//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Alam Neraka  (Read 15828 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #30 on: 02 February 2010, 02:20:27 PM »
+ kurasa Mara lah yg menguasai neraka, dia dan pasukannya yg melakukan penyiksaan... coba cek riwayat hidup Maha Monggalana

hmmm.. dari riwayat hidup monggalana

Quote
Pada saat masih menjadi Mara,
Moggallana menyerang salah satu siswa utama dari Buddha
sebelumnya dengan menjelma sebagai seorang bocah laki-laki
dan melemparkan pecahan gerabah di kepala siswa suci tersebut
sehingga darah mengalir dari kepala siswa tersebut. Ketika
Buddha Kakusandha melihat hal ini, Beliau berkata: “Disini,
Mara tidak mengenal belas kasihan” – karena bahkan didalam
tindakan setan, mungkin saja masih ada rasa belas kasihan.
Dengan cahaya cemerlang dari Yang Tercerahkan, tubuh Mara
Dusi lenyap seketika dan muncul kembali di neraka terdalam.
Hanya sesaat yang lalu dia adalah penguasa dari semua alam
rendah ini dan sekarang, dia sendiri adalah penghuni alam
neraka. Sesaat lalu dia adalah penyiksa terkuat dan sekarang
ini, dia sendiri tersiksa oleh berbagai siksaan yang mengerikan.

Ini merupakan perubahan yang cepat dalam alam samsara ini.
Selama ribuan tahun Moggallana harus menderita di neraka
sebagai konsekuensi dari kelakuan sembrononya terhadap orang
suci. Sepuluh ribu tahun dia harus menghabiskan waktunya di
sebuah kolam neraka sendirian, memiliki tubuh manusia dan
kepala ikan, sebagaimana Pieter Breughel melukiskan makhluk
seperti itu didalam lukisan nerakanya. Kapan saja saat dua
tombak penyiksanya menembus jantungnya, dia tahu bahwa
seribu tahun penyiksaannya telah berakhir (Majjh. 50).

hmm.. apakah alam neraka di kuasai mara...?
ataukah di kuasai oleh Yama? dan mara adalah panglima perangnya?
ataukah Yama , hanyalah bertindak seperti hakim... jaksa penuntutnya adalah Mara dan kroni2nya, sila dan kebijasaannya adalah.. pengacaranya?


Quote
Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU?
alam brahma juga hancur...  kebanyakan terlahir di alam cahaya..

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9554.525.html
« Last Edit: 02 February 2010, 02:22:49 PM by The Ronald »
...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Alam Neraka
« Reply #31 on: 02 February 2010, 03:20:15 PM »
ada dua dewa terkuat di kammaloka, vasavatti deva (ini yang baek), dan yang satu lagi mara devaputta.
sepengetahuan saya mara tidak mungkin perempuan, karena ini adalah jabatan sama seperti sakka.

dari cerita di atas dikisahkan mara sebagai makhluk yang tertinggi di kammaloka, kemudian mati dan menjadi penghuni neraka.
gak pernah disebutkan bahwa mara adalah penguasa niraya.

salah satu alasan mara menggoda bodhisatta adalah karena tidak rela ada makhluk kammaloka yang lepas dari genggamannya.

seingat saya memang benar penguasa neraka jabatannya yamaraja (yang peta). tapi kalau ada raja yama yang dewa, saya kurang tahu.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Alam Neraka
« Reply #32 on: 02 February 2010, 05:38:22 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU?

::

mencapai jhanna dan terlahir di alam brahma...

karena kalau tidak salah sekitar 100 tahun bumi kiamat......dewa datang dan menyarankan mempratekkan 4 brahmavihara.....dan meditasi....

tapi bagaimana dengan binatang yg tidak dapat mencapai jhana?...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Alam Neraka
« Reply #33 on: 02 February 2010, 10:20:36 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU? ---> saat itu masih lama...coba baca SATTA SURYA SUTTA yg di bawah ini.... ;D

::

mencapai jhanna dan terlahir di alam brahma...

karena kalau tidak salah sekitar 100 tahun bumi kiamat......dewa datang dan menyarankan mempratekkan 4 brahmavihara.....dan meditasi....

tapi bagaimana dengan binatang yg tidak dapat mencapai jhana?...saat itu masih lama...coba baca SATTA SURYA SUTTA yg di bawah ini.... ;D


