//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha  (Read 311644 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« on: 23 February 2009, 05:44:48 PM »

   
    Posted by: "sawfa [at] indosat.net.id" sawfa [at] indosat.net.id   sawfalie
    Fri Feb 20, 2009 1:44 am (PST)
    sf : Masih soal Buddha Bar, hehehe... yg mau mengekspresikan keberatan soal
    pemakaian nama Buddha Bar, dipersilakan klik link di bawah ini: (di
    moderasi)

    http://www.antarasu mut.com/berita- sumut/berita- terkini/buddha- bar-dinilai- pe
    lecehan-agama/ #comment- 1043

    Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
    22/01/2009 15:00 WIB oleh irsan
    Kategori: Berita Terkini

    Tinggalkan Pesan

    Medan, 22/1 (www.antarasumut. com) - Puluhan umat Buddha di Sumatera Utara
    (Sumut) mendesak kepada pemerintah agar mencabut dan menghentikan
    operasional Buddha Bar yang terletak di Jalan Teuku Umar I Menteng, Jakarta,
    karena dinilai telah melecehkan umat Buddha di seluruh dunia.

    Dalam penjelasannya, Sekretaris Umum, Persamuan Boddhicitta Mandala
    Indonesia (PBMI), Brilian Muktar, mengatakan, keberadaan Buddha Bar yang
    beropresi sejak dua bulan terakhir telah melecehkan umat Buddha di seluruh
    Indonesia, karena didalam Buddha Bar tersebut terdapat simbol-simbol agama
    Buddha.

    Ini merupakan pelecehan agama, boleh kita lihat dikertas ini, banyak
    gambar-gambar yang menunjukkan simbol agama Buddha di letakkan di tempat
    tersebut, katanya kepada sejumlah wartawan, di Jalan Multatuli Medan,
    Kamis.

    Ia menambahkan, didalam Biddha Bar tersebut juga terdapat sebuah Bar,
    Diskotik dinilainya diluar dari ajaran Buddha.

    Sang Buddha tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindakan
    hura-hura, bahkan ironisnya didalam Buddha Bar itu sendiri, dijual makanan
    yang tidak boleh kami konsumsi, semisal daging sapi, katanya.

    Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD - RI) asal Sumut,
    Parlindungan Purba yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan,
    pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan terkait keberadaan Buddha
    Bar tersebut, kerena menurutnya ini merupakan persoalan yang menyangkut
    keagamaan.
    Kami akan tindak lanjuti masalah ini, kerena ini merupakan sesuatu yang
    bersifat pelecehan agama, bangsa ini tidak pernah mengajarkan hal semacam
    itu, katanya. (I01MOS)


Life is about living...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #1 on: 26 February 2009, 01:33:53 PM »
Quote
Sang Buddha tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindakan
    hura-hura, bahkan ironisnya didalam Buddha Bar itu sendiri, dijual makanan
    yang tidak boleh kami konsumsi, semisal daging sapi, katanya.

waduh umat buddha darimana neh...
kapan buddha ngajarin ga boleh makan sapi ;p
gw bukan buddhis donk kalo gitu...

itu ada pub di jakarta bukannya juga pake relief wajah buddha gitu jadi logonya, lupa namanya... tindak juga donk! ;p

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #2 on: 26 February 2009, 01:38:08 PM »
SUDAH DIURUS SAMA ORGANISASI BUDDHIS. Tidak perlu dibahas lagi

Tinggal tunggu hasil  _/\_

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
Buddha Bar - Menteng
« Reply #3 on: 27 February 2009, 11:58:03 AM »

Posted by: "chandra wow" chanwoww [at] gmail.com   chanwow
Thu Feb 26, 2009 7:49 pm (PST)
FYI
Buddha Bar, beralamat di Jl. Teuku Umar No. 1 Menteng - Jakarta Pusat
Pemiliknya Renny Sutiyoso (anak Mantan Gubernur DKI Jakarta) berdiri
di bekas gedung kolonial Belanda, yang seharunya di lindungi.

