//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Alam Neraka  (Read 15831 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Alam Neraka
« on: 05 September 2009, 01:38:33 PM »
Alam Neraka
Oleh. UP. Dharma Mitra (Peter Lim)


       Sang Buddha bersabda : "DOSE NAHICANDAJATATAYA DOSA SA DISAMNIRYAM UPPAJJANTI : Semua makhluk dila-hirkan di alam neraka (niraya) dengan kekuatan dosa (kebencian) " .

Suatu saat berceritalah si A, kepada teman-temannya bahwa dia akan lebih senang kalau nantinya, setelah meninggal dunia, sebaiknya dilahirkan di alam neraka. Mengapa…? Karena, menurutnya di alam neraka bakalan ketemu aktris / aktor yang cakep. Apakah pendapat ini benar atau salah? Sungguh sulit sekali diketemukan jawabannya, karena hingga saat dan detik ini, walaupun katanya dunia sudah sedemikian canggih, biro perjalanan dengan jurusan kesana, belum terbentuk mungkin ka-rena peminatnya belum ada, atau ketidakmampuan mendata daerah pariwisata (siapa tahu ada !) yang terdapat disana. Kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang sederhana, neraka (niraya) berarti tiada kebahagiaan dan di dalam agama Buddha, alam ini merupakan salah satu dari empat alam derita (duggati bhumi). Di alam neraka ini, boleh dikatakan tiada dijumpai kebahagiaan sama sekali, di mana-mana yang dijumpai adalah jeritan, tangisan dan rintihan yang memilukan, sebagai akibat dari pembayaran hutang-hutang akusala karma (perbuatan perbuatan jahat), yang pernah diperbuat sebelumnya. Pembayaran hutang-hutang akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) ini, bisa saja dalam bentuk siksaan/deraan sebagai alat bayanya. Ibarat orang yang menderita kesakitan, mis : kanker maka disaat saat yang kritis ini, akan merintih-rintih menahan sakit, dan bagaimanapun cantik atau gantengnya seseorang, PASTI refleksi pancaran wajahnya akan menimbulkan gambaran yang jelek. Kalau tak percaya, cobalah dibuat mimik wajah bagaikan jeruk purut (jeruk yang asamnya luar biasa), apakah akan timbul kepermukaan, wujud yang cantik/ganteng ? Kita pasti akan kelihatan cantik/ganteng, kalau berada dalam kondisi yang sehat ! Demikian juga halnya, walaupun memiliki cantik bagaikan dewi tapi kalau sudah berada di alam neraka, maka kecantikannya akan amburadul (ngak karuan) atau pudar sebagai akibat dari, menahan siksaan/deraan yang dialami. Alam neraka bukanlah merupakan alam yang final, dalam arti kata kekal mengalami siksaan/deraan. Terlahirkan di alam ini sifatnya adalah transien (sementara) dan hanya untuk melunasi, akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) yg telah disemai, di kehidupan sebelumnya. Setelah hutang-hutang akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) ini terlunasi, maka akan ditumimbal lahirkan lagi, di salah satu dari 31 alam kehidupan, yang disesuaikan dengan kekuatan karma (perbuatan), yang dimiliki. Jika kekuatan karma (perbuatan) baik lebih dominan, dibandingkan kekuatan karma (perbuatan) jahat, maka akan ditumimbal lahirkan di alam Manusia, Dewa atau Brahma TAPI jika kekuatan perbuatan jahat lebih dominan, maka akan ditumimbal lahirkan di alam duggati (alam derita) mis : alam setan, binatang, jin atau neraka. Didalam agama Buddha dijelaskan bahwa terdapat 8 Maha Niraya (neraka besar) terdiri dari :

Sanjiva :
makhluk apapun juga yang terlahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Di alam ini, makhluk makhluknya dipotong-potong menjadi kepingan-kepingan yang tiada akhirnya. Apakah akan mengalami kematian setelah menerima siksaan ini…? Ya, pasti ! Tapi setelah mati ia akan hidup dan hidup lagi, sampai kekuatan akusala karmanya habis, dan setelah itu dia akan terlepaskan dari alam siksaan ini dan ditumimbal lahirkan, di salah satu dari 31 alam kehidupan, yang disesuaikan dengan kekuatan karma, yang dimiliki. Sanjiva bisa juga berarti hidup dan hidup lagi.

Kalasuta :
benang hitam. Makhluk apapun juga yang terlahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, tubuhnya dijelujuri (dijahit) dengan benang hitam dan dipukuli, dengan beliung sampai sisa-sisa akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) nya HABIS, barulah terbebaskan dari derita ini.

Sanghata :
neraka penghancur. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan pernderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan merasakan terpaan/terjangan benda-benda keras, mis : batu karang dari empat penjuru angin, ke arah tubuhnya tanpa henti-hentinya. Semuanya ini akan berakhir, jika akusala karmanya telah terlunasi.

Roruva :
daerah tertarus. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan merasakan masuknya nyala api dan asap ke tubuh, melalui sembilan lubang mis : telinga, hidung, mulut dan lain lain serta membakar di dalamnya. Dan pada akhirnya akan menimbulkan keperihan yang luar biasa. Derita ini akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya telah habis.

Maha roruva :
daerah tertarus yang besar. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makh-luk makhluk yang dilahirkan di alam neraka ini, juga akan merasakan penderitaan yang luar biasa, ia dipanggang bagaikan sate di atas bara yang menyala. Ratapan dan tangisan yang menderu-deru, terdengar keras sekali di alam ini. Siksaan di alam ini juga akan berakhir, jika hutang-hutang akusala karma (perbuatan jahat) telah terlunasi.

Tapana :
pembakar. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Makhluk makhluk yang terlahirkan di alam ini, tubuhnya akan dibakar dengan tangan terikat di tiang besi yang panas dan lantainya menyala-nyala, diiringi dengan adanya api yang besar sekali. Sungguh derita yang menyakitkan sekali dan akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya habis.

Patapa :
pembakaran yang hebat. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini akan merasakan penderitaan yang luar biasa akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan di dera penderitaan yang luar biasa dan juga akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya habis.

