Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan data-data Mahaparinirvana lebih lanjut. Postingan ini merupakan respon atas postingan bro.dilbert dalam board kepercayaan lain.
Ada 2 versi Mahaparinirvana Sutra (versi Sansekerta, bukan Pali) yang masuk ke Tiongkok yaitu versi Mahayana dan versi Sarvastivada.
Versi Mahayana1. Mahaparinirvana Sutra terjemahan Dharmaraksha dari Dinasti Liang Utara (397-439 M).
Versi ini disebut sebagai versi utara, terdiri dari 40 volume dan 13 bab. Sutra ini mengajarkan tentang Dharmakaya, Nirvana yang memiliki berbagai aspek seperti abadi (nitya), kebahagiaan (sukha), dan diri sejati (mahatman). Semua makhluk hidup memiliki sifat Ke-Buddhaan di dalamnya. Ini adalah Sutra yang berkenaan tentang Tathagatagarbha.
2. Mahaparinirvana Sutra terjemahan Faxian and Buddhabhadra pada Dinasti Jin Timur (317-420). Terjemahan ini terdiri dari 6 volume dan korespon dengan terjemahan Dharmaraksha. Terjemahan ini juga disebut Parinirvana Sutra 6 volume.
3. Mahaparinirvana Sutra versi selatan diterjemahkan oleh Huiguan, Huiyuan dari Dinasti Liu Song (420-279 M). Versi ini adalah revisi dari versi utara Mahaparinirvana Sutra yang diterjemahkan oleh Faxian dan Buddhabhadra.
4. Epilog Mahaparinirvana Sutra, 2 volume, yang diterjemahkan oleh Jnanabhadra dan Huining pada zaman Dinasti Tang (618-907 M), di mana dikisahkan Sakyamuni Buddha menjelaskan praktek yang dapat dilaksanakan para pengikuitnya setelah Ia Parinirvana. Sutra ini mengisahkan kremasi tubuh Buddha, pembagian abunya dan lain-lain.
4 Versi di atas yang saya maksudkan.Versi Sarvastivada / NikayaVersi inilah yang dekat dengan dengan Mahaparinibbana Sutta dari Theravada. Isi dari Sarvastivada Mahaparinirvana ini mirip dengan Theravada Mahaparinibbana.
Ada 5 versi terjemahan Tiongkok:
1. Parinirvana Sang Buddha Sutra (2 volume), terjemahan Po Fa-tsu dari Dinasti Jin Barat (265-316);
2. Parinirvana Sutra (2 volume), penerjemah tak diketahui
3. Mahaparinirvana Sutra (3 volume), terjemahan Faxian dari Dinasti Jin Timur;
4. Legacy Teachings Sutra (1 volume), terjemahan Kumarajiva di Dinasti Jin Akhir (384-417 M)
5. Sutra of Preaching Travels dalam Dirghagama Sutra, salah satu dari sutra Agama Tiongkok, yang diterjemahkan oleh Buddhayashas dan Chu Fo-nien di Dinasti Jin Akhir.
35 volume Vinaya Sarvastivada yang diterjemahkan oleh Yijing, sangat mirip dengan 4 versi Nikaya di atas (tidak termasuk Legacy Teachings Sutra).
================================================================================
Jelas sekali ada perbedaan 2 versi Mahaparinirvana. Yang satu adalah versi Sarvastivada dan yang satunya lagi adalah versi Mahayana. Yang Mahayana mengisahkan tentang ajaran Tathagatgarbha sedangan yang Sarvastivada dan Theravada tidak sama sekali.
Meskipun kalau memang benar ada pengaruh,
maka Mahaparinirvana sutra versi Mahayana dapat dikatakan berasal dari versi Sarvastivada, bukan Theravada 'Mahaparinibbana'.
Timbul pertanyaan apakah versi Sarvastivada berasal dari Theravada? Belum tentu. Kalau menurut saya, saya katakan tidak. Kenapa?
1. Theravada tidak ada di India. Theravada hanya ada di Srilanka (selatan India). Sedangkan Sarvastivada berada di India Utara (Kashmir).
2. Theravada dan Sarvastivada sama-sama tuanya. Keduanya sama-sama merupakan bagian dari Sthaviravada (Tetua). Namun keduanya dipisahkan oleh kondisi geografis. Jadi tidak ada persoalan sutra ini berasal dari sutta itu.
Apalagi Mahayana Mahaparinirvana Sutra juga berasal dari Asia Tengah yang notabene berada di India Utara, jauh sekali dengan Srilanka. Bahkan para peneliti menghubungkan asal Mahaparinirvana Sutra versi Mahayana dengan Mahasanghika!
The Siddha Wanderer