berarti salah dong
begini, terkadang umat buddha jadi merasa kurang wah atau tidak terlihat ciri2nya sebagai umat buddha, karena melihat umat tetangga memiliki salam pertemuan yang merupakan ciri se-umat. dan ucapan salam di umat tetangga dipakai oleh seluruh umatnya, dan merupakan ucapan baku tiap ketemu.
lalu umat buddha merasa perlu adanya ucapan salam yang merupakan ciri khas umat buddha untuk menunjukkan ini lho salamnya umat buddha, ini lho aku buddhist. lalu sekelompok orang mulai membuat ucapan2 salam yang dideket2kan dengan dan diberi embel2 buddhist, ada bau2 buddhist gitu lho... misal namo buddhaya.
yah jika mau pakai salam namo buddhaya, ya silahkan saja. gak ada yang larang. kalau mau disebut salah atau benar, mungkin masing2 orang punya persepsinya sendiri.
orang bule punya salam, how are you..
orang chinese punya salam, nin hao.
orang chinese hokkien punya salam tersendiri juga, ciak pa bue?
anda mau pakai yang mana? boleh-boleh saja. cukup sesuaikan dengan situasi kondisi saja.
IMHO
di lingkungan kita tinggal, di indonesia, salam yang paling baik adalah selamat pagi/siang/sore/malam. ini menurut saya, bisa saja menurut orang lain beda. anda juga tidak perlu setuju dengan pendapat saya.
lebih lanjut lagi, salam diucapkan bisa sebagai bentuk rasa pengharapan yang baik bagi orang yang diberi salam, atau bisa juga sebagai kepedulian.
contoh :
how are you, begitu ketemu menanyakan kabar, esensinya lebih ke bentuk kepedulian pada teman atau lawan bicara
nin hao, begitu diucapkan mengharapkan kebaikan 'HAO' atau sesuatu yang baik pada orang yang di beri salam
nah begitu juga selamat pagi, sama kan? mengharapkan kebaikan atau keselamatan bagi orang yang diberi salam
atau boleh juga ucapkan salam dengan kata apa kabar? ini juga menunjukkan kepedulian dalam tata tutur kata kita
so, anda mau pakai yang mana?