1. apakah kisah BUDDHA jaman lampau itu bermanfaat atau tidak sehingga ada tercantum di dalam Tipitaka ?
2. Jika jawaban no.1 = BERMANFAAT, maka seharusnya kalau memang ada "kisah" sammasambuddha di konstelasi dunia lain pada waktu yang bersamaan, maka seharusnya kisah tersebut juga BERMANFAAT, karena toh sama-sama menceritakan tentang kisah sammasambuddha.
3. Jika jawaban no.1 = TIDAK BERMANFAAT, kok bisa-bisa-nya apa yang tercantum di dalam Tipitaka itu TIDAK BERMANFAAT = kontradiksi dengan SIMSAPA SUTTA (SN 56:31). dan tentu-nya kisah SAMMASAMBUDDHA di konstelasi dunia lain juga menjadi tidak BERMANFAAT.
bisa tolong diuraikan kutipannya?? saya juga masih belajar, jadi mohon bimbingannya ]
Simsapa Sutta (Samyutta Nikaya 56.31)
Daun-Daun Simsapa
Diterjemahkan dari bahasa Pāḷi ke bahasa Inggris oleh
Bhikkhu Thanissaro
© 2009-2011
Ketika Yang Terberkahi tinggal di Kosambi didalam hutan simsapa.[1] Kemudian, memungut beberapa lembar daun simsapa dengan tangannya, beliau bertanya pada para bhikkhu, "Menurut kalian, para bhikkhu; Manakah yang lebih banyak, beberapa lembar ditanganku atau yang berada diatas di hutan simsapa?"
"Daun-daun yang berada ditangan Yang Terberkahi lebih sedikit, Yang Mulia. Yang diatas di hutan simpasa lebih banyak."
"Demikianlah, para bhikkhu, hal-hal yang telah saya ketahui dengan pengetahuan langsung tetapi tidak diajarkan lebih banyak [dibandingkan dengan apa yang saya ajarkan]. Dan mengapa aku tidak mengajarkannya? Karena hal-hal tersebut tidak berhubungan dengan tujuan, tidak berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan tidak membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Karena itulah aku tidak mengajarkannya.
"Dan apakah yang aku ajarkan?" 'Ini dukkha... Inilah penyebab dari dukkha... Inilah berhentinya dari dukkha... Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha': Inilah yang aku ajarkan. Dan mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut? Karena hal-hal tersebut berhubungan dengan tujuan, berhubungan dengan prinsip dari kehidupan suci, dan membawa pada pembebasan, pada pelepasan, pada penghentian, pada ketenangan, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada pelepasan. Inilah mengapa aku mengajarkan hal-hal tersebut.
"Karena itu tugas kalian adalan merenungkan, 'Inilah dukkha... Inilah sumber dari dukkha... Inilah berhentinya dukkha.' Tugas kalian adalah merenungkan, 'Inilah jalan latihan yang membawa pada berhentinya dukkha."