http://www.islamandbuddhism.com/lengkapnya bisa dibaca dari link diatas. For Me, mbak Harun Yahya ini tidak bisa berbicara melalui kacamata Buddhisme dalam artian tidak ada kutipan Tipitaka Pali atau Sanskrit yang ia gunakan,malah ia menggunakan Qur'an untuk berbicara. Tentunya ini pasti berbeda,toh ajaran dasar sudah jauh berbeda
Plus, buat gw sendiri, Harun Yahya itu kebanyakan menulis dari kacamata permukaan saja bukan diselami dulu apa Buddhist itu sendiri. saya mengerti tiap ucapan dia soal buddhist adalah mengenai pemujaan patung,ritual-ritual yang memang betul inilah fakta penganut Buddhisme yang terjebak akan ritual seperti ini.
Tulisan Harun Yahya bisa dijadikan refleksi apakah kita penganut Buddhisme seperti yang ia ceritakan? buat apa kita marah kalo kita sendiri yang memulai ritual ini dan keluar dari esensi dasar Buddhism. Harun mungkin berkata dari kacamata permukaan tapi inilah fakta yang terjadi. jadikan sebagai perenungan saja.dan ketika kita keluar dari masalah ini dan menunjukkan Dhamma, apakah ia masih berkomentar seperti itu.
One sided theory by Harun Yahya,pletak...