Avici :
tanpa penghentian. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan selalu merasakan serangan api dari segala sisi, yang tanpa hentinya. Diantara ke delapan alam neraka ini, maka neraka Avici adalah yang paling lama masa hukumannya dan juga merupakan neraka yang paling menderita serta berat siksaannya. Terlahirkan di neraka Avici adalah sebagai akibat dari melakukan 5 perbuatan durhaka (panca nantariya karma) yang terdiri dari : membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Sang Buddha, membunuh arahat dan memecah belah Sangha (persaudaraan para Bhikkhu/Bhikkhuni). Di neraka Avici disaat ini, berdiam Devadatta yang mana di masa kehidupan Sang Buddha Gautama, sering berusaha mencelakakan Sang Buddha dan memecah belah Sangha. Setelah mengetahui kondisi dan keadaan yang menyedihkan di alam neraka, apakah masih ada terpikirkan di akall logika kita, untuk mau terlahirkan di alam neraka, hanya untuk menjumpai aktris dan aktor idola? Adalah suatu hal yang mustahil, memikirkan sesuatu yang indah, jika kondisi pikiran kita lagi kacau atau berada dalam kesakitan. Hamburger yang bagai-manapun nikmatnya, akan jadi hambar jika kondisi badan sakit-sakitan ! Agar terhindari dari jeratan alam neraka, marilah kita menjauhi/ mengharamkan :

Tindakan-tindakan yang bisa mencelaka-kan/membunuh makhluk hidup, misalnya para Bhikkhu/ni, umat yang taat pada agamanya, baik dia beragama Buddha, Islam, kr****n, Katholik maupun Hindu.

Penggunaan kekuasaan untuk memeras, menganiaya dan menyiksa ataupun membunuh makhluk lainnya.

Korupsi atau mengambil sesuatu yang bukan-lah merupakan HAK, mencari keuntungan berupa materi (uang, benda-benda berharga dan lain lain), yang bertentangan dengan kebenaran, sehingga menimbulkan penderitaan bagi makhluk lain. SUKHA VAGGA XV : 204 "KESEHATAN : anugerah yang utama. KEPUASAN : kekayaan yang terbesar. KEPERCAYAAN : keluarga yang terbaik. NIRWANA : berkah yang tertinggi".

Perbuatan-perbuatan yang merugikan masyarakat, mis : membakar kota, rumah tempat ibadah (Vihara, Mesjid, Gereja maupun Puri), kantor atau merusak candi-candi dan tempat tempat suci peninggalan sejarah agama, apapun juga.

Pandangan hidup yang sempit, mis : anti agama (selalu memuji-muji agama yang dianutnya lah, yang terbaik sedangkan agama orang lain dicela habis-habisan), tidak percaya akan hukum karma(siapa yang mena-bur/menyemai maka dialah yang akan selalu memetik) dan selalu menyalahkan orang lain atas kemalangan/kekurangan yang dimilikinya, tidak meyakini akan adanya proses tumimbal lahir sehingga memiliki pandangan hidup yang salah, yang menyatakan hidup hanya sekali dan oleh karena itu, hidup ini dinikmati sepuas-puasnya, dengan menghalalkan segala macam cara, untuk mencapai tujuan yang didambakan. Perbuatan durhaka yang tidak terampuni adalah membunuh orang tua (ayah dan ibu), membunuh arahat (orang suci setingkat Buddha), melukai Sang Buddha dan menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam Sangha (persaudaraan para bhikkhu-/bhik-khuni).
Perbuatan asusila (perzinahan) dan melakukan pengguguran kandungan.
Pelanggaran sila mis : melakukan hubungan intim, dengan suami/istri orang lain, merebut suami/istri orang lain, untuk dijadikan teman hidup ataupun keisengan belaka dan merusak kerukunan hidup rumah tangga orang lain. Di dalam sabdaNYA, Sang Buddha menekankan bahwa ada empat ganjaran bagi orang yang suka berzina yaitu :
kehilangan rezeki
terganggu tidurnya
dikutuk oleh orang dan
akan masuk neraka.
Hanya orang-orang yang diliputi oleh kebodohanlah, akan melakukan tindakan tercela yaitu perzinahan. Kenikmatan yang sekejab, dibayar dengan penderitaan sepanjang masa!

Kesimpulan :
       Adalah suatu pandangan yang sangat keliru, jika masih beranggapan bahwa kecantikan/kegantengan, akan mampu bertahan di alam neraka. Yang logisnya adalah pada waktu mengalami / menjalani siksaan, kemungkinan besar adalah rambutnya sudah awut-awutan, wajahnya pucat dan berkeringat menahan sakit, lidahnya menjulur karena kehausan, mulutnya mengeluarkan cairan yang beraneka ragam, bisa saja darah, dahak, liur maupun lendir, berceceran dimana mana. Apakah dikondisi ini, masih bisa dikategorikan cantik / ganteng .? Hiiiii amit-amit ! Kalau diperhatikan dari ke delapan jenis alam neraka di atas, maka tidak satupun dijumpai keadaan/kondisi yang memungkinkan, di dapatnya sedikit saja kebahagiaan. Bisa disimpulkan bahwa makna dari kata niraya (neraka) adalah tiada kebahagiaan, benar adanya. Adakah yang ingin mencobanya? Kalau tidak, marilah direnungkan dan diamalkan ajaran luhur Sang Buddha, dalam bentuk yang nyata, disetiap derap langkah yang akan dilalui.
"Bagaikan kota di perbatasan yang dijaga ketat, yang dikitari oleh benteng-benteng yang kuat. Demikianlah hendaknya anda menjaga diri anda JANGAN sampai membiarkan anda tergelincir AGAR kesedihan tak menyusul sesampai di neraka"demikianlah yang telah disabdakan oleh Sang Buddha. Selagi kita berada di alam manusia, marilah kita melindungi diri kita, dengan dimilikinya sila yang baik, agar terbebas dari perbuatan tecela. Selalulah waspada dan mawas diri, akan gerak-gerik kenikmatan duniawi. Janganlah sampai terjerumus ke perbuatan perbuatan tercela. Hiduplah penuh dengan cinta kasih dan kasih sayang, kepada siapapun juga. Dengan dikuasainya tanha (nafsu keinginan) dan tersirnanya avijja (kebodohan)berkat dari prajna (kebijaksanaan) Sang Buddha, maka kita akan terbebaskan dari alam neraka, begitu kematian datang menjemput. Akhir kata, dengan adanya pengertian yang benar tentang kondisi alam neraka ini HENDAK-NYA, kita disetiap saat dan detik, selalu mengkontribusikan perbuatan terpuji, baik melalui pikiran, ucapan maupun tindakan badan jasmani sehingga akhirnya berdaya guna, bagi semua makhluk dan terutama sekali bagi bangsa dan negara kita tercinta. Indonesia.
       Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu - Sabbe satta bhavantu sukhitata. Semoga semua makhluk terbebaskan dari derita dan Semoga semuanya senantiasa berbahagia...sadhu…..sadhu..sadhu....


