Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Juice_alpukat on 29 June 2010, 10:11:41 AM

Title: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Juice_alpukat on 29 June 2010, 10:11:41 AM
Apakah kita cukup menghormati orang tua di rumah dan tidak perlu menghormati Buddha  Dharma dan Sangha di Vihara?
Krna dikatakan Orang tua adalah Buddha...
Maka sudah cukup kita menghormati atau menyokong orang tua di rumah dan tak perlu lagi ke vihara, apakah kalian setuju?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Indra on 29 June 2010, 10:16:46 AM
pertanyaan hanya ditujukan pada xlian?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Juice_alpukat on 29 June 2010, 10:31:43 AM
Apakah kalian setuju??
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Indra on 29 June 2010, 10:33:07 AM
ada juga pepatah mengatakan surga ada di telapak kaki ibu, apakah anda setuju jika kita sebaiknya diinjak2 saja oleh ibu?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: tania on 29 June 2010, 10:46:08 AM
bukankah dikatakan bahwa setiap makhluk memiliki kebuddhaan dalam dirinya? dengan logika saudara, bahkan kita tidak perlu menghormati org lain selain diri kita sendiri, atau kita harus menghormati setiap makhluk karena memiliki unsur kebuddhaan dalam dirinya ..

berikut http://dharma.forum777.com/dasar-dasar-budhis-f11/manfaat-ke-vihara-ceramah-dhamma-bhikkhu-uttamo-mahatera-t45.htm (http://dharma.forum777.com/dasar-dasar-budhis-f11/manfaat-ke-vihara-ceramah-dhamma-bhikkhu-uttamo-mahatera-t45.htm) dan http://cahayakebahagiaan.tripod.com/kebaktian_dan_manfaatnya.html (http://cahayakebahagiaan.tripod.com/kebaktian_dan_manfaatnya.html) semoga bermanfaat .. :)

Secara garis besarnya, terdapat lima manfaat yang bisa raih, jika kita rutin di dalam pelaksanaan kebhaktian. Manfaat manfaat tersebut adalah:

Mengikis ke AKU an melalui pelaksanaan namaskara. Ditahapan ini, kita diajarkan untuk senantiasa rendah hati, tidak angkuh/sombong, serta memiliki keluhuran budi. Orang yang tidak sombong/angkuh akan selalu di cintai dan di hargai, di manapun dia berada. Hidupnya akan selalu terlindung, akibat dari kemuliaan sifat yang dimiliki.

Mendapatkan perlindungan sejati, melalui penglafalan Paritta Paritta/Mantram Mantram suci.

Pikiran menjadi tenang dan terkontrol dengan baik melalui pelaksanaan meditasi. Pikiran yang terkontrol dengan baik, tidak akan bisa tercemari oleh niat niat jahat. Terbebaskan dari niat niat jahat, itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kebijaksanaan akan meningkat, melalui rutinnya mendengar dharma (dhammasavana). Orang bijaksana di dalam tutur kata maupun tindakannya, tidaklah akan menimbulkan kerugian maupun penderitaan, bagi siapapun juga. Dia bagaikan pelita yang menerangi kegelapan.

Bebas dari kemelekatan, melalui pelaksanaan dana paramita. Orang yg bebas dari unsur kemelekatan, tidak akan frustasi atau kecewa, dikala tertimpah musibah maupun kemalangan. Kemelekatan akan apapun juga, itulah pencetus timbulnya dukkha (derita) yang sesungguhnya.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: dhammadinna on 29 June 2010, 11:05:28 AM
Tentang Buddha sama dengan orang tua, saya gak ngerti jadi gak komen, tapi saya setuju bahwa kita harus menghormati orang tua selain juga menghormati Sang Buddha.

Tentang menghormati Sang Buddha, gak harus ke vihara. Berikut ini adalah bentuk penghormatan yang sesungguhnya.

Sumber: http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=88&multi=T&hal=0

Ketika Sang Buddha berbaring di antara dua pohon sal, sesaat sebelum Nibbana-akhir-Nya.

