//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!  (Read 46908 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #60 on: 07 May 2008, 04:10:41 PM »
sama saja membahas kasus Homoseksual yang memiliki pengertian berbeda dari YM Dalai Lama dan Bihkkhu barat.

Apanya yang "sama saja"?  ;D

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #61 on: 07 May 2008, 04:13:33 PM »
sama - sama Buddhism tapi menyampaikan soal homoseksual juga berbeda,masing-masing mengambil pemahaman masing-masing daerah dan adat. ya sama aja dengan pembahasan ini, satunya berpikir tidak boleh diubah,satunya it's okay lah lihat kondisi asal tidak melenceng jauh. bukankah begitu Pak? :|
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #62 on: 07 May 2008, 04:28:31 PM »
nyanadhana,

Saya hanya melihat kembali dari cara Buddha Gotama mengajar, Buddha Gotama tidak berusaha mengikuti selera pasar, bahkan sangat bertentangan sekali dengan banyak paham yang berkembang saat itu, tapi Buddha Gotama tetap mengajar dhamma demikian. Juga menurut saya, "niat baik" tidak membenarkan segalanya. Juga dari yang pernah saya baca, mengajarkan Dhamma itu ada 'aturan main'-nya.

Kemudian dhamma diajarkan dengan cara 'normal' aja, masih banyak orang yang salah tafsir. Rasanya metode ini berisiko lebih tinggi lagi.





Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #63 on: 07 May 2008, 04:31:34 PM »
Namo Buddhaya,

Sedikit masukan aja dari saya, mungkin ada baiknya kita melihat konsep "Happiness" apa yang dimaksudkan oleh Ajahn Brahm dalam memformulasikan 4 Kebenaran Mulia, sehingga kita tidak terjebak dalam konsep dan label "Happiness" yang kita asosiasikan dengan Kebahagiaan yang bersifat sementara (lalu termasuk ke dalam siklus Dukkha). Kalau kita baca dengan teliti, Sang Buddha dalam Dhammapada 203 dan 204 juga mengatakan Nibbana sebagai Kebahagiaan Tertinggi. Tentu ada alasan yang bijaksana mengapa Sang Buddha juga mengunnakan perumpamaan demikian.

Saya baca sudah ada yang nge-post tentang salah satu jargon "Joy at Last: To Know that There is No Happiness in the World", di mana Romo Hudoyo bilang kalau pengertian dari Ajahn Brahm berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh guru beliau, Ajahn Chah. Pertanyaannya, apakah benar berlawanan? :)

Saya post kan link ke artikelnya di sini, bisa dibaca dalam pdf file. Mari kita selami bersama, apa yang Ajahn Brahm maksudnya dengan "Happiness", jargon dari Ajahn Chah, dan relevansi dengan 4 Kebenaran Mulia.

http://www.abuddhistlibrary.com/Buddhism/B%20-%20Theravada/Teachers/Ajahn%20Brahmavamso/Joy%20At%20Last%20To%20Know%20There%20is%20No%20Happiness%20in%20this%20World/Joy_At_Last_To_Know_There_Is_No_Happiness.pdf

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #64 on: 07 May 2008, 04:37:07 PM »
Beda negara, Beda Kebiasaan, Beda cara pemikiran ...  ^:)^

"Seperti samudera yang luas hanya memiliki satu rasa, rasa garam; demikian pula Dhamma dan Vinaya ini memiliki satu rasa, yaitu kebebasan"
(Anguttara Nikaya VIII, 19)

Felix Thioris,
Menurut pendapat saya, dhamma tidak berubah pengertiannya walaupun beda negara, beda kebiasaan, dan beda cara berpikir.  :)


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #65 on: 07 May 2008, 04:42:20 PM »
 _/\_ silahkan diambil konklusi yang bisa dicapai dalam thread ini agar tidak semakin memanjang dan mengarah kepada kebingungan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #66 on: 07 May 2008, 04:51:12 PM »
[...]ya sama aja dengan pembahasan ini, satunya berpikir tidak boleh diubah,satunya it's okay lah lihat kondisi asal tidak melenceng jauh. bukankah begitu Pak? :|

Oh, Anda menganggap membolak-balik urutan Empat Kebenaran Suci dan mengubah 'Lenyapnya Dukkha' menjadi 'Kebahagiaan Tertinggi', lalu mengajarkan itu sebagai ajaran Sang Buddha "tidak melenceng jauh"? ...

Sebaliknya, saya menganggap itu adalah penjungkirbalikan landasan dari ajaran Sang Buddha yang paling dasar. ...

Ya sudah kalau begitu. ... Ternyata pandangan Anda dan pandangan saya tidak pernah bisa ketemu. ... Tidak perlu diperpanjang lagi.