 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Alam Neraka
« Reply #1 on: 05 September 2009, 03:24:10 PM »
pantasan kalo ada orang yang selingkuh, usaha nya pasti hancur...

ooo.. kena karma

terima kasih pencerahan nya, semoga gw ndak lahir di sono

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Alam Neraka
« Reply #2 on: 05 September 2009, 05:21:04 PM »
ga juga bang, bahkan ada yang durhaka sama ortu usahanya mantap...
sekarang sih jadi orang tajir.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #3 on: 05 September 2009, 05:23:36 PM »
Eminem... ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline lophenk

  • Sebelumnya: 4kupak
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 685
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #4 on: 06 September 2009, 10:43:51 AM »
Di atas dijelaskan kalo makhluk2 yg terlahir di alam neraka ini akan disiksa sampai akusalanya terlunaskan. Lalu siapa yg menyiksanya? apakah ada petugas neraka ? kalo yg disiksa bnyk, berarti petugasnya jg bnyk... lalu bos dr petugas2 ini siapa ??  :)
thanks Buddha...

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: Alam Neraka
« Reply #5 on: 06 September 2009, 11:31:08 AM »
^
pertanyaan yang mengganjal dihatiku juga :))

tambah2 , terus yang menyiksa ini apakah mereka makhluk yang dilahirkan untuk menyiksa ?
makhluk apa itu ? apakah asura ?
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Alam Neraka
« Reply #6 on: 06 September 2009, 11:55:09 AM »
Di atas dijelaskan kalo makhluk2 yg terlahir di alam neraka ini akan disiksa sampai akusalanya terlunaskan. Lalu siapa yg menyiksanya? apakah ada petugas neraka ? kalo yg disiksa bnyk, berarti petugasnya jg bnyk... lalu bos dr petugas2 ini siapa ??  :)
^
pertanyaan yang mengganjal dihatiku juga :))

tambah2 , terus yang menyiksa ini apakah mereka makhluk yang dilahirkan untuk menyiksa ?
makhluk apa itu ? apakah asura ?

Pikiran manusia itu kreatif banget... ;D

Kenapa harus ada "Siapa" (mahkluk yg menyiksa) ? ;D

Ini ada cuplikan kisah Cunda si pemotong Babi yg bisa kita jadikan bahan renungan... sbb:

Cunda si Pemotong Babi
  
  Kisah ini menceritakan seorang lelaki bernama Cunda. Selama lima puluh tahun ia memotong babi untuk dimakan atau untuk dijual. Di belakang rumahnya terdapat sebidang tanah. Tanah itu diberi pagar dan dijadikan kandang untuk memelihara babi-babi. Babi-babi itu diberinya makanan berupa rumput-rumputan, sampah atau kotoran-kotoran.
  
Apabila Cunda ingin makan daging babi, ia mengambil salah
seekor babinya untuk dipotong. Babi itu diikatnya pada sebuah tonggak, badan babi itu dimasukkan ke dalam keranjang. Kemudian mulut babi itu dibuka dengan paksa, dan diganjal dengan sepotong kayu. Kemudian ia memasak air, air panas itu dituangkannya ke dalam mulut babi yang sudah terbuka. Air panas itu gunanya untuk
membersihkan perut babi dari kotoran-kotoran yang masih tersisa. Air mengalir keluar melalui anus bersama dengan kotoran-kotoran, apabila air yang keluar dari anus sudah jernih, berarti perut babi sudah bersih. Air panas yang masih tersisa itu lalu disiramkannya ke punggung babi, supaya kulitnya mengelupas.
Kemudian ia membakar bulu-bulu babi dengan sebuah obor. Setelah itu kepala babi dipotongnya dengan sebuah golok. Daging babi itu kemudian diberi bumbu-bumbu lalu dipanggangnya, untuk dimakan bersama anggota keluarganya. Apabila daging babi lebih, ia menjual daging itu ke pasar. Dengan cara seperti itulah Cunda menjalani kehidupannya selama lima puluh tahun.

Ketika itu Sang Buddha sedang berdiam di Vihara yang tidak
jauh dari tempat tinggal Cunda. Tetapi ia tidak pernah sekalipun mengunjungi  Sang Buddha, dengan mempersembahkan bunga ataupun berdana makanan. Cunda tidak pernah melakukan kebaikan.
 
Pada suatu hari ia menderita sakit berat, karena perbuatan
yang dilakukan selama hidupnya, meskipun ia belum mati ia sudah merasakan panasnya Neraka Avici. Ketika siksaan Neraka itu sudah dirasakannya, sifatnya langsung berubah seperti seekor babi. Ia mulai mendengkur dan menjerit seperti seekor babi yang hendak dipotong. Ia merangkak dengan tangan dan kaki ke depan dan ke belakang rumah, persis seperti seekor babi. Keluarganya menyergap dan
menyumpal mulutnya. Tetapi ia tetap mendengkur dan menjerit seperti seekor babi. Orang-orang di sekitar rumahnya tidak dapat tidur nyenyak. Karena ketakutan melihat tingkah laku Cunda, keluarganya lalu mengurungnya di dalam rumah, dan mereka berjaga-jaga di sekitar rumah. Setelah tujuh hari Cunda merasa siksaan Neraka Avici,
ia meninggal dunia dan terlahir di Neraka Avici.

Beberapa orang bhikkhu yang melewati rumah Cunda, mendengar
dengkuran dan jeritan babi-babi, mereka kembali ke Vihara menghadap Sang Buddha dan menceritakan apa yang mereka lihat dan mereka dengar:
    
"Yang Mulia, selama tujuh hari ini rumah Cunda
ditutup, pasti ia sedang berpesta. Berapa banyak babi yang ia potong. Ia sama sekali tidak mempunyai cinta kasih dan belas kasihan kepada makhluk lain. Belum pernah kami menemukan orang yang sekejam dan sesadis Cunda ini".
  
