//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Kelana

Pages: 1 [2]
16
 _/\_ Well, seperti judul topik ini, Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya? Ada yang bisa menjelaskannya beserta contoh?
Saya merasa perlu mengangkat hal ini karena mungkin ada yang tidak tahu, ada yang ingin konfirmasi karena ragu-ragu (termasuk saya  ;D), dll. Silahkan, mangga dan monggo ;D _/\_

17
Diskusi Umum / Pernyataan Bodoh
« on: 04 January 2008, 10:26:03 PM »
Sebenarnya berita ini sudah sangat basi, tapi kebetulan tadi lagi "berkelana" di dunia maya dan menemukan berita berikut:

---------
Meski Ditentang, Biksu Tertinggi Abe Niken Tetap Didatangkan
Rabu, 19 Januari 2005 | 22:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengurus Yayasan Pandita Sabda Budha Dharma Indonesia tetap akan mendatangkan biksu tertinggi agama Budha aliran Niciren Syosyu, Abe Niken meski sebelumnya mendapat protes dari sekelompok orang.

"Semua kelengkapan dan ijin dari pemerintah sudah diperoleh," kata Ketua Badan Pengurus Yayasan Pandita Sabda Budha Dharma Indonesia Aiko Seno Soenoto, Rabu (19/1).

Kehadiran biksu tertinggi sekte Niciren Syousu, kata Aiko dalam rangka acara ruwatan kemanusiaan dan doa untuk korban tsunami Aceh yang diselenggarakan oleh Yayasan Pandita Sabda Budha, 27 Januari mendatang. Sebelumnya menurut Aiko, rencana kedatangan biksu tertinggi itu untuk acara peresmian kuil Hosei-Ji, kuil khusus aliran Niciren Syousu di Jalan Padang Manggarai Jakarta Pusat.

"Namun karena kondisi bangsa Indonesia sedang terkena musibah semacam ini, permintaan biksu tertinggi sendiri akhirnya acara peresmian ditunda, dan diganti dengan ruwatan," ujar Aiko. Menanggapi kemungkinan aksi teror oleh sekelompok orang yang tidak menginginkan kehadiran biksu tertinggi, Aiko mengaku telah mempersiapkan pengamanan dan meminta bantuan pengamanan dari aparat.

Dijadwalkan Abe Niken akan berada di Indonesia selama tiga hari, mulai 26 Januari dan mengikuti acara ruwatan kemanusiaan dan pemberian bantuan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk korban Aceh. Aiko sendiri menjelaskan penolakan kedatangan biksu tertinggi Abe Niken, didalangi sekelompok umat Budha aliran Soka Gakkai. Aliran ini, kata Aiko, sebelumnya merupakan bagian umat aliran Niciren Syousu. Namun karena dinilai keluar dari akidah Budha Niciren Syousu, kelompok ini dikeluarkan.

Saat ini, kata Aiko, kelompok ini terus menghalangi kegiatan biksu tertinggi. "Setiap kegiatan biksu tertinggi ke luar negeri selalu dihalang-halangi," katanya. Menurutnya, motif aksi seperti ini juga tidak diketahui. Untuk menghalangi kehadiran biksu tertinggi ke Indonesia, kelompok Soka Gakkai juga menggulirkan isu cabul dan pertentangan dengan agama Islam.

Isu itu sendiri menurut Aiko tidak diketahui dasarnya. Isu itu dikembangkan gara-gara biksu aliran ini menghalalkan untuk menikah. "Kami sendiri beralasan, biksu memang harus menikah. Kalau tidak menikah bagaimana memahami umatnya yang menikah," katanya.

Sedangkan isu yang berkaitan dengan pertentangan dengan agama Islam, menurut Aiko, digulirkan kelompok Soka Gakkai dengan mengutip pidato atau ceramah kelas pendeta tertinggi tentang sejarah umat Budha, dimana biksu tertinggi pernah menceritakan riwayat tentang pembantaian umat Budha saat Islam masuk. "Tapi ini kan, cerita sejarah," katanya.

