//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: alobha & adosa  (Read 22004 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
alobha & adosa
« on: 30 May 2008, 11:57:53 AM »
friends,

menurutmu apakah alobha & adosa itu?
apakah alobha adalah lawan dari lobha,
dan adosa adalah lawan dari dosa?

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #1 on: 30 May 2008, 02:22:10 PM »
Kalo di liat dari cetasika :

Lobha cetasika : keserakahan, faktor batin yg menyebabkan terikat terhadap objek

Dosa cetasika : kebencian, faktor batin yg menolak objek

Alobha = kebalikan dari lobha (lihat lobha cetasika). Alobha merupakan faktor batin yg bertanggung jawab di dlm sikap murah hati

Adosa = kebalikan dari dosa (lihat dosa cetasika). Adosa merupakan faktor batin yg bertanggung jawab terhadap sikap batin cinta kasih terhadap semua makhluk (metta di dalam brahma vihara / appamanna 4)

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 30 May 2008, 02:26:48 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #2 on: 30 May 2008, 02:40:34 PM »
next, dalam kombinasinya melakukan akusala kamma,

dapatkah lobha muncul bersama dosa?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #3 on: 30 May 2008, 03:30:21 PM »
Lobha (kemelekatan pada objek) dan dosa (menolak objek) tidak bisa muncul bersama. Biasa habis lobha baru muncul dosa.

Cth :
Lobha = Kemelekatan pd objek = memeluk objek
Dosa = menolak objek
Yang satu memeluk dan satu lagi menolak. mereka tidak bisa muncul bersama.

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 30 May 2008, 03:35:59 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #4 on: 30 May 2008, 03:32:45 PM »
 =D> mami hebat, uda ngelotok pelajaran abihidhammanya :jempol:
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #5 on: 30 May 2008, 03:35:55 PM »
seph seph...

next question:

sebaliknya, sebagaimana lobha tidak muncul bersama dosa.
dapatkah alobha muncul tanpa adosa? atau sebaliknya dapatkah adosa muncul tanpa alobha?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #6 on: 30 May 2008, 03:48:49 PM »
Alobha tidak dapat muncul tanpa adosa....begitu jg sebaliknya adosa tidak dapat muncul tanpa alobha.
Alobha & Adosa selalu muncul bersama.... hanya tergantung kadarnya aja.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #7 on: 30 May 2008, 03:55:43 PM »
seph seph,

bila demikian halnya, dapatkah saya masih mengatakan alobha adalah kebalikan dari lobha? dan adosa adalah kebalikan dari dosa?

renungkanlah kenapa alobha & adosa itu tidaklah terpisah ;)
« Last Edit: 30 May 2008, 03:58:02 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #8 on: 30 May 2008, 04:07:32 PM »
Tidak dapat dikatakan secara persis bahwa alobha dan adosa adalah LAWAN dari dosa dan lobha *)

Karena:
~ Lobha = suatu kondisi batin yg bersifat menarik/melekati objek
~ Dosa = suatu kondisi batin yg bersifat menolak objek.
Karena sifatnya itulah lobha dan dosa TIDAK DAPAT muncul bersama (menarik tidak mungkin sekaligus menolak)

Sedangkan
Alobha = suatu kondisi batin yg terbebas dari kemelekatan
Adosa = suatu kondisi batin yg terbebas dari penolakan
Jadi dari sifatnya itu, alobha HARUS muncul bersamaan dengan adosa.

Pakai perumpamaan biar jelas  ;D:
~ Lobha = menarik sebuah kursi
~ Dosa = menolak/mendorong sebuah kursi
~ Jika tidak menarik ataupun mendorong kursi tersebut, artinya = Alobha dan Adosa

Gitu kan?

;D

-----

*) Tergantung konteks juga, kadang kala kita perlu mengatakan lawan Lobha dan Dosa adalah Alobha dan Adosa hanya demi memudahkan pengertian, tergantung lawan bicara juga dan konteks pembicaraannya.

::


« Last Edit: 30 May 2008, 04:11:52 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #9 on: 30 May 2008, 04:15:36 PM »
Bro Tesla...

Apa maksud pertanyaan di atas?
Kalo menurut Bro Tesla gimana? Bisa tolong di jelaskan? soalnya saya juga masih dlm tahap belajar.

Anumodana..._/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #10 on: 30 May 2008, 04:29:52 PM »
lobha dan dosa seperti 2 sisi mata uang.
ketika dilemparkan, kalau tidak muncul lobha, yah muncul dosa.

"alobha-adosa" kapan itu terjadi?
ketika kita sudah berhenti melempar, menebak apa yg muncul dari mata uang itu.

alobha-adosa adalah ketika kita ini berhenti dari segala macam keinginan baik & buruk.

panna (amoha) muncul ketika kita tahu permainan melempar & menebak ini adalah permainan yg tak berarti.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #11 on: 30 May 2008, 04:33:04 PM »
Tidak dapat dikatakan secara persis bahwa alobha dan adosa adalah LAWAN dari dosa dan lobha *)

Karena:
~ Lobha = suatu kondisi batin yg bersifat menarik/melekati objek
~ Dosa = suatu kondisi batin yg bersifat menolak objek.
Karena sifatnya itulah lobha dan dosa TIDAK DAPAT muncul bersama (menarik tidak mungkin sekaligus menolak)

Sedangkan
Alobha = suatu kondisi batin yg terbebas dari kemelekatan
Adosa = suatu kondisi batin yg terbebas dari penolakan
Jadi dari sifatnya itu, alobha HARUS muncul bersamaan dengan adosa.

Pakai perumpamaan biar jelas  ;D:
~ Lobha = menarik sebuah kursi
~ Dosa = menolak/mendorong sebuah kursi
~ Jika tidak menarik ataupun mendorong kursi tersebut, artinya = Alobha dan Adosa

Gitu kan?

;D

-----

*) Tergantung konteks juga, kadang kala kita perlu mengatakan lawan Lobha dan Dosa adalah Alobha dan Adosa hanya demi memudahkan pengertian, tergantung lawan bicara juga dan konteks pembicaraannya.

::




sep, kalau begitu alobha dan adosa itu satu atau dua faktor mental?
atau saya ingin bertanya, apakah alobha dan adosa itu berbeda?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #12 on: 30 May 2008, 04:36:48 PM »
saya juga masih belajar soal Abhidhamma ini juga kok, ce lily.
justru saya banyak dibantu oleh ce lily, ko will, ko gun, bro markos. ^:)^ :lotus:

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #13 on: 30 May 2008, 04:40:45 PM »
Tidak dapat dikatakan secara persis bahwa alobha dan adosa adalah LAWAN dari dosa dan lobha *)

Karena:
~ Lobha = suatu kondisi batin yg bersifat menarik/melekati objek
~ Dosa = suatu kondisi batin yg bersifat menolak objek.
Karena sifatnya itulah lobha dan dosa TIDAK DAPAT muncul bersama (menarik tidak mungkin sekaligus menolak)

Sedangkan
Alobha = suatu kondisi batin yg terbebas dari kemelekatan
Adosa = suatu kondisi batin yg terbebas dari penolakan
Jadi dari sifatnya itu, alobha HARUS muncul bersamaan dengan adosa.

Pakai perumpamaan biar jelas  ;D:
~ Lobha = menarik sebuah kursi
~ Dosa = menolak/mendorong sebuah kursi
~ Jika tidak menarik ataupun mendorong kursi tersebut, artinya = Alobha dan Adosa

Gitu kan?

;D

-----

*) Tergantung konteks juga, kadang kala kita perlu mengatakan lawan Lobha dan Dosa adalah Alobha dan Adosa hanya demi memudahkan pengertian, tergantung lawan bicara juga dan konteks pembicaraannya.

::




sep, kalau begitu alobha dan adosa itu satu atau dua faktor mental?
atau saya ingin bertanya, apakah alobha dan adosa itu berbeda?

~ tidak menarik kursi
~ tidak mendorong kursi

dianggap satu keadaan atau dua keadaan?   :)

::
« Last Edit: 30 May 2008, 04:48:56 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #14 on: 30 May 2008, 05:11:42 PM »
lobha dan dosa seperti 2 sisi mata uang.
ketika dilemparkan, kalau tidak muncul lobha, yah muncul dosa.

"alobha-adosa" kapan itu terjadi?
ketika kita sudah berhenti melempar, menebak apa yg muncul dari mata uang itu.

alobha-adosa adalah ketika kita ini berhenti dari segala macam keinginan baik & buruk.

panna (amoha) muncul ketika kita tahu permainan melempar & menebak ini adalah permainan yg tak berarti.

Bro Tesla...
Lobha dan dosa tidak seperti 2 sisi mata uang,
perumpamaan itu tidak tepat sama sekali, karena keduanya munculnya
pasti terpisah dan tergantung objeknya.

Jika menolak objek  : dosa muncul
Jika melekat thd objek : lobha muncul

Berbeda dengan lobha dan dosa, maka alobha dan adosa selalu muncul
bareng karena sifatnya selalu komplementer. Contohnya pada saat
seseorang diliputi sikap dermawan ingin memberi maka pasti saat itu dia
tidak membenci objek tersebut. Demikian pula pada saat seseorang cinta kasih (adosa) terhadap objek, maka pada saat itu pastilah sikap batin yang tidak melekat juga muncul karena cinta kasih tidak akan muncul  jika batin melekat.

Begitulah sifat batin kita...

Quote
kalau begitu alobha dan adosa itu satu atau dua faktor mental?
atau saya ingin bertanya, apakah alobha dan adosa itu berbeda?

Jelaslah... 2 faktor mental (liat sobhana sadharana 19).

_/\_ :lotus:

   
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #15 on: 30 May 2008, 05:22:56 PM »
~ tidak menarik kursi
~ tidak mendorong kursi

dianggap satu keadaan atau dua keadaan?   :)

::

~tidak menarik ---> bisa saja mendorong
~tidak mendorong ---> bisa saja menarik

itu adalah 2 keadaan.

tetapi,
~tidak menarik & tidak mendorong kursi adalah satu keadaan.

jadi menurut saya, pemisahan alobha dan adosa menjadi 2 faktor mental ini tidaklah tepat ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #16 on: 30 May 2008, 05:28:45 PM »
Haa...
Kalo gitu cetasika 52 mau Bro Tesla jadiin berapa cetasika? :)) :)) :)) (joke mode : on)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #17 on: 30 May 2008, 05:37:19 PM »
Bro Tesla...
Lobha dan dosa tidak seperti 2 sisi mata uang,
perumpamaan itu tidak tepat sama sekali, karena keduanya munculnya
pasti terpisah dan tergantung objeknya.
yup, uang(nominal) & gambar tidak akan muncul bersama kan?