Sang Buddha menjawab:
      "O para bhikkhu, ia tidak memotong babi selama tujuh
hari ini. Sebagai hukuman atas apa yang dilakukannya selama ini meskipun ia belum meninggal ia sudah merasakan siksaan Neraka Avici. Selama tujuh hari ini, ia merangkak ke sana ke mari di dalam rumahnya, mendengkur dan menjerit-jerit seperti seekor babi.
Hari ini ia meninggal dunia dan terlahir di Neraka Avici".

Para bhikkhu lalu menjawab:
      "Yang Mulia, setelah menderita di dunia ini, ia akan
pergi menuju tempat yang menderita dan terlahir di sana".
      "Ya bhikkhu", jawab Sang Buddha.
      "Ia yang lengah, baik ia seorang umat ataupun seorang
bhikkhu, akan menderita di kedua dunia".

Sang Buddha lalu mengucapkan syair:
  "Di dunia ini ia bersedih hati, di dunia sana ia bersedih hati,
pelaku kejahatan akan bersedih hati di kedua dunia itu. Ia bersedih hati dan
meratap karena melihat perbuatannya sendiri yang tidak bersih".
===========

Dari kisah itu... kita bisa liat adakah makhluk lain yg menyiksa si Cunda itu...ga ada makhluk lain bukan?.... selain si cunda itu sendiri lho...bukankah begitu? ;D

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 06 September 2009, 12:00:54 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #7 on: 06 September 2009, 01:20:57 PM »

Kenapa harus ada "Siapa" (mahkluk yg menyiksa) ? ;D


Setuju dengan Ce Lily.

Pemikiran bahwa "Siapa yg menciptakan..." atau "Siapa yg menyiksa di Neraka..." sebenarnya akan menyulitkan pemahaman kita dan mengarahkan konsep pemikiran kita ke dualisme.

Tidak bisa disalahkan juga, karena sedari kecil kita tumbuh di lingkungan yg menyuburkan konsep pemikiran begini: "harus ada seseorang yg menyebabkan suatu peristiwa": Tuhan pencipta atau Setan penyiksa dsbnya.

Untuk mengikis pemikiran begini, kita harus sering2 merenungkan "Hukum Sebab dan Akibat": bahwa segala sesuatu ada penyebab pendahulunya, belum tentu 'seseorang' namun lebih kepada beberapa penyebab yg berpadu, yg masing2 mempunyai penyebab2 sebelumnya juga...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Alam Neraka
« Reply #8 on: 07 September 2009, 10:32:39 AM »
Iya kita selalu bertanya siapa yang akan menyiksa?? nanti akan berkembang menjadi siapa yang memilih dia menjadi penyiksa?.. dan seterusnya..seterusnya....

Segala sesuatu yang kita lakukan ada tercatat didalam bathin kita...nah kalo bathin kita selalu kita "latih" cocok dengan alam tesebut ya tentu kita akan terlahir di-alam tsb.. Kalo menurut pemahaman saya sih 31 alam ini ada adalah karena untuk memenuhi kebutuhan kondisi bathin makhluk-makhluk yang ada..

Karena memang alamnya demikian sehingga makhluk-makhluk yang ada dialam tersebut akan mengalami penderitaan sesuai alamnya dan kondisi bathinnya....

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #9 on: 07 September 2009, 11:59:38 AM »
ga juga bang, bahkan ada yang durhaka sama ortu usahanya mantap...
sekarang sih jadi orang tajir.

soalnya vipaka/buahnya belom terasa, bro......

tapi saat "masak", dia akan merasa betapa menyakitkannya kamma buruk yg sudah dia perbuat

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #10 on: 07 September 2009, 12:03:32 PM »

Kenapa harus ada "Siapa" (mahkluk yg menyiksa) ? ;D


Setuju dengan Ce Lily.

Pemikiran bahwa "Siapa yg menciptakan..." atau "Siapa yg menyiksa di Neraka..." sebenarnya akan menyulitkan pemahaman kita dan mengarahkan konsep pemikiran kita ke dualisme.

Tidak bisa disalahkan juga, karena sedari kecil kita tumbuh di lingkungan yg menyuburkan konsep pemikiran begini: "harus ada seseorang yg menyebabkan suatu peristiwa": Tuhan pencipta atau Setan penyiksa dsbnya.

Untuk mengikis pemikiran begini, kita harus sering2 merenungkan "Hukum Sebab dan Akibat": bahwa segala sesuatu ada penyebab pendahulunya, belum tentu 'seseorang' namun lebih kepada beberapa penyebab yg berpadu, yg masing2 mempunyai penyebab2 sebelumnya juga...

::

Jgnkan di neraka yg kondisi alamnya emang udah menyakitkan, di alam manusia aja, saat org2 banyak dipenuhi dosa mula citta, batinnya terus tersiksa, fisiknya juga terlihat cepat tua, berkerut2, sakit2an......

apalagi di neraka?  ;D

krn itulah, hendaknya kita bisa menjaga batin kita agar bisa manage begitu muncul akusala.....  _/\_

Offline risaki

  • Teman
  • **
  • Posts: 58
  • Reputasi: 4
Re: Alam Neraka
« Reply #11 on: 16 September 2009, 02:48:02 AM »
Dari kisah itu... kita bisa liat adakah makhluk lain yg menyiksa si Cunda itu...ga ada makhluk lain bukan?.... selain si cunda itu sendiri lho...bukankah begitu?

Bagiamana kalau di alam Surga, siapa yang melayani? Kisahnya ada dewa yang mempunyai banyak istri? Dari mana istri-istri tersebut?
 _/\_

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: Alam Neraka
« Reply #12 on: 16 September 2009, 05:49:23 AM »
Nice post, cie..
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #13 on: 16 September 2009, 08:57:17 AM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #14 on: 16 September 2009, 04:32:17 PM »
Dari kisah itu... kita bisa liat adakah makhluk lain yg menyiksa si Cunda itu...ga ada makhluk lain bukan?.... selain si cunda itu sendiri lho...bukankah begitu?