Dan Sang Buddha berkata: "Ananda, siapkan pembaringan menghadap ke arah ini di antara dua pohon sal, saya merasa kurang nyaman dan ingin berbaring." Ananda lalu melakukannya, Sang Buddha kemudian berbaring di atas sisi kanan-Nya, satu kaki bersandar di atas lainnya, seperti posisi singa, sambil tetap mawas diri dan sadar. Lalu, tiba-tiba kedua pohon sal itu berbunga, walau bukan musimnya dan bunga-bunga berjatuhan sebagai penghormatan pada Tathagata, disertai terdengarnya nyanyian dan musik surgawi, semuanya untuk menghormati Tathagata. Lalu Sang Buddha menoleh kepada Ananda dan berkata:

"Lihatlah berkembangnya pohon sal dan bunga-bunga surgawi, bubuk cendana, nyanyian dan musik. Tapi, ini bukanlah cara untuk menghormati, menjunjung, menyembah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Tapi, para bhikkhu, bhikkhuni, serta umat awam yang tenang dalam Dhamma, merekalah yang menghormati, menjunjung, menyembah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Oleh karenanya, laksanakanlah Dhamma. Inilah hendaknya cara engkau melatih dirimu sendiri."

Baik selama Sang Buddha masih hidup maupun berabad-abad setelah Nibbana-akhir-Nya, orang-orang menunjukkan rasa hormatnya dengan mempersembahkan bunga, dan kadang-kadang diselingi dengan pelaksanaan upacara-upacara yang rumit dan megah. Walau hal ini memang bermaksud baik, tapi kadang-kadang penampilan luar seperti itu menyebabkan kita melupakan bahwa perubahan di dalam batin adalah jauh lebih penting.

Cerita diatas (dari Mahaparinibbana Sutta), adalah sarana untuk mengingatkan kita, bahwa persembahan atau upacara hebat bagaimanapun tidaklah lebih penting dibanding dengan pelaksanaan Dhamma dengan tepat, dan bahwa cara penghormatan tertinggi yang dapat kita berikan pada Sang Buddha adalah dengan melaksanakan ajaran-Nya.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Juice_alpukat on 29 June 2010, 11:12:13 AM
Tentang Buddha sama dengan orang tua, saya gak ngerti jadi gak komen, tapi saya setuju bahwa kita harus menghormati orang tua selain juga menghormati Sang Buddha.

Tentang menghormati Sang Buddha, gak harus ke vihara. Berikut ini adalah bentuk penghormatan yang sesungguhnya.

Sumber: http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=88&multi=T&hal=0

Ketika Sang Buddha berbaring di antara dua pohon sal, sesaat sebelum Nibbana-akhir-Nya.

Dan Sang Buddha berkata: "Ananda, siapkan pembaringan menghadap ke arah ini di antara dua pohon sal, saya merasa kurang nyaman dan ingin berbaring." Ananda lalu melakukannya, Sang Buddha kemudian berbaring di atas sisi kanan-Nya, satu kaki bersandar di atas lainnya, seperti posisi singa, sambil tetap mawas diri dan sadar. Lalu, tiba-tiba kedua pohon sal itu berbunga, walau bukan musimnya dan bunga-bunga berjatuhan sebagai penghormatan pada Tathagata, disertai terdengarnya nyanyian dan musik surgawi, semuanya untuk menghormati Tathagata. Lalu Sang Buddha menoleh kepada Ananda dan berkata:

"Lihatlah berkembangnya pohon sal dan bunga-bunga surgawi, bubuk cendana, nyanyian dan musik. Tapi, ini bukanlah cara untuk menghormati, menjunjung, menyembah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Tapi, para bhikkhu, bhikkhuni, serta umat awam yang tenang dalam Dhamma, merekalah yang menghormati, menjunjung, menyembah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Oleh karenanya, laksanakanlah Dhamma. Inilah hendaknya cara engkau melatih dirimu sendiri."

