asalamulaitono samaneri,
bukan nya aa ga bs nerima pendapat n penjelasan samaneri, tp bagi aa (mungkin bagi sebagian orang akan dianggap kaku) peraturan tetap lah peraturan tanpa bole ada kebijaksaan khusus untuk melunturkan peraturan itu...
gini, banyak kasus yg terjadi seperti bhikkhu di aliran mahayana, ada peraturan tidak bole meminum arak/bir... tp para bhikkhu yg meminumnya dengan santai mengatakan, buddha itu ada di hati... jd walau minum bir, tidak masalah yg penting di hati bukan bir, tapi buddha... ada jg yg mengatakan bahwa itu tuk menghangatkan badan...
ya itu cm pandangan aa, diluar upaya tuk membenarkan ato menyalahkan... maaf, sekali lg cm pandangan aa saja itu... klo salah, ya skip aja
walaikumtono...
aa tono yg baik,
itulah sebabnya YA.Mahakassapa mengadakan Konsili Agung I dikarenakan utk menyelamatkan dhamma vinaya, no room for change, klo ada dirubah step by step, time to time, maka yg terjadi ya spt yg dijepang itu bhikkhu ikut2an fashion show, atau minum bir bahkan menikah....
sedangkan sy jika menggunakan obyek asubha dg metode sungguhan, dijamin....dlm hitungan detik sy dimasukkan penjara karena membawa mayat....
begitu pula film story of Buddha, atau angulimala, sy malah diajak kepala arama sy utk melihat versi sinhala, walau ga mudeng bahasa nya (dulu bener2 belum pernah denger bhs sinhala, sekarang krn setiap hari denger jadi sedikit mudeng, hanya sedikit tp nya), ya ini utk bahan materi pelajaran dhamma, karena mereka menganggap sy perlu melihat yang versi sinhala...
smg aa dpt membedakan mana yg melanggar dan mana yg tidak, saya tetap setuju dhamma vinaya dijaga keaslian nya....
mettacittena,
asalamulaitono samaneri,
bukan nya aa ga bs nerima pendapat itu dan tidak bs membedakan mana yg melanggar n mana yg tidak melanggar... aa cm tau bahwa peraturan yg ada bahwa seorang samana tidak diijinkan untuk melihat pertunjukan... nah tidak dijelaskan secara terperinci jg, pertunjukan mana yg bole mana yg tidak... jg tidak dijelaskan secara jelas, pertunjukan yg melanggar itu yg gimana, pertunjukan yg tidak melanggar itu yg gimana...
tp jelas dinyatakan bahwa tidak diperkenankan untuk melihat pertunjukan... cm itu saja uraian yg jelasnya... kenapa dibuat global demikian, aa dapat memahami dengan pengertian aa yg kaku... karena pembenaran pribadi bisa memberikan peluang terjadi nya hal yg tidak diinginkan itu terjadi sebagai imbas dari adanya kebijakan tertentu (pembenaran pribadi)
aa rasa para bhikkhu di jepang, awal nya jg demikian dan mereka jg mempunyai suatu alasan tertentu yg bs dikatakan adalah upaya pembenaran terhadap apa yg mereka lakukan dengan memberikan kebijakan tertentu... seperti yg aa baca di media masa, para bhikkhu di jepang tidak lagi menggunakan jubah berwarna kuning/abu2 tp warna warni tuk mengikuti trend fasion masa kini, tujuannya adalah untuk menimbulkan ketertarikan kaum muda terhadap buddhism dan tidak menjadikan temple cm tempat untuk upacara kematian saja...
semua hal jika ada kebijakan khusus maka itu sudah memberikan peluang suatu ketika untuk terjadi suatu hal yg tidak diinginkan (semoga tidak terjadi) walau disertai alasan n bumbu2 pembenaran pribadi apa pun...
tp apa yg mau dikata, aa cm berpendapat, semua itu tergantung dr diri masing2 bagaimana menilai peraturan yg ada n aa jg menyadari buddhism jg suatu ketika akan mengalami kelunturan krn faktor moral... hmmm... jgn dibahas lg deh, karena hal ini udah berkali-kali dibahas/dipeributkan/dipertentangkan dengan berbagai argument n pendapat...
maaf, sekali lg cm pandangan aa saja itu... cm intermezo aja, ga perlu di bahas lg...
walaikumtono...