//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?  (Read 93120 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
halo adiharto hehehe lam kenal.
kalo mau baca di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2355.0.html
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Kok masuk ke dunia lain????  :o :o :o

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
bagaimana bisa untuk SADAR SAAT SEKARANG ?? Perlu latihan atau sekedar mengetahui teori-nya ??

Terbalik. Jangan bertanya, "bagaimana bisa sadar saat sekarang"; siapa yang bertanya itu? Pikiran yang mencari cara, mencari teknik, bukan?
Saya ambil contoh sederhana: ketika Anda melamun, berkhayal yang indah-indah ... lalu tiba-tiba Anda sadar ... lamunan itu berhenti, bukan? ... Tapi, dari mana datangnya 'sadar' itu? Bagaimana caranya 'sadar' itu? ... 'Sadar' itu tidak ada caranya; ia datang begitu saja.
Tapi yang penting adalah ini: Anda bukan sadar "akan saat sekarang", melainkan Anda sadar bahwa Anda sedang melamun, bukan?
Jadi, jangan berusaha untuk sadar "akan saat sekarang", melainkan sadarilah setiap kali pikiran berseliweran ... Itu cukup ... seperti orang melamun tadi, kalau Anda sadar akan pikiran yang berseliweran, pasti pikiran itu berhenti dengan sendirinya. ...
Tapi sayang sekali tidak ada caranya, tidak ada tekniknya ... Kalau Anda mencari teknik, cara, maka Anda tidak sadar.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
menurut pak hudoyo, yang mana yang ajaran SANG BUDDHA ?? tolong kita kita "dicerahkan" ??

Saya tidak berniat mencerahkan siapa pun, tapi menurut saya pribadi, ajaran Sang Buddha adalah vipassana yang diajarkan dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta. ITU CUKUP, yang lain-lain tidak perlu sama sekali.
« Last Edit: 23 July 2008, 09:20:11 PM by hudoyo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Betul sekali Pak Hud, dalam vipassana yg ada hanyalah 'kesadaran' (tidak hanya dalam meditasi duduk atau retret, tapi juga pada kehidupan sehari2)
Nah, pada saat 'sadar' tsb, atau ketika 'kesadaran' kita telah mulai meningkat dibanding sebelum latihan (vipassana), tau/tidak tau JMB-8, kenyataan yg terjadi adalah:
~ konsentrasi kita pasti mulai meningkat
~ pemahaman kita akan fenomena kehidupan pasti akan lebih tajam dibanding dulu
~ pikiran kita lebih bersih dibanding dulu
~ ucapan kita lebih sabar dan tidak sembarangan dibanding dulu
~ dstnya
Berarti mau/tidak mau, ternyata ktia telah melalui sila, samadhi, panna (8 JM) yg dirumuskan oleh Buddha.
Ini bukan teori, ini hasil pengalaman sendiri ;D

Apa pun pengalaman pribadi Anda, ketika Anda menceritakan yang di atas, Anda MENAFSIRKAN pengalaman itu berdasarkan teori agama Buddha. Tidak bisa dimungkiri.

Orang Hindu akan menafsirkan pengalaman yang sama dengan pengalaman Anda itu dengan cara mereka sendiri. Begitu pula yang lain-lain.

Salam,
hudoyo

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Betul sekali Pak Hud, dalam vipassana yg ada hanyalah 'kesadaran' (tidak hanya dalam meditasi duduk atau retret, tapi juga pada kehidupan sehari2)
Nah, pada saat 'sadar' tsb, atau ketika 'kesadaran' kita telah mulai meningkat dibanding sebelum latihan (vipassana), tau/tidak tau JMB-8, kenyataan yg terjadi adalah:
~ konsentrasi kita pasti mulai meningkat
~ pemahaman kita akan fenomena kehidupan pasti akan lebih tajam dibanding dulu
~ pikiran kita lebih bersih dibanding dulu
~ ucapan kita lebih sabar dan tidak sembarangan dibanding dulu
~ dstnya
Berarti mau/tidak mau, ternyata ktia telah melalui sila, samadhi, panna (8 JM) yg dirumuskan oleh Buddha.
Ini bukan teori, ini hasil pengalaman sendiri ;D

Apa pun pengalaman pribadi Anda, ketika Anda menceritakan yang di atas, Anda MENAFSIRKAN pengalaman itu berdasarkan teori agama Buddha. Tidak bisa dimungkiri.

