Jika kita punya TV, trus ada maling mencuri TV kita. Siapakah yang salah, kita yang salah karena punya TV, ato malingnya yg mencuri? Jika Anda berniat baik, dan dia berpikiran buruk. Siapakah yang salah, Anda yang punya niat baik, ato dia yang punya pikiran buruk? Jika ada pohon dipinggir jalan ditabrak mobil. Siapakah yang salah, pohonnya ato orang yang nyetir mobil? Saya rasa cukup jelas, siapa yang benar siapa yang salah.
Tapi, kalo kita punya TV, trus jadi sombong, pamer, dan merendahkan orang lain. Apakah bisa dibilang itu tindakan benar? Kalo Anda ternyata memang berniat buruk pada dia, ingin menjerat dia dalam hutang, apakah bisa dibilang benar? Kalo ada yang sengaja meletakkan pohon di tengah jalan, sehingga mengganggu kelancaran jalan, apakah itu bisa dibilang benar? Saya rasa cukup jelas, yang mana yang benar, yang mana yang salah.
Lihatlah dengan teliti, niat/ucapan/perilaku baik sebagai niat/ucapan/perilaku baik. Dan niat/ucapan/perilaku buruk sebagai niat/ucapan/perilaku buruk. Buah karma baik akan mengikuti mereka yang punya niat/ucapan/perilaku baik, dan buah karma buruk akan mengikuti mereka yang punya niat/ucapan/perilaku buruk. Selebihnya... tidak usah terlalu dipikirin, salah-salah justru kita yang terpeleset jadi berpikiran buruk.
Jadi kalo Anda punya niat baik kepada dia, ya sudah, tidak usah dipikirin dia punya pikiran apa terhadap Anda. Salah-salah kalo Anda pikirin, malah Anda yang berpikiran buruk kepada dia dengan "menuduh" dia berpikiran buruk. Ato Anda jadi berpikiran buruk karena menginginkan pujian alih-alih celaan dari dia.
Semoga membantu.