Salam,
Hudoyo

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #67 on: 07 May 2008, 05:00:49 PM »
 _/\_ saya memberikan pertanyaan "?" berarti saya masih ragu akan pernyataan saya sendiri dan saya tidak membuat pernyataan lho Pak Hudoyo.
Silahkan jump to konklusi apa yang sebenarnya baik untuk umat,Dhamma apa yang sesuai,ceramah apa yang membawa orang pada pencerahan dan apa yang sebaiknya kita lakukan

So ada permasalahan,ada diskusi serta ada konklusi bukankah seperti itu Pak Hudoyo mengajar? agar tidak ada lubang menganga sehingga semua anggota forum membuat pemikiran-pemikiran yang akhirnya tidak mendapatkan pemahaman yang baik.

Anda tidak ingin memperpanjang diskusi ini sebaiknya meninggalkan sebuah konklusi yang baik karena anda yang membuka pertanyaan ini. Terima Kasih  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #68 on: 07 May 2008, 05:18:26 PM »
nyanadhana,

karena berbeda pandangan, maka rasanya tidak bisa diambil konklusi, sebab itu nanti akan jadi 'keputusan sepihak'. Jadi rasanya lebih baik setiap orang mengambil konklusi masing2 saja yang dianggap cocok.


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #69 on: 07 May 2008, 05:20:59 PM »
Namo Buddhaya,

Sedikit masukan aja dari saya, mungkin ada baiknya kita melihat konsep "Happiness" apa yang dimaksudkan oleh Ajahn Brahm dalam memformulasikan 4 Kebenaran Mulia, sehingga kita tidak terjebak dalam konsep dan label "Happiness" yang kita asosiasikan dengan Kebahagiaan yang bersifat sementara (lalu termasuk ke dalam siklus Dukkha). Kalau kita baca dengan teliti, Sang Buddha dalam Dhammapada 203 dan 204 juga mengatakan Nibbana sebagai Kebahagiaan Tertinggi. Tentu ada alasan yang bijaksana mengapa Sang Buddha juga mengunnakan perumpamaan demikian.

Betul, ayat Dhammapada itu juga digunakan oleh Ajahn Brahm sebagai pembenaran bagi ajarannya membolak-balik 4 Kebenaran Suci. Tapi ayat Dhammapada itu tidak memberikan pembenaran seperti itu. Ayat Dhammapada itu tidak mengubah 4 Kebenaran Suci menjadi: (1) Kebahagiaan, (2) Jalan menuju kebahagiaan, (3) Tidak adanya kebahagiaan, (4) Sebab-musabab tidak adanya kebahagiaan, itulah versi 4 Kebenaran Suci yang diajarkan oleh Ajahn Brahm. Tetap umat Buddha harus membaca ayat Dhammapada itu dalam konteks 3 Kebenaran Suci yang semestinya.


Quote
Saya baca sudah ada yang nge-post tentang salah satu jargon "Joy at Last: To Know that There is No Happiness in the World", di mana Romo Hudoyo bilang kalau pengertian dari Ajahn Brahm berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh guru beliau, Ajahn Chah. Pertanyaannya, apakah benar berlawanan? :)

Saya tidak mengatakan seperti itu ... tolong dibaca lagi dengan seksama. Yang saya tulis adalah:
"Justru ucapan Ajahn Chah ini memperlihatkan pengertian yang jauh lebih mendalam daripada pemahaman Ajahn Brahm sendiri." ... Apakah itu mengandung arti "berlawanan"? ... :)

Yang saya katakan ajaran Ajahn Brahm berlawanan dengan ajaran Ajahn Chah adalah tentang jhana. :)


Quote
Saya post kan link ke artikelnya di sini, bisa dibaca dalam pdf file. Mari kita selami bersama, apa yang Ajahn Brahm maksudnya dengan "Happiness", jargon dari Ajahn Chah, dan relevansi dengan 4 Kebenaran Mulia.
[...]

Saya barusan baca link yang Anda berikan ... terima kasih. :)  
Dalam ceramah Ajahn Brahm itu, kalimat pertamanya tertulis:

"This evening I want to talk about the Four Noble Truths (suffering, its cause,
its ending and the path leading to its ending). Towards the end of any retreat, whether
it is a three-month rainy season retreat or a shorter one, it's worthwhile to bring the
meditator's attention to the core teaching of the Lord Buddha. ..."

Kalau ini, mah, saya harus beranjali atau mengacungi jempol kepada beliau. Di sini beliau bicara tentang 4 Kebenaran Suci yang benar (penderitaan, sebabnya, berakhirnya, dan jalan menuju berakhirnya). ... Tidak ada masalah. :)

Tapi coba Anda baca ceramah beliau di sidang World Summit of Buddhism tahun 2002, yang saya tayangkan pada awal thread ini:

"... To avoid this misunderstanding one may rearrange the central Dharma Teaching of the Four Noble Truths as Happiness (Dukkhanirodho); the Cause of Happiness (the Eight-Fold Path); the Absence of Happiness (Dukkha); and the Cause for the Absence of Happiness (Craving). This shifts the focus onto happiness. - This is a simple re-packaging of the Dharma that retains the essence while being more attractive to modern audiences. It is justified by the Lord Buddha's statement that "Nirvana is the highest happiness" (Dhammapada 203, 204). When I present the Four Noble Truths in such a way, I find all generations listen and come back for more."

Ajahn Brahm mengatakan, "... kita boleh mengubah susunan Ajaran Dharma yang pokok tentang Empat Kebenaran Suci menjadi ... dst dst." -- Ini yang saya tidak setuju, dan mengatakan ini tidak lebih dari Dhamma-tainment, yang saya lihat justru akan membuat orang-orang yang tertarik pada Dhamma pada awalnya secara ini akan macet dalam realisasi Dhamma selanjutnya.

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #70 on: 07 May 2008, 05:42:12 PM »
_/\_ saya memberikan pertanyaan "?" berarti saya masih ragu akan pernyataan saya sendiri dan saya tidak membuat pernyataan lho Pak Hudoyo.
Silahkan jump to konklusi apa yang sebenarnya baik untuk umat,Dhamma apa yang sesuai,ceramah apa yang membawa orang pada pencerahan dan apa yang sebaiknya kita lakukan

So ada permasalahan,ada diskusi serta ada konklusi bukankah seperti itu Pak Hudoyo mengajar? agar tidak ada lubang menganga sehingga semua anggota forum membuat pemikiran-pemikiran yang akhirnya tidak mendapatkan pemahaman yang baik.

Anda tidak ingin memperpanjang diskusi ini sebaiknya meninggalkan sebuah konklusi yang baik karena anda yang membuka pertanyaan ini. Terima Kasih  _/\_

Yang tidak mungkin dilanjutkan adalah diskusi antara pendapat yang mengatakan cara mengajar Ajahn Brahm itu "tidak melenceng jauh" dengan pendapat saya yang mengatakan bahwa justru cara mengajar Ajahn Brahm itu telah "menjungkirbalikkan Dhamma di atas kepalanya".

Diskusi ini tetap bisa dilanjutkan, karena masih banyak sekali implikasi-implikasi dari masalah "cara mengajar" ini. Misalnya saja, seperti diangkat oleh Rekan Willibordus, apakah cara-cara yang katanya untuk "menjaring umat" seperti "Sejuta Lilin", "Puja Relik", "Abhiseka" (mencuci patung) dsb itu tepat sebagai cara mengajar Buddha-Dhamma yang katanya "modern"? ... Belum lagi kalau dipermasalahkan, apakah itu betul-betul dilakukan dengan niat suci untuk "menjaring umat" ataukah ada maksud-maksud lain di balik itu dari si penyelenggara? ...

Bersama Rekan Willibordus, saya menyatakan keprihatinan saya dengan keadaan umat Buddha di Indonesia pada dewasa ini. ... Vihara-vihara bermunculan seperti jamur, umat berdatangan makin lama makin banyak, sekolah-sekolah Buddhis semakin banyak ... dst  ... tetapi, berapa banyak bertambahnya umat yang melakukan vipassana, untuk menembus anicca, dukkha, anatta? ... Jangan-jangan Budda-sasana ini pelan-pelan sedang tenggelam di tengah-tengah maraknya umat Buddha menjalankan apa yang dikiranya sebagai ajaran Sang Guru. - Sang Buddha pernah bilang, bahwa Buddha-sasana ini hanya akan terpelihara selama masih ada orang suci ... Bagaimana mungkin ada orang suci kalau tidak ada orang yang bermeditasi vipassana untuk mencapai "kesucian".

Memang saya yang membuka topik ini, tapi saya tidak bermaksud menutupnya, karena topik ini akan selalu relevan sepanjang orang berusaha untuk menyebarluaskan Buddha-Dhamma. ... Masalah inovasi yang dibuat oleh Ajahn Brahm hanyalah satu kasus saja dari suatu masalah yang tidak akan pernah habis.

Salam,
Hudoyo


« Last Edit: 07 May 2008, 06:34:36 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #71 on: 07 May 2008, 06:14:25 PM »
  _/\_ saya rasa pembicaraan ini jika dilanjutkan akan membuat Ajahn Brahm terlihat sangat bodoh dan memiliki obsesi.

Saya rasa bukan begitu ... Kalau orang membaca ceramah-ceramah Ajahn Brahm, kalau orang mengingat pengabdian beliau untuk Buddha Dhamma, tidak ada orang yang berpendapat beliau seorang yang sangat bodoh. Saya juga tidak.