Orang Hindu akan menafsirkan pengalaman yang sama dengan pengalaman Anda itu dengan cara mereka sendiri. Begitu pula yang lain-lain.

Salam,
hudoyo

Ketika pak HUD menyatakan bahwa tidak ada embel embel BUDDHISME dalam mencapai keadaan SADAR. Saya menyatakan ADA, boleh toh...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Pak Hud, dalam hal menjelaskan pendapat Bapak, sepertinya bahasa bapak cukup tinggi, jadi bagi umat biasa seperti kita-kita ini, agak membingungkan, coba pakai bahasa yang lebih sederhana, supaya kita-kita ini lebih gampang memahami, maklum kita ini siswa yang baru belajar ajaran Sang Buddha, jadi kalau dipakai bahasa yang bapak ngerti sendiri, tidak ketemu pemahamam yang bapak jelaskan dengan umat biasa yang baru belajar, sewaktu baca penjelasan yang pak Hud uraikan. Terima kasih

Rekan Adiharto, cobalah Anda sebutkan kalimat-kalimat mana saja dari tulisan yang yang "terlalu tinggi", saya akan coba "menyederhanakan" kalau saya bisa.

Soalnya saya sendiri tidak tahu mana-mana dari tulisan saya yang Anda anggap "terlalu tinggi", karena selama ini saya selalu berbicara seperti itu, dan teman-teman yang tidak melekat pada agama apa pun bisa memahaminya dengan jelas.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Ketika pak HUD menyatakan bahwa tidak ada embel embel BUDDHISME dalam mencapai keadaan SADAR. Saya menyatakan ADA, boleh toh...

Ya, tentu saja boleh, Rekan Dilbert. Anda kan bukan saya ...
Seperti saya boleh mengemukakan pendapat saya, Anda pun tentu boleh mengemukakan pendapat Anda.
Saya tidak mempersoalkan mana yang benar dan mana yang salah karena kedua-duanya hanyalah pendapat. Entah kalau Anda ...
Oleh karena jelas pendapat Anda bertolak belakang dengan pendapat saya, lebih baik kita berhenti saja. OK?

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Jadi, sebaiknya jangan disalahkan teorinya, tetapi cara pemahaman yang salah akan teori. Penyalahan terhadap teori tanpa mempelajari teori itu sendiri hanya menimbulkan sikap ekstrim lainnya, yang kita tahu misalnya beberapa orang memang sudah melihat teori dengan sikap antipati. Menurut saya, menggenggam dan membenci teori, sama2 tidak berguna.

Bagi saya pribadi, tidak ada teori yang salah atau teori yang benar, karena semua teori tidak relevan.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Mohon pamit sampai 1 Agustus
« Reply #25 on: 23 July 2008, 09:41:40 PM »
Esok pagi saya akan pergi ke Samarinda, membimbing retret MMD seminggu di Vihara Muladharma. Mohon pamit sampai 1 Agustus 2008 yad.

Salam,
hudoyo

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Jadi, sebaiknya jangan disalahkan teorinya, tetapi cara pemahaman yang salah akan teori. Penyalahan terhadap teori tanpa mempelajari teori itu sendiri hanya menimbulkan sikap ekstrim lainnya, yang kita tahu misalnya beberapa orang memang sudah melihat teori dengan sikap antipati. Menurut saya, menggenggam dan membenci teori, sama2 tidak berguna.

Bagi saya pribadi, tidak ada teori yang salah atau teori yang benar, karena semua teori tidak relevan.