Anguttara Nikaya, Sattaka, Mahavagga, Sattasuriya Sutta

Satta Suriya Sutta

Demikian yang kudengar. Suatu ketika, Sang Bhagava tinggal di kebun mangga milik Ambapali. Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu:
"Para bhikkhu, fenomena adalah berubah, tidak tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, puncak tertinggi dari Himalya, adalah delapan puluh empat ribu yojana di atas permukaan laut, delapan puluh empat ribu yojana lebarnya. Delapan puluh empat ribu yojana dalamnya di dalam laut.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika tidak ada hujan. Ketika tidak ada hujan, semua biji-bijian dan tumbuhan seperti rumput obat, pohon dan hutan, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke dua muncul. Ketika matahari ke dua muncul, semua kali dan sungai kecil mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tiga muncul. Ketika matahari ke tiga muncul, sungai-sungai besar seperti Gangga, Yamuna, Aciravati, Sarabhu dan Mahi mengering. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke empat muncul. Ketika matahari ke empat muncul, danau besar yang ditopan goleh sungai-sungai besar, seperti Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chadanta, dan Mandakini, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke lima muncul. Ketika matahari ke lima muncul, air di samudra besar berkurang sampai seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, lima ratus yojana, enam ratus yojana dan tujuh ratus yojana. Ia berkurang tingginya hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu pohon palem. Ia berkurang hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu orang. Ia itu berkurang hingga mencapai tinggi setengah manusia. Ia berkurang hingga hanya sedalam lutut manusia, pergelangan kaki manusia. Ketika matahari ke lima muncul, tidak ada air di samudra untuk merendam jari. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke enam muncul. Ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap dan tertutup dengan asap. Seperti ketika tembikar dimasak. Demikianlah ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap, tertutup dengan asap seperti ketika tembikar dimasak. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tujuh muncul. Ketika matahari ke tujuh muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar. Ketika bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar, api yang dilontarkan oleh angin mencapai alam Brahma. Ketika puncak Himalaya terbakar, puncak setinggi seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, empat ratus yojana, dan lima ratus yojana, hancur. Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar abu dan cairan abu tidak terlihat. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar, apapun perkataan surgawi dan kepercayaan, juga terbakar dan hilang, akankah pandangan benar yang dicapai tetap tersisa?

Para bhikkhu, di masa lalu ada seorang guru bernama Sunetta, seseorang yang bebas dari keserakahan yang membantu menyeberang arus. Guru Sunetta memiliki banyak ratus murid. Para bhikkhu, sang guru mengajar agar terlahir di alam Brahma. Mereka yang telah mengetahui ajaran Sunetta secara lengkap, setelah kematian, akan terlahir di alam Brahma. Sebagian yang tidak mengetahui dengan lengkap ajaran Sunetta, setelah kematian, terlahir sebagai "Penguasa Ciptaan Lain". Sebagian lagi terlahir sebagai "Pencipta", "Yang Bahagia", "Yama", sebagian di alam tiga-puluh-tiga dan dewa penjaga. Sebagian lain terlahir di kasta tinggi khattiya, Brahmana , dan perumah tangga.
Kemudian muncul pikiran pada sang guru Sunetta. 'Adalah tidak sesuai bagi saya setelah kematian, terlahir di alam yang sama dengan para pengikut saya. Bagaimana jika saya kembangkan cinta kasih lebih jauh.'
Kemudian Guru Sunetta mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun. Setelah mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun, dia tidak kembali lagi ke dunia ini selama tujuh kalpa pengembangan dan penyusutan. Semasa kalpa pengembangan, ia lahir di alam dewa cahaya memancar dan semasa kalpa penyusutan, ia terlahir di alam Brahma kosong. Di sana, ia adalah Brahma tertinggi yang memegang kuasa penuh. Ia berada dalam keadaan itu tujuh kali, tiga puluh enam kali ia menjadi Sakka, raja para dewa. Tidak terhitung banyaknya ia menjadi raja dunia, penakluk empat penjuru dan negara-negara. Para bhikkhu, ia terberkahi dengan tujuh permata seperti permata roda, gajah, kuda, batu permata, wanita, perumah tangga, dan penasihat. Para bhikkhu, ia memiliki lebih dari seribu putra yang berani dengan sosok perkasa yang menghancurkan kekuatan asing. Mereka hidup menguasai dunia dengan kebenaran, bukan senjata sejauh batas samudra. Para bhikkhu, guru Sunetta dengan umur panjang dan kejayaan demikian tidak terbebaskan dari kelahiran, ketuaan, kematian, kesedihan, ratap tangis, ketidaksenangan dan penderitaan.

Saya katakan, tidak terbebas dari penderitaan. Mengapa demikian? Karena tidak menembus dan mengalami empat hal. Apakah empat itu? Tidak menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Sekarang ia telah menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Keinginan telah dicabut akarnya, pemimpin telah dihancurkan. Sekarang ia tidak lagi memiliki kelahiran."

Kemudian Sang Bhagava berkata lebih lanjut:
"Gotama yang terkenal, telah menembus moralitas, konsentrasi, kebijaksanaan dan kebebasan mulia, dan menyatakan ajaran untuk mengakhiri penderitaan, telah padam."
===========

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 02 February 2010, 10:28:07 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Alam Neraka
« Reply #34 on: 02 February 2010, 10:33:34 PM »
Quote
saat itu masih lama...

Tapi pasti juga kan sis ? :))

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Alam Neraka
« Reply #35 on: 02 February 2010, 10:49:49 PM »
Quote
saat itu masih lama...

Tapi pasti juga kan sis ? :))

Nah...manusia itu sangat kreatif...;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

 

anything