----------
Pernyataan dan alasan dari  Ketua Badan Pengurus Yayasan Pandita Sabda Budha Dharma Indonesia Aiko Seno Soenoto ini (yang dibold) merupakan benar-benar jawaban yang bodoh, maaf sekali lagi benar-benar bodoh. Dan jika memang alasan ini digunakan untuk memperbolehkan bhiksu untuk menikah, maka aliran ini benar jika disebut sebagai aliran sesat.

Alasan mengapa pernyataan: “….biksu memang harus menikah. Kalau tidak menikah bagaimana memahami umatnya yang menikah.”,  merupakan  pernyataan yang benar-benar bodoh:
1.   Tidak ada vinaya manapun yang menyebutkan bahwa bhiksu harus menikah. Ya kecuali vinaya akal-akalan.
2.   Jika dikatakan harus menikah untuk bisa memahami umat yang menikah, maka bagaimana untuk memahami umat yang melakukan pembunuhan? Apa mengharuskan para bhiksu untuk membunuh sehingga mereka bisa memahami umat tersebut? Apa mengharuskan para bhiksu ikutan untuk minum sabu-sabu untuk memahami umat yang sakau karena sabu-sabu? [-X

Nah, inilah salah satu bukti mengapa kita harus menggunakan istilah Ehipassiko with Wisdom, dengan kebijaksanaan.


18
Seremonial / Selamat Hari Metta dan Tahun Baru 2008!
« on: 31 December 2007, 10:18:50 AM »
_/\_ To: all DeCeners (DC-ners)

'Met Hari Metta dan Tahun Baru 2008 !
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata

CU di tahun depan! ;)

19
Theravada / Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« on: 14 November 2007, 09:51:04 PM »
Sunyata..sunyata dan sunyata, kita sering mendengar istilah ini dan kita lebih sering mendengarnya dari umat Mahayana yang mengacu pada Prajnaparamita Hrdaya Sutra. Lalu apakah dalam Theravada tidak terdapat istilah ataupun mengenal ajaran mengenai Sunyata?

Nampaknya tidak demikian. Dalam Theravada nampaknya juga terdapat istilah maupun ajaran mengenai Sunyata. Tapi nampaknya istilah Sunyata atau dalam bahasa Pali "Suññata" dalam Theravada tidaklah sepopuler dalam Mahayana. Mengapa tidak populer? Karena istilah Suññata adalah suatu bentuk penggambaran dari istilah lainnya yaitu Anatta. Istilah Anatta inilah yang lebih populer dikalangan Theravadin.

Istilah Suñña atau Suññata terdapat dalam Kitab Pali salah satunya dalam Suññataloka Sutta

Atha kho āyasmā ānando…pe… bhagavantaṃ etadavoca – ‘‘‘suñño loko, suñño loko’ti, bhante, vuccati. Kittāvatā nu kho, bhante, suñño lokoti vuccatī’’ti?

‘‘Yasmā ca kho, ānanda, suññaṃ attena vā attaniyena vā tasmā suñño lokoti vuccati......”


Kira-kira demikian terjemahannya:

Y.M. Ananda mengunjungi Sang Bhagava dan setelah tiba ia memberikan sujud hormat, dan duduk di salah satu sisi. Saat ia duduk di sana ia berkata kepada Sang Bhagava, ”Dikatakan bahwa dunia itu kosong (sunna), dunia adalah kosong, Bhante, dalam hal apakah dikatakan bahwa dunia itu adalah kosong?”

”Sejauh dimana dunia kosong dari diri sejati/inti (atta), karena hal itulah dikatakan, Ananda, bahwa dunia itu kosong.”


(Sunnataloka Sutta; Samyutta Nikaya 35.85 {S 4.53})

Dari sini kita bisa melihat bahwa dalam Theravada terdapat istilah Sunyata / Suññata dan mengajarkan mengenai Suññata. Sang Buddha mengajarkan mengenai Suññata. Dan kemudian ajaran Sunyata ini ditempa kembali, dikembangkan dan dipopulerkan oleh Nagarjuna, hingga menjadi populer dikalangan Mahayanis. Sedangkan Theravadin lebih menggunakan istilah Anatta dibandin dengan Suññata.

Demikian.

20
September 20, 2007

For the last week, thousands of Burmese monks have marched against the repressive Burmese military regime in cities across that nation. This is the largest public demonstration against the junta in nearly 20 years. As the Alliance of All Burmese Buddhist Monks march, chant, and overturn their almsbowls (patam nikkujjana kamma), refusing to accept donations from members of the military regime, the Buddhist Peace Fellowship offers our full support and solidarity.

Burma has lived under direct social and political repression for nearly 20 years, since the democracy uprisings of 1988. The army’s answer to the people’s yearning for freedom in 1988 was the killing of thousands of demonstrators. This repression has in no way abated over the years, bringing with it ethnic cleansing of minority groups, corruption, forced labor, and widespread poverty.

On Tuesday, September 18, 2007, monks demonstrated in cities across Burma (see news story at bottom of this page). In Sittwe, west of Rangoon, they faced tear gas and gunfire before dispersing. According to reports from exile groups in Thailand, some monks were beaten and arrested. On Wednesday, September 19, more than a 1000 monks in Rangoon marched and briefly occupied the Sule Pagoda in the center of the city, after being barred from the famous Shwedagon Pagoda.

Day by day, we closely follow this news from Burma. These non-violent demonstrations by Buddhist monks  are expressions of compassion at a time when the already impoverished nation is staggering under August’s government mandated price hikes. Burma's monks have historically used techniques on non-violence against oppression. They initiated civil disobedience against British colonialists. They were visible and central in the movement of 1988. In 1990, the sangha declared patam nikkujjana kamma and the government crackdown saw more than 130 monasteries raided, and at least 300 monks forcibly disrobed, arrested, imprisoned, and tortured.  As truly engaged Buddhists, Burma’s monks have earned the trust and respect of their nation. Today, they are leading the way to democracy and human rights.

Win Min, a Thai-based Burmese analyst, said the generals were cautious about stirring a public backlash if they acted against the clergy. "It's a dilemma for the junta. If they don't crack down on protests by monks, more people will join protests. But if they do, it could trigger massive public outrage against the government," he said.

We call on all our friends in the international Buddhist community support Burma’s monks as they take a stand for liberation and the end of military rule in this suffering land. We urge Burma’s leaders to meet the monks, and all the millions yearning for freedom with open eyes and ears, and with all weapons set aside. Then Burma will again find its rightful place as a beacon of freedom and dhamma in the world.

 

Earthlyn Manuel, executive director

and

Rev. Hozan Alan Senauke, associate director

on behalf of the Buddhist Peace Fellowship community

21
Theravada / Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« on: 03 August 2007, 04:25:29 PM »
Apakah benar Abhidhamma pernah disabdakan oleh Sang Buddha (setidaknya diuraikan kembali oleh Sariputta)? Pertanyaan ini muncul mengingat penyusunan Abhidhamma baru muncul pada Konsili ke-3?
Adakah alasan yang kuat dari sudut pandang Theravadin terhadap hal Ini?

Thanks

22
Studi Sutta/Sutra / Ada Apa Dengan Kalama Sutta?
« on: 19 July 2007, 10:31:32 AM »
Ada pertanyaan yang membuat saya ingin mengetahui pendapat, alasan dari teman-teman se-Dhamma.

Dalam Kalama Sutta disampaikan bahwa hendaknya tidak percaya begitu saja dengan apa yang tertulis dalam literatur-literatur, kitab suci agama.

Kemudian ada pertanyaan muncul, jika demikian, bagaimana dan apa alasannya  kita mempercayai Kalama Sutta yang pada dasarnya juga adalah literatur agama?

Ada tanggapan dan alasan dari teman-teman se-Dhamma?

23
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / [Ask] Cara Quote??
« on: 11 July 2007, 09:11:34 PM »
Mr. Admin , gimana ya caranya supaya bisa quote. Saya sudah coba tapi kok muncul banner hijau dan tulisan Loading?? Apa ada pengaruh dari browser??

Pages: 1 [2]