Quote
Jika menolak objek  : dosa muncul
Jika melekat thd objek : lobha muncul

Berbeda dengan lobha dan dosa, maka alobha dan adosa selalu muncul
bareng karena sifatnya selalu komplementer. Contohnya pada saat
seseorang diliputi sikap dermawan ingin memberi maka pasti saat itu dia
tidak membenci objek tersebut. Demikian pula pada saat seseorang cinta kasih (adosa) terhadap objek, maka pada saat itu pastilah sikap batin yang tidak melekat juga muncul karena cinta kasih tidak akan muncul  jika batin melekat.
yup, pointnya lobha dan dosa tidak akan pernah muncul bersama.
sedangkan alobha dan adosa selalu muncul bersama...

ketika lobha tidak muncul, faktanya adalah hal tsb belum pantas dikatakan alobha, walaupun secara etimologi adalah alobha.
demikian juga halnya dg dosa dan adosa.

cinta thd objek adalah adosa? yup secara etimologi itu adalah adosa. tetapi bukan adosa yg kita maksud sebagai dhamma. ini adalah adosa yg bersekutu dg lobha.

katakanlah ada cinta yg murni, yg tidak melekat & juga tidak menolak... nah bukankah ini yg disebut dg alobha & adosa yg sebagai 1 kesatuan?
jadi yg termasuk sobhana cetasika ini 1 alobha dan 1 adosa, atau satu kesatuan alobha & adosa?

Quote
Begitulah sifat batin kita...
yah... begitulah sifat batin kita, sesuatu yg makin kita anggap tinggi (abhi), semakin melekat pula dia.

Quote
Quote
kalau begitu alobha dan adosa itu satu atau dua faktor mental?
atau saya ingin bertanya, apakah alobha dan adosa itu berbeda?

Jelaslah... 2 faktor mental (liat sobhana sadharana 19).
yup, begitulah yg kubaca & kudengar...

_/\_ :lotus:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #18 on: 30 May 2008, 06:05:47 PM »
Haa...
Kalo gitu cetasika 52 mau Bro Tesla jadiin berapa cetasika? :)) :)) :)) (joke mode : on)

_/\_ :lotus:
jumlahnya biarlah tetap 52 seperti yg tertulis.
itu hanya masalah pengelompokkan theravada, yg mungkin sudah berbeda juga jumlahnya dg tradisi lain.

ini hanya penemuan yg ingin saya share, bahwa:
adosa & alobha sebagai satu kesatuan ini lah yg seharusnya dituju oleh umat Buddhist.
perbedaan pemahaman saya adalah byk pakar abhidhamma yg berpikir bahwa perbuatan baik pasti munculnya maha kusala citta, padahal yg pantas disebut maha kusala citta itu adalah setidaknya alobha yg muncul bersama adosa. ketika mereka terpisah, itu tidak ada dalam daftar kamma sobhana citta, yg artinya itu adalah akusala citta.

nyelam lagi yuk~~~
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: alobha & adosa
« Reply #19 on: 30 May 2008, 06:26:54 PM »
apakah dalam satu waktu bisa muncul 2 citta yg bersamaan ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #20 on: 30 May 2008, 06:43:10 PM »
apakah dalam satu waktu bisa muncul 2 citta yg bersamaan ?
gak bisa.

yg saya maksud, adalah citta yg muncul bersama dg alobha & adosa sebagai bumbunya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: alobha & adosa
« Reply #21 on: 30 May 2008, 08:24:20 PM »
tunggu dulu, teorinya 1 citta muncul berpasangan dengan 1 cetasika kan ?

g jadi bingung :))

jadi kalau 1 akusala citta, berpasangan dengan akusala cetasika juga kan ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #22 on: 30 May 2008, 09:02:06 PM »
hehe...

 :outoftopic: =))

dalam satu saat hanya ada 1 citta, tapi cetasika nya banyak.
misalkan citta itu air (yg murni).
cetasika itu bisa garam dan gula.

nah citta + cetasika, jadilah oralit (joke)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #23 on: 31 May 2008, 08:43:32 AM »
yup, uang(nominal) & gambar tidak akan muncul bersama kan?

Memakai analogi Uang dan Gambar yg akan muncul untuk menggambarkan Lobha dan Dosa, menurut saya kurang tepat.
Karena Uang / Gambar yg akan muncul merupakan Hasil (vipaka).
Sedangkan Lobha dan Dosa adalah Perbuatan (Kamma).
Lebih tepat memakai analogi 'suatu perbuatan yg dilandasi niat', misalnya: menarik kursi, membunuh orang, dsbnya.
Pemilihan analogi yg kurang tepat akan menyulitkan kita untuk memahami kamma vipaka, citta dan cetasika nantinya  :)

Quote
cinta thd objek adalah adosa? yup secara etimologi itu adalah adosa. tetapi bukan adosa yg kita maksud sebagai dhamma. ini adalah adosa yg bersekutu dg lobha.

Yang di Bold.
adosa = sobhana cetasika (kamma baik)
lobha = akusala cetasika (kamma buruk)
apakah kamma baik bisa bersamaan timbulnya dengan kamma buruk?
Tidak bisa, harap mengingat hukum kamma vipaka: kamma baik akan berbuah baik, kamma buruk akan berbuah buruk, tidak bisa dicampur adukkan, suatu batin yg dosa hanya ada dosacitta, suatu batin lobha hanya ada lobhacitta, suatu batin yg terbebas dari dari keduanya adalah sobhana/kusala (komplit: adosa, alobha, keyakinan, keseimbangan, dll)

Quote
katakanlah ada cinta yg murni, yg tidak melekat & juga tidak menolak... nah bukankah ini yg disebut dg alobha & adosa yg sebagai 1 kesatuan?
jadi yg termasuk sobhana cetasika ini 1 alobha dan 1 adosa, atau satu kesatuan alobha & adosa?

Nah itu dia Bro...
cinta murni yg tidak melekat = metta
Metta termasuk kelompok Sobhana Cetasika (batin yg indah)
Apapun keadaan batin indah yg kita timbulkan adalah kamma baik, adosa dan alobha selalu hadir.

-----

Sehubungan dengan konteks diskusi ini, untuk lebih jelasnya kelompok batin kita kelompokkan tiga:
~ Keadaan batin yg timbul yg sangat ingin memiliki objek: LOBHA (kamma buruk)
~ keadaan batin yg timbul yg menolak suatu objek: DOSA (kamma buruk)
~ Keadaan batin yg seimbang, tenang, penuh keyakinan (tidak ada lobha dan dosa): SOBHANA (kamma baik) <--- adosa dan alobha hanyalah kata2 untuk menjelaskan suatu keadaan batin yg terbebas, kita tidak usah terikat dengan kata2 ini....  :)


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #24 on: 31 May 2008, 08:49:58 AM »
tunggu dulu, teorinya 1 citta muncul berpasangan dengan 1 cetasika kan ?

g jadi bingung :))

jadi kalau 1 akusala citta, berpasangan dengan akusala cetasika juga kan ?

 :-? jangan2 si boss ngetest orang2 nih...,
ya weis lah, mungkin ini cara beliau supaya peserta diskusi menyertakan informasi ini agar diskusi menjadi lebih jelas  :))

------
1 citta dapat muncul dengan ditempeli oleh beberapa cetasika, namun cetasika2 tsb harus berasal dari akar yg serumpun (dosa, lobha atau sobhana).

suatu mental dosa, yg menempeli pikiran yg muncul, disebut: dosa citta (akusala, kamma buruk)
suatu mental lobha, yg menempeli pikiran yg muncul, disebut: lobha citta (akusala, kamma buruk)
suatu mental indah, yg menempeli pikiran yg muncul, disebut: kusala citta (kamma baik)


::
« Last Edit: 31 May 2008, 08:53:41 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #25 on: 31 May 2008, 09:43:17 AM »
Quote
Nah itu dia Bro...
cinta murni yg tidak melekat = metta
Metta termasuk kelompok Sobhana Cetasika (batin yg indah)
Apapun keadaan batin indah yg kita timbulkan adalah kamma baik, adosa dan alobha selalu hadir.
metta, karuna, mudita, upekkha muncul hanya ketika saya tidak menarik dan tidak mendorong kursi lagi...

tambahan, ketika tidak menarik dan tidak mendorong kursi lagi:
tidak ada lagi yg ber-metta, ber-karuna, ber-mudita, ber-upekkha.
disitulah metta, karuna, mudita & upekkha.

tidak ada lagi: "ini milikku, ini aku dan tidak ada lagi ini bukan milikku, ini bukan aku."

waduh salah edit... cuman bagian ini yg tersave, yg tadi saya ketik panjang jadi hilang... hahaha...
« Last Edit: 31 May 2008, 09:50:03 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #26 on: 31 May 2008, 10:31:05 AM »
Bro Tesla...
Lobha dan dosa tidak seperti 2 sisi mata uang,
perumpamaan itu tidak tepat sama sekali, karena keduanya munculnya
pasti terpisah dan tergantung objeknya.
yup, uang(nominal) & gambar tidak akan muncul bersama kan?

Quote
Jika menolak objek  : dosa muncul
Jika melekat thd objek : lobha muncul

Berbeda dengan lobha dan dosa, maka alobha dan adosa selalu muncul
bareng karena sifatnya selalu komplementer. Contohnya pada saat
seseorang diliputi sikap dermawan ingin memberi maka pasti saat itu dia
tidak membenci objek tersebut. Demikian pula pada saat seseorang cinta kasih (adosa) terhadap objek, maka pada saat itu pastilah sikap batin yang tidak melekat juga muncul karena cinta kasih tidak akan muncul  jika batin melekat.
yup, pointnya lobha dan dosa tidak akan pernah muncul bersama.
sedangkan alobha dan adosa selalu muncul bersama...

ketika lobha tidak muncul, faktanya adalah hal tsb belum pantas dikatakan alobha, walaupun secara etimologi adalah alobha.
demikian juga halnya dg dosa dan adosa.

cinta thd objek adalah adosa? yup secara etimologi itu adalah adosa. tetapi bukan adosa yg kita maksud sebagai dhamma. ini adalah adosa yg bersekutu dg lobha.

katakanlah ada cinta yg murni, yg tidak melekat & juga tidak menolak... nah bukankah ini yg disebut dg alobha & adosa yg sebagai 1 kesatuan?
jadi yg termasuk sobhana cetasika ini 1 alobha dan 1 adosa, atau satu kesatuan alobha & adosa?

Quote
Begitulah sifat batin kita...
yah... begitulah sifat batin kita, sesuatu yg makin kita anggap tinggi (abhi), semakin melekat pula dia.

Quote
Quote
kalau begitu alobha dan adosa itu satu atau dua faktor mental?
atau saya ingin bertanya, apakah alobha dan adosa itu berbeda?

Jelaslah... 2 faktor mental (liat sobhana sadharana 19).
yup, begitulah yg kubaca & kudengar...

_/\_ :lotus:

Ketika lobha tidak muncul memang tidak selalu alobha, contoh pada saat kesadaran melihat, tidak ada lobha, juga tidak ada adosa... untuk ini Bro Tesla harus mengerti kombinasi cetasika di dalam kemunculan citta...; demikian juga dengan dosa dan adosa...

Cinta kasih terhadap objek adalah adosa; karena yang dimaksud adosa
cetasika di dalam abhidhamma adalah metta di dalam brahma vihara 4 (4 sikap batin luhur).

Cinta yang murni pasti muncul 19 jenis cetasika (dua di antaranya
 adalah alobha dan adosa...) secara bersama ditambah dengan beberapa cetasika lainnya maksimum 25 cetasika sobhana.

Sy rasa Bro Tesla harus mengikuti pelajaran Citta
dan Cetasika secara lengkap barulah bisa mengerti dengan pas...

Oh ya...Bro Tesla udah download buku "Ultimate Science" karya Dr. Mehm Tin Mon? Di situ tertulis jelas tentang kombinasi antara citta & cetasika.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #27 on: 31 May 2008, 10:37:42 AM »
Mo nanya kalo "bersekutu" atau kombinasi2 begitu , munculnya bersamaan atau sendiri2? seperti cetasika .....?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #28 on: 31 May 2008, 10:39:54 AM »
yup, uang(nominal) & gambar tidak akan muncul bersama kan?

Memakai analogi Uang dan Gambar yg akan muncul untuk menggambarkan Lobha dan Dosa, menurut saya kurang tepat.
Karena Uang / Gambar yg akan muncul merupakan Hasil (vipaka).
Sedangkan Lobha dan Dosa adalah Perbuatan (Kamma).
Lebih tepat memakai analogi 'suatu perbuatan yg dilandasi niat', misalnya: menarik kursi, membunuh orang, dsbnya.
Pemilihan analogi yg kurang tepat akan menyulitkan kita untuk memahami kamma vipaka, citta dan cetasika nantinya  :)
ok kalau gitu kita pakai analogi ko will saja ;)
mendorong kursi = dosa
menarik kursi = lobha

adosa = bukan dosa = bukan mendorong kursi
alobha = bukan lobha = bukan menarik kursi

mendorong kursi, bukanlah menarik kursi
menarik kursi, bukanlah mendorong kursi

Quote
Yang di Bold.
adosa = sobhana cetasika (kamma baik)
lobha = akusala cetasika (kamma buruk)
apakah kamma baik bisa bersamaan timbulnya dengan kamma buruk?
Tidak bisa, harap mengingat hukum kamma vipaka: kamma baik akan berbuah baik, kamma buruk akan berbuah buruk, tidak bisa dicampur adukkan, suatu batin yg dosa hanya ada dosacitta, suatu batin lobha hanya ada lobhacitta, suatu batin yg terbebas dari dari keduanya adalah sobhana/kusala (komplit: adosa, alobha, keyakinan, keseimbangan, dll)
setuju sekali...

OOT: Buku Milinda Panha yg Ko Will berikan, hasil ketikan Ko Will sendiri yah?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #29 on: 31 May 2008, 11:14:24 AM »

tambahan, ketika tidak menarik dan tidak mendorong kursi lagi:
tidak ada lagi yg ber-metta, ber-karuna, ber-mudita, ber-upekkha.
disitulah metta, karuna, mudita & upekkha.

tidak ada lagi: "ini milikku, ini aku dan tidak ada lagi ini bukan milikku, ini bukan aku."


Betul sekali,
Pada saat batin Metta, Karuna, Mudita, Upekkha, tidak ada AKU disana.
Tidak ada AKU yg bermudita, yang ada hanyalah batin belas kasih terhadap objek.
Tidak ada AKU yg Upekkha, yg ada hanyalah batin yg TERBEBAS DARI AKU, keseimbangan murni.
....seterusnya....

Berbeda ketika DOSA dan LOBHA dilakukan.
Ada AKU yg tersinggung
Ada AKU yg ingin memiliki
Ada EGO pada saat itu

Batin indah = tidak ada EGO, tidak ada AKU...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #30 on: 31 May 2008, 11:19:16 AM »
Mo nanya kalo "bersekutu" atau kombinasi2 begitu , munculnya bersamaan atau sendiri2? seperti cetasika .....?

"bersekutu" artinya munculnya bersamaan, tidak sendiri2.
Ibaratkan mobil, begitu berjalan, mesin dan accesoriesnya semua ikut berjalan bersamaan

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #31 on: 31 May 2008, 11:24:07 AM »
tunggu dulu, teorinya 1 citta muncul berpasangan dengan 1 cetasika kan ?
g jadi bingung :))
jadi kalau 1 akusala citta, berpasangan dengan akusala cetasika juga kan ?

Suhu Medho...

Supaya tidak bingung...coba liat dulu karakteristik cetasika sbb:
1. Cetasika timbul bersama dengan citta (kesadaran)
2. Cetasika lenyap bersama dengan citta (kesadaran)
3. Cetasika objeknya sama dengan citta (kesadaran)
4. Cetasika berbagi vatthu(unsur) dengan citta (kesadaran)

Hubungan Cetasika dan Akusala Citta :
Contoh ( 1 aja ) untuk yg akusala citta yg lobha mula citta sbb :
1. Somanassa sahagatam dittigatasampayuttam asankharikam ekam, yg berarti satu kesadaran yg timbul tanpa ajakan, disertai kesenangan , bersekutu dengan pandangan salah ---> Citta yg ini bersekutu dengan 19 cetasika yaitu 13 annasamana cetasika ( faktor batin netral ), 4 akusala sadharana cetasika ( mohacatuka ), lobha cetasika & ditthi cetasika. ---> berarti di sini ada 6 akusala cetasika yg muncul.
---> contoh lobha mula citta jenis pertama itu ialah pikiran seorang pemuda ketika berhadapan dengan kekasihnya dan dengan bernafsu mengatakan, "aku cinta padamu, say"
---> liat betapa halusnya lobha mula citta itu... ;D

Untuk jelasnya bisa di lihat di buku "Ultimate Science" Karya Dr. Mehm Tin Mon atau kalau mau lebih jelas lagi, bisa ikut kelas abhidhamma... ;D

_/\_ :lotus:


« Last Edit: 31 May 2008, 12:59:40 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #32 on: 31 May 2008, 11:29:06 AM »
Mo nanya kalo "bersekutu" atau kombinasi2 begitu , munculnya bersamaan atau sendiri2? seperti cetasika .....?

"bersekutu" artinya munculnya bersamaan, tidak sendiri2.
Ibaratkan mobil, begitu berjalan, mesin dan accesoriesnya semua ikut berjalan bersamaan

::

Bagaimana dengan maksud citta tidak mungkin muncul bersamaan? apakah gabungan cetasika itulah  yg disebut suatu citta?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #33 on: 31 May 2008, 11:39:07 AM »
ok kalau gitu kita pakai analogi ko will saja ;)
mendorong kursi = dosa
menarik kursi = lobha

Betul

Quote
adosa = bukan dosa = bukan mendorong kursi
alobha = bukan lobha = bukan menarik kursi

betul

Quote
mendorong kursi, bukanlah menarik kursi
menarik kursi, bukanlah mendorong kursi

Ini yg kurang tepat.
Pada saat kita mendorong kursi, orang akan menyebut: "hey, ia mendorong kursi" bukannya "hey, ia tidak menarik kursi"
Demikian juga kebalikannya.

Begitu juga dengan motivasi batin kita.
~ Pada saat kita sedang tamak (lobha) hanya ada ketamakan pada saat itu, tidak tepat kita menyebutnya "Bebas dari kebencian"
~ Pada saat kita sedang marah, hanya ada kemarahan pada saat itu. Kondisi sedang marah tidak mungkin kita sebut: "Bebas dari kemelekatan"
~ Sedangkan pada saat kita sedang berdana (seimbang), barulah kondisi itu kita sebut: Aku sedang tidak marah juga tidak tamak.

He3... yg barusan bergabung mungkin akan bingung yah Bro....  :))
Saran, yg barusan mengikuti diskusi ini lebih baik memabaca dari awal  ;D

Quote
OOT: Buku Milinda Panha yg Ko Will berikan, hasil ketikan Ko Will sendiri yah?

Bukan aku yg ketik, tapi kiriman dari teman yg kami edit bersama2 di kantor.  :)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #34 on: 31 May 2008, 11:58:24 AM »
Mo nanya kalo "bersekutu" atau kombinasi2 begitu , munculnya bersamaan atau sendiri2? seperti cetasika .....?

"bersekutu" artinya munculnya bersamaan, tidak sendiri2.
Ibaratkan mobil, begitu berjalan, mesin dan accesoriesnya semua ikut berjalan bersamaan

::

Apakah benar mesin dan asessoris mobil itu jalan bersamaan?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #35 on: 31 May 2008, 12:04:45 PM »

Bagaimana dengan maksud citta tidak mungkin muncul bersamaan? apakah gabungan cetasika itulah  yg disebut suatu citta?

Citta (pikiran) sendiri, sebenarnya adalah NETRAL
Yg membuatnya buruk atau baik adalah: MENTAL/Cetasika yg menyertai kemunculan citta tsb.

Jadi, suatu citta yg muncul akan disertai oleh cetasika2 yg menempelinya
(misalnya: cetasika ketamakan akan membuat pikiran/citta tamak)

Citta+cetasika ini muncul kemudian padam lagi,
selanjutnya akan muncul citta+cetasika yg baru
Pada saat timbul, hanya ada satu jenis citta+cetasikanya (artinya pada saat satu citta timbul kita telah memproduksi satu jenis kamma, tergantung cetasika yg menyertainya)

begitu seterusnya, timbul lenyap timbul lenyap
kamma vipaka kamma vipaka kamma vipaka begitu terus, ratusan tiap detiknya.....

--------------------
OOT:

Yg mana kamma, yg mana vipaka?

Pake bahasa simpel aja yah:
'Citta hasil' adalah vipaka (contohnya: mendengar, melihat, dsbnya)
'Citta+cetana' adalah kamma (contohnya: "lagunya jelek nih" atau "wow seksi sekali cewek itu)

Contoh:
~ Melihat cewek adalah vipaka, reaksi atas gambaran cewek tsb, misalnya: "wow cantik sekali" atau "usaha untuk melihat terus menerus" adalah kamma (akusala kamma, lobha cetasika)
~ Mendengar teriakan adalah vipaka, reaksi atas pendengaran tsb adalah kamma "sialan, mengganggu aja" atau "siapa sih yg berteriak-teriak begitu? (kesal, akusala kamma, dosa cetasika)

Jadi, setiap saat kita menerima vipaka dan memproduksi kamma (reaksi atas vipaka tsb).
Vipaka sebenarnya netral dan tidak dapat kita kontrol, namun kamma sepenuhnya pilihan kita.

::





Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #36 on: 31 May 2008, 12:05:05 PM »
Sy rasa Bro Tesla harus mengikuti pelajaran Citta
dan Cetasika secara lengkap barulah bisa mengerti dengan pas...
Anumodana...
saya tidak meragukan sama sekali lagi Buddha dan Dhamma.

Quote
Oh ya...Bro Tesla udah download buku "Ultimate Science" karya Dr. Mehm Tin Mon? Di situ tertulis jelas tentang kombinasi antara citta & cetasika.

_/\_ :lotus:
seph
:lotus:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #37 on: 31 May 2008, 12:13:59 PM »
Quote
mendorong kursi, bukanlah menarik kursi
menarik kursi, bukanlah mendorong kursi

Ini yg kurang tepat.
Pada saat kita mendorong kursi, orang akan menyebut: "hey, ia mendorong kursi" bukannya "hey, ia tidak menarik kursi"
Demikian juga kebalikannya.
Betul, cara pengungkapan begini memang jarang sekali.
tapi bicara soal benar dan salah:
mendorong bukanlah menarik. [Betul/Salah]
menarik bukanlah mendorong. [Betul/Salah]

Quote
~ Sedangkan pada saat kita sedang berdana (seimbang), barulah kondisi itu kita sebut: Aku sedang tidak marah juga tidak tamak.
pada saat ada pikiran 'aku yg berdana', sudah lewatlah metta dkk
itulah yg kuselami :)
tapi so far so good, bukan saya menganjurkan teman2 jgn ber-dana, ber-sila, dll.
cuman coba pertahankan aja, ketika tidak ada pikiran 'akulah' yg berdana, 'akulah' yg melaksanakan sila.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #38 on: 31 May 2008, 12:29:55 PM »

Bagaimana dengan maksud citta tidak mungkin muncul bersamaan? apakah gabungan cetasika itulah  yg disebut suatu citta?