Baik selama Sang Buddha masih hidup maupun berabad-abad setelah Nibbana-akhir-Nya, orang-orang menunjukkan rasa hormatnya dengan mempersembahkan bunga, dan kadang-kadang diselingi dengan pelaksanaan upacara-upacara yang rumit dan megah. Walau hal ini memang bermaksud baik, tapi kadang-kadang penampilan luar seperti itu menyebabkan kita melupakan bahwa perubahan di dalam batin adalah jauh lebih penting.

Cerita diatas (dari Mahaparinibbana Sutta), adalah sarana untuk mengingatkan kita, bahwa persembahan atau upacara hebat bagaimanapun tidaklah lebih penting dibanding dengan pelaksanaan Dhamma dengan tepat, dan bahwa cara penghormatan tertinggi yang dapat kita berikan pada Sang Buddha adalah dengan melaksanakan ajaran-Nya.
berarti kita ke vihara tidak ada manfaat?
Atau bukan merupakan kebajikan?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Indra on 29 June 2010, 11:14:42 AM
berarti kita ke vihara tidak ada manfaat?
Atau bukan merupakan kebajikan?

mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: dhammadinna on 29 June 2010, 11:26:14 AM
berarti kita ke vihara tidak ada manfaat?
Atau bukan merupakan kebajikan?

Seperti yang dikatakan bro Indra, itu tergantung motivasi Juice ke vihara. Kalo merasakan ada manfaatnya, silahkan datang. Kalo gak ada manfaatnya, ya gak usah. Kalo saya pribadi, saya suka ke vihara tapi tidak menjadikannya sebuah kewajiban atau 'satu-satunya' kesempatan untuk berbuat baik atau menghormati Sang Buddha.

Saya sih biasanya ke vihara, cari suasana baru aja. Kadang lagi pengen baca paritta rame-rame atau kadang ada rasa pengen dengar ceramah live. Gak ada yang spesial selain itu. Saya gak terlalu mikirin sih, berbuat baik ato gak, perbuatan baiknya besar ato kecil, dsb, atau hal-hal rumit lainnya. Tapi selama saya merasa happy ya saya jalanin...
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: pemula on 29 June 2010, 11:31:34 AM
Apakah kita cukup menghormati orang tua di rumah dan tidak perlu menghormati Buddha  Dharma dan Sangha di Vihara?
Krna dikatakan Orang tua adalah Buddha...
Maka sudah cukup kita menghormati atau menyokong orang tua di rumah dan tak perlu lagi ke vihara, apakah kalian setuju?

 _/\_

Upzz.. maaf,,, sedikit membingungkan.
maklum pemula.^^

Memang gak bisa y? tetap menghormati orang tua, dan meluangkan sedikit waktu ke Vihara?
 :-?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Juice_alpukat on 29 June 2010, 11:33:17 AM
Kalau setiap orang tak ke vihara, berarti siapa ya yg mendanakan makanan untk bhante?
berarti gak perlu acara vesak lagi?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Elin on 29 June 2010, 11:39:36 AM
Apakah kita cukup menghormati orang tua di rumah dan tidak perlu menghormati Buddha  Dharma dan Sangha di Vihara?
menghormati BDS tidak harus di vihara, bro..
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Juice_alpukat on 29 June 2010, 11:43:31 AM
Berarti umat2 upasaka sika gak perlu bangun vihara...thank you...
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: dhammadinna on 29 June 2010, 11:55:38 AM
 [at]  Juice_alpukat: untuk menghormati Sang Buddha, bukan berarti harus datang ke vihara. Tapi bukan berarti ke vihara adalah pasti tidak bermanfaat.

Seperti postingan saya sebelumnya, walaupun saya mengatakan bahwa datang ke vihara bukanlah bentuk penghormatan tertinggi untuk Sang Buddha, tapi saya merasakan manfaat datang ke vihara. Saya pun merasa bahwa berdana untuk anggota sangha adalah baik. Membangun vihara juga adalah perbuatan baik. Kenapa? hanya untuk satu alasan simpel, saya happy menjalaninya.

Terlepas dari pendapat saya, setiap orang bebas melakukan atau tidak melakukan apa yang dirasakannya bermanfaat/tidak ;D
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Forte on 29 June 2010, 01:03:32 PM
mungkin bro juice butuh dikembangkan lagi range pemikiraannya.. tidak terikat hanya pada pandangan bermanfaat / tidak bermanfaat saja.

boleh tidak ke vihara bukan berarti ke vihara tidak baik / tidak bermanfaat.

sama halnya dengan pernyataan : puasa senin kamis itu hukumnya sunnah.. atau sholat tahajud jika dilakukan membawa pahala, jika tidak dilakukan tidak menjadi masalah..  dan bukan berarti berpuasa itu tidak bermanfaat.

kembali lagi ke topik ke vihara, jika dilakukan ya membawa karma baik sejauh tujuannya baik pula, lagian dengan ke vihara kita juga bisa mendengarkan dhammadesana dll.

contoh yang lebih simple mungkin seperti ini..

bro juice ingin makan siang + buah.  buah ini sifatnya opsional. kalau dimakan ya bagus.. kalau tidak dimakan ya juga tidak menjadi masalah..

dan bukan berarti juga memakan buah pasti tidak bermanfaat.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: kusalaputto on 29 June 2010, 01:17:39 PM
mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.
wah bro indra tulisan anda yg ini saya agak sulit mengerti karena ada mengandung makna bahwa kita tidak perlu k vihara. maaf kalao pemikiran saya salah.
karena bagi merka yg membaca tulisan ini bisa membuat orang segan k vihara, apa lagi saat ini vihara jg  ga bisa hidup tanpa umat n donatur.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Indra on 29 June 2010, 01:22:25 PM
mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.
wah bro indra tulisan anda yg ini saya agak sulit mengerti karena ada mengandung makna bahwa kita tidak perlu k vihara. maaf kalao pemikiran saya salah.
karena bagi merka yg membaca tulisan ini bisa membuat orang segan k vihara, apa lagi saat ini vihara jg  ga bisa hidup tanpa umat n donatur.


sudah saya katakan bahwa itu adalah BAGI SAYA, jadi memang anda tidak harus sependapat, saya tidak ke vihara untuk menghormati Buddha. kalau anda ke vihara dengan tujuan untuk menghormat Buddha, tentu saja saya tidak akan menghalang2i anda.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: kusalaputto on 29 June 2010, 01:38:38 PM
^
ok thx sudah kasih penjelasan jadi saya benar2 mengerti tulisan anda :) n k arah mana.
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: sukuhong on 29 June 2010, 02:22:16 PM
Apakah kita cukup menghormati orang tua di rumah dan tidak perlu menghormati Buddha  Dharma dan Sangha di Vihara?
Krna dikatakan Orang tua adalah Buddha...
Maka sudah cukup kita menghormati atau menyokong orang tua di rumah dan tak perlu lagi ke vihara, apakah kalian setuju?
Dari pertanyaan dan peryataan bang Alpukat
Kalau dibahas dari tradisi Theravada, kita sudah melalukan beberapa perbuatan kebajikan yaitu  menghormati orang tua,
menghormati Buddha,
menghormati Sang Tiratana (Buddha,Dhamma, Sangha)
menyokong orang tua dan
ke vihara bermamfaat atau tidak bermamfaat, menurut Alpukat ke vihara bermamfaat berarti itu Kebajikan, kalau Alpukat merasa tidak bermamfaat ke vihara, ya sudah jangan diteruskan lagi, karena Alpukat tidak bahagia ke Vihara.

Jadi praktek kesemuanya ini diatas tidak bisa dikait2kan dan dibandingkan lho, bang Alpukat ! =P~

Bang Alpukat boleh tahu orang tua adalah Buddha, dari mana sumbernya ? :o

Setahu saya orang tua yang melahirkan kita, karena Beliaulah kita dapat terlahir juga, kemudian ortu membimbing kita dari kecil, membiayai kita dan seterusnya, prinsipnya Beliau berbuat tanpa imbalan Jasa, jadi untuk membalas budi orang tua dalam kehidupan ini adalah kalau bisa dengan membimbing beliau /ortu kita untuk mengenal  ajaran Buddha, sehingga Beliau mengerti ajaran Buddha dan seterusnya mempraktekkan ajaran Buddha, maka kita sudah dikatakan membalas jasa orang tua penuh.

makanya Sang Buddha membimbing Raja Sudhodana dan berhasil menjadi Arahat, ibunya DewiMaya walau telahir menjadi putra Raja Dewa Tusita, Sang Buddha ke alam Dewa membabarkah Dhamma sehingga putra raja dewa Tusita juga berhasil mencapai Sotapana.

arti Buddha seharusnya bang Alpukat sudah jelas !

kamsia
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: sukuhong on 29 June 2010, 02:37:00 PM
mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.
wah bro indra tulisan anda yg ini saya agak sulit mengerti karena ada mengandung makna bahwa kita tidak perlu k vihara. maaf kalao pemikiran saya salah.
karena bagi merka yg membaca tulisan ini bisa membuat orang segan k vihara, apa lagi saat ini vihara jg  ga bisa hidup tanpa umat n donatur.


sudah saya katakan bahwa itu adalah BAGI SAYA, jadi memang anda tidak harus sependapat, saya tidak ke vihara untuk menghormati Buddha. kalau anda ke vihara dengan tujuan untuk menghormat Buddha, tentu saja saya tidak akan menghalang2i anda.
Sip lah !
menghormati Buddha tidak harus ke Vihara !
Dimana saja bisa
kam sia
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: pemula on 29 June 2010, 03:02:11 PM
mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.
wah bro indra tulisan anda yg ini saya agak sulit mengerti karena ada mengandung makna bahwa kita tidak perlu k vihara. maaf kalao pemikiran saya salah.
karena bagi merka yg membaca tulisan ini bisa membuat orang segan k vihara, apa lagi saat ini vihara jg  ga bisa hidup tanpa umat n donatur.


sudah saya katakan bahwa itu adalah BAGI SAYA, jadi memang anda tidak harus sependapat, saya tidak ke vihara untuk menghormati Buddha. kalau anda ke vihara dengan tujuan untuk menghormat Buddha, tentu saja saya tidak akan menghalang2i anda.
Sip lah !
menghormati Buddha tidak harus ke Vihara !
Dimana saja bisa
kam sia

Asli, tambah buat saya bingung

1. Apa alasan-nya dengan mengatakan kita gak harus ke vihara.?
2. Apa alasannya dengan kita cukup menghormati orang tua di rumah.?

Apa gak bisa seiring sejalan?

Ke vihara baik dan banyak mamfaatnya :
- mendengarkan Dhamma.
- melepas kemalasan. (melatih diri untuk lebih giat dan aktif)
- meluangkan waktu untuk meditasi.
- meluangkan waktu untuk mengheningkan dan mengendapkan pikiran, (jika serius dalam beribadah)
- akan membawa mamfaat baik baik semua makhluk khususnya orang tua kita. bukan juga tidak mungkin kita sudah mengurangi negatif kamma orang tua kita, meskipun mereka masih hidup.

jika hal ini terus di biasakan, hari demi harinya, bukan gak mungkin. akan membawa mamfaat yang lebih baik dalam kehidupan yang menjalankan.

begitu pula, menghormati orang tua :
- membalas budi baiknya selama ini.
- meringankan beban orang tua.
- melatih diri untuk tidak memikirkan diri sendiri.
- menghormati Dhamma Buddha (meskipun tidak langsung)

LAlu kenapa harus disisikan?
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: dhammadinna on 29 June 2010, 04:35:34 PM
1. Apa alasan-nya dengan mengatakan kita gak harus ke vihara.?
Gak ada yang harus begini, harus begitu.

2. Apa alasannya dengan kita cukup menghormati orang tua di rumah.?
'Cukup' dalam hal apa?

Apa gak bisa seiring sejalan?
Bisa..