Bagiamana kalau di alam Surga, siapa yang melayani? Kisahnya ada dewa yang mempunyai banyak istri? Dari mana istri-istri tersebut?
 _/\_

ehm sori kalau saya boleh ralat,

sesungguhnya dari cerita diatas, tidak disebut bhw TIDAK ADA yg menyiksa karena pernyatan yg benar adalah :
Quote
meskipun ia belum mati ia sudah merasakan panasnya Neraka Avici. Ketika siksaan Neraka itu sudah dirasakannya, sifatnya langsung berubah seperti seekor babi. Ia mulai mendengkur dan menjerit seperti seekor babi yang hendak dipotong. Ia merangkak dengan tangan dan kaki ke depan dan ke belakang rumah, persis seperti seekor babi. Keluarganya menyergap dan
menyumpal mulutnya. Tetapi ia tetap mendengkur dan menjerit seperti seekor babi. Orang-orang di sekitar rumahnya tidak dapat tidur nyenyak. Karena ketakutan melihat tingkah laku Cunda, keluarganya lalu mengurungnya di dalam rumah, dan mereka berjaga-jaga di sekitar rumah. Setelah tujuh hari Cunda merasa siksaan Neraka Avici,
ia meninggal dunia dan terlahir di Neraka Avici.

Jadi Cunda masih ada di alam manusia, namun sudah merasakan siksaan neraka avici

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #15 on: 16 September 2009, 04:33:16 PM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"

Boleh tau SUTTA-nya, bro? buat pengetahuan kita semua........

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #16 on: 16 September 2009, 04:39:14 PM »
dari topik ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12597.0.html

ada sutta di
http://www.mahindarama.com/e-tipitaka/Majjhima-Nikaya/mn-130.htm

Quote
Bhikkhus, the warders of hell  take him by his hands and feet and show him to the king of the under world ‘Lord, this man is unfriendly, not uniting, not chaste, does not honour the elders in the family, mete him the suitable punishment.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #17 on: 17 September 2009, 01:09:33 PM »
kalau yg saya pernah denger dari mentor, bhw sesungguhnya ada mahluk yg "bertugas" menyiksa di neraka

hanya saja jika terlalu diekspos, cenderung utk membuat org kembali bertanya2, misal kok ada yah mahluk yg menyiksa terus? kalo gitu, bagaimana  dia bisa menjadi mahluk yg menyenangkan

pun sesungguhnya, siksaan yg paling menyakitkan adalah dari batinnya sendiri..... seperti dalam kasus cunda dimana dia sendiri sudah merasa kesakitan walau belum masuk ke avici

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #18 on: 17 September 2009, 01:14:54 PM »
^
 makhlk yg menyiksa itu makhluk alam mana?
kalau siksaan yg menyakitkan adalah batin sendiri, berarti alam Niraya adalah alam buatan donk...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #19 on: 17 September 2009, 04:35:11 PM »
^
 makhlk yg menyiksa itu makhluk alam mana?

Bener khan sesuai yang saya bilang diatas :

Quote
hanya saja jika terlalu diekspos, cenderung utk membuat org kembali bertanya2
  :))

harus diingat bhw mengetahui hal itu, tidak bermanfaat utk perkembangan batin

kalau siksaan yg menyakitkan adalah batin sendiri, berarti alam Niraya adalah alam buatan donk...

Alam itu ada karena adanya kesesuaian batin mahluk2 semuanya bro...... pernah denger alam 33 dewa khan? kalo dilogika, sangat ga mungkin ada 33 orang yg mempunyai kesamaan seperti itu

Ini tentunya akan kembali bnyk yg bertanya karena selama ini seolah2 alam itu sudah apa adanya, sedangkan mahluk yg menuju ke alam yg sudah tersedia

harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

menunggu hat tanya lagi MODE : ON  ^-^

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #20 on: 17 September 2009, 04:38:57 PM »
;D  kok tau ogut mo nanya lagi  :))

boleh nanya lagi gak neh ;D

kalo boleh....... mo nanya  "terus kalo bener menyesuaikan dengan batin2.. berarti ada kemungkinan jumlah alam itu berubah donk"  ;D

i'm just a mammal with troubled soul



Offline risaki

  • Teman
  • **
  • Posts: 58
  • Reputasi: 4
Re: Alam Neraka
« Reply #21 on: 18 September 2009, 01:42:55 PM »
Dulu waktu masih kuliah & belum mengenal ajaran Sang Buddha pernah nanya hal seperti ini dengan Alm. Su Kong, dijawab Dia tidak tahu karena dia belum mati. Sekarang Su Kong sudah mati tapi tidak kasih jawaban :'( Padahal I butuh jawaban sebelum I mati :'(

Sekarang ada kesempatan di forum Dhammacitta dalam membahas masalah ini eh malah dikasih jawaban mengetahui hal itu tidak bermanfaat untuk perkembangan batin :'(

Padahal kata Buddha kehidupan ini tidak pasti tapi kematian adalah pasti, jadi I kepingin tahu lebih lanjut hal ini. Tolong dong saudara saudari yang pada udah ngerti kasih pencerahannya ^:)^ Tolong dong dijawab pertanyaan saudara saudari lainnya yang butuh pencerahan  pula, jawab dong pertanyaan hatred!

Atau Bung Dhanuttono mungkin bisa kasih jawaban dengan hipnoterapi  ;D

 _/\_

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: Alam Neraka
« Reply #22 on: 01 October 2009, 05:52:24 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?

dan apakah buddha2 yang lain (yang pernah menjabat) akan tetap ada sepanjang masa ?

Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Alam Neraka
« Reply #23 on: 01 October 2009, 09:45:43 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?

musnahnya bukan selamanya hanya sementara saja, non.. konon setelah penyusutan alam semesta dan beberapa alam musnah, alam yg pertama kali muncul adalah alam Brahma Abhassara. dan di sana lah makhluk2 akan terlahir kembali sementara (numpang lahir istilahnya). setelah itu, saat karma di alam tsb habis, atau terjadi kematian, maka makhluk2 akan terlahir kembali ke alam2 yg lebih rendah di bawah alam Brahma Abhassara tsb.
so, soal karma, tetap berlaku, karma tetap berlaku dlm lingkup Lokiya (duniawi), selama belum terealisasinya Nibbana.