Citta (pikiran) sendiri, sebenarnya adalah NETRAL
Yg membuatnya buruk atau baik adalah: MENTAL/Cetasika yg menyertai kemunculan citta tsb.

Jadi, suatu citta yg muncul akan disertai oleh cetasika2 yg menempelinya
(misalnya: cetasika ketamakan akan membuat pikiran/citta tamak)

Citta+cetasika ini muncul kemudian padam lagi,
selanjutnya akan muncul citta+cetasika yg baru
Pada saat timbul, hanya ada satu jenis citta+cetasikanya (artinya pada saat satu citta timbul kita telah memproduksi satu jenis kamma, tergantung cetasika yg menyertainya)

begitu seterusnya, timbul lenyap timbul lenyap
kamma vipaka kamma vipaka kamma vipaka begitu terus, ratusan tiap detiknya.....

--------------------
OOT:

Yg mana kamma, yg mana vipaka?

Pake bahasa simpel aja yah:
'Citta hasil' adalah vipaka (contohnya: mendengar, melihat, dsbnya)
'Citta+cetana' adalah kamma (contohnya: "lagunya jelek nih" atau "wow seksi sekali cewek itu)

Contoh:
~ Melihat cewek adalah vipaka, reaksi atas gambaran cewek tsb, misalnya: "wow cantik sekali" atau "usaha untuk melihat terus menerus" adalah kamma (akusala kamma, lobha cetasika)
~ Mendengar teriakan adalah vipaka, reaksi atas pendengaran tsb adalah kamma "sialan, mengganggu aja" atau "siapa sih yg berteriak-teriak begitu? (kesal, akusala kamma, dosa cetasika)

Jadi, setiap saat kita menerima vipaka dan memproduksi kamma (reaksi atas vipaka tsb).
Vipaka sebenarnya netral dan tidak dapat kita kontrol, namun kamma sepenuhnya pilihan kita.

::







thanks atas penjelasanya bro wili, berarti cetasika diibaratkan mesin mobil dan asesorisnya, dan mobil itu sendiri adalah citta. mesin dan asesoris yg membentuk merk mobil BMW, mercedes demikian juga dengan citta.

Dan juga berarti beberapa cetasika dapat muncul bersamaan pada yg serumpun, tetapi tidak dengan kemunculan citta yg tidak mungkin bersamaan. Seperti barisan tentara yg maju berdasarkan  kesatuannya. Benarkah demikian, CMIIW?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #39 on: 31 May 2008, 12:44:08 PM »
1. Bagaimana dengan maksud citta tidak mungkin muncul bersamaan? 2. apakah gabungan cetasika itulah  yg disebut suatu citta?
1. Pertanyaannya ga jelas...tolong di perjelas lagi.
2. Nama (batin) adalah gabungan antara citta dan cetasika..... cetasika adalah faktor2 nya batin.
Di bawah ini sy kutip dari buku "Ultimate Science" :
When we say that mind is the most powerful agent in the world and it leads the world, it is not the performance of citta alone, but the performance of citta and cetasika together that makes the mind most powerful.
Now which is more powerful citta or cetasika? Citta is no doubt the leader of the group, but cetasika influence the citta and direct the citta to perform actions, speeches and thoughts either morally or immorally. There actions, speeches and thoughts change the world every day and their kammic forces will create new worlds in the future.
To decide which of the two citta or cetasika is more powerful, let us consider two similes.
1. In a family the father is the leader, but the mother has complete influence on the father, and he does what she asks hin to do. Now who is more important father or mother?
2. In a saw-mill an elephant moves logs as directed by its rider. The elephant cannot work alone, neither does the rider. The elephant has strength to move the logs, the rider cannot move the logs, but he can command the elephant to work. Who is more important the elephant or the rider?

It may be noticed that both the father and the mother in simile (1) and both the elephant and the rider in simile (2) are indispensable. So aren't they equally important?
Citta is like the elephant and cetasika are analogous to the rider. No citta exits apart from its concomitants and no cetasika strenght and ability. The more we can develop them, the more powerful shall we grow.

_/\_ :lotus:


« Last Edit: 31 May 2008, 01:19:30 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: alobha & adosa
« Reply #40 on: 31 May 2008, 01:39:25 PM »
Betul, cara pengungkapan begini memang jarang sekali.
tapi bicara soal benar dan salah:
mendorong bukanlah menarik. [Betul/Salah]
menarik bukanlah mendorong. [Betul/Salah]

Kalau mau dilihat dari segi logika bahasa, kalau mau dibolak-balik: memang bisa begitu.
Tapi itu hanyalah sebatas kata2, kita akan terjebak jika berkutat disana.
Ingat contoh yg sy berikan: tidak menarik ataupun mendorong kursi. Itu satu keadaan atau dua keadaan?
Saya tidak menjawab satu atau dua, karena bisa satu, bisa dua, tergantung konteks, tergantung persepektif.

Citta+cetasika adalah kamma yg akan membuahkan hasil (vipaka).
Hanya ada satu kondisi pada satu citta.
Batin Lobha hanyalah Lobha, jika tidak tercapai maka akan timbul Dosa
Batin Dosa hanyalah Dosa, yg timbul dari Lobha
Batin Alobha dan Adosa, jika tidak terpenuhi tidak akan menjadi Dosa atau Lobha
(ingat contoh Jendela dan Burung yg pernah sy poskan untuk menjelaskan mana yg Lobha, Dosa dan Sobhana... di cerita itu akan tergambar jelas mengapa Lobha, Dosa dan Alobha+Adosa http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1479.0.html). Batin Indah, jika tidak terpenuhi, maka hasilnya selalu akan indah juga.

Objek Metta, jika direnggut pihak lain, maka hasilnya adalah karuna atau upekkha.
Objek Lobha, jika direnggut, maka hasilnya adalah Dosa.

Quote
pada saat ada pikiran 'aku yg berdana', sudah lewatlah metta dkk
itulah yg kuselami :)
tapi so far so good, bukan saya menganjurkan teman2 jgn ber-dana, ber-sila, dll.
cuman coba pertahankan aja, ketika tidak ada pikiran 'akulah' yg berdana, 'akulah' yg melaksanakan sila.

Betul, itu yg perlu ditekankan: Ketika dalam berdana, muncul pikiran 'Aku yg berdana' itu adalah MANA, kesombongan, kepemilikan, masuk kelompok Lobha Cetasika.
Kita membicarakan BERDANA yg SESUNGGUHNYA. Hanya ada perbuatan berdana, ada perasaan bahagia yg timbul setelah berdana, setelah menyerahkan uang kepada pengemis, yg pada saat melakukan dana itu TIDAK ADA AKU yang timbul. Aku atau siapapun yg menolong pengemis itu tidak lagi penting, yg penting pengemis itu tertolong.

Sama2 Berdana, tapi bagaimana membedakannya?
Lihat reaksi kita setelah dana diberikan: Jika si penerima dana tidak mengacuhkan dana kita:
~ kita agak sedikit kesal/sewot, berarti itu adalah dana yg dilandasi mana/lobha.
~ kita tenang seimbang, mungkin timbul karuna, berarti anda berdana murni Sobhana Cetasika, tanpa aku, apapun hasilnya tidak akan ada Lobha / Dosa yg mengikuti hasil tsb.

Mungkin menjadi jelas disini bahwa Faktor Batin indah: adalah murni tidak ada AKU juga.

Jangan kita beranggapan bahwa jika tidak ada AKU, maka metta pun tidak ada.
Metta hanyalah sebutan, label yg ditempelkan.
Kalau masih ada AKU, maka METTA tidak ada.


-----
Mungkin terdapat perbedaan persepsi bagi kita dalam memahami AKU/ANATTA, KUSALA KAMMA dan AKUSALA KAMMA ini. Ini wajar karena pada tahapan ini kita sebenarnya berdiskusi dengan berpijak pada pengalaman kita masing2 dan bukan lagi pada text book. Pengalaman pada tiap orang akan berbeda2, tidak mungkin bisa sama. Cintamayapanna tidak didapat dari jalan yg sama, masuknya akan berbeda2 pada tiap orang.  ;)

::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: alobha & adosa
« Reply #41 on: 31 May 2008, 01:58:24 PM »
 [at] ko willy and ce lily:
Ini beneran tanya loh, emang "ilmu" abhidhamma udah luntur semua. Padahal buku Ultimate Science udah pernah di sikat tahun lalu. :)) Setidaknya dah dapet esensinya :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #42 on: 31 May 2008, 02:06:50 PM »
Mungkin terdapat perbedaan persepsi bagi kita dalam memahami AKU/ANATTA, KUSALA KAMMA dan AKUSALA KAMMA ini. Ini wajar karena pada tahapan ini kita sebenarnya berdiskusi dengan berpijak pada pengalaman kita masing2 dan bukan lagi pada text book.

saya justru setuju dgn postingan bagian bawah ini :)
anatta yg kupahami adalah tanpa aku & tanpa bukan-aku.

Quote
Jangan kita beranggapan bahwa jika tidak ada AKU, maka metta pun tidak ada.
Metta hanyalah sebutan, label yg ditempelkan.
Kalau masih ada AKU, maka METTA tidak ada.
setuju sekali dgn ini...
METTA hanya ada ketika tidak ada lagi aku.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
comment milinda panha
« Reply #43 on: 31 May 2008, 02:19:03 PM »
saya belum sempat cek tulisan di buku milinda panha yg ko will berikan.
tapi di ingatan saya masih jelas, dimana ketika menjawab pertanyaan:

"nagasena, apakah kamu akan terlahir kembali?"

jawabannya adalah sebagai berikut:

"kenapa menanyakan hal yg sama lagi?"
"apabila aku mati dg kemelekatan, aku akan lahir kembali. jika tidak, ya tidak."


jawaban murni ini benar, tetapi komentar ini:
catatan penulis: peraturan kebhikkhuan tidak boleh menyebutkan pencapaian.
ini justru tidak cocok, sebab "Nagasena adalah arahat yg tidak punya lagi peraturan & pencapaian."

_/\_

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #44 on: 31 May 2008, 07:43:12 PM »
1. Bagaimana dengan maksud citta tidak mungkin muncul bersamaan? 2. apakah gabungan cetasika itulah  yg disebut suatu citta?
1. Pertanyaannya ga jelas...tolong di perjelas lagi.
2. Nama (batin) adalah gabungan antara citta dan cetasika..... cetasika adalah faktor2 nya batin.
Di bawah ini sy kutip dari buku "Ultimate Science" :
When we say that mind is the most powerful agent in the world and it leads the world, it is not the performance of citta alone, but the performance of citta and cetasika together that makes the mind most powerful.
Now which is more powerful citta or cetasika? Citta is no doubt the leader of the group, but cetasika influence the citta and direct the citta to perform actions, speeches and thoughts either morally or immorally. There actions, speeches and thoughts change the world every day and their kammic forces will create new worlds in the future.
To decide which of the two citta or cetasika is more powerful, let us consider two similes.
1. In a family the father is the leader, but the mother has complete influence on the father, and he does what she asks hin to do. Now who is more important father or mother?
2. In a saw-mill an elephant moves logs as directed by its rider. The elephant cannot work alone, neither does the rider. The elephant has strength to move the logs, the rider cannot move the logs, but he can command the elephant to work. Who is more important the elephant or the rider?

It may be noticed that both the father and the mother in simile (1) and both the elephant and the rider in simile (2) are indispensable. So aren't they equally important?
Citta is like the elephant and cetasika are analogous to the rider. No citta exits apart from its concomitants and no cetasika strenght and ability. The more we can develop them, the more powerful shall we grow.

_/\_ :lotus:




Nah Analogi yg dipakai ultimate science saya mulai mengerti.
Yg masih menjadi pertanyaan cetasika bisa terdiri dari beberapa cetasika(bersekutu) misal lobha dan moha, nah lobha dan moha ini muncul bersamaan atau tidak bersamaan?

Demikian dikatakan citta+cetasika dimana cetasika mempengaruhi citta, apakah citta dan cetasika muncul bersamaan atau cetasika baru citta, yg mana selalu urutannya demikian atau bersamaan dalam waktu yg bersamaan. ?
 Seperti analogi mother influence father. artinya influence mother dulu baru father melakukan apa yg di influence kan..., permasalahannya koq dibilang bersamaan kemunculannya?

Jika demikian dalam satu gerakan atau dalam satu proses berpikir bahwa kemunculan mereka tidak  bersamaan seperti yg dikatakan praktisi vipasanna maka tidak valid dong?

 _/\_





« Last Edit: 31 May 2008, 07:52:58 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #45 on: 02 June 2008, 10:28:28 AM »
Imo ...
lobha dan moha ini muncul bersamaan
Lobha & moha ini kan cetasika (faktor batin). karena cetasika ini maka batin kita melakukan akusala citta & kusala citta. Di dalam proses pikiran yg terdiri dari 17 moment itu...moment yg ke 9 sampai dengan moment 15 (javana) itu yang menentukan aksi/reaksi kita (akusala/kusala). Jadi di sini jelas itu merupakan 1 satu proses pikiran (muncul bersamaan). cmiiw ( susah juga jelasin lewat kata2 ;D )

Dalam proses berpikir (citta vithi)...satu proses komplit citta-vithi normal yang terdiri dari 17 momen citta ~ yang kecepatannya setara dgn: 1 per 1,000,000,000, 000 detik. Dalam sekejap kedipan mata; sudah berapa banyak proses citta yang telah terjadi? contoh : ketika kita sedang membaca buku sambil mendengar musik/lagu, kita kira  kesadaran itu (melihat & mendengar) muncul bersamaan tetapi sebenarnya, kesadaran itu tidak muncul bersamaan karena masing2 melewati proses pikiran.

Untuk mengetahui munculnya citta itu bisa di lihat melalui meditasi vipassana.

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 02 June 2008, 10:56:50 AM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: alobha & adosa
« Reply #46 on: 02 June 2008, 11:29:11 AM »
Thanks mam atas penjelasannya, kalau citta saya sudah paham. Cuma cetasika aja nih yg masih penasaran ttg kemunculannya :)). Soalnya lain dari yg pernah saya lihat, atau belom detil kali ya. ;D

berarti kesimpulannya hanya cetasika saja  dapat muncul bersamaan dari sekutu2nya....CMIIW ;D
« Last Edit: 02 June 2008, 11:32:16 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #47 on: 02 June 2008, 12:13:37 PM »
saya juga masih belajar soal Abhidhamma ini juga kok, ce lily.
justru saya banyak dibantu oleh ce lily, ko will, ko gun, bro markos. ^:)^ :lotus:

_/\_

Hati-hati..... Mana Cetasika .... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #48 on: 02 June 2008, 02:20:11 PM »
saya juga masih belajar soal Abhidhamma ini juga kok, ce lily.
justru saya banyak dibantu oleh ce lily, ko will, ko gun, bro markos. ^:)^ :lotus:

_/\_

Hati-hati..... Mana Cetasika .... ;D

_/\_ :lotus:

mana vs anicca, pemenangnya adalah anicca... bagaimana?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #49 on: 02 June 2008, 02:59:36 PM »
:)) :)) :))

Gimana kalo anicca & dukkha? ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #50 on: 02 June 2008, 04:08:00 PM »
karena tidak menerima anicca, disitulah dukkha.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: alobha & adosa
« Reply #51 on: 02 June 2008, 04:45:43 PM »
:jempol: :jempol: :jempol:

Anicca & dukkha di ibaratkan 1 uang coin ....satu sisi adalah anicca & satu sisinya lagi adalah dukkha.... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: alobha & adosa
« Reply #52 on: 07 June 2008, 01:24:45 PM »
Dari transkrip ceramah Knowledge of the Mind and Its Functions oleh Dagpo Rinpoche di Malaysia, 1995:

...

Non-attachment
When we talk about non-attachment for worldly possessions, this doesn't mean that we do not need things or material possesions. We do need certain minimum things and if we have nice things, it would be better but the point is not to be overly attached to them and the opposite of being attached to them is to see them as being unreliable, untrustworthy and the awareness that one day, we would be separated from them, but we don't know when that time will come. In the "Three Principles of the Path", this non-attachment is mental factor very close to renunciation. The function of the non-attachment is to prevent us from negative actions and accumulating bad karma.

Non-hatred / non-aversion
The mental factor hatred can arise in living beings who had hurt us and any cause of pain. It is very easy to have hatred for those who have harmed/disturbed us. The feeling of non-hatred does the opposite of hatred, i.e. when you do not feel dislike or do not have feeling of anger and if we are able to feel this lack of animosity or anger when we have a problem , that usually come from the understanding that if you have a problem or experiencing something unpleasant, it's the result of action that you yourself had done in the past. When doing something in the past that is negative, you accumulate karma and when circumstances are there for the karma to ripen, its result which is something unpleasant. If you are aware of the process, you'll recall that to mind and you'd see that it is absolutely no point of getting angry, either at the situation or someone else. But of course, this doesn't mean that you shouldn't try and do anything to get out from the problem. The idea is to feel non-hatred while working on the way to find a solution to the problem. It's only when you used all methods available and it hasn't given any results, then you should decide to accept the situation that it is your karma to experience it and there's nothing that you can do about it. If you could feel non-hatred and react in this way to problem by not getting angry when looking for a solution, you save yourself from making situation worse and creating more bad karma. The function of this mental factor is to prevent oneself from engaging in bad actions.

.....

NB: Ini adalah penjelasan berdasarkan teks Abhidharmasamuccaya.
Dalam teks ini, ada 11 faktor mental bajik. Cara mereka muncul (dari Mind in Tibetan Buddhism oleh Lati Rinpoche, hal 37):

These can never occur at the same time as any of the afflictions - root or secondary. Although it is possible for all eleven to occur simultaneously, it is not the case that they always do; this Sautrantika assertion differs from the system of Vasubandhu's Treasury of Knowledge (Abhidharmakosha) which states that if one is present all are necessarily so.

Semoga bermanfaat  _/\_

Terima kasih  :|

NB: Maaf klo ruang yang diposting tidak tepat posting (mengingat ini adalah forum Abhidharma Theravada). Hanya berharap minimal dapat memberi tambahan wawasan yang bermanfaat aja, dan bila malah tambah membingungkan, mohon anggap saja postingan ini tidak ada.
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #53 on: 11 June 2008, 12:44:46 PM »
 [at] Bro Mangkok : anumodana atas kontribusinya......

jika dialih bahasa ke indonesia, munculnya "tidak membenci" sebagai lawan membenci adalah jika tidak adanya perasaan tidak suka atau membenci.

Disini bisa diartikan perasaan netral atau perasaan yang positif.......

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: alobha & adosa
« Reply #54 on: 03 May 2009, 09:37:20 PM »
apa tolok ukurnya sesuatu keinginan itu dikatakan lobha atau tidak?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #55 on: 04 May 2009, 09:47:35 AM »
Pada waktu anda melekat pada suatu objek, itu adalah lobha........ bahkan pada sesuatu yg baik pun misal berdana, jika anda melekat pada perbuatan berdana/objeknya maka itu adalah lobha....

Lobha adalah sumber yang memicu kita melakukan perbuatan2 akusala/tidak bermanfaat utk batin...... karena ingin tetap melekat, orang akan melakukan cara2 yg tidak bermanfaat....

Offline HITAM-PUTIH

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 2
Re: alobha & adosa
« Reply #56 on: 04 May 2009, 09:57:16 AM »
ngapain harus diruwetin. lobha adalah lawan dari alobha. dosa adalah lawan dari adosa

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: alobha & adosa
« Reply #57 on: 04 May 2009, 03:36:26 PM »
Imo ...
lobha dan moha ini muncul bersamaan
Lobha & moha ini kan cetasika (faktor batin). karena cetasika ini maka batin kita melakukan akusala citta & kusala citta. Di dalam proses pikiran yg terdiri dari 17 moment itu...moment yg ke 9 sampai dengan moment 15 (javana) itu yang menentukan aksi/reaksi kita (akusala/kusala). Jadi di sini jelas itu merupakan 1 satu proses pikiran (muncul bersamaan). cmiiw ( susah juga jelasin lewat kata2 ;D )

Dalam proses berpikir (citta vithi)...satu proses komplit citta-vithi normal yang terdiri dari 17 momen citta ~ yang kecepatannya setara dgn: 1 per 1,000,000,000, 000 detik. Dalam sekejap kedipan mata; sudah berapa banyak proses citta yang telah terjadi? contoh : ketika kita sedang membaca buku sambil mendengar musik/lagu, kita kira  kesadaran itu (melihat & mendengar) muncul bersamaan tetapi sebenarnya, kesadaran itu tidak muncul bersamaan karena masing2 melewati proses pikiran.

Untuk mengetahui munculnya citta itu bisa di lihat melalui meditasi vipassana.

_/\_ :lotus:
makanya saya sangat kagum dengan kemampuan seorang Sammsambuddha pada waktu melakukan keajaiban di mana bagian atas memancarkan api dan bagian bawah air,
kira-kira berapa cepat buddha mengganti objek api ke air dan air ke api dan itu masuk ke dalam keheningan jhana 4.

saya meditasi saja selama 1-2 jam belum mencapai jhana 1. ^^
beda jauh yah.

metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #58 on: 04 May 2009, 04:29:57 PM »
apa tolok ukurnya sesuatu keinginan itu dikatakan lobha atau tidak?
setiap keinginan menolak sesuatu keadaan sekarang adalah lobha ataupun dosa.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #59 on: 04 May 2009, 04:39:53 PM »
Imo ...
lobha dan moha ini muncul bersamaan
Lobha & moha ini kan cetasika (faktor batin). karena cetasika ini maka batin kita melakukan akusala citta & kusala citta. Di dalam proses pikiran yg terdiri dari 17 moment itu...moment yg ke 9 sampai dengan moment 15 (javana) itu yang menentukan aksi/reaksi kita (akusala/kusala). Jadi di sini jelas itu merupakan 1 satu proses pikiran (muncul bersamaan). cmiiw ( susah juga jelasin lewat kata2 ;D )

Dalam proses berpikir (citta vithi)...satu proses komplit citta-vithi normal yang terdiri dari 17 momen citta ~ yang kecepatannya setara dgn: 1 per 1,000,000,000, 000 detik. Dalam sekejap kedipan mata; sudah berapa banyak proses citta yang telah terjadi? contoh : ketika kita sedang membaca buku sambil mendengar musik/lagu, kita kira  kesadaran itu (melihat & mendengar) muncul bersamaan tetapi sebenarnya, kesadaran itu tidak muncul bersamaan karena masing2 melewati proses pikiran.

Untuk mengetahui munculnya citta itu bisa di lihat melalui meditasi vipassana.

_/\_ :lotus:
makanya saya sangat kagum dengan kemampuan seorang Sammsambuddha pada waktu melakukan keajaiban di mana bagian atas memancarkan api dan bagian bawah air,
kira-kira berapa cepat buddha mengganti objek api ke air dan air ke api dan itu masuk ke dalam keheningan jhana 4.

Seingat saya, mengeluarkan 2 unsur yg berlawanan seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seorang sammasanbuddha

saya meditasi saja selama 1-2 jam belum mencapai jhana 1. ^^
beda jauh yah.

metta.

timbunannya kurang banyak, bro........ inget 4 asankheyya kappa + 100.000 mahakappa loooh........ he3

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #60 on: 04 May 2009, 04:41:57 PM »
apa tolok ukurnya sesuatu keinginan itu dikatakan lobha atau tidak?
setiap keinginan menolak sesuatu keadaan sekarang adalah lobha ataupun dosa.


kalo menolak, itu sifat dari dosa mula citta bro........ sifat dari lobha adalah melekati....

jika yg anda maksud adalah "kondisi saat ini" maka yg berperan adalah moha/ignorance, yang membuat kita tidak melihat kondisi saat ini sebagaimana apa adanya

semoga bs memperjelas

metta

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #61 on: 04 May 2009, 10:27:49 PM »
apa tolok ukurnya sesuatu keinginan itu dikatakan lobha atau tidak?
setiap keinginan menolak sesuatu keadaan sekarang adalah lobha ataupun dosa.


kalo menolak, itu sifat dari dosa mula citta bro........ sifat dari lobha adalah melekati....

jika yg anda maksud adalah "kondisi saat ini" maka yg berperan adalah moha/ignorance, yang membuat kita tidak melihat kondisi saat ini sebagaimana apa adanya

semoga bs memperjelas

metta

kita bisa cek ke diri kita sendiri.
misal ada yg kita sukai, maka lawannya adalah hal yg kita tidak sukai.
lobha (melekati) dan dosa (menolak) bagaikan 2 sisi dalam 1 keping logam.
misal:
saya senang bertemu dg pacar
lawannya adalah: saya tidak senang berpisah dg pacar.

alobha dan adosa, justru adalah keadaan bukan kedua2nya dari yg tadi.

mengenai kondisi saat kini yg berperan kebodohan, saya setuju.
bahwa kebodohan kita adalah kita tidak pernah utk menerima apa yg ada saja.
selalu ada yg kita tidak puas dg keadaan sekarang.
« Last Edit: 04 May 2009, 10:32:43 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #62 on: 05 May 2009, 12:47:47 PM »
apa tolok ukurnya sesuatu keinginan itu dikatakan lobha atau tidak?
setiap keinginan menolak sesuatu keadaan sekarang adalah lobha ataupun dosa.


kalo menolak, itu sifat dari dosa mula citta bro........ sifat dari lobha adalah melekati....

jika yg anda maksud adalah "kondisi saat ini" maka yg berperan adalah moha/ignorance, yang membuat kita tidak melihat kondisi saat ini sebagaimana apa adanya

semoga bs memperjelas

metta

kita bisa cek ke diri kita sendiri.
misal ada yg kita sukai, maka lawannya adalah hal yg kita tidak sukai.
lobha (melekati) dan dosa (menolak) bagaikan 2 sisi dalam 1 keping logam.
misal:
saya senang bertemu dg pacar
lawannya adalah: saya tidak senang berpisah dg pacar.

alobha dan adosa, justru adalah keadaan bukan kedua2nya dari yg tadi.

bro tesla ini aneh....

diatas anda udah bikin statement yg bener secara buddhis :
1. alobha adalah lawan dari lobha
2. adosa adalah lawan dari dosa

sekarang bikin statement baru yang justru non buddhistik : lobha adalah lawan dari dosa

plis lah bro........ statement lobha >< dosa adalah kasus sehari2 bagi mereka yg tidak mengenal Dhamma....

ada yg menyenangkan, dilekati..... yg tidak menyenangkan, ditolak

Tapi secara buddhis, kita justru diajar bagaimana utk mengkondisikan agar batin kita dalam kondisi sobhana (alobha, adosa, sati, saddha, dsbnya),
bukan selalu dalam kondisi akusala (lotika dan/atau docatuka)

Inget2 kata guru Buddha : SATI..... itu aja udah menunjukkan agar kita selalu berusaha menjaga batin tetap sobhana........


mengenai kondisi saat kini yg berperan kebodohan, saya setuju.
bahwa kebodohan kita adalah kita tidak pernah utk menerima apa yg ada saja.
selalu ada yg kita tidak puas dg keadaan sekarang.

Kebodohan itu bukan dalam artian menerima yg ada melainkan sadar bhw segala sesuatu yg ada itu diliput oleh Tilakkhana

Itu kenapa bhs inggrisnya Moha adalah IGNORANCE (lalai), yang membuat kita mengabaikan sifat natural segala sesuatu yg diliputi Tilakkhana

Itu juga kenapa di abhidhamma disebut dengan jelas bhw penyebab dari Moha/Ignorance adalah ayonisomanasikara....

semoga bisa bermanfaat

metta  _/\_
« Last Edit: 05 May 2009, 12:51:28 PM by markosprawira »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #63 on: 05 May 2009, 01:16:41 PM »
bro tesla ini aneh....

diatas anda udah bikin statement yg bener secara buddhis :
1. alobha adalah lawan dari lobha
2. adosa adalah lawan dari dosa

sekarang bikin statement baru yang justru non buddhistik : lobha adalah lawan dari dosa
sebenarnya justru itu inti pertanyaan dari thread ini.
sebagaimana kita tahu,

lobha = melekati; dosa = menolak

alobha = tidak melekati; adosa = tidak menolak
(justru alobha diartikan kemurahan hati, dan adosa diartikan cinta sudah lari dari artinya)

mengenai Buddhistik, di dhammapada jg tercantum kok
kebencian hanya berakhir dg tidak membenci (bukan mencintai)
dan tidak lebih mencintai/menyukai apapun ---> itulah yg dianjurkan dalam dhammapada

Quote
Tapi secara buddhis, kita justru diajar bagaimana utk mengkondisikan agar batin kita dalam kondisi sobhana (alobha, adosa, sati, saddha, dsbnya),
bukan selalu dalam kondisi akusala (lotika dan/atau docatuka)
alobha dan adosa, dimana keadaan dimana tidak ada yg dilekati dan juga tidak ada yg ditolak.

justru ingin bathin kita kusala melulu itu suatu lobha yg tidak diakui karena munafik.

Quote
Kebodohan itu bukan dalam artian menerima yg ada melainkan sadar bhw segala sesuatu yg ada itu diliput oleh Tilakkhana
yg jelas batin adalah suatu objek yg tak luput dari tilakkhana juga.
lantas kenapa malah ingin dipertahankan utk menjadi kusala? ---> ini justru tidak realistis lho.
bukankah lebih penting & urgent adalah menyadari bahwa batin itu bukan milikku (milikmu?)

metta _/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: alobha & adosa
« Reply #64 on: 05 May 2009, 01:37:13 PM »
kita bisa cek ke diri kita sendiri.
misal ada yg kita sukai, maka lawannya adalah hal yg kita tidak sukai.
lobha (melekati) dan dosa (menolak) bagaikan 2 sisi dalam 1 keping logam.
misal:
saya senang bertemu dg pacar
lawannya adalah: saya tidak senang berpisah dg pacar.

Belum tentu, Bro tesla. "Senang bertemu dengan pacar" dan "tidak senang (jika maksudnya "dosa") berpisah dengan pacar" adalah dua objek yang sama sekali berbeda. "Tidak senang" di sini merujuk pada negasi dari senang (tidak adanya kesenangan), namun belum tentu adanya "kebencian".

Misalnya anda senang kalau dibelikan sesuatu oleh teman, kalau tidak dibelikan sesuatu, memang anda tidak menjadi senang, tapi belum tentu menjadi benci, bukan?

Begitu pula sebaliknya, kalau anda benci kebisingan, pada saat tidak bising, anda tidak benci. Tetapi belum tentu bahagia. (Ini yang biasa orang katakan, "You don't know what you got until it's gone".)



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #65 on: 05 May 2009, 01:53:22 PM »
bro tesla ini aneh....

diatas anda udah bikin statement yg bener secara buddhis :
1. alobha adalah lawan dari lobha
2. adosa adalah lawan dari dosa

sekarang bikin statement baru yang justru non buddhistik : lobha adalah lawan dari dosa
sebenarnya justru itu inti pertanyaan dari thread ini.
sebagaimana kita tahu,

lobha = melekati; dosa = menolak

alobha = tidak melekati; adosa = tidak menolak
(justru alobha diartikan kemurahan hati, dan adosa diartikan cinta sudah lari dari artinya)

mengenai Buddhistik, di dhammapada jg tercantum kok
kebencian hanya berakhir dg tidak membenci (bukan mencintai)
dan tidak lebih mencintai/menyukai apapun ---> itulah yg dianjurkan dalam dhammapada


Ok, berarti udah clear bhw dosa dan lobha TIDAK seperti dua sisi koin secara buddhis yah....... case closed

Quote
Tapi secara buddhis, kita justru diajar bagaimana utk mengkondisikan agar batin kita dalam kondisi sobhana (alobha, adosa, sati, saddha, dsbnya),
bukan selalu dalam kondisi akusala (lotika dan/atau docatuka)
alobha dan adosa, dimana keadaan dimana tidak ada yg dilekati dan juga tidak ada yg ditolak.

justru ingin bathin kita kusala melulu itu suatu lobha yg tidak diakui karena munafik.

Quote
Kebodohan itu bukan dalam artian menerima yg ada melainkan sadar bhw segala sesuatu yg ada itu diliput oleh Tilakkhana
yg jelas batin adalah suatu objek yg tak luput dari tilakkhana juga.
lantas kenapa malah ingin dipertahankan utk menjadi kusala? ---> ini justru tidak realistis lho.
bukankah lebih penting & urgent adalah menyadari bahwa batin itu bukan milikku (milikmu?)

metta _/\_

menyadari bhw segala sesuatu hanyalah merupakan proses timbul, berlangsung dan padam, bro.... termasuk pada batin yg anda sebut diliputi tilakkhana

Duit tesla yah tetap duit tesla, duit itu real, bisa disentuh, dipegang dsbnya
tapi dengan menyadari itu hanya proses yg timbul, berlangsung dan padam, tesla tidak akan stres jika kehilangan duitnya

Kalo duit tesla itu bukan milik tesla, markos dengan senang hati menerimanya kok....

Kalau bertekad kondisi batin yg selalu sobhana adalah munafik, berarti tekad pertapa sumedha utk menjadi sama seperti buddha dipankara, itu juga munafik?

Kalau saya bertekad utk menjadi baik, dan saya berusaha utk selalu menjadi baik dengan berusaha menjalankan jalan mulia berunsur 8, apa yg munafik yah?

coba bro tesla kembali lihat, yg saya ulas di jalan mulia berunsur delapan di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8410.0.html

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #66 on: 05 May 2009, 02:10:20 PM »
Quote
Duit tesla yah tetap duit tesla, duit itu real, bisa disentuh, dipegang dsbnya
tapi dengan menyadari itu hanya proses yg timbul, berlangsung dan padam, tesla tidak akan stres jika kehilangan duitnya

Kalo duit tesla itu bukan milik tesla, markos dengan senang hati menerimanya kok....
kepemilikan itu justru permasalahannya.
bukan artinya "bukan milik tesla" lantas "milik siapa?"
sama juga halnya dg badan & batin, pemikiran bahwa ada kepemilikan harus berhenti.
kalau mikir ini milik orang lain atau yg lain yah sama aja...

Quote
Kalau bertekad kondisi batin yg selalu sobhana adalah munafik, berarti tekad pertapa sumedha utk menjadi sama seperti buddha dipankara, itu juga munafik?

Kalau saya bertekad utk menjadi baik, dan saya berusaha utk selalu menjadi baik dengan berusaha menjalankan jalan mulia berunsur 8, apa yg munafik yah?

sorry bagi saya itu bukan kenyataan sehari-hari,
saya sih tidak mikirin jalanin JM8 atau tidak jalanin JM8. :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #67 on: 05 May 2009, 04:29:29 PM »
Quote
Duit tesla yah tetap duit tesla, duit itu real, bisa disentuh, dipegang dsbnya
tapi dengan menyadari itu hanya proses yg timbul, berlangsung dan padam, tesla tidak akan stres jika kehilangan duitnya

Kalo duit tesla itu bukan milik tesla, markos dengan senang hati menerimanya kok....
kepemilikan itu justru permasalahannya.
bukan artinya "bukan milik tesla" lantas "milik siapa?"
sama juga halnya dg badan & batin, pemikiran bahwa ada kepemilikan harus berhenti.
kalau mikir ini milik orang lain atau yg lain yah sama aja...

bukan "kepemilikan" yang HARUS berhenti bro.......  tapi kemelekatannya......

buddha ga pernah melarang org utk memiliki loh..... org diperkenankan utk mencari kekayaan dan keduniawian utk umat awam
tapi buddha juga mengingatkan bhw itu semua adalah LOBHA

tolong hal spt ini dilihat dengan jelas bhw kepemilikan itu berasal dari pembelian, pemberian, dsbnya..... tapi kemelekatan berasal dari batin

misal : saya tidak memiliki uang Rp 1 milyar, tapi saya melekat pada uang 1 milyar.... karena melekat, muncul bnyk akusala2 spt cara curang, dsbnya

Boleh tau sumber anda utk bilang bhw umat awam pun dilarang utk memiliki rumah, uang, mobil, dsbnya?

Quote
Kalau bertekad kondisi batin yg selalu sobhana adalah munafik, berarti tekad pertapa sumedha utk menjadi sama seperti buddha dipankara, itu juga munafik?

Kalau saya bertekad utk menjadi baik, dan saya berusaha utk selalu menjadi baik dengan berusaha menjalankan jalan mulia berunsur 8, apa yg munafik yah?

sorry bagi saya itu bukan kenyataan sehari-hari,
saya sih tidak mikirin jalanin JM8 atau tidak jalanin JM8. :)

kalo anda ga mikirin jalanin atau ngga, yah berarti anda juga ga perlu mikirin lobha >< alobha, atau dosa, dsbnya......
bagi saya, lobha, alobha, dosa, adosa, dsbnya adalah kenyataan sehari2, suatu yg kita hadapi dari bangun sampai tidur lagi

Bahkan sati itu sendiri adalah salah satu dari 19 sobhanasadharana cetasika, jadi kalau sati muncul, maka bersamaan akan muncul juga 18 sobhanasadharana cetasika lainnya seperti saddha, alobha, adosa, dsbnya

Kalo mo milih2 SATI thok, yah silahkan cuma jadi lucu..... anda bilang ga mikirin tapi bikin thread "alobha dan adosa"  :))



Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #68 on: 05 May 2009, 08:53:53 PM »
bukan "kepemilikan" yang HARUS berhenti bro.......  tapi kemelekatannya......
bagi saya cuma permainan kata2 aja tuh :)

Quote
buddha ga pernah melarang org utk memiliki loh..... org diperkenankan utk mencari kekayaan dan keduniawian utk umat awam
tapi buddha juga mengingatkan bhw itu semua adalah LOBHA
saya juga ga melarang kok :)

Quote
tolong hal spt ini dilihat dengan jelas bhw kepemilikan itu berasal dari pembelian, pemberian, dsbnya..... tapi kemelekatan berasal dari batin
kalau kemelekatan berasal dari batin
"batin ini milikku", berasal dari?

Quote
Boleh tau sumber anda utk bilang bhw umat awam pun dilarang utk memiliki rumah, uang, mobil, dsbnya?
saya tidak ada melarang tuh apalagi singgung2 umat awam, atau non-awam...
trus saya juga ga perlu sumber utk mewakili kata saya tuh...
suara saya, tulisan saya mewakili pernyataan saya sendiri
tidak membawa nama suatu kelompok atau golongan :)
mudah2an saja dapat bermanfaat bagi yg membaca

Quote
kalo anda ga mikirin jalanin atau ngga, yah berarti anda juga ga perlu mikirin lobha >< alobha, atau dosa, dsbnya......
bagi saya, lobha, alobha, dosa, adosa, dsbnya adalah kenyataan sehari2, suatu yg kita hadapi dari bangun sampai tidur lagi
tadi bahas tekad menjadi Buddha seperti pertapa sumedha & jalan mulia berunsur 8
lupa yah?

Quote
Bahkan sati itu sendiri adalah salah satu dari 19 sobhanasadharana cetasika, jadi kalau sati muncul, maka bersamaan akan muncul juga 18 sobhanasadharana cetasika lainnya seperti saddha, alobha, adosa, dsbnya

Kalo mo milih2 SATI thok, yah silahkan cuma jadi lucu..... anda bilang ga mikirin tapi bikin thread "alobha dan adosa" 
saya tidak tau maksud anda mengungkit "sati" apa.
kemudian "mo milih2 SATI thok" ---> maksudnya siapa?
saya bilang ga mikirin tekad Boddhisatta dsb, kenapa janggal kalau bikin thread ini?

Quote
:))
:)
metta _/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #69 on: 06 May 2009, 01:36:07 PM »
bukan "kepemilikan" yang HARUS berhenti bro.......  tapi kemelekatannya......
bagi saya cuma permainan kata2 aja tuh :)

Quote
buddha ga pernah melarang org utk memiliki loh..... org diperkenankan utk mencari kekayaan dan keduniawian utk umat awam
tapi buddha juga mengingatkan bhw itu semua adalah LOBHA
saya juga ga melarang kok :)

Padahal diatas anda bilang HARUS berhenti loh......

logika : anda bilang "kepemilikan harus berhenti", berarti tidak boleh ada kepemilikan/dilarang memiliki... cmiiw

atau itu permainan kata2 lagi bhw HARUS beda dgn melarang?


waduh saya nyerah deh kalo anda bilang KEPEMILIKAN = KEMELEKATAN

Padahal org bisa saja memiliki tanpa melekat
Dan bisa juga melekat tapi tidak memiliki
Walau yg parah adl memiliki dan melekatinya

Quote
tolong hal spt ini dilihat dengan jelas bhw kepemilikan itu berasal dari pembelian, pemberian, dsbnya..... tapi kemelekatan berasal dari batin
kalau kemelekatan berasal dari batin
"batin ini milikku", berasal dari?

ya dari batin anda sendiri juga...... yg karena moha, menganggap batin ini adl milikku... ini khan udah disebut di depan bhw moha di bhs inggris disebut dengan IGNORANCE

tolong dibaca lagi yah


Quote
Boleh tau sumber anda utk bilang bhw umat awam pun dilarang utk memiliki rumah, uang, mobil, dsbnya?
saya tidak ada melarang tuh apalagi singgung2 umat awam, atau non-awam...
trus saya juga ga perlu sumber utk mewakili kata saya tuh...
suara saya, tulisan saya mewakili pernyataan saya sendiri
tidak membawa nama suatu kelompok atau golongan :)
mudah2an saja dapat bermanfaat bagi yg membaca

Kalau pernyataan anda ga punya sumber, berarti anda buat niyama baru..... ada vipaka tapi tidak ada asalnya  :P

Quote
kalo anda ga mikirin jalanin atau ngga, yah berarti anda juga ga perlu mikirin lobha >< alobha, atau dosa, dsbnya......
bagi saya, lobha, alobha, dosa, adosa, dsbnya adalah kenyataan sehari2, suatu yg kita hadapi dari bangun sampai tidur lagi
tadi bahas tekad menjadi Buddha seperti pertapa sumedha & jalan mulia berunsur 8
lupa yah?

Tlg dilihat lagi keseluruhannya :

Quote
Kalau bertekad kondisi batin yg selalu sobhana adalah munafik, berarti tekad pertapa sumedha utk menjadi sama seperti buddha dipankara, itu juga munafik?

Kalau saya bertekad utk menjadi baik, dan saya berusaha utk selalu menjadi baik dengan berusaha menjalankan jalan mulia berunsur 8, apa yg munafik yah?

dan sudah saya tulis juga di bawah
Quote
kalau anda ga mikirin JM8, sedangkan spt yg udah saya kasih link JM8, bahwa itu adalah latihan kondisi2 yg membuat batin sobhana termasuk adosa dan alobha (silahkan anda liat kembali link itu)
jadi saya mau memperjelas bhw yg anda tanya adl termasuk dalam latihan2 JM8, yang anda tidak pikirkan tapi anda tanyakan......

Semoga jadi jelas yah  _/\_


Quote
Bahkan sati itu sendiri adalah salah satu dari 19 sobhanasadharana cetasika, jadi kalau sati muncul, maka bersamaan akan muncul juga 18 sobhanasadharana cetasika lainnya seperti saddha, alobha, adosa, dsbnya

Kalo mo milih2 SATI thok, yah silahkan cuma jadi lucu..... anda bilang ga mikirin tapi bikin thread "alobha dan adosa" 
saya tidak tau maksud anda mengungkit "sati" apa.
kemudian "mo milih2 SATI thok" ---> maksudnya siapa?

Loh diatas khan udah jelas bhw sati termasuk salah satu dari 19 sobhanasadharana cetasika, sama seperti adosa dan alobha yg anda pertanyakan diawal thread ini

kalo anda ga cocok dengan kata sati, saya bisa ganti dengan SADDHA thok
Sati dipilih karena ini yg bnyk disebut.
Tapi kalo ga cocok utk diskusi dgn anda, saya ganti SADDHA, ok?  ;) atau Kaya-Kamananta?

saya bilang ga mikirin tekad Boddhisatta dsb, kenapa janggal kalau bikin thread ini?

anda ga bilang tekad bodhisatta loh, berikut saya perjelas yg anda sebut sebelumnya :
Quote
saya sih tidak mikirin jalanin JM8 atau tidak jalanin JM8

JM8 bukan semata tekad bodhisatta, umat awam atau siapapun yg mau menjadi arya puggala, yang mau mencapai nibbana, HARUS melalui jalan itu...

kalau anda ga mikirin JM8, sedangkan spt yg udah saya kasih link JM8, bahwa itu adalah latihan kondisi2 yg membuat batin sobhana termasuk adosa dan alobha (silahkan anda liat kembali link itu)
jadi saya mau memperjelas bhw yg anda tanya adl termasuk dalam latihan2 JM8, yang anda tidak pikirkan tapi anda tanyakan......

metta  _/\_

« Last Edit: 06 May 2009, 01:48:26 PM by markosprawira »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: alobha & adosa
« Reply #70 on: 06 May 2009, 09:27:47 PM »
Padahal diatas anda bilang HARUS berhenti loh......

logika : anda bilang "kepemilikan harus berhenti", berarti tidak boleh ada kepemilikan/dilarang memiliki... cmiiw
yup, saya memang menggunakan kata harus, disini kan tujuannya adalah lenyapnya dukkha.
semoga jelas yah.

Quote
waduh saya nyerah deh kalo anda bilang KEPEMILIKAN = KEMELEKATAN

Padahal org bisa saja memiliki tanpa melekat
Dan bisa juga melekat tapi tidak memiliki
Walau yg parah adl memiliki dan melekatinya
katanya berbeda, tetapi dapat dipakai dalam porsi setara.

Quote
Kalau pernyataan anda ga punya sumber, berarti anda buat niyama baru..... ada vipaka tapi tidak ada asalnya  :P
hahaha... pernyataan sendiri aja kalau tidak bergantung pada yg lain harus jadi 'niyama'?
lucu sekali.
trus langsung mo bahas vipaka tanpa sebab?

Quote
Tlg dilihat lagi keseluruhannya :

Quote
Kalau bertekad kondisi batin yg selalu sobhana adalah munafik, berarti tekad pertapa sumedha utk menjadi sama seperti buddha dipankara, itu juga munafik?

Kalau saya bertekad utk menjadi baik, dan saya berusaha utk selalu menjadi baik dengan berusaha menjalankan jalan mulia berunsur 8, apa yg munafik yah?

dan sudah saya tulis juga di bawah
Quote
kalau anda ga mikirin JM8, sedangkan spt yg udah saya kasih link JM8, bahwa itu adalah latihan kondisi2 yg membuat batin sobhana termasuk adosa dan alobha (silahkan anda liat kembali link itu)
oh maksud anda latihan JM8 membuat batin menjadi sobhana termasuk adosa & alobha...
silahkan saja anda berpegang pada pemikiran demikian.
tujuan saya buka thread ini adalah memberikan pemikiran lain saya yg berbeda pada pemikiran umumnya.
alobha = tidak adanya lobha, justru diartikan sebagai kemurahan hati, dsb adalah tidak tepat
adosa = tidak adanya dosa, diartikan sbg cinta, jg adalah tidak tepat

Quote
jadi saya mau memperjelas bhw yg anda tanya adl termasuk dalam latihan2 JM8, yang anda tidak pikirkan tapi anda tanyakan......
maaf yah, JM8 anda membawa anda pada sesuatu yg indah atau baik, saya tidak membahas soal sesuatu yg baik atau indah disini. kalau anda mau kategorikan itu sbg JM8, artinya JM8 anda dan saya berbeda :)

JM8 anda membawa hasil yaitu batin yg indah
JM8 saya, kalaupun itu disebut JM8, hanya konsen pada hilangnya lobha dosa & moha.

Quote
Loh diatas khan udah jelas bhw sati termasuk salah satu dari 19 sobhanasadharana cetasika, sama seperti adosa dan alobha yg anda pertanyakan diawal thread ini

kalo anda ga cocok dengan kata sati, saya bisa ganti dengan SADDHA thok
Sati dipilih karena ini yg bnyk disebut.
Tapi kalo ga cocok utk diskusi dgn anda, saya ganti SADDHA, ok?  ;) atau Kaya-Kamananta?
oh jadi maksud anda apabila orang membahas alobha & adosa yg adalah kelompok cetasika, maka artinya kita sedang membicarakan cetasika lain?
ketika guru di SD sedang ngajar aljabar, karena masih kelompok matematika, maka anda bicara soal kalkulus (topik matematika lain)?
hahaha... waktu sekolah dulu begitu yah?

yah boleh2 saja sih, jadi yg anda sebut pilih sati thok itu siapa yah? apakah anda? apakah saya? atau masih ada orang lain dalam komunikasi ini?

Quote
jadi saya mau memperjelas bhw yg anda tanya adl termasuk dalam latihan2 JM8, yang anda tidak pikirkan tapi anda tanyakan......
hahaha... jadi kalau udah bahas tidak-serakah (alobha) & tidak-benci (adosa) itu sudah masuk dalam JM8 yg dalam ajaran Buddhist yah? emang cuma Buddhist yg bisa alobha dan adosa yah?
« Last Edit: 06 May 2009, 09:30:24 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: alobha & adosa
« Reply #71 on: 07 May 2009, 09:19:54 AM »
Padahal diatas anda bilang HARUS berhenti loh......

logika : anda bilang "kepemilikan harus berhenti", berarti tidak boleh ada kepemilikan/dilarang memiliki... cmiiw
yup, saya memang menggunakan kata harus, disini kan tujuannya adalah lenyapnya dukkha.
semoga jelas yah.

Quote
waduh saya nyerah deh kalo anda bilang KEPEMILIKAN = KEMELEKATAN

Padahal org bisa saja memiliki tanpa melekat
Dan bisa juga melekat tapi tidak memiliki
Walau yg parah adl memiliki dan melekatinya
katanya berbeda, tetapi dapat dipakai dalam porsi setara.

Quote
Kalau pernyataan anda ga punya sumber, berarti anda buat niyama baru..... ada vipaka tapi tidak ada asalnya  :P
hahaha... pernyataan sendiri aja kalau tidak bergantung pada yg lain harus jadi 'niyama'?
lucu sekali.
trus langsung mo bahas vipaka tanpa sebab?

Quote
Tlg dilihat lagi keseluruhannya :

Quote
Kalau bertekad kondisi batin yg selalu sobhana adalah munafik, berarti tekad pertapa sumedha utk menjadi sama seperti buddha dipankara, itu juga munafik?

Kalau saya bertekad utk menjadi baik, dan saya berusaha utk selalu menjadi baik dengan berusaha menjalankan jalan mulia berunsur 8, apa yg munafik yah?

dan sudah saya tulis juga di bawah
Quote
kalau anda ga mikirin JM8, sedangkan spt yg udah saya kasih link JM8, bahwa itu adalah latihan kondisi2 yg membuat batin sobhana termasuk adosa dan alobha (silahkan anda liat kembali link itu)
oh maksud anda latihan JM8 membuat batin menjadi sobhana termasuk adosa & alobha...
silahkan saja anda berpegang pada pemikiran demikian.
tujuan saya buka thread ini adalah memberikan pemikiran lain saya yg berbeda pada pemikiran umumnya.
alobha = tidak adanya lobha, justru diartikan sebagai kemurahan hati, dsb adalah tidak tepat
adosa = tidak adanya dosa, diartikan sbg cinta, jg adalah tidak tepat

Quote
jadi saya mau memperjelas bhw yg anda tanya adl termasuk dalam latihan2 JM8, yang anda tidak pikirkan tapi anda tanyakan......
maaf yah, JM8 anda membawa anda pada sesuatu yg indah atau baik, saya tidak membahas soal sesuatu yg baik atau indah disini. kalau anda mau kategorikan itu sbg JM8, artinya JM8 anda dan saya berbeda :)

JM8 anda membawa hasil yaitu batin yg indah
JM8 saya, kalaupun itu disebut JM8, hanya konsen pada hilangnya lobha dosa & moha.

Quote
Loh diatas khan udah jelas bhw sati termasuk salah satu dari 19 sobhanasadharana cetasika, sama seperti adosa dan alobha yg anda pertanyakan diawal thread ini

kalo anda ga cocok dengan kata sati, saya bisa ganti dengan SADDHA thok
Sati dipilih karena ini yg bnyk disebut.
Tapi kalo ga cocok utk diskusi dgn anda, saya ganti SADDHA, ok?  ;) atau Kaya-Kamananta?
oh jadi maksud anda apabila orang membahas alobha & adosa yg adalah kelompok cetasika, maka artinya kita sedang membicarakan cetasika lain?
ketika guru di SD sedang ngajar aljabar, karena masih kelompok matematika, maka anda bicara soal kalkulus (topik matematika lain)?
hahaha... waktu sekolah dulu begitu yah?

yah boleh2 saja sih, jadi yg anda sebut pilih sati thok itu siapa yah? apakah anda? apakah saya? atau masih ada orang lain dalam komunikasi ini?

Quote
jadi saya mau memperjelas bhw yg anda tanya adl termasuk dalam latihan2 JM8, yang anda tidak pikirkan tapi anda tanyakan......
hahaha... jadi kalau udah bahas tidak-serakah (alobha) & tidak-benci (adosa) itu sudah masuk dalam JM8 yg dalam ajaran Buddhist yah? emang cuma Buddhist yg bisa alobha dan adosa yah?

dear tesla,

perlu dijelaskan bhw disini adalah sub forum mengenai Abhidhamma, yg sudah disebutkan dengan jelas diatas :
Quote
Diskusi Abhidhamma


Jika anda ingin membuat pernyataan tersendiri seperti yg anda sebut :
Quote
tujuan saya buka thread ini adalah memberikan pemikiran lain saya yg berbeda pada pemikiran umumnya.
alobha = tidak adanya lobha, justru diartikan sebagai kemurahan hati, dsb adalah tidak tepat
adosa = tidak adanya dosa, diartikan sbg cinta, jg adalah tidak tepat

Padahal secara abhidhamma sudah dijelaskan bahwa :
- alobha cetasika = kemurahan hati
- adosa cetasika = metta/cinta kasih yg universal

Itu juga mengapa anda keliru dalam menanggapi penjelasan bhw alobha & adosa itu termasuk dalam sobhanasadharana cetasika 19 atau 19 cetasika sobhana indah yg SELALU MUNCUL bersamaan, dimana di dalamnya termasuk SATI, SADDHA, dsbnya

Berarti anda tidak ingin membuat diskusi Abhidhamma melainkan hanya melontarkan pernyataan..... silahkan anda buat thread di tempat yg lebih cocok seperti
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain

atau di

Diskusi Umum : Diskusi umum tentang Buddhisme yang tidak spesifik pada sebuah tradisi

maaf thread saya closed karena anda tidak ingin berdiskusi dengan sudut pandang abhidhamma  _/\_