Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: No Pain No Gain on 07 February 2011, 07:46:22 PM

Title: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 07 February 2011, 07:46:22 PM
saya pernah berpikir....kenapa pemahaman sesama buddhist sendiri bisa berbeda2 mengenai ajaran sang buddha (mulai dr cara / pola berpikirnya dan sebagainya)?

apakah ada hubungan dgn kamma? ;D

Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 07 February 2011, 07:53:16 PM
saya pernah berpikir....kenapa pemahaman sesama buddhist sendiri bisa berbeda2 mengenai ajaran sang buddha (mulai dr cara / pola berpikirnya dan sebagainya)?

apakah ada hubungan dgn kamma? ;D

Pengaruh kultur setempat dan mungkin cara menyimpulkan sesuatu  :)
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 07 February 2011, 08:00:57 PM
saya pernah ebrtanya kepada seorang samanera mengenai pertanyaan ini...trus jawabnnya kamma masa lampau menyebabkan pola pikir/ cara berpikir kita berbeda2? apakah demikian?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 07 February 2011, 08:07:05 PM
saya pernah ebrtanya kepada seorang samanera mengenai pertanyaan ini...trus jawabnnya kamma masa lampau menyebabkan pola pikir/ cara berpikir kita berbeda2? apakah demikian?

Masa lampau mksdnya saat kecil ato past lives ?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 07 February 2011, 08:09:19 PM
bukannya kamma itu akumulasi ya roon?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 07 February 2011, 08:13:00 PM
watak/karakter/kecenderungan tiap2 individu berbeda, daya tangkap intelektual dan spiritual tiap2 individu juga berbeda, itulah sebabnya maka Sang Buddha mengajar dengan berbagai cara disesuaikan dengan watak/karakter/kecenderungan pendengarnya. ini pula yg akhirnya mengarah pada munculnya berbagai sekte dalam Buddhisme
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 07 February 2011, 08:16:07 PM
menurut bro indra, apakah kamma masa lampau yang menyebabkan watak/karakter/kecenderungan/daya tangkap intelektual individu berbeda2?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 07 February 2011, 08:20:12 PM
bukannya kamma itu akumulasi ya roon?

Kalo gw liat, kamma itu mempengaruhinya pada bagian kita terlahir pada kondisi apa, bertemu dengan siapa (potensi mempengaruhi pikiran). Kalo kecenderungan berpikir pengaruhnya pada keputusan yang diambil pada saat ini, tentu juga ada pengaruh kamma (pengaruh dari orang lain)
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 07 February 2011, 08:35:23 PM
 [at] admin: sepertinya problem dulu muncul lagi "gak bisa quote"

Quote from: from NPNG
menurut bro indra, apakah kamma masa lampau yang menyebabkan watak/karakter/kecenderungan/daya tangkap intelektual individu berbeda2?

tentu saja, tapi bukan hanya kamma masa lampau, tetapi termasuk juga kebiasaan/lingkungan/budaya masa lampau. kalau dilihat dari sutta2, banyak sekali contoh kasus dimana Sang Buddha menggunakan cara2 yg luar biasa terampil yg disesuaikan dengan kecenderungan yg diakibatkan oleh masa lampau seseorang. misalnya pada kasus Culapanthaka, Sona Kolivisa, dll.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 07 February 2011, 08:38:10 PM
kalo untuk masalah bangkitnya sangha bikkhuni theravada...

ada yang setuju dan ada yang tidak setuju..apakah kecenderungan pikiran setuju dan tidak setuju jg pengaruh dr kamma masa lampau?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 07 February 2011, 08:45:25 PM
Quote
kalo untuk masalah bangkitnya sangha bikkhuni theravada...

ada yang setuju dan ada yang tidak setuju..apakah kecenderungan pikiran setuju dan tidak setuju jg pengaruh dr kamma masa lampau?