Quote
dan apakah buddha2 yang lain (yang pernah menjabat) akan tetap ada sepanjang masa ?

ini pertanyaan dr awal udah salah.. jd tdk ada jawaban yg didpt drnya. ;D
kata 'ada' dan 'tidak ada' itu hanya applicable, hanya valid, hanya sah utk semua yg berada dlm lingkup Samsara, Lokiya. saat unsur2 pendukung, tempat 'keberadaan' dan 'ketidakberadaan' itu telah padam sepenuhnya, maka tdk lagi dapat disematkan 'ada' atau pun 'tidak ada'. karena tidak valid lagi..
analogi dr Sang Buddha: seperti nyala api sebuah pelita padam krn tdk adanya lg bahan pembentuknya, entah itu sumbu, entah itu minyak, entah itu angin. maka saat padam, tdk lagi kita tanyakan kemana api tersebut pergi, apakah api itu ada atau tidak ada.

analogi dr gw: kalo fat-fat bepergian di darat kalau tdk dengan jalan kaki ya pasti naek kendaraan mobil atau motor. nah kalo udah naek pesawat dan terbang. tdk lagi dpt ditanya, apakah fat-fat bepergiannya dengan jalan kaki atau naek mobil atau motor?
demikian pula saat Nibbana terealisasi, tdk ada lg landasan yg dapat menjadi dasar berpijak bagi terlahirnya sesuatu makhluk, pun bukan pula bahwa tdk ada makhluk. sudah di luar konsep. that's all.
appamadena sampadetha

Offline Togejiro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 3
Re: Alam Neraka
« Reply #24 on: 01 February 2010, 08:05:45 PM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"

Boleh tau SUTTA-nya, bro? buat pengetahuan kita semua........

tentang neraka dan raja yama menurut sutta :(Petikan Anguttara Nikaya 1)

Ada tiga utusan agung,17 para bhikkhu. Apakah yang tiga itu?
Ada orang yang memiliki perilaku buruk lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Karena memiliki perilaku buruk seperti itu, pada saat tubuhnya hancur, setelah kematian, dia terlahir lagi di alam penderitaan, di tempat yang buruk, di alam yang rendah, di neraka. Di sana penjaga neraka menarik kedua tangannya dan menyeretnya ke hadapan Yama, Raja Kematian, sambil berkata: "Tuanku, orang ini tidak memiliki rasa hormat terhadap ayah dan ibunya, tidak juga terhadap para petapa dan brahmana, tidak juga dia menghargai mereka yang lebih tua di keluarga. Semoga Tuanku menjatuhkan hukuman yang sesuai kepadanya!"
Kemudian, para bhikkhu, Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung pertama: "Apakah engkau tidak pernah melihat, sahabat, utusan agung pertama yang muncul di antara umat manusia?"
Dan dia menjawab: "Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
Kemudian Raja Yama berkata: "Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat wanita atau pria, yang berusia delapan puluh, sembilan puluh, atau seratus tahun, yang rapuh, bungkuk bagaikan siku atap, melengkung, bersandar pada tongkat, berjalan tertatih-tatih, sakit-sakitan, karena masa muda dan kekuatannya telah lenyap, giginya ompong, rambutnya kelabu dan jarang atau gundul, kulitnya berkeriput, dan kaki tangannya bengkak?"
Dan dia menjawab: "Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
Kemudian Raja Yama berkata kepadanya: "Sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena usia tua dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
Kemudian Raja Yama berkata: "Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berkata kepadanya demikian mengenai utusan agung pertama, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berkata kepada laki­-laki itu tentang utusan kedua, dengan mengatakan: "Tidakkah pernah terpikirkan olehmu, sahabat, utusan agung kedua yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria yang sakit, dan dalam kesakitan, dia terbaring di atas kotorannya sendiri dan harus diangkat oleh seseorang dan dibaringkan oleh orang lain?"
"Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
"Sahabat, tidakkah pernah terpikir olehmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena penyakit dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan­-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya demikian sehubungan dengan utusan agung kedua, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya tentang utusan agung ketiga, dengan mengatakan: "Tidakkah engkau pernah melihat, sahabat, utusan agung ketiga yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria, sesudah dua atau tiga hari meninggal, yang mayatnya bengkak, pucat dan membusuk?"
"Ya, Tuan, saya telah melihatnya."
"Kalau demikian, sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena kematian dan tak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Kemudian setelah bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung ketiga, Raja Yama pun diam.
Setelah itu, para penjaga neraka menjatuhkan berbagai jenis siksaan kepadanya, yang menyebabkan dia menderita rasa sakit yang menusuk, parah, tajam, dan menyedihkan. Walaupun demikian, dia tidak mati sampai tindakan jahatnya itu telah habis. 18                (111,35)
26.Tiga Utusan Agung
Petikan Anguttara Nikaya 1


Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #25 on: 01 February 2010, 08:34:59 PM »
+ kurasa Mara lah yg menguasai neraka, dia dan pasukannya yg melakukan penyiksaan... coba cek riwayat hidup Maha Monggalana
...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Alam Neraka
« Reply #26 on: 01 February 2010, 11:15:27 PM »
sori, yang benar neraka dikuasai yamaraja, dan algojonya naraka/niraya-pala.
mara itu raja di alam dewa tertentu
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #27 on: 02 February 2010, 11:48:17 AM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"

Boleh tau SUTTA-nya, bro? buat pengetahuan kita semua........

tentang neraka dan raja yama menurut sutta :(Petikan Anguttara Nikaya 1)

