Namo Buddhaya
Pertama saya masih baru mempelajari buddhisme, saya cuma seorang murid Sang Buddha tapi bukan umat buddha, tapi juga sudah bukan umat agama lain lagi, dibaptis secara katholik, ktp kr****n (suka-suka pegawai negeri lah).
Pertanyaan saya, Bagaimanakah kita harus bersikap kepada seorang Bhikku yang rendah dalam pengertian Dhamma dan tidak mampu bermeditasi?
Ini dikarenakan pengalaman buruk yang pernah saya alami dengan melihat Bhikku yang pada malam hari nongkrong di kedai-teh (di Burma, waktu bekerja disana), Bhikku yang tidak konsentrasi dalam interview meditasi (sambil interview sambil main i-Pad), Bhikku yang kebingungan saat ada umat berdana makanan tidak tahu harus ngomong apa (kebetulan Bhikku utama sedang ceramah ditempat lain) dan Bhikku yang tidak mampu bermeditasi walaupun di bawah 15 menit?
Maaf, tidak ada niat jahat cuma sedang bingung saja. Semula saya pikir semua Bhikku ideal seperti Webu Sayadaw U Kumara, dll.
Murid Sang Buddha tetapi bukan umat Buddha....
Murid Pak Budi tetapi bukan anak didiknya Pak Budi....
Coba pelajari lebih mengenai Bhikkhu. Saat ini begitu banyak jenis - jenis Bhikkhu dan bergantung ke aliran yang beraneka ragam.
Bhikkhu itu bukan dari kepala botak dan memakai jubah saja, ataupun member dari vihara dan aliran tertentu.
Bhikkhu itu hanyalah 'pasien rawat inap'. dan umat Buddha awam adalah 'pasien rawat jalan'
pengalaman buruk karena ketemu dengan 'pasien rawat inap' yang masih kronis...
Bersikaplah seperti anda sedang menjenguk 'pasien rawat inap', kalau penyakitnya masih parah yah dikasihani, diberikan perhatian dan kasih sayang. biar lebih cepat sembuh.
justru kalau ketemu pasien yang penyakitnya ringan seperti Webu Sayadaw U Kumara, dll, kita harus skeptis dan bertanya bagaimana cara nya biar semakin ringan penyakit kita.
Maklumlah pemahaman Karakter umat agama samawi...