//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 2011 Tiga biksu Tibet membakar diri...  (Read 21114 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #30 on: 17 January 2012, 12:08:06 PM »
Quote
Quote from: inJulia on Yesterday at 11:54:24 PM

    Tegasnya,
    jadi alobha, adosa dan amoha, bisa kita atur, kontrol dan kendalikan, ya kang?


benar sekali.

Quote

    Indah memang, tapi
    Too good to be true............

    Mencegah kesewenang-wenangan dg tanpa dosa, lobha dan moha, maka kita mesti suci dulu.


salah satu cara untuk mensucikan diri adalah dengan mencegah kesewenang-wenangan itu.

« Last Edit: 17 January 2012, 12:11:09 PM by Kang_Asep »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #31 on: 17 January 2012, 12:29:35 PM »
baiklah. kita dapat sepakat bahwa tidak ada kehendak atau cetana dan kamma pada arahat. tapi, ada kiriya. benarkah? Jika Ananda membakar diri di udara, di mana tindakannya itu di dorong oleh kiriya, maka itu sama dengan interupsi.

Bagaimana dengan kasus Sang Buddha sendiri, yg parinibbana dengan cara masuk ke dalam jhana 1,2 dst sampai 8, kemudian turun hingga jhana 4 kemudian parinibbana? apakah ini juga interupsi? Bagaimana dengan semua arahat lainnya yg masing2 memilih cara parinibbana-nya masing2? apakah parinibbana semua arahat adalah interupsi?

Quote
kebenaran itu universal, seperti halnya budhisme. pengetahuan manusia terus berkembang. membatasi diri pada istlah-istilah yang sudah ada hanya akan membuat pikiran menjadi sempit. di sutta mana dikatakan bahwa "segala benda memiliki luasan" ? kitab suci yang mana yang mengatakn bahwa "segala benda bergerak tanpa henti" ? lalu, apakah karena hal itu tidak ditulis di dalam kitab suci tertentu, maka dpastikan hal itu sebagai hal yang salah? dan hanya karena tidak ditulis dalam kitab tertentu, maka sesuatu itu harus ditolak?
kalau kita membahas hukum gerak, saya setuju menggunakan sudut pandang science, tapi dalam hal kehendak Arahat, ilmu pengetahuan apakah yg anda gunakan di sini? saya tidak melihat ada hubungan antara hukum gerak dengan kehendak Arahat. mohon anad sudi membimbing saya sesuai dengan kapasitas dengkul saya.

Quote
bukankah kita sedang membahas kehendak arahat?

pertanyaan "apakah agama anda?" itu sudah berbelok, subjek pembahasannya menjadi tentang "saya" atau "anda"

silakan anda tidak menjawab, saya sudah memberikan alasan kenapa saya menanyakan hal itu. tapi karena anda tidak mau menjawab, maka saya hanya bisa menyimpulkan bahwa anda bukan Buddhis, entah beragama apa.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #32 on: 17 January 2012, 01:37:37 PM »
Bagaimana dengan kasus Sang Buddha sendiri, yg parinibbana dengan cara masuk ke dalam jhana 1,2 dst sampai 8, kemudian turun hingga jhana 4 kemudian parinibbana? apakah ini juga interupsi? Bagaimana dengan semua arahat lainnya yg masing2 memilih cara parinibbana-nya masing2? apakah parinibbana semua arahat adalah interupsi?


Parinibbananya sang Buddha tidak disebabkan oleh tindakannya masuk ke dalam jhana 1, 2 dan 8. kenapa? karena masuknya seseorang ke dalam jhana-jhana tersebut tidaklah menyebabkan kematian. dengan kata lain, jhana bukanlah sebab bagi kematian. Habisnya umur dan padamnya kehendak sang Buddha, itulah sebab Parinibana. Jika hanya habisnya umur, maka tidak disebut Parinibbana, melainkan disebut mati saja.

adapun masuknya sang Buddha ke dalam Jhana-jhana adalah tindakan yang menyertai habisnya umur dan kehendak, tapi bukan penyebab parinibbana itu sendiri.

Quote
kalau kita membahas hukum gerak, saya setuju menggunakan sudut pandang science, tapi dalam hal kehendak Arahat, ilmu pengetahuan apakah yg anda gunakan di sini? saya tidak melihat ada hubungan antara hukum gerak dengan kehendak Arahat. mohon anad sudi membimbing saya sesuai dengan kapasitas dengkul saya.

segala sesuatu yang bergerak itu atas dasar suatu sebab dan tujuan. ini adalah hukum alam. apakah ini dapat difahami sebagai hal yang benar?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #33 on: 17 January 2012, 01:45:37 PM »

Parinibbananya sang Buddha tidak disebabkan oleh tindakannya masuk ke dalam jhana 1, 2 dan 8. kenapa? karena masuknya seseorang ke dalam jhana-jhana tersebut tidaklah menyebabkan kematian. dengan kata lain, jhana bukanlah sebab bagi kematian. Habisnya umur dan padamnya kehendak sang Buddha, itulah sebab Parinibana. Jika hanya habisnya umur, maka tidak disebut Parinibbana, melainkan disebut mati saja.

adapun masuknya sang Buddha ke dalam Jhana-jhana adalah tindakan yang menyertai habisnya umur dan kehendak, tapi bukan penyebab parinibbana itu sendiri.

bukankah ini juga berlaku pada Ananda? karena habisnya umur Ananda maka ia parinibbana, terbang dan terbakar hanyalah tindakan yg menyertai habisnya umur dan kehendak, tapi bukan penyebab parinibbana itu sendiri.

Quote
segala sesuatu yang bergerak itu atas dasar suatu sebab dan tujuan. ini adalah hukum alam. apakah ini dapat difahami sebagai hal yang benar?
saya belum bisa memahaminya. apakah sebab dan tujuan Planet2 berputar mengelilingi matahari? apakah sebab dan tujuan Sang Buddha muncul pada 2500 tahun lalu, bukan pada 3000 tahun lalu atau 5000 lalu atau pada tahun 2012 ini?



Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #34 on: 17 January 2012, 01:54:15 PM »
dalam kasus kecelakaan mobil akibat matangnya kamma, apakah bisa disebut melawan hukum alam??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #35 on: 17 January 2012, 01:59:18 PM »
dalam kasus kecelakaan mobil akibat matangnya kamma, apakah bisa disebut melawan hukum alam??

Mungkin yang dimaksud melawan hukum alam itu jika ada kesengajaan untuk mengakhiri hidup...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #36 on: 17 January 2012, 02:00:58 PM »

Parinibbananya sang Buddha tidak disebabkan oleh tindakannya masuk ke dalam jhana 1, 2 dan 8. kenapa? karena masuknya seseorang ke dalam jhana-jhana tersebut tidaklah menyebabkan kematian. dengan kata lain, jhana bukanlah sebab bagi kematian. Habisnya umur dan padamnya kehendak sang Buddha, itulah sebab Parinibana. Jika hanya habisnya umur, maka tidak disebut Parinibbana, melainkan disebut mati saja.

adapun masuknya sang Buddha ke dalam Jhana-jhana adalah tindakan yang menyertai habisnya umur dan kehendak, tapi bukan penyebab parinibbana itu sendiri.


dan bagaimana pulak dengan Bhikkhu Channa dan Bhikkhu Godhika yg parinibbana dengan cara potong leher?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #37 on: 17 January 2012, 02:05:37 PM »
bukankah ini juga berlaku pada Ananda? karena habisnya umur Ananda maka ia parinibbana, terbang dan terbakar hanyalah tindakan yg menyertai habisnya umur dan kehendak, tapi bukan penyebab parinibbana itu sendiri.

bila diperhatikan melalui jalan ceritanya, maka perbedaan antara parinibbananya Ananda dengan sang Buddha. yang menjadi sebab parinibbananya Ananda adalah Kiriyanya tersebut, dengan kekuatan Abhina yang dimilikinya. Bersamaan dengan itu, kehendaknyapun(kiriya) habis. kenapa? kehancuran jasmani merupakan tanda bahwa kehendak (kiriya) itu mendahului padamnya kehendak (kiriya). Setelah jasmaninya hancur, kemudian faktor-faktor mental lainnya lenyap. adapun sang Buddha, menjelang parinibbananya, tidak ada tindakan esktrem yang dia lakukan terhadap tubuhnya sendiri. dengan demikian dia tidak melakukan apapun. Tetapi, umur tubuhnya tersebut mulai habis, maka batin sang Buddha bergerak selaras dengan pergerakan umur yang habis ini. Seperti daun yang gugur layu  ke tanah yang gugurnya itu karena usia tua daun tersebut. Tetapi saat jatuh, angin berhembus dengan kencang membawa daun masuk ke dalam keranjang yang indah. daun itu sendiri tidak berbuat apapun, hanya mengikuti kemana angin berhembus. bukan angin yang menyebabkan daun itu gugur, tapi memang usia daun tersebut sudah tua. ada angin atau tidak, daun itu akan jatuh gugur. SEperti itu gambaran parinibbana sang Buddha. sedangkan Ananda, seperti daun yang dipetik, lalu disimpan di dalam keranjang. Seandainya tidak dipetik, daun itu masih akan bertahan di dahan dalam beberapa hari ke depan.

Quote
saya belum bisa memahaminya. apakah sebab dan tujuan Planet2 berputar mengelilingi matahari? apakah sebab dan tujuan Sang Buddha muncul pada 2500 tahun lalu, bukan pada 3000 tahun lalu atau 5000 lalu atau pada tahun 2012 ini?

kita mungkin tidak memahami apa sebab dari suatu tindakan orang lain, hewan, tumbuhan atau planet-planet yang mengitari matahari. tapi kita dapat memahami bahwa tidak mungkin semua tindakan itu tidak bersebab dan tidak bertujuan.

Ketika kita duduk bersantai, kemudian ada kelereng menggelinding ke samping kita, maka apakah kita akan berpikir "kelereng ini menggelinding dengan sendirinya, tanpa suatu sebab" ataukah kita akan berpikir "kelereng ini menggelinding, tentu ada sesuatu yang menyebabkannya, kendatipun aku tidak tau apakah itu."

sesuatu yang bergerak, sudah pasti disebabkan oleh sesuatu. apakah hal ini dapat diterima?




Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #38 on: 17 January 2012, 02:12:55 PM »
dalam kasus kecelakaan mobil akibat matangnya kamma, apakah bisa disebut melawan hukum alam??
yang ini???
pertanyaan saya kok sering ga dijawab y ah sama kang asep??  ??? ??? ???
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #39 on: 17 January 2012, 02:19:17 PM »
yang ini???
pertanyaan saya kok sering ga dijawab y ah sama kang asep??  ??? ??? ???

 perasaan udah dijawab. maaf kalau terlewat. bukan sengaja.

ada orang yang mati sebelum waktunya, akibat tindakan ceroboh orang lain. kecerobohan inilah yang melawan hukum alam.


Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #40 on: 17 January 2012, 02:20:34 PM »
apakah kamma itu termasuk hukum alam??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #41 on: 17 January 2012, 02:20:49 PM »
dan bagaimana pulak dengan Bhikkhu Channa dan Bhikkhu Godhika yg parinibbana dengan cara potong leher?

bergantung kepada faktor-faktor mental yang mendasarinya.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #42 on: 17 January 2012, 02:21:34 PM »
apakah kamma itu termasuk hukum alam??

kamma adalah bagian dari alam. hukum kamma itulah yang disebut hukum alam.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #43 on: 17 January 2012, 02:27:48 PM »
bila diperhatikan melalui jalan ceritanya, maka perbedaan antara parinibbananya Ananda dengan sang Buddha. yang menjadi sebab parinibbananya Ananda adalah Kiriyanya tersebut, dengan kekuatan Abhina yang dimilikinya. Bersamaan dengan itu, kehendaknyapun(kiriya) habis. kenapa? kehancuran jasmani merupakan tanda bahwa kehendak (kiriya) itu mendahului padamnya kehendak (kiriya). Setelah jasmaninya hancur, kemudian faktor-faktor mental lainnya lenyap. adapun sang Buddha, menjelang parinibbananya, tidak ada tindakan esktrem yang dia lakukan terhadap tubuhnya sendiri. dengan demikian dia tidak melakukan apapun. Tetapi, umur tubuhnya tersebut mulai habis, maka batin sang Buddha bergerak selaras dengan pergerakan umur yang habis ini. Seperti daun yang gugur layu  ke tanah yang gugurnya itu karena usia tua daun tersebut. Tetapi saat jatuh, angin berhembus dengan kencang membawa daun masuk ke dalam keranjang yang indah. daun itu sendiri tidak berbuat apapun, hanya mengikuti kemana angin berhembus. bukan angin yang menyebabkan daun itu gugur, tapi memang usia daun tersebut sudah tua. ada angin atau tidak, daun itu akan jatuh gugur. SEperti itu gambaran parinibbana sang Buddha. sedangkan Ananda, seperti daun yang dipetik, lalu disimpan di dalam keranjang. Seandainya tidak dipetik, daun itu masih akan bertahan di dahan dalam beberapa hari ke depan.

sebentar dulu, maksud anda, masuk jhana itu bukan melakukan sesuatu?

Quote
kita mungkin tidak memahami apa sebab dari suatu tindakan orang lain, hewan, tumbuhan atau planet-planet yang mengitari matahari. tapi kita dapat memahami bahwa tidak mungkin semua tindakan itu tidak bersebab dan tidak bertujuan.
"tidak mungkin semua tindakan itu tidak bersebab dan tidak bertujuan." saya anggap kalimat ini adalah asumsi anda, karena suatu hukum harus bisa dijelaskan, jika anda mengatakan semua tindakan harus bersebab dan bertujuan, maka anda harus bisa menjelaskan sebab dan tujuan itu, jika tidak maka itu adalah asumsi.

Quote
Ketika kita duduk bersantai, kemudian ada kelereng menggelinding ke samping kita, maka apakah kita akan berpikir "kelereng ini menggelinding dengan sendirinya, tanpa suatu sebab" ataukah kita akan berpikir "kelereng ini menggelinding, tentu ada sesuatu yang menyebabkannya, kendatipun aku tidak tau apakah itu."
sebelum kita mengetahui sebabnya, maka kelereng itu memang menggelinding sendiri, tapi ketika kita melihat ke arah lain, dan melihat sekelompok anak sedang main kelereng, maka pada saat itu kita tau bahwa kelereng itu menggelinding karena ada sebabnya yaitu anak2 yg bermain itu. demikianlah pemahaman saya.

Quote
sesuatu yang bergerak, sudah pasti disebabkan oleh sesuatu. apakah hal ini dapat diterima?
sebelum anda bisa menjelaskan sebabnya, maka saya belum bisa menerima.



[/quote]

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #44 on: 17 January 2012, 02:29:01 PM »
bila diperhatikan melalui jalan ceritanya, maka perbedaan antara parinibbananya Ananda dengan sang Buddha. yang menjadi sebab parinibbananya Ananda adalah Kiriyanya tersebut, dengan kekuatan Abhina yang dimilikinya. Bersamaan dengan itu, kehendaknyapun(kiriya) habis. kenapa? kehancuran jasmani merupakan tanda bahwa kehendak (kiriya) itu mendahului padamnya kehendak (kiriya). Setelah jasmaninya hancur, kemudian faktor-faktor mental lainnya lenyap. adapun sang Buddha, menjelang parinibbananya, tidak ada tindakan esktrem yang dia lakukan terhadap tubuhnya sendiri. dengan demikian dia tidak melakukan apapun. Tetapi, umur tubuhnya tersebut mulai habis, maka batin sang Buddha bergerak selaras dengan pergerakan umur yang habis ini. Seperti daun yang gugur layu  ke tanah yang gugurnya itu karena usia tua daun tersebut. Tetapi saat jatuh, angin berhembus dengan kencang membawa daun masuk ke dalam keranjang yang indah. daun itu sendiri tidak berbuat apapun, hanya mengikuti kemana angin berhembus. bukan angin yang menyebabkan daun itu gugur, tapi memang usia daun tersebut sudah tua. ada angin atau tidak, daun itu akan jatuh gugur. SEperti itu gambaran parinibbana sang Buddha. sedangkan Ananda, seperti daun yang dipetik, lalu disimpan di dalam keranjang. Seandainya tidak dipetik, daun itu masih akan bertahan di dahan dalam beberapa hari ke depan.

sebentar dulu, maksud anda, masuk jhana itu bukan melakukan sesuatu?

Quote
kita mungkin tidak memahami apa sebab dari suatu tindakan orang lain, hewan, tumbuhan atau planet-planet yang mengitari matahari. tapi kita dapat memahami bahwa tidak mungkin semua tindakan itu tidak bersebab dan tidak bertujuan.
"tidak mungkin semua tindakan itu tidak bersebab dan tidak bertujuan." saya anggap kalimat ini adalah asumsi anda, karena suatu hukum harus bisa dijelaskan, jika anda mengatakan semua tindakan harus bersebab dan bertujuan, maka anda harus bisa menjelaskan sebab dan tujuan itu, jika tidak maka itu adalah asumsi.

Quote
Ketika kita duduk bersantai, kemudian ada kelereng menggelinding ke samping kita, maka apakah kita akan berpikir "kelereng ini menggelinding dengan sendirinya, tanpa suatu sebab" ataukah kita akan berpikir "kelereng ini menggelinding, tentu ada sesuatu yang menyebabkannya, kendatipun aku tidak tau apakah itu."
sebelum kita mengetahui sebabnya, maka kelereng itu memang menggelinding sendiri, tapi ketika kita melihat ke arah lain, dan melihat sekelompok anak sedang main kelereng, maka pada saat itu kita tau bahwa kelereng itu menggelinding karena ada sebabnya yaitu anak2 yg bermain itu. demikianlah pemahaman saya.

Quote
sesuatu yang bergerak, sudah pasti disebabkan oleh sesuatu. apakah hal ini dapat diterima?
sebelum anda bisa menjelaskan sebabnya, maka saya belum bisa menerima.




 

anything