Ada tiga utusan agung,17 para bhikkhu. Apakah yang tiga itu?
Ada orang yang memiliki perilaku buruk lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Karena memiliki perilaku buruk seperti itu, pada saat tubuhnya hancur, setelah kematian, dia terlahir lagi di alam penderitaan, di tempat yang buruk, di alam yang rendah, di neraka. Di sana penjaga neraka menarik kedua tangannya dan menyeretnya ke hadapan Yama, Raja Kematian, sambil berkata: "Tuanku, orang ini tidak memiliki rasa hormat terhadap ayah dan ibunya, tidak juga terhadap para petapa dan brahmana, tidak juga dia menghargai mereka yang lebih tua di keluarga. Semoga Tuanku menjatuhkan hukuman yang sesuai kepadanya!"
Kemudian, para bhikkhu, Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung pertama: "Apakah engkau tidak pernah melihat, sahabat, utusan agung pertama yang muncul di antara umat manusia?"
Dan dia menjawab: "Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
Kemudian Raja Yama berkata: "Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat wanita atau pria, yang berusia delapan puluh, sembilan puluh, atau seratus tahun, yang rapuh, bungkuk bagaikan siku atap, melengkung, bersandar pada tongkat, berjalan tertatih-tatih, sakit-sakitan, karena masa muda dan kekuatannya telah lenyap, giginya ompong, rambutnya kelabu dan jarang atau gundul, kulitnya berkeriput, dan kaki tangannya bengkak?"
Dan dia menjawab: "Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
Kemudian Raja Yama berkata kepadanya: "Sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena usia tua dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
Kemudian Raja Yama berkata: "Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berkata kepadanya demikian mengenai utusan agung pertama, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berkata kepada laki­-laki itu tentang utusan kedua, dengan mengatakan: "Tidakkah pernah terpikirkan olehmu, sahabat, utusan agung kedua yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria yang sakit, dan dalam kesakitan, dia terbaring di atas kotorannya sendiri dan harus diangkat oleh seseorang dan dibaringkan oleh orang lain?"
"Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
"Sahabat, tidakkah pernah terpikir olehmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena penyakit dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan­-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya demikian sehubungan dengan utusan agung kedua, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya tentang utusan agung ketiga, dengan mengatakan: "Tidakkah engkau pernah melihat, sahabat, utusan agung ketiga yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria, sesudah dua atau tiga hari meninggal, yang mayatnya bengkak, pucat dan membusuk?"
"Ya, Tuan, saya telah melihatnya."
"Kalau demikian, sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena kematian dan tak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Kemudian setelah bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung ketiga, Raja Yama pun diam.
Setelah itu, para penjaga neraka menjatuhkan berbagai jenis siksaan kepadanya, yang menyebabkan dia menderita rasa sakit yang menusuk, parah, tajam, dan menyedihkan. Walaupun demikian, dia tidak mati sampai tindakan jahatnya itu telah habis. 18                (111,35)
26.Tiga Utusan Agung
Petikan Anguttara Nikaya 1



boleh minta link biar bisa baca lengkapnya bro?

anumodana

sori, yang benar neraka dikuasai yamaraja, dan algojonya naraka/niraya-pala.
mara itu raja di alam dewa tertentu

kalo raja yama disebut2 sebagai vemanikapeta raja (peta yg setengah senang, setengah susah)

dewa yama beda lagi.....

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #28 on: 02 February 2010, 11:51:19 AM »
btw raja yama sbg penguasa neraka, sama nga ya dengan raja yama di alam dewa yama diatas alam dewa tavatimsa?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #29 on: 02 February 2010, 01:10:53 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #30 on: 02 February 2010, 02:20:27 PM »
+ kurasa Mara lah yg menguasai neraka, dia dan pasukannya yg melakukan penyiksaan... coba cek riwayat hidup Maha Monggalana

hmmm.. dari riwayat hidup monggalana

Quote
Pada saat masih menjadi Mara,
Moggallana menyerang salah satu siswa utama dari Buddha
sebelumnya dengan menjelma sebagai seorang bocah laki-laki
dan melemparkan pecahan gerabah di kepala siswa suci tersebut
sehingga darah mengalir dari kepala siswa tersebut. Ketika
Buddha Kakusandha melihat hal ini, Beliau berkata: “Disini,
Mara tidak mengenal belas kasihan” – karena bahkan didalam
tindakan setan, mungkin saja masih ada rasa belas kasihan.
Dengan cahaya cemerlang dari Yang Tercerahkan, tubuh Mara
Dusi lenyap seketika dan muncul kembali di neraka terdalam.
Hanya sesaat yang lalu dia adalah penguasa dari semua alam
rendah ini dan sekarang, dia sendiri adalah penghuni alam
neraka. Sesaat lalu dia adalah penyiksa terkuat dan sekarang
ini, dia sendiri tersiksa oleh berbagai siksaan yang mengerikan.

Ini merupakan perubahan yang cepat dalam alam samsara ini.
Selama ribuan tahun Moggallana harus menderita di neraka
sebagai konsekuensi dari kelakuan sembrononya terhadap orang
suci. Sepuluh ribu tahun dia harus menghabiskan waktunya di
sebuah kolam neraka sendirian, memiliki tubuh manusia dan
kepala ikan, sebagaimana Pieter Breughel melukiskan makhluk
seperti itu didalam lukisan nerakanya. Kapan saja saat dua
tombak penyiksanya menembus jantungnya, dia tahu bahwa
seribu tahun penyiksaannya telah berakhir (Majjh. 50).

hmm.. apakah alam neraka di kuasai mara...?
ataukah di kuasai oleh Yama? dan mara adalah panglima perangnya?
ataukah Yama , hanyalah bertindak seperti hakim... jaksa penuntutnya adalah Mara dan kroni2nya, sila dan kebijasaannya adalah.. pengacaranya?


Quote
Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU?
alam brahma juga hancur...  kebanyakan terlahir di alam cahaya..

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9554.525.html
« Last Edit: 02 February 2010, 02:22:49 PM by The Ronald »
...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Alam Neraka
« Reply #31 on: 02 February 2010, 03:20:15 PM »
ada dua dewa terkuat di kammaloka, vasavatti deva (ini yang baek), dan yang satu lagi mara devaputta.
sepengetahuan saya mara tidak mungkin perempuan, karena ini adalah jabatan sama seperti sakka.

dari cerita di atas dikisahkan mara sebagai makhluk yang tertinggi di kammaloka, kemudian mati dan menjadi penghuni neraka.
gak pernah disebutkan bahwa mara adalah penguasa niraya.

salah satu alasan mara menggoda bodhisatta adalah karena tidak rela ada makhluk kammaloka yang lepas dari genggamannya.

seingat saya memang benar penguasa neraka jabatannya yamaraja (yang peta). tapi kalau ada raja yama yang dewa, saya kurang tahu.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Alam Neraka
« Reply #32 on: 02 February 2010, 05:38:22 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU?

::

mencapai jhanna dan terlahir di alam brahma...

karena kalau tidak salah sekitar 100 tahun bumi kiamat......dewa datang dan menyarankan mempratekkan 4 brahmavihara.....dan meditasi....

tapi bagaimana dengan binatang yg tidak dapat mencapai jhana?...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Alam Neraka
« Reply #33 on: 02 February 2010, 10:20:36 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU? ---> saat itu masih lama...coba baca SATTA SURYA SUTTA yg di bawah ini.... ;D

::

mencapai jhanna dan terlahir di alam brahma...

karena kalau tidak salah sekitar 100 tahun bumi kiamat......dewa datang dan menyarankan mempratekkan 4 brahmavihara.....dan meditasi....

tapi bagaimana dengan binatang yg tidak dapat mencapai jhana?...saat itu masih lama...coba baca SATTA SURYA SUTTA yg di bawah ini.... ;D


Anguttara Nikaya, Sattaka, Mahavagga, Sattasuriya Sutta

Satta Suriya Sutta

Demikian yang kudengar. Suatu ketika, Sang Bhagava tinggal di kebun mangga milik Ambapali. Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu:
"Para bhikkhu, fenomena adalah berubah, tidak tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, puncak tertinggi dari Himalya, adalah delapan puluh empat ribu yojana di atas permukaan laut, delapan puluh empat ribu yojana lebarnya. Delapan puluh empat ribu yojana dalamnya di dalam laut.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika tidak ada hujan. Ketika tidak ada hujan, semua biji-bijian dan tumbuhan seperti rumput obat, pohon dan hutan, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke dua muncul. Ketika matahari ke dua muncul, semua kali dan sungai kecil mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tiga muncul. Ketika matahari ke tiga muncul, sungai-sungai besar seperti Gangga, Yamuna, Aciravati, Sarabhu dan Mahi mengering. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke empat muncul. Ketika matahari ke empat muncul, danau besar yang ditopan goleh sungai-sungai besar, seperti Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chadanta, dan Mandakini, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke lima muncul. Ketika matahari ke lima muncul, air di samudra besar berkurang sampai seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, lima ratus yojana, enam ratus yojana dan tujuh ratus yojana. Ia berkurang tingginya hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu pohon palem. Ia berkurang hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu orang. Ia itu berkurang hingga mencapai tinggi setengah manusia. Ia berkurang hingga hanya sedalam lutut manusia, pergelangan kaki manusia. Ketika matahari ke lima muncul, tidak ada air di samudra untuk merendam jari. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke enam muncul. Ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap dan tertutup dengan asap. Seperti ketika tembikar dimasak. Demikianlah ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap, tertutup dengan asap seperti ketika tembikar dimasak. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tujuh muncul. Ketika matahari ke tujuh muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar. Ketika bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar, api yang dilontarkan oleh angin mencapai alam Brahma. Ketika puncak Himalaya terbakar, puncak setinggi seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, empat ratus yojana, dan lima ratus yojana, hancur. Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar abu dan cairan abu tidak terlihat. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar, apapun perkataan surgawi dan kepercayaan, juga terbakar dan hilang, akankah pandangan benar yang dicapai tetap tersisa?

Para bhikkhu, di masa lalu ada seorang guru bernama Sunetta, seseorang yang bebas dari keserakahan yang membantu menyeberang arus. Guru Sunetta memiliki banyak ratus murid. Para bhikkhu, sang guru mengajar agar terlahir di alam Brahma. Mereka yang telah mengetahui ajaran Sunetta secara lengkap, setelah kematian, akan terlahir di alam Brahma. Sebagian yang tidak mengetahui dengan lengkap ajaran Sunetta, setelah kematian, terlahir sebagai "Penguasa Ciptaan Lain". Sebagian lagi terlahir sebagai "Pencipta", "Yang Bahagia", "Yama", sebagian di alam tiga-puluh-tiga dan dewa penjaga. Sebagian lain terlahir di kasta tinggi khattiya, Brahmana , dan perumah tangga.
Kemudian muncul pikiran pada sang guru Sunetta. 'Adalah tidak sesuai bagi saya setelah kematian, terlahir di alam yang sama dengan para pengikut saya. Bagaimana jika saya kembangkan cinta kasih lebih jauh.'
Kemudian Guru Sunetta mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun. Setelah mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun, dia tidak kembali lagi ke dunia ini selama tujuh kalpa pengembangan dan penyusutan. Semasa kalpa pengembangan, ia lahir di alam dewa cahaya memancar dan semasa kalpa penyusutan, ia terlahir di alam Brahma kosong. Di sana, ia adalah Brahma tertinggi yang memegang kuasa penuh. Ia berada dalam keadaan itu tujuh kali, tiga puluh enam kali ia menjadi Sakka, raja para dewa. Tidak terhitung banyaknya ia menjadi raja dunia, penakluk empat penjuru dan negara-negara. Para bhikkhu, ia terberkahi dengan tujuh permata seperti permata roda, gajah, kuda, batu permata, wanita, perumah tangga, dan penasihat. Para bhikkhu, ia memiliki lebih dari seribu putra yang berani dengan sosok perkasa yang menghancurkan kekuatan asing. Mereka hidup menguasai dunia dengan kebenaran, bukan senjata sejauh batas samudra. Para bhikkhu, guru Sunetta dengan umur panjang dan kejayaan demikian tidak terbebaskan dari kelahiran, ketuaan, kematian, kesedihan, ratap tangis, ketidaksenangan dan penderitaan.

Saya katakan, tidak terbebas dari penderitaan. Mengapa demikian? Karena tidak menembus dan mengalami empat hal. Apakah empat itu? Tidak menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Sekarang ia telah menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Keinginan telah dicabut akarnya, pemimpin telah dihancurkan. Sekarang ia tidak lagi memiliki kelahiran."

Kemudian Sang Bhagava berkata lebih lanjut:
"Gotama yang terkenal, telah menembus moralitas, konsentrasi, kebijaksanaan dan kebebasan mulia, dan menyatakan ajaran untuk mengakhiri penderitaan, telah padam."
===========

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 02 February 2010, 10:28:07 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Alam Neraka
« Reply #34 on: 02 February 2010, 10:33:34 PM »
Quote
saat itu masih lama...

Tapi pasti juga kan sis ? :))

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Alam Neraka
« Reply #35 on: 02 February 2010, 10:49:49 PM »
Quote
saat itu masih lama...

Tapi pasti juga kan sis ? :))

Nah...manusia itu sangat kreatif...;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

 

anything