kalau IMO sih, tidak perlu sampai kuliah atau ambil jalur akademis. Kuncinya kan mengetahui "pokok"-nya, tentang dukkha sampai cara lenyapnya dukkha. Jaman sang Buddha kan nda perlu gitu2an juga. Cukup "masuk arus" aja, nanti sampe deh
Terkadang mempelajari secara akademis malahan makin njelimet dan berusaha membakukan/kategorisasikan yg berlebih jadi cuma sekadar pengetahuan saja, bahkan bisa juga malahan makin jauh dari esensi. Akibat ini pulak pembakuan oleh orang2 bisa berbeda2, masing2 kasih komentar masing2 *sesuai judul topik ini, pemahaman bisa berbeda2*. Untung aja yg komentarin jaman sekarang banyak, jadinya nda dianggap sebagai yg "definitif".
Banyak koq orang2 yg tahu banyak tapi dari sudut pandang Buddha Dhamma, masih jalan ditempat. Walaupun katanya jadi manusia itu sulit, apalagi sambil ketemu Buddha Sasana, malahan kejar akademis Buddhis dibandingkan mempraktekkannya, logisnya gitu bukan? Kalau kata orang, belajar itu seumur hidup nda ada habis2nya, kalo gitu kapan prakteknya