Buddha Bar dan Perlindungan Umat Beragama
Oleh
Slamet Effendy Yusuf/ Benny Susetyo

SETELAH selama dua bulan lebih beroperasi, Buddha Bar–executive lounge
dan restoran yang merek dagang, desain interior, dan arsitekturnya
dirancang menyerupai nama dan simbol agama Buddha–menuai protes keras
dari berbagai kalangan, terutama umat Buddha di berbagai daerah.

Di Medan, sejumlah organisasi umat Buddha bahkan berniat menggugat
Dinas Pariwisata DKI Jakarta ke Pengadilan, terkait pemberian izin
terhadap tempat hiburan tersebut.
Reaksi-reaksi tersebut sungguh dapat dipahami. Tidak sepatutnyalah
kegiatan yang berorientasi bisnis (tindakan komersial) apa pun
menggunakan simbol-simbol agama. Apalagi tindakan tersebut dilakukan
di dalam negara Pancasila yang sangat menjunjung tinggi agama dan
melindungi hak asasi warga negaranya untuk memeluk agama yang
diyakininya.
Waralaba
Buddha Bar merupakan sebuah tempat hiburan yang konsepnya memadukan
antara bar, lounge dan restoran yang mengambil tema khusus, Buddha.
Konsep ini dipopulerkan pertama kali di Paris, Prancis. Oleh
pemiliknya, Raymond Visan, tema ini diterjemahkan dalam perpaduan
nama, interior, dan arsitektur, serta pilihan musik dan lagu yang
”mistik dan relaxing” (yang terinspirasi oleh ajaran ”ketenangan batin
dan jiwa”).
Melihat animo positif para pengunjungnya, konsep bar seperti ini
selanjutnya dipasarkan ke berbagai kota di berbagai negara melalui
sistem waralaba (franchise), seperti di London, New York, Dubai, Sao
Paolo, Kiev, Cairo, Beirut, dan akhirnya Jakarta.
Buddha adalah nama sebuah agama di Indonesia, bahkan merupakan salah
satu agama besar di dunia. Pemilihan nama sebuah agama untuk dijadikan
nama merek dagang komersial sebuah bar ini tentu saja sangat melukai
perasaan umat Buddha. Apalagi, pada beberapa ruangan di bar tersebut
jelas mempergunakan pernak-pernik agama Buddha (rupang Buddha).
Buddha .....
Di antara pintu-pintu masuk menuju Buddha Bar, terdapat dua buah
rupang. Pada area utama bar tersebut terpajang patung Buddha berukuran
besar yang menarik perhatian pengunjung. Pada beberapa dindingnya
didominasi warna merah, tergantung lukisan-lukisan Buddha Gautama yang
juga berukuran besar.
Bagi umat Buddha, ajaran Buddha dan tempat hiburan dipandang sangat
bertentangan. Dan karenanya, penggunaan tema Buddha dalam konsep
tempat hiburan (bar) dianggap melecehkan.
Ada banyak sekali aktivitas dalam bar yang tidak sesuai dengan ajaran
Buddha. Misalnya, Buddha mengajarkan umatnya untuk menjadi vegetarian
dan tidak minum minuman beralkohol, sementara dalam Buddha Bar,
pemilik menyediakan daging dan minuman beralkohol (wine) sebagai menu
jualan mereka.
Bagi umat Buddha, keberadaan Buddha Bar dipandang sebagai suatu
tindakan yang akan mencemarkan ajaran agama Buddha. Pencantuman nama
”Buddha” untuk menjadi nama sebuah bar dan penggunaan simbol-simbol
agama Buddha dalam interior dan arsitekstur bar, jelas telah menyakiti
rasa spriritual umat Buddha di Indonesia.
Sebagai sebuah negara yang juga memiliki koridor-koridor tegas
terhadap agama, kesusilaan, moralitas agama, dan ketertiban umum,
pemerintah perlu bertindak tegas menyikapi hal ini. Bagaimana pun,
jaminan terhadap kemuliaan agama dan ajaran agama merupakan bagian tak
terpisahkan dari perlindungan terhadap umat beragama di Indonesia.
Pemerintah perlu meninjau kembali izin pendirian Buddha Bar, untuk
selanjutnya mengambil tindakan tegas, apakah akan menghentikan sama
sekali kegiatan Buddha Bar, atau tetap mengizinkan kegiatan bar tanpa
sedikit pun menggunakan identitas Buddha dalam bar tersebut, baik
penggunaan nama maupun simbol agama.
Sikap tegas ini sekaligus juga untuk mencegah segala tindakan
kekerasan yang mungkin akan timbul sebagai reaksi atas ketidakpuasan
umat beragama yang kemuliaan agamanya terganggu. Di samping itu,
ketegasan ini juga sangat penting demi tetap terpeliharanya kerukunan
umat beragama di Indonesia. Persoalan ini jika tidak diselesaikan
secara bijak, dikhawatirkan akan memicu lahirnya ketegangan dan
kekisruhan dalam kerukunan umat beragama.
Membangun masa depan hubungan antaragama yang lebih baik, lebih
terbuka, adil, dan demokratis adalah pekerjaan besar yang tengah
dihadapi oleh bangsa Indonesia pada masa kini dan pada masa mendatang.
Sesungguhnya, keutuhan bangsa ini terletak pada kerukunan antarumat
beragama. Jika Indonesia telah mampu mengelola masyarakatnya yang
memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, bukan hal yang
mustahil pula untuk menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut sebagai
potensi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang besar di kemudian hari.

Slamet Effendy Yusuf adalah Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama
Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Benny Susetyo adalah Sekretaris
Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI).

Dikutip dari Sinar Harapan
Life is about living...

Offline lina1289

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #4 on: 27 February 2009, 08:00:47 PM »
mudah2an deh buddha bar bs ditutup segera..
benar2 melecehkan agama buddha..
We are what we think
All that we are, arises with our thought
With our thought,we make our world..

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #5 on: 27 February 2009, 08:26:18 PM »
alo lina :D
Samma Vayama

Offline quark

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 1
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #6 on: 27 February 2009, 08:56:53 PM »
yang punya saham dulu dong, ada anaknya tokoh politik Indonesia (itu juga kalo gua gak salah maksud yah)
coba baca di
http://www.detiknews.com/read/2009/02/27/201015/1091863/10/mahasiswa-buddha-tolak-buddha-bar-di-menteng

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #7 on: 27 February 2009, 09:11:45 PM »
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline quark

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 1
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #8 on: 27 February 2009, 09:23:52 PM »
lam knal juga Citta Devi. oh ternyata bener toh yang gw maksud  :)
yah gw cuma berharap semoga masalahnya cepet kelar deh
 _/\_

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #9 on: 27 February 2009, 09:31:42 PM »
Kalo menurut pendapat para senior2 Dc masalah buddha bar ini bagaimana?

Ato ada ga pendapat para bhikku,mengenai masalah ini,

kalo pendapat gw si ini bukan masalah serius,

cmiiw
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #10 on: 27 February 2009, 10:46:57 PM »
jangan pilih PDI P dan megawati, kalau tidak ditutup itu buddha bar

Offline an_atta

  • Sebelumnya: Titin
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 15
  • Gender: Female
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #11 on: 28 February 2009, 12:28:53 AM »
Kalo menurut pendapat para senior2 Dc masalah buddha bar ini bagaimana?

Ato ada ga pendapat para bhikku,mengenai masalah ini,

kalo pendapat gw si ini bukan masalah serius,

cmiiw

 [at]  Sdr Chicken,

Sy sudah membaca postingan Anda di forum sebelah, kl boleh tahu, kenapa Anda mengatakan ini bukan masalah serius?

Karena tdk ada hubungannya dgn peningkatan kualitas batin Anda, lalu apapun yg terjadi di luar sana tutup mata saja yg penting kualitas batin Anda terus Anda bina & tingkatkan, tidak perduli dgn pelestarian Agama Buddha?

terserah Agama Buddha mau pelan2 memudar (ya, sesuai dgn hukum Anicca) tapi tanpa usaha kita sbg umat utk menjaga dan melestarikannya sehingga bbrp generasi keturunan kita yg selanjutnya mungkin tdk mendapatkan lingkungan yg mendukung utk belajar Dhamma, yg penting Anda akan urusi perjalanan ke Nibbana Anda sendiri?

Menurut sy menaruh rupang Buddha di tempat seperti itu adalah tidak pantas. Mungkin dari segi bisnis, menciptakan atmosfer Buddhism yg penuh dgn kedamaian di bar adalah Unique Selling Point mereka, namun hal ini tidak pantas. Kalau seandainya ada bar bernama:  BAR atau ISLAMIC BAR lalu mereka bisa bertoleransi dan tidak menganggap hal ini adalah suatu pelecehan, maka saya pun tdk akan menganggap serius masalah ini spt yg Anda katakan.

Memang umat Buddha karena anatta-nya berusaha tdk terpengaruh oleh rupang di Buddha Bar, namun kita bukanlah para Bhikkhu yg hidup di antara umat Buddha yg sudah mengerti kl kita diam, bukan berarti takut. Tapi sayangnya, kita (saya) masih umat biasa yg hidup di dlm sebuah masyarakat yg umumnya kl ada yg memperlakukan simbol keagamaannya secara tidak pantas, tp umatnya msh diam saja, menurut Anda bgmn pandangan mereka? Menganggap semua umat Buddha sudah mencapai tingkat kesucian shg tdk ada gejolak batin? Mereka akan menganggap umat Buddha bisa dgn gampang dilecehkan.

Menyuarakan ketidak setujuan thd masalah ini bukan berarti menunjukkan kpd mereka kl kita penyembah berhala yg mengagung2kan patung, tapi mereka harus menghormati kesakralan dari simbol agama lain sebagaimana umat Buddha menghormati agama mereka maka tdk seharusnya menaruh simbol keagamaan di tempat yg tdk ada atmosfer agamanya sama sekali, apalagi bar, tempat org melanggar sila ke-5.

Mohon maaf jika kata2 sy kurang berkenan utk Anda, sekiranya anda dpt memberikan nasihat.
Terima kasih.
« Last Edit: 28 February 2009, 12:37:39 AM by Titin »

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #12 on: 28 February 2009, 12:39:52 AM »
 [at] atas

*****

Buddha rupang ato Dhamma yg penting..

*****

mao melestarikan Buddha Dhamma?..

jangan dijilat2 terus patungnya..jangan disembah2 terus patungne!..

sebarin tuh Dhammane..

*off lage forever*

« Last Edit: 28 February 2009, 12:53:17 AM by Hendra Susanto »

Offline m1ch43l

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #13 on: 28 February 2009, 03:02:31 AM »
serius or ga serius itu artinya udh ga menhargai toleransi.. kyk ga ada nama laen aja tuh
kl gw seh umat Buddhis setdik2nya peduli,setidak2nya usaha or mendukung untuk di ksh tau kl itu ga benar.. sdkt orasi ahhh ;)  "kita sebagai umat Buddhis jgn diam aja membiarkan kesalahan or kejahatan walaupun kecil,kita hrs berusaha memberi tau atau membantu,terlepas org itu mau mendengar,melakukan atau tidak terserah org itu,berarti emang udh karmanya x.  jgn hanya diam aja masa bodoh"

 [at]  titin
gw setuju banget tuh,mantap pendapat anda,salut :)
 [at]  el sol
Dhamma lbh penting,tp Buddha rupang jg penting lho
bukan menjilat or menyembah tp MENGHORMATI

sebelum dan sesudahnya saya ucapkan _/\_
Aku ini Buddha KTP yg sedang belajar dan memahami Dhamma

Offline m1ch43l

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar - Menteng
« Reply #14 on: 28 February 2009, 03:05:15 AM »
jangan pilih PDI P dan megawati, kalau tidak ditutup itu buddha bar

bro,emang PDI P n megawati janjiin y kl kepilih mau tutup itu bar?
Aku ini Buddha KTP yg sedang belajar dan memahami Dhamma

 

anything