vipaka selalu didahului oleh sebab kamma yg terjadi lebih dulu. jadi pikiran saat ini menurut saya memang terpengaruh oleh kamma masa lampau, namun bukan berarti kita tidak bisa mengubahnya di masa depan, manajemen reaksi atas vipaka itu akan menentukan akibat kamma selanjutnya di masa depan.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Mr.Jhonz on 07 February 2011, 08:47:57 PM
malah soal meditasi saja bisa bertentangan pandangannya,padahal berasal dari satu negara yang sama..
kubu A bilang,mesti jhana dulu baru lanjut ke vipassana..
kubu B bilang,ga perlu jhana untuk lanjut ke vipassana(sekarang aja kevipassana).
tergantung kecocokan..
*takutnya ada oknum yg fanatik yg mengdiskreditkan kubu seberang.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Sumedho on 07 February 2011, 08:51:55 PM
[at] admin: sepertinya problem dulu muncul lagi "gak bisa quote"
tadi lagi edit2 dan disable hack nya :) dah balik lagi now
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 07 February 2011, 10:54:29 PM
kalo untuk masalah bangkitnya sangha bikkhuni theravada...

ada yang setuju dan ada yang tidak setuju..apakah kecenderungan pikiran setuju dan tidak setuju jg pengaruh dr kamma masa lampau?

bro NPNG yg baik,
kalo masalah ini kaitannya dengan bhikkhuni yg didirikan sekarang adalah produk bhikkhu modern yang oleh negara2 orthodox Theravada amat ditentang, karena dianggap melanggar Vinaya. saya pribadi prihatin, apalagi saya memiliki teman yg menjadi korban kekerasan negaranya yaitu Myanmar, dia menjalani kehidupan berjubah sudah lebih dari 20 thn, melanjutkan studi di Srilanka hingga PhD, dan memiliki cita2 ingin membangun bhikkhuni sasana utk negaranya, namun sayang sekali sewaktu ayahnya sakit, dia pulang utk menengok ayahnya yang ternyata ayahnya meninggal dihari kedatangannya, dan lebih ironis lagi kepulangan dia selain kehilangan ayah tercinta ternyata mengantarkan dia ke penjara dan menjalani masa penahanan disana selama 72 hari, hanya bisa bebas setelah membuat surat Pernyataan Bersegel, bahwa dia bukan Bhikkhuni lagi, setelah itu dia dibebaskan dari penjara, dan bukan sekedar dibebaskan tapi diantar ke airport langsung diberangkatkan ke Srilanka pada hari yang sama dan tidak boleh kembali lagi ke negaranya [kasihan sekali]. selanjutnya dia ke USA dan berita terakhir sy dapatkan dari adik kandungnya dia telah lepas jubah dan menikah dg pria amerika. anehnya adik kandungnya dulu tdk mengalami gangguan pendengaran sewaktu sy kenal pertama kali, tapi selanjutnya telinga kanan dia udah ga bisa dengar lagi, sewaktu kita bicara dia sll minta diulang, lalu saya tanya kenapa, ternyata dia kurang jelas mendengar suara saya, lalu sy dekatkan ke telinga kiri [atas petunjuk dia] baru dia dengar jelas, sewaktu sy desak utk menceritakan kisahnya mengapa kehilangan pendengarannya, dia hanya menjawab dg lirih "ini adalah saksi kehidupan" tanpa mau melanjutkan lagi pembicaraan. nampaknya kakak adik mengalami kekerasan, namun adik masih bertahan hingga sekarang berjubah walau tidak bisa menggunakan status bhikkhuni nya, dia lebih memilih tetap berjubah dg status yg berlaku di Myanmar. semoga dia tetap bahagia di jalan yg telah dia pilih ini. sekarang dia telah menjalani kehidupan sbg Nun selama lebih dari 25thn. pendidikan terakhir MA dari srilanka juga, dulu dosen di Universitas Missionaris Theravada Myanmar, nampaknya sekarang kehilangan profesi itu berkaitan dg ke-bhikkhunian nya.

ini sekedar cerita salah satu korban kekerasan yg dialami Nun dari negara lain, semoga hal ini tidak terjadi di negara kita.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 07 February 2011, 11:06:28 PM
bro NPNG yg baik,
kalo masalah ini kaitannya dengan bhikkhuni yg didirikan sekarang adalah produk bhikkhu modern yang oleh negara2 orthodox Theravada amat ditentang, karena dianggap melanggar Vinaya. saya pribadi prihatin, apalagi saya memiliki teman yg menjadi korban kekerasan negaranya yaitu Myanmar, dia menjalani kehidupan berjubah sudah lebih dari 20 thn, melanjutkan studi di Srilanka hingga PhD, dan memiliki cita2 ingin membangun bhikkhuni sasana utk negaranya, namun sayang sekali sewaktu ayahnya sakit, dia pulang utk menengok ayahnya ternyata mengantarkan dia ke penjara dan menjalani masa penahanan disana selama 72 hari, hanya bisa bebas setelah membuat surat Pernyataan Bersegel, bahwa dia bukan Bhikkhuni lagi, setelah itu dia dibebaskan dari penjara, dan bukan sekedar dibebaskan tapi diantar ke airport langsung diberangkatkan ke Srilanka pada hari yang sama dan tidak boleh kembali lagi ke negaranya [kasihan sekali]. selanjutnya dia ke USA dan berita terakhir sy dapatkan dari adik kandungnya dia telah lepas jubah dan menikah dg pria amerika. anehnya adik kandungnya dulu tdk mengalami gangguan pendengaran sewaktu sy kenal pertama kali, tapi selanjutnya telinga kanan dia udah ga bisa dengar lagi, sewaktu kita bicara dia sll minta diulang, lalu saya tanya kenapa, ternyata dia kurang jelas mendengar suara saya, lalu sy dekatkan ke telinga kiri [atas petunjuk dia] baru dia dengar jelas, sewaktu sy desak utk menceritakan kisahnya mengapa kehilangan pendengarannya, dia hanya menjawab dg lirih "ini adalah saksi kehidupan" tanpa mau melanjutkan lagi pembicaraan. nampaknya kakak adik mengalami kekerasan, namun adik masih bertahan hingga sekarang berjubah walau tidak bisa menggunakan status bhikkhuni nya, dia lebih memilih tetap berjubah dg status yg berlaku di Myanmar. semoga dia tetap bahagia di jalan yg telah dia pilih ini. sekarang dia telah menjalani kehidupan sbg Nun selama lebih dari 25thn. pendidikan terakhir MA dari srilanka juga, dulu dosen di Universitas Missionaris Theravada Myanmar, nampaknya sekarang kehilangan profesi itu berkaitan dg ke-bhikkhunian nya.

ini sekedar cerita salah satu korban kekerasan yg dialami Nun dari negara lain, semoga tidak terjadi di negara kita.

mettacittena,

Temen sis ditahan di Thailand ato Myanmar ?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 07 February 2011, 11:17:46 PM
Temen sis ditahan di Thailand ato Myanmar ?

bro Rooney yg baik,
teman saya berasal dari Myanmar, kuliah di Srilanka sejak 8 thn tidak pulang krn memperdalam Buddhism hingga PhD, sewaktu mendapat berita ayahnya sakit, dia segera pulang, tentu tidak mudah mengurus masuk kembali ke negara, setelah dpt semuanya, dia pulang ternyata ayahnya meninggal dihari kepulangannya itu, tapi sayang sekali dia langsung disambut aparat dan dibawa ke penjara. jadi dia ditahan oleh negaranya sendiri yaitu Myanmar.

mettacittena.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 07 February 2011, 11:22:39 PM
bro Rooney yg baik,
teman saya berasal dari Myanmar, kuliah di Srilanka sejak 8 thn tidak pulang krn memperdalam Buddhism hingga PhD, sewaktu mendapat berita ayahnya sakit, dia segera pulang, tentu tidak mudah mengurus masuk kembali ke negara, setelah dpt semuanya, dia pulang ternyata ayahnya meninggal dihari kepulangannya itu, tapi sayang sekali dia langsung disambut aparat dan dibawa ke penjara. jadi dia ditahan oleh negaranya sendiri yaitu Myanmar.

mettacittena.

Kok bisa ditahan ? Bukankah bhikkuni tidak dilarang di Myanmar ?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 07 February 2011, 11:28:22 PM
Kok bisa ditahan ? Bukankah bhikkuni tidak dilarang di Myanmar ?

sayangnya prosedur upasampada Bhikkhuni jaman sekarang di Myanmar dianggap melanggar Vinaya, kalo hanya Sayalay [dasasilamata utk Srilanka, Maechi utk Thailand] tidak apa2. Bhikkhuni yang dari jaman Sang Buddha telah punah pada abad ke X, atas perintah Raