesampaian' adalah dukkha
~ 'Mendapatkan' / 'keinginan yg terpuaskan' adalah lebih dukkha lagi....

Dalam mengatakan hal tersebut di atas, maka kita bisa simpulkan bahwa anda hendak mengatakan bahwa :
~ Sex adalah salah satu sumber dari dukkha yang harus dipatahkan.


Betul. Sex dan juga segala macam pemuasan nafsu rendah lainnya adalah sumber dukkha.

Quote
Dengan asumsi bahwa saudara belajar Buddhism untuk bisa lepas dari dukkha dan kemudian sudah tahu caranya, yaitu dengan mematahkan sex. Tetapi mengapa anda masih berprinsip mengambang seperti di atas? Bukankah akan lebih bersesuaian/ konsisten jika antara apa yang anda katakan itu dibarengi dengan  prinsip selibat total?

Nah disinilah letak masalahnya Bro.

Kita semua tau persis bahwa seks, kemarahan, makan enak, kebencian, dll adalah sumber dukkha.
Sedangkan kita ingin mengikis dukkha. Kenapa kita tidak TOTAL melakukan tindakan yg diajarkan Sang Buddha?

Jawabannya:
karena kita belum mau melakukan semuanya. Kita belum mendapatkan kondisi yg pas untuk mempraktekkan secara total apa yg diajarkan oleh Sang Buddha. Banyak syarat dan jalan yg mesti kita tempuh untuk perlahan-lahan dapat mengikis dukkha kita secara total. Butuh waktu, butuh kesabaran, butuh persiapan batin yg matang.

Mirip Sang Buddha ketika menyempurnakan paraminya, butuh berkalpa-kalpa. Kenapa Sang Buddha tidak menyempurnakan keBuddhaannya dalam satu kehidupan saja? Semuanya adalah proses Bro. Tidak bisa dipaksakan.

Saya pikir Bro ada salah persepsi, bahwa jika kita berbicara Dhamma, kita MESTI bisa mempraktekkannya 100%. Menurutku tidak Bro. Kita -seperti sekarang ini- senantiasa membahas Dhamma (mis: lewat forum ini), artinya kita sedang menyempurnakan 'pemahaman benar' kita. Satu dari 8 jalan.

Membahas Dhamma mana yg benar, mana yg tidak, sementara kita belum mampu mempraktekkannya 100% bukan berarti kita munafik. Bagaimana mungkin kita bisa berdaya upaya benar jika kita tidak mengetahui teori secara benar?

Meningkatkan pemahaman benar adalah suttamayapanna (kebijaksanaan melalui belajar), selanjutnya kita meningkatkan cintamayapanna (kebijaksanaan melalui renungan dan pengalaman). Paling dalam, kita perlu meningkatkan bhavanamayapanna (kebijaksanaan melalui penembusan).

Quote
Rekan Willi, kalau pertanyaan saya ini terlalu privacy, silakan untuk tidak usah dijawab. Sejujurnya, pertanyaan itu sendiri pernah menghampiri saya.  Dan disini saya hanya ingin berbagi perenungan saja buat rekan2 lain yg membaca. Bila merasa ada manfaat dan  perlu dilanjut terserah bila mau lewat japri saja. Mohon maaf bila tidak berguna atau terlalu intrusif.

Tidak masalah Bro  :), sy menganggap kita semua disini perlu saling mengingatkan dan sama-sama masih belajar. Kita semua sedang mengalami proses masing-masing. Saya sendiri banyak mendapat renungan dari tulisan2 Bro Suchamda.
Saya saat ini juga ingin membagi apa yg saya alami, yg -IMO- agak berbeda dengan pemahaman Bro Suchamda.

Sy juga tidak tau dimana split-nya, tapi menurut sy kita perlu konsisten dijalur Dhamma, tapi tidak perlu mengharapkan hasil yg terlalu cepat dan sempurna, pelan-pelan saja. Ketika mesti melanggar, ya dilanggar, tidak ada yg akan menyalahkan kita. Yg ada hanyalah Causes and Consequences, sebab dan akibat. Ya, kita perlahan-lahan perbaiki terus.

Istilah saya, nyante aja...

Semoga bermanfaat...

Anumodana,

 _/\_

::
« Last Edit: 14 June 2008, 09:56:39 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #53 on: 14 June 2008, 11:00:24 AM »
Mungkin seharusnya dari awal perbandingannya adalah "munafik" Vs "lepas kontrol", bukan "penahanan diri (selibat)" Vs "lepas kontrol ('just do it')". Kedua hal ini adalah jauh berbeda. Kalo munafik dari contoh2 di atas, itu bukanlah usaha penahanan diri (selibat), namun pengejaran terhadap suatu status (mungkin mau dilihat suci dsb) yang sebetulnya tidak pantas dimilikinya.

penahanan Vs lepas kontrol: orang puasa walaupun sakit perut, tetap berusaha menahan lapar Vs orang rakus yang makan seenaknya.
munafik Vs lepas kontrol: orang makan sembunyi2 saat puasa Vs orang terang2an batal puasa.

Sedangkan mengenai bhikkhu sendiri, itu 'kan hanya satu "profesi" saja, tidak beda dengan manusia biasa. Bedanya kalo orang biasa mungkin terikat peraturan kantor, para bhikkhu terikat oleh vinaya. Kalo pandangan orang tentang bhikkhu adalah pasti suci, itu juga sudah topik yang berbeda lagi, tidak bisa juga dimasukkan sekaligus.






Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #54 on: 14 June 2008, 11:24:23 AM »

Sy pikir topik ini tidak tepat masuk thread Theravada. cocoknya di thread Buddhisme Umum, karena ini adalah bahasan Bhikkhu secara general, bukan khusus Bhikkhu Theravada kan?

::

« Last Edit: 14 June 2008, 11:25:57 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #55 on: 14 June 2008, 11:56:16 AM »
Tergantung yang bikin topik sih. Kalo memang mau bahas dari satu tradisi Theravada rasanya juga tidak masalah. Berarti pembahasannya peraturannya, ikut Vinaya tradisi Theravada, tidak dicampur. Karena memang vinayanya bervariasi.

Kalo untuk tradisi Theravada, kalau tidak salah merancap (masturbasi) saja langsung terkena Sanghadisesa, yang tentu saja bukan tidak mungkin akhirnya bhikkhu itu dikeluarkan. Mungkin nyanadhana atau siapapun yang lebih fokus ke vinaya bisa koreksi kalo saya salah.

Jadi memang sebetulnya tulisan di topik yang muncul bhikkhu selibat (yang menurut vinaya adalah penahanan diri dari pemuasan seksual dalam bentuk apapun) dan isinya yang mengatakan tidak melakukan hubungan seksual tapi melakukan pemuasan dengan cara lain (termasuk masturbasi) sebetulnya sudah kurang sesuai.



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #56 on: 16 June 2008, 08:31:49 AM »
<tambahan ke bro Kainyn>
Vinaya soal Masturbasi ada diatur juga dalam perihal mimpi basah. Kalau seorang Bhikkhu dengan sengaja membuat spermanya keluar melalui tangan atau bantuan apapun, itu termasuk pelanggaran terkecuali dengan mimpi basah karena itu adalah faktor alamiah tubuh dalam mengatur volume sperma, namun masih perlu dicatat, sewaktu mengalami mimpi basah,mimpinya jangan yang macam2.hueheheh, pegendalian pikiran.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #57 on: 16 June 2008, 09:12:19 AM »
nyanadhana,

Thanx buat tambahan infonya!

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #58 on: 16 June 2008, 09:30:13 AM »
kalau ingin melihat di vinaya bisa didownload disini juga, bagian yg itu ada disana
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/vinaya-pitaka-volume-i-suttavibhanga
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #59 on: 16 June 2008, 09:49:37 AM »
Sumedho,

Thanx buat link-nya. BTW yang Jataka, ada yang lainnya?  ;D

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #60 on: 16 June 2008, 10:01:47 AM »
yah baru ada itu aja. Jataka ada 2. Kalau ada lagi, nanti diposting :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #61 on: 17 June 2008, 09:48:59 PM »
Quote from: willibordus
Pertama-tama, dapat sy sampaikan bahwa asumsi yg Bro tawarkan tidak mungkin terjadi*).

Quote from: willibordus
*) Tidak mungkin terjadi demikian karena: Nafsu, seperti halnya pikiran yg lainnya, sifatnya sama: PIKIRAN TIDAKLAH KEKAL.

Hehehehe....... anda yakin tidak mungkin terjadi?  ;D
Justru karena sifat pikiran yang tidak kekal itulah maka segala kemungkinan bisa terjadi. ;D


Quote from: willibordus
Kemungkinan yg realistis adalah sbb:

~ Bhikkhu yg serius menempuh jalur kebiaraan, berusaha menjaga vinaya dengan baik.

A. Jika timbul dorongan seksual, maka ia akan berusaha menahannya dengan berbagai cara yg ditawarkan Buddhism. Jika ia berhasil mematahkan nafsunya ini, maka pada kemunculan berikutnya intensitasnya mulai jarang dan kekuatan nafsu ini perlahan-lahan mulai melemah

B. Jika timbul dorongan seksual, dan ia tidak kuat menahannya, dilepaskan, maka di kesempatan selanjutnya dorongan ini akan semakin sering kemunculannya dan ia membutuhkan kesadaran ekstra untuk mematahkannya dibandingkan kesempatan sebelumnya

Marilah kita berhenti berpikir dengan analisa teori. Saya ajak anda untuk melakukan permainan yg saya dapat dari sohib saya ..... ok? :-[

Permainannya sederhana saja, tapi butuh kesensitivan batin dan ketajaman pengamatan meditatif :

Nanti waktu dipraktekkan sembari memejamkan mata. Kalau berhasil melakukan permainan ini berarti anda tercerahkan. Caranya sederhana:
Menyebutkan abjad dalam hati.
Tarik nafas dan buang nafas perlahan-lahan lalu sebutlah "A" dalam batin.
Kemudian tarik nafas dan buang nafas lagi perlahan2 lalu sebutkanlah "B" juga dalam batin.
Kemudian begitu seterusnya untuk huruf "C", "D", dst....sampai "Z"

Hehehe....gampang bukan?

Tapi anda tidak boleh berpikir MONYET !!! Jangan berpikiran selintas saja tentang monyet, atau membayangkan monyet sedang menari-nari atau meringis mengejek anda. Atau hal-hal yang mengarah pada monyet. Tidak boleh ada kata-kata monyet dalam melintas dalam pikiran anda.

mudah?

Hehehehehe.... ;D
Kalau bisa, dari "A" sampai "Z" tanpa monyet sama sekali walaupun sekejap saja atau dilatar belakang pikiran. Tapi anda harus benar-benar serius bermeditasi tanpa monyet, kera, simpanse atau sebangsanya yang bergelantungan, bertampang seperti itu atau berekor.

Rasakan bahwa semakin anda berusaha keras, maka akan semakin banyak monyet-monyet yang bermunculan di batin anda.  :))


wekkkkk........ :P

Quote from: willibordus
~ Bhikkhu yg tidak serius dengan jalur kebhikhuan, masuk kebhikkhuan ada tujuan tertentu, misalnya demi menaikkan harkat diri atau ingin mendapat pengakuan dalam masyarakat, tidak memegangn vinaya dengan baik.

Anda belum pernah mendapat info bahwa hal seperti ini sering terjadi?  ;D
« Last Edit: 17 June 2008, 10:11:55 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #62 on: 17 June 2008, 11:01:10 PM »

Permainannya sederhana saja, tapi butuh kesensitivan batin dan ketajaman pengamatan meditatif :

Nanti waktu dipraktekkan sembari memejamkan mata. Kalau berhasil melakukan permainan ini berarti anda tercerahkan. Caranya sederhana:
Menyebutkan abjad dalam hati.
Tarik nafas dan buang nafas perlahan-lahan lalu sebutlah "A" dalam batin.
Kemudian tarik nafas dan buang nafas lagi perlahan2 lalu sebutkanlah "B" juga dalam batin.
Kemudian begitu seterusnya untuk huruf "C", "D", dst....sampai "Z"

Hehehe....gampang bukan?

Tapi anda tidak boleh berpikir MONYET !!! Jangan berpikiran selintas saja tentang monyet, atau membayangkan monyet sedang menari-nari atau meringis mengejek anda. Atau hal-hal yang mengarah pada monyet. Tidak boleh ada kata-kata monyet dalam melintas dalam pikiran anda.

mudah?

Hehehehehe.... ;D
Kalau bisa, dari "A" sampai "Z" tanpa monyet sama sekali walaupun sekejap saja atau dilatar belakang pikiran. Tapi anda harus benar-benar serius bermeditasi tanpa monyet, kera, simpanse atau sebangsanya yang bergelantungan, bertampang seperti itu atau berekor.

Rasakan bahwa semakin anda berusaha keras, maka akan semakin banyak monyet-monyet yang bermunculan di batin anda.  :))


wekkkkk........ :P


Protesssss ;D

aye dah coba, bisa. tapi belon tercerahkan tuuhhh
There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #63 on: 17 June 2008, 11:59:02 PM »

Quote from: sumedho
aye dah coba, bisa. tapi belon tercerahkan tuuhhh

Hehehehe....ya udah.
Saya salut dengan anda. ;D
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #64 on: 18 June 2008, 01:07:06 AM »
Lapor om, saya jg pas baca kaga ada image monyet...Kalo kaga salah tuh gambar ditambah belakangan yah? pas udh ada baru muncul dah tu image...Belakangan ini pikiran lg blank terus nih, rada bingung antara lupa image monyet ato emank pikiran lg blank yah?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #65 on: 18 June 2008, 08:35:04 AM »
Quote
Lapor om, saya jg pas baca kaga ada image monyet...Kalo kaga salah tuh gambar ditambah belakangan yah? pas udh ada baru muncul dah tu image...Belakangan ini pikiran lg blank terus nih, rada bingung antara lupa image monyet ato emank pikiran lg blank yah?

Tenang saja. Gambar itu memang ditambahkan belakangan kok, so anda tidak blank.
Intinya sih sebenarnya bukan hanya gambar, tetapi segala sesuatu yang berkonotasi kata monyet, atau kata monyet itu sendiri muncul di benak anda walaupun sangat subtil.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #66 on: 18 June 2008, 08:49:35 AM »
WAh kalo gtu...Yup, ada sedikit pemikiran hal2 yang berokonotasi monyet muncul, apalagi kalo ikutin baca kalimat terus2an...Wakakaka
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #67 on: 18 June 2008, 08:59:31 AM »

Quote from: sumedho
aye dah coba, bisa. tapi belon tercerahkan tuuhhh

Hehehehe....ya udah.
Saya salut dengan anda. ;D

hahaha... Sumedho gituloh...
Sati Administrator, bukan Administrator biasa...



setelah saya cek tidak selalu terganggu dg "monyet", yg bermunculan itu kontak yg sebelumnya lebih kuat (belum tentu kontak yg terbaru seperti "monyet").
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Wen Wen

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: -30
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #68 on: 18 June 2008, 10:10:05 AM »
kok monyet juga di bawa?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #69 on: 18 June 2008, 10:16:18 AM »
ada caranya lahh.... buang monyet dahulu, jangan pegang foto monyet utk mengetahui jika ada monyet seperti itu muncul baru kita menghindar.... yah pasti ada monyet selalu larr.
There is no place like 127.0.0.1

Offline pendekar kuning

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 250
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #70 on: 13 August 2008, 04:30:21 PM »
Sangat salah kalau mengartikan hidup selibat sebagai menahan nafsu :-&
juga salah kalau mengartikannya sebagai menekan libidonya :-&.

Jalan tengah untuk para Bikkhu untuk mengenal nafsunya dan belajar dari nafsunya. darinya akan timbul kebijaksanaan ; adanya nafsu (melihatnya sebagai dukka), sebab dari nafsu, akhir dari nafsu dan jalan menuju akhir dari nafsu. kalau cuma sekedar menahan nafsu ngak bakal timbul kebijaksanaan yang ada malah fiktor  ;D
« Last Edit: 13 August 2008, 04:42:05 PM by pendekar kuning »

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #71 on: 19 August 2008, 04:56:24 PM »
Sepertinya terjadi pelintiran/pembelokan dari makna kata "melepas"..
Umat Buddha sering menggunakan kata "melepas" untuk makna yg positif..
Utk pembahasan thread ini, kata "melepas" di giring menjadi melepaskan(just do it), yg membuat maknanya tidak positif lagi..
Seharusnnya sih "melepas" keinginan kegiatan sex (tiada berkeinginan tuk kegiatan sex)..
Dan "just do it" itu lebih cocok di pakai kata "mengumbar"...


Demikianlah celoteh singkat dari yg masih belajar "melepaskan"...









Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #72 on: 23 October 2008, 10:00:17 AM »
Just do it:
tiap kepengen: just do it, begitu terus..... Pertama2 seminggu sekali, lama kelamaan setiap hari just do it nya.

hanya ingin menambahkan, keinginan muncul sangat cepat melebihi kapasitas pemenuhan keinginan (nafsu).

pada saat tidak tercapai, disanalah dukkha.
misalnya:
1. pasangan bebas sedang di tempat lain atau sedang melihat bulan
2. tubuh sedang kehabisan stamina
3. apalagi menderita impotensi tiba-tiba

bukankah ini basic dari kebenaran pertama, dukkha.

Bukan hanya tidak tercapai menyebabkan dukkha ko Tesla...
Malah ketika tercapai justru dukkha semakin besar disana.

Contohnya seorang temen gw yang uda kenal freesex dari smp, dimulai dengan pacar, psk, temen, sesama 'penganut' freesex... dari public sex ampe sex party uda pernah dijabanin ma dia. Bahkan sekarang katanya pengen nyoba yang tante2, uda punya anak. Karena uda bosen ma cewe muda biasa, bayangkan... Kalo uda berhasil nembus pasar tante2, apalagi nanti yang dia cari?

dukkha oh dukkha...

Kalau stock habis........ya

bisa mulai dgn ayam, anjing, babi,..kera. kuda, sapi, ...
mungkin pinguin,... ya apa deh..........
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline davit_c

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 2
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #73 on: 23 October 2008, 03:27:33 PM »
IMO

Karena ada asumsi yg berbeda antara 2 kelompok itu (Bikkhu Selibat dan Sex Maniac)...
Yang 1 menganggap sebagai sumber penderitaan, yg 1nya lagi menganggap sebagai sumber kebahagiaan...
Yang 1 berakibat pada penolakan (dosa), yg 1nya lg berakibat pada kemelekatan (lobha)...
dimana sex sendiri merupakan dorongan/naluri yang alami...  sex adalah sex... hanya itu saja...
sejak awal terbentuknya asumsi ttg sex itu sendiri selalu diiringi dengan L/D/M...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #74 on: 23 October 2008, 09:25:00 PM »
Kulonuwun.
Numpang nanya, apakah perbedaannya antara orang yang menjalankan vinaya hidup selibat (berpantang sex) tetapi sehari-harinya hidup menit demi menit untuk menekan-nekan libidonya; dan seorang sex maniac yang "just do it"???
Beda atau sama saja? ^-^
(sori pertanyaan bodoh) ;D

Mohon pencerahannya.

Yg pertama (cukurata) menderita karna ilmunya belum terlatih sempurna.
sedangkan
yg Kedua (es maniac) menderita karna ilmunya (ilmu yg salah) telah terlatih
dgn sempurna.

Jadi maka curahkan sepenuh hati untuk melatih ilmu,... dan
pilihlah ilmu yg benar.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #75 on: 29 October 2008, 10:03:52 AM »
jelas beda.. seperti basah dan kering..
jauh dan dekat.. pria dan wanita.. dua-duanya berbeda..

begitu pula dengan bikkhu dan sex maniac.. berbeda dalam tujuan dan pencapaian.. :)

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #76 on: 06 November 2008, 07:04:37 PM »
kalau Bhikkhu kadang2 mungkin saja masih suka timbul pikiran kotor menurut saya wajar2 saja krn Bhikkhu juga masih manusia biasa yang masih punya kekotoran batin :)
Saya saja sendiri masih suka timbul piktor :)), tapi diusahakan untuk mengalihkan pikiran itu ke hal lain misal Nien Fo, Anapanasati jadi bukannya mengikuti terus pikiran yang kotor dan akhirnya semakin menjadi yg menjurus menjadi tindakan yg melanggar Sila misal main perempuan, Selingkuh dengan istri orang :), dll.

Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa bedanya Bhikkhu Selibat dan Sex Maniac???
« Reply #77 on: 07 November 2008, 02:56:22 PM »
kalau Bhikkhu kadang2 mungkin saja masih suka timbul pikiran kotor menurut saya wajar2 saja krn Bhikkhu juga masih manusia biasa yang masih punya kekotoran batin :)
Saya saja sendiri masih suka timbul piktor :)), tapi diusahakan untuk mengalihkan pikiran itu ke hal lain misal Nien Fo, Anapanasati jadi bukannya mengikuti terus pikiran yang kotor dan akhirnya semakin menjadi yg menjurus menjadi tindakan yg melanggar Sila misal main perempuan, Selingkuh dengan istri orang :), dll.



Makanya.... sebaiknya menghindarin daerah DAPUR dimana cewek2 memasak...
sambil memamerkan buah2an...(secara ngak sengaja lho)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya