//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 2011 Tiga biksu Tibet membakar diri...  (Read 21129 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #15 on: 16 January 2012, 10:18:16 PM »
benar. itu memang iterupsi. karena tindakan ananda itu tentu didasari oleh suatu kehendak (kamma). oleh karena itu disebut interupsi.

secara umum dalam Buddhism, seorang Arahat tidak lagi melakukan kamma, kehendaknya berbeda dengan kehendak awam, makanya juga disebut dengan istilah berbeda yaitu kiriya, yg mana kiriya ini tidak menghasilkan kamma.

Quote
bila suatu kehendak telah padam, berarti dia tidak melakukan apapun untuk apapun. seperti nyala api minyak yang telah kehabisan minyaknya. dengan sendirinya api itu padam. tidak perlu ditiup untuk memadamkannya. berbeda halnya dengan interupsi, itu seperti meniup api minyak, kadang kala bersamaan dengan habisnya minyak kadangkala sebelum minyak itu habis.
 
seperti api minyak yang ditiup, itu kondisi interupsi.
seperti habisnya sumbu yang terbakar, itu kondisi habisnya umur.
seperti habisnya minyak, itu kondisi habisnya kehendak.

dan jika tidak ada kehendak kamma, kenapa hal ini jadi seperti api minyak yg ditiup (aka interupsi)?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #16 on: 16 January 2012, 10:22:40 PM »
Coba dipertegas, kang  :)

Kita2 yg belum suci, mungkinkah melakukan tindakan yg adosa, alobha dan amoha?

lobha, dosa dan moha adalah faktor mental yang muncul dan lenyap. ketika lobha lenyap, yang tertinggal adalah alobha. dan apabila ada tindakan ketika lobha itu lenyap, berarti alobha. dan itu mungkin terjadi pada mereka yang belum suci dalam arti menyandang level arahat. dalam kadar yang lebih kecil dibanding arahat, seorang umat awam bisa saja berbuat tanpa didasari oleh lobha.

Quote
Kalau kita belum bebas dari LDM, kemudian melihat kearogansian, kesewenang-wenangan, kekuatan sendiri jauh lebih lemah, maka apa yg sebaiknya dilakukan?

pertama menjaga diri untuk tidak berbuat sesuatu berdasarkan Lobha, dosa dan moha.
Kedua, apapun yang dapat dilakukan yang didasari oleh alobha, adosa dan amoha, itu adalah hal bajik. maka lakukan apa saja tanpa lobha,  tanpa dosa dan tanpa moha.

Quote
Menunggu menjadi manusia alobha, adosa, amoha dulu baru bertindak? Atau bagaimana?

 :)


kita dapat memikirkan dan memperkirakan, apakah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penderitaan para makhluk. jika ada di dalam pengetahuan kita tentang bagaimana caranya, maka lakukanlah. jika tidak, maka setidaknya tidak menyakiti para makhluk ini.

berdemonstrasi adalah tindakan yang mulia, apabila didasari dengan tujuan untuk membebaskan sekelompk makhluk dari kesewenang-wenangan penguasa. inilah moralitas. dan kita senantiasa harus berjalan diatas aturan moral yang baik. aturan moral mana yang baik dan bermanfaat dan mana yang tidak akan dapat dilihat di dalam pengaruhnya terhadap batin, apakah itu sesuatu yang mengurangi LDM atau menambah. jika sesuatu itu mengurangi LDM, maka itulah aturan moralitas yang bajik.
« Last Edit: 16 January 2012, 10:27:29 PM by Kang_Asep »

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #17 on: 16 January 2012, 10:26:24 PM »
secara umum dalam Buddhism, seorang Arahat tidak lagi melakukan kamma, kehendaknya berbeda dengan kehendak awam, makanya juga disebut dengan istilah berbeda yaitu kiriya, yg mana kiriya ini tidak menghasilkan kamma.

dengan demikian interupsinya pun berbeda dengan interupsi umat awam. hanya istilahnya untuk interupsi kaum arahat ini mungkin belum tercipta.

Quote
dan jika tidak ada kehendak kamma, kenapa hal ini jadi seperti api minyak yg ditiup (aka interupsi)?

jika tidak ada kehendak kamma, berarti tidak seperti api minyak yang ditiup. tapi apabila arahat itu melakukan sesuatu, maka pasti atas dasar suatu kehendak, walaupun kehendak itu berbeda dengan umat awam. perumpamaan "meniup" itu adalah perumpamaan dari "apa yang dilakukan"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #18 on: 16 January 2012, 10:31:59 PM »
dengan demikian interupsinya pun berbeda dengan interupsi umat awam. hanya istilahnya untuk interupsi kaum arahat ini mungkin belum tercipta.

kalau begitu, cepatlah karang satu.

Quote
jika tidak ada kehendak kamma, berarti tidak seperti api minyak yang ditiup. tapi apabila arahat itu melakukan sesuatu, maka pasti atas dasar suatu kehendak, walaupun kehendak itu berbeda dengan umat awam. perumpamaan "meniup" itu adalah perumpamaan dari "apa yang dilakukan"

hati2, pernyataan anda ini berlawanan dengan pernyataan anda sebelumnya dan pernyataan anda sebelumnya berlawanan dengan pernyataan anda yg ini.

anda mengatakan pada kasus Ananda adalah interupsi, sementara pernyataan anda lainnya mengatakan "bila suatu kehendak telah padam, berarti dia tidak melakukan apapun untuk apapun. seperti nyala api minyak yang telah kehabisan minyaknya." dan telah dimengerti secara umum bahwa kehendak dalam Arahat memang sudah padam, karena Arahat sudah memadamkan segala nafsu/keinginan.

apakah anda adalah Arahat juga sehingga mengetahui bahwa "apabila arahat itu melakukan sesuatu, maka pasti atas dasar suatu kehendak"

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #19 on: 16 January 2012, 10:36:20 PM »
setauku jika seorg arahat meninggal dunia... itu krn
1. kamma penopangnya telah habis... (tetap ada pengaruh kamma) ..bagaikan sumbu yg habis terbakar
2. kamma buruk masa lampau berbuah..seperti di bunuh dll (yah seperti lilin yg ditiup) (kamma pemotong)

...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #20 on: 16 January 2012, 10:41:29 PM »
perasaan ananda meninggal karna emang udah waktunya deh...
umur maksimum manusia di zaman itu kalo ga salah 120 tahun yah?
nah, si ananda hidup sampai umur 120 tahun, jadi dalam kasus ini yah bukan interupsi...
CMIIW


nah, sekarang tanya kang asep aja..
kalau orang meninggal karna kecelakaan mobil itu termasuk interupsi gak??
« Last Edit: 16 January 2012, 10:43:24 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #21 on: 16 January 2012, 10:48:21 PM »
kalau begitu, cepatlah karang satu.

interupsi arahat.

Quote
hati2, pernyataan anda ini berlawanan dengan pernyataan anda sebelumnya dan pernyataan anda sebelumnya berlawanan dengan pernyataan anda yg ini.

ambil satu kalimat yang ditengang itu, kemudian ambi pula kalimat yang menentang itu. gandengkan menjadi satu, agar para membaca mudah melihatnya, kalimat mana menentang kalimat mana.

Quote
anda mengatakan pada kasus Ananda adalah interupsi, sementara pernyataan anda lainnya mengatakan "bila suatu kehendak telah padam, berarti dia tidak melakukan apapun untuk apapun. seperti nyala api minyak yang telah kehabisan minyaknya." dan telah dimengerti secara umum bahwa kehendak dalam Arahat memang sudah padam, karena Arahat sudah memadamkan segala nafsu/keinginan.


jadi, inikah yang dipertentangkan :

Ananda melakukan suatu kehendak
Ananda tidak melakukan suatu kehendak

Pertentangan kedua kalimat tersebut disebut kontrari. Itupun apabila makna kedua term pada kalimat pertama dan kedua adalah sepadan (sama). Tapi dalam kedua kalimat trsebut, makna kedua term tidak sepadan. term "Ananda" memiliki pengertian yang sepadan. teapi term "kehendak" tidaklah sama. dengan demikian, sebenarnya kedua kalimat tersebut sama sekali tidak ada pertentangan.

Quote
apakah anda adalah Arahat juga sehingga mengetahui bahwa "apabila arahat itu melakukan sesuatu, maka pasti atas dasar suatu kehendak"

tidak perlu menjadi arahat untuk mengetahui hukum pergerakan. karena filsuf seperti Hegel pun misalnya memahami bahwa setiap gerakan itu terjadi atas dasar suatu sebab dan tujuan. berdasarkan pada hukum tersebut, maka mustahil tindakan Ananda yang arahat itu adalah tanpa suatu sebab dan tanpa tujuan. dan yang dapat diketahui, sesuatu yang menjadi sebab terjadinya tindakan manusia adalah kehendak. Bila bukan kehendak, maka itu adalah sejenis kehendak.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #22 on: 16 January 2012, 10:49:18 PM »
perasaan ananda meninggal karna emang udah waktunya deh...
umur maksimum manusia di zaman itu kalo ga salah 120 tahun yah?
nah, si ananda hidup sampai umur 120 tahun, jadi dalam kasus ini yah bukan interupsi...
CMIIW


nah, sekarang tanya kang asep aja..
kalau orang meninggal karna kecelakaan mobil itu termasuk interupsi gak??

interupsi.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #23 on: 16 January 2012, 10:54:12 PM »
interupsi.
nah, kalau di kehidupan sebelumnya orang itu pernah ga sengaja nabrak seorang arahat sehingga meninggal, dan di kehidupan ini harus menanggung karma dengan meninggal ditabrak mobil juga, itu juga termasuk interupsi kah??
bukan karna kammanya yang matang??
hhmmm..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #24 on: 16 January 2012, 11:28:35 PM »
interupsi arahat.
kita tampung dulu ini, saya mau bahas yg di bawah dulu.

Quote
ambil satu kalimat yang ditengang itu, kemudian ambi pula kalimat yang menentang itu. gandengkan menjadi satu, agar para membaca mudah melihatnya, kalimat mana menentang kalimat mana.

jadi, inikah yang dipertentangkan :

Ananda melakukan suatu kehendak
Ananda tidak melakukan suatu kehendak

Pertentangan kedua kalimat tersebut disebut kontrari. Itupun apabila makna kedua term pada kalimat pertama dan kedua adalah sepadan (sama). Tapi dalam kedua kalimat trsebut, makna kedua term tidak sepadan. term "Ananda" memiliki pengertian yang sepadan. teapi term "kehendak" tidaklah sama. dengan demikian, sebenarnya kedua kalimat tersebut sama sekali tidak ada pertentangan.
"Ananda" memiliki pengertian yg sepadan. tapi apakah makna "kehendak" dalam kalimat pertama dan kedua? jangan terlalu memaksakan, secara buddhisme, tidak ada cetana (kehendak) pada Arahat.

Quote
tidak perlu menjadi arahat untuk mengetahui hukum pergerakan. karena filsuf seperti Hegel pun misalnya memahami bahwa setiap gerakan itu terjadi atas dasar suatu sebab dan tujuan. berdasarkan pada hukum tersebut, maka mustahil tindakan Ananda yang arahat itu adalah tanpa suatu sebab dan tanpa tujuan. dan yang dapat diketahui, sesuatu yang menjadi sebab terjadinya tindakan manusia adalah kehendak. Bila bukan kehendak, maka itu adalah sejenis kehendak.

yg sedang kita bicarakan ini adalah pikiran Arahat, yaitu apakah punya kehendak atau tidak, bukan soal hukum newton. anda sedang memaksakan suatu hukum yg tidak aplicable untuk Buddhisme di sini.

untuk ke sekian kalinya saya bertanya: "Apakah agama anda?" pertanyaan ini hanya agar saya bisa lebih memahami sudut pandang berpikir anda, untuk selanjutnya menyesuaikan jawaban saya pada anda.


Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #25 on: 16 January 2012, 11:54:24 PM »
lobha, dosa dan moha adalah faktor mental yang muncul dan lenyap. ketika lobha lenyap, yang tertinggal adalah alobha. dan apabila ada tindakan ketika lobha itu lenyap, berarti alobha. dan itu mungkin terjadi pada mereka yang belum suci dalam arti menyandang level arahat. dalam kadar yang lebih kecil dibanding arahat, seorang umat awam bisa saja berbuat tanpa didasari oleh lobha.

pertama menjaga diri untuk tidak berbuat sesuatu berdasarkan Lobha, dosa dan moha.
Kedua, apapun yang dapat dilakukan yang didasari oleh alobha, adosa dan amoha, itu adalah hal bajik. maka lakukan apa saja tanpa lobha,  tanpa dosa dan tanpa moha.
Tegasnya,
jadi alobha, adosa dan amoha, bisa kita atur, kontrol dan kendalikan, ya kang?


kita dapat memikirkan dan memperkirakan, apakah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penderitaan para makhluk. jika ada di dalam pengetahuan kita tentang bagaimana caranya, maka lakukanlah. jika tidak, maka setidaknya tidak menyakiti para makhluk ini.

berdemonstrasi adalah tindakan yang mulia, apabila didasari dengan tujuan untuk membebaskan sekelompk makhluk dari kesewenang-wenangan penguasa. inilah moralitas. dan kita senantiasa harus berjalan diatas aturan moral yang baik. aturan moral mana yang baik dan bermanfaat dan mana yang tidak akan dapat dilihat di dalam pengaruhnya terhadap batin, apakah itu sesuatu yang mengurangi LDM atau menambah. jika sesuatu itu mengurangi LDM, maka itulah aturan moralitas yang bajik.
Indah memang, tapi
Too good to be true............

Mencegah kesewenang-wenangan dg tanpa dosa, lobha dan moha, maka kita mesti suci dulu.

Thanks Kang.
 _/\_

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #26 on: 17 January 2012, 12:04:46 AM »
intine, di Buddhism membunuh diri dengan bakar2an itu gpp??

=_="

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #27 on: 17 January 2012, 11:55:21 AM »
nah, kalau di kehidupan sebelumnya orang itu pernah ga sengaja nabrak seorang arahat sehingga meninggal, dan di kehidupan ini harus menanggung karma dengan meninggal ditabrak mobil juga, itu juga termasuk interupsi kah??
bukan karna kammanya yang matang??
hhmmm..

karena kammanya matang itu berarti interupsi juga.

seseorang yang dibunuh adalah mungkin terjadi akibat buah kamma nya matang. tapi pembunuhan itu terjadi karena interupsi si pembunuh.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #28 on: 17 January 2012, 12:04:50 PM »
"Ananda" memiliki pengertian yg sepadan. tapi apakah makna "kehendak" dalam kalimat pertama dan kedua? jangan terlalu memaksakan, secara buddhisme, tidak ada cetana (kehendak) pada Arahat.

baiklah. kita dapat sepakat bahwa tidak ada kehendak atau cetana dan kamma pada arahat. tapi, ada kiriya. benarkah? Jika Ananda membakar diri di udara, di mana tindakannya itu di dorong oleh kiriya, maka itu sama dengan interupsi.

Quote
yg sedang kita bicarakan ini adalah pikiran Arahat, yaitu apakah punya kehendak atau tidak, bukan soal hukum newton. anda sedang memaksakan suatu hukum yg tidak aplicable untuk Buddhisme di sini.

kebenaran itu universal, seperti halnya budhisme. pengetahuan manusia terus berkembang. membatasi diri pada istlah-istilah yang sudah ada hanya akan membuat pikiran menjadi sempit. di sutta mana dikatakan bahwa "segala benda memiliki luasan" ? kitab suci yang mana yang mengatakn bahwa "segala benda bergerak tanpa henti" ? lalu, apakah karena hal itu tidak ditulis di dalam kitab suci tertentu, maka dpastikan hal itu sebagai hal yang salah? dan hanya karena tidak ditulis dalam kitab tertentu, maka sesuatu itu harus ditolak?

Quote
untuk ke sekian kalinya saya bertanya: "Apakah agama anda?" pertanyaan ini hanya agar saya bisa lebih memahami sudut pandang berpikir anda, untuk selanjutnya menyesuaikan jawaban saya pada anda.



bukankah kita sedang membahas kehendak arahat?

pertanyaan "apakah agama anda?" itu sudah berbelok, subjek pembahasannya menjadi tentang "saya" atau "anda"

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 2011 Tiga biksu Tiber membakar diri...
« Reply #29 on: 17 January 2012, 12:05:39 PM »
intine, di Buddhism membunuh diri dengan bakar2an itu gpp??

=_="

bukan gak apa-apa, tapi pasti mati dengan tubuh hangus.

 

anything