Salam,
hudoyo

http://djuni.wordpress.com/2008/01/20/pengalaman-dan-wawasan-mmd-di-vihara-mendut-4/


Mengenai MMD

MMD singkatan dari Meditasi Mengenal Diri. Fokus perhatian MMD adalah mengamati dengan pasif badan dan batin. Semua gejala yang muncul dari badan dan batin meditator diamati tanpa melibatkan emosi dan tanpa ada tanggapan terhada gejala-gejala itu (lebih tepat sebagai penonton yang tidak terlibat dengan yang ditontonnya).

MMD mengambil cara dari Budha yang disebut Vipassana. Oleh Pak Hudoyo Hupudio, Vipassana itu kemudian idaptasi agar dapat diterapkan kepada orang-orang awan dan lintas agama/kepercayaan. Dalam Vipassana MMD tidak ada labelling (penyebutan/ penamaan) terhadap fenomena-fenomena yang terjadi baik di badan maupun di batin/pikiran. Labelling digunakan untuk alat bantu pengamatan awal, tapi untuk selanjutnya labelling mesti ditinggalkan.

Dalam MMD ini dilakukan meditasi duduk dan meditasi berjalan. Untuk standar awal adalah 30 menit untuk meditasi duduk dan meditasi berjalan. Selanjutnya lama waktu meditasi dapat ditambah sendiri sesuai dengan kemampuan masing-masing meditator.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Ketika pak HUD menyatakan bahwa tidak ada embel embel BUDDHISME dalam mencapai keadaan SADAR. Saya menyatakan ADA, boleh toh...

Sebetulnya boleh2 saja. Tapi teori dan meditasi kesadaran, juga dimiliki agama lain, bukan hanya Buddhisme. Ketika kita memasukkan "embel2 agama", justru itu malah mendiskriminasikan "kesadaran" kembali ke dalam wadah agama. Prosesnya jadi mundur.
Agama sendiri bukanlah produk kesadaran, tetapi satu ide bentukan pikiran.


Bagi saya pribadi, tidak ada teori yang salah atau teori yang benar, karena semua teori tidak relevan.

Teori memang sifatnya relatif, jadi tidak bisa dikatakan benar atau salah. Relevansinya tergantung pada pemahaman akan teori, dan kondisi masing2 pribadi yang mempraktekkannya. Bagi satu orang dengan kondisinya, itu tidak relevan. Bagi orang lain dengan kondisinya, itu relevan. Itu sama sekali tidak masalah.
Yang menurut saya masalah adalah suatu sikap menggenggam atau membenci teori, terlebih lagi bagi mereka yang hanya ikut2an tanpa tahu di mana relevan dan di mana tidak-relevannya suatu teori.


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Ketika dikatakan bahwa dalam perjalanan menyeberang, diperlukan RAKIT. setelah mencapai seberang, bahkan RAKIT pun harus ditinggalkan... Konteks pelepasan RAKIT hanya boleh dilakukan ketika telah tiba diseberang.

Jangan karena terbawa pada pernyataan bahwa RAKIT pun harus ditinggalkan, bahkan semasa dalam perjalanan pun RAKIT pun sudah akan ditinggalkan.

Seorang umat menanyakan kepada seorang MASTER ZEN :
Umat : Guru, Apakah seekor anjing bisa mencapai kebuddhaan ?
Master : Bisa

Kemudian umat tersebut menanyakan kepada MASTER ZEN yang lain :
Umat : Guru, apakah seekor anjing bisa mencapai kebuddhaan ?
Master : Tidak Bisa.
Umat : Bagaimana ini guru, MASTER ZEN yang sana menyatakan bahwa bahkan seekor anjing pun bisa mencapai kebuddhaan.
Master : Anda harus sekaliber MASTER ZEN yang sana sebelum anda menyatakan bahwa seekor anjing bisa mencapai kebuddhaan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Bahkan para SRAVAKA (ARAHAT) pun menghormati GURU-nya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything