saya asumsi "penyesuaian" yg saya buat utk kesimpulan pak Hud tidak diterima
Saya posting ulang kesimpulan masing2x
SUMEDHO:
(1) Sang Buddha mengajarkan dibutuhkannya 'samma-samadhi' sebagai bagian dari 'ariya-atthangika-magga';
(2) dalam beberapa sutta, 'samma-samadhi' berarti "jhana-1, jhana-2, jhana-3, jhana-4" -- inilah definisi 'samma-samadhi' dari 'ariya-atthangika-magga', tercatat pada SN 45.8, Magga-vibhanga Sutta (An Analysis of the Path) dan definisi ini tidak "setinggi" yang dikatakan dalam visudhimagga;
(3) lalu disimpulkan bahwa 'samma-samadhi' ini terdapat dalam praktik ketika menjalankan setiap petunjuk yang diajarkan oleh Sang Buddha di seluruh Tipitaka, tidak peduli bahkan ketika Sang Buddha tidak menyebut-nyebut jhana sama sekali, atau ketika Sang Buddha menyebut cukup hanya lewat jhana-1 saja orang bisa mencapai nibbana selama jalan berunsur 8 terpenuhi.
HUDOYO:
(1) Sang Buddha menyebut 'samma-samadhi' sebagai bagian dari 'ariya-atthangika-magga' sejak khotbah pertamanya, Dhammacakkappavattana-sutta -- 'samma-samadhi' ini tidak didefinisikan dalam khotbah pertama itu;
(2) Di seluruh Sutta Pitaka, terdapat bukti-bukti bahwa Sang Buddha mengajar samadhi untuk mencapai nibbana secara berbeda-beda kepada individu-individu yang berbeda:
* ada yang berisi jhana-1 bertingkat-tingkat sampai jhana-4;
* ada yang cukup sampai jhana-1 saja;
* ada yang mencakup arupa-jhana sampai tercapai sanna-vedayita-nirodha;
* ada yang melalui jhana-4, lalu mengembangkan abhinna sampai abhinna ke-6;
* ada yang melalui vipassana murni tanpa menyebut-nyebut jhana sama sekali.
(3) Oleh karena itu TIDAK MUNGKIN dibuat SATU definisi BAKU tentang 'samma-samadhi', karena membuat satu definisi seperti itu berarti mengingkari FAKTA bahwa Sang Buddha mengajarkan samadhi yang berbeda-beda kepada individu-individu yang berbeda.