LAlu kenapa harus disisikan?
Jangan disisihkan kalo menurut kamu bermamfaat bermanfaat...
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: tania on 29 June 2010, 08:46:26 PM
berarti kita ke vihara tidak ada manfaat?
Atau bukan merupakan kebajikan?

mungkin perlu dijelaskan dulu apa tujuan anda ke vihara? bagi saya kalau tujuan ke vihara adalah untuk menghormati Buddha, maka YA saya katakan tidak bermanfaat.

menurut saya, kalau cuma sekadar ke vihara, dg tujuan untuk berkumpul, bertemu dg teman2 sedhamma, itu tidak ada manfaatnya terhadap pengembangan batin saudara, karena niat yg berbeda menghasilkan buah yg berbeda.

ke vihara atau tidak, itu pilihan anda sendiri .. bisa saja anda membuat dana makan siang di rumah anda, dg mengundang bhikkhu, yg biasanya sebelum/sesudah dana makan siang memberikan dhammadesana, juga memberikan manfaat, asal dg niat yg benar. Daripada sdr merasa terpaksa ke vihara sementara pikiran anda di tempat lain?

menurut saya, jika saudara merasa kesulitan membagi waktu antara ke vihara dan menghormat orang tua, mengapa tidak mengajak saja org tua sdr ke vihara? manfaatnya lebih besar loh, karena mengajak org tua sdr belajar dhamma, dan semoga bisa membawa manfaat juga bagi mereka .. :)
Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: Mahadeva on 09 July 2010, 08:37:34 AM
ada juga pepatah mengatakan surga ada di telapak kaki ibu, apakah anda setuju jika kita sebaiknya diinjak2 saja oleh ibu?

I like this quote.

kalau kita cukup menghormati orang tua saja jelas salah. Orang tua kita punya ortu ga? orang tua kita kan harus hormat ma ortu mreka, berarti hormat kita kan harusnya lebih besar lagi ma kakek nenek kan? Nah nenek kakek punya ortu ga kira2? terus tak berawal kalo ditarik mundur. Saya ga bisa bayangin hormatnya ma great grand great grand great great grandfather and grandmother besarnya kayak apa.

yg wajar2 aja, nda usah ekstrim hormat ortu aja trus nda ke vihara atau ke vihara aja nda perlu hormat ortu (ha4. lebih gila ya?)

lagian ke vihara tu pasti ada baiknya, misal kita bisa bantu sapu vihara, ngepel dll.
(bisa bertemu ajaran Buddha di kehidupan ini mungkin dulunya kita tu tukang sapu vihara yang hormat ma ortu, jelas butuh karma baik besar untuk terlahir jd human yang ketemu Buddha Dhamma => tidak mesti lahir buddhist, ketemu ajarannya aja udh bagus)ha3




Title: Re: Apakah kita cukup menghormati orang tua saja dan tidak perlu ke Vihara?
Post by: dipasena on 09 July 2010, 08:57:19 AM
tidak setuju, aa lebih pilih imbangi porsi nya... orang tua di hormati n di hargai, vihara jg tetap di kunjungi...

orang tua jasa nya besar terhadap kita dari kecil sampe besar...
vihara tempat belajar dhamma yg merupakan kesempatan langka tuk belajar dhamma...

selama tidak saling merugikan antara kepentingan menghormat orang tua dan pergi ke vihara, aa rasa fine-fine aja... aa pribadi kerasa, klo ga menghormati orang tua, rasa bersalah itu besar banget... tp klo ga ke vihara, merasa rugi banget... karena pergi ke vihara jg kudu di dukung kamma baik pula.

contohnya hari ini, ada kursus abhidhamma selama 3 hari dari jam 9 pagi sampe 9 malem... aa dah planing mau ikut dr minggu lalu, eh istri tidak mendukung (mungkin karena penganut karetan n merasa di tinggal dr pagi sampe malam) tp aa tetap ingin pergi, eh pada hari H karyawan aa yg senior ga turun, cm ada karyawan yg junior2, otomatis aa ga berani ninggalin toko...

haiya... haa...