Yang saya persoalkan HANYALAH kebijakan beliau mengubah urutan 4 Kebenaran Suci dan mengganti pengertian "Lenyapnya Dukkha" dengan "Kebahagiaan Tertinggi". Apa alasan saya mempersoalkan itu tidak perlu saya ulangi lagi. ... Jadi terlepas dari soal yang satu itu, Ajahn Brahm tetap akan terlihat sebagai orang yang sangat besar jasanya terhadap Buddha-sasana terutama di Barat. ...

Tentang "obsesi", tidak perlu kata itu dikonotasikan sebagai negatif ... Ibu Theresa bisa saja dikatakan terobsesi dengan penderitaan orang-orang yang sangat miskin di India; Bung Karno terobsesi dengan persatuan bangsa. Jelas di sini kata itu tidak berkonotasi negatif. ... Begitu pula kalau saya mengatakan Ajahn Brahm terobsesi mempromosikan jhana, tidak perlu harus diartikan secara negatif; orang mengajarkan jhana bukanlah hal yang negatif, melainkan sangat positif. ... Tapi, kalau obsesi ini lantas mempengaruhi cara beliau mengajarkan 4 Kebenaran Suci, itu soal lain, itulah yang perlu dipertanyakan. ... Dan saya sudah mempertanyakannya langsung kepada beliau. ...

Quote
Well,saya harap kita ga terjebak oleh musavada dan pemikiran-pemikiran sendiri saja.[...] _/\_

Ini saya tidak mengerti. Apakah Anda melihat ada kata-kata saya atau salah satu rekan di sini yang menunjukkan gejala mengarah kepada musavada? Kok menyebut-nyebut musavada? ...

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 07 May 2008, 06:23:34 PM by hudoyo »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #72 on: 07 May 2008, 06:20:10 PM »
Untuk 4 kesunyataan mulia, saya tetap memilih yang 'pesimis' dan tidak dibalik-balik, karena nanti Tilakkhananya berubah jadi "Sabbe nibbana Dukkha-nirodha". Masih sakit terkapar di ranjang, tapi bicara makanan enak rasanya kurang cocok.

Pak Hud & willibordus,

Rasanya memang sudah dari dulu Buddha Sasana begitu, maka ada yang mempertanyakan, "mengapa Vinaya makin banyak tapi Arahat makin sedikit?". Jadi karena memang 'sedikit debu' itu lebih langka, maka tentu saja pertambahan kuantitas 'mengerti' tidak sebanding dengan yang 'tidak mengerti'.
Lalu penggunaan "Dhamma modern" juga sudah pasti keliru, karena (menurut teorinya) Dhamma tidak lapuk oleh waktu, dengan kata lain ga ada Dhamma kuno. Saya tetap pada yang ada saja.
Tentang berkembangnya jumlah umat, walaupun demikian, jika saja ada orang yang tadinya tidak percaya hukum kamma dan melakukan banyak kejahatan, setelah belajar Dhamma dan mengenal hukum kamma, menghentikan kejahatannya, saya rasa itu sudah sangat bagus, tidak harus selalu sampai mencapai kesucian.

Sejalan dengan berkembangnya pengetahuan juga, makin banyak umat Buddha yang merasa agamanya superior karena 'sejalan dengan pengetahuan', kemudian mulai menghina-hina agama lain. Tapi di sisi lain, banyak juga orang atheist dari kalangan ilmuwan, mulai tertarik untuk belajar dhamma karena logikanya nyambung. Jadi menurut saya, walaupun saya juga prihatin, tapi menganggap ini wajar dan pasti harus terjadi. Bagaimana menurut kalian? apa yang seharusnya dilakukan?


Quote
Tentang "obsesi", tidak perlu kata itu dikonotasikan sebagai negatif ... Ibu Theresa bisa saja dikatakan "terobsesi" dengan penderitaan orang-orang yang sangat miskin di India.

Jadi boleh bilang "Pak Hudoyo terobsesi dengan MMD" dalam lingkup positif ?  :))  :))  :))



Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #73 on: 07 May 2008, 06:28:47 PM »
 :)) :)) :))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #74 on: 07 May 2008, 08:43:15 PM »
secara sekilas sih sama antara formula awal dan formula ajahn brahms, akan tetapi kalau dilihat secara keseluruhan, jadi lain sekali.

kalau dilihat pendekatan kebahagiaan vs dukkha/ketidakpuasan,
kebahagiaan -> mengejar sesuatu
ketidakpuasan -> melepas apa yang dipegang/kemelekatan

IMO sih lebih tepat definisi awal karena secara keseluruhan Sang Buddha mengajarkan untuk melepas, berhenti dan bukan melekati dan mengejar.
There is no place like 127.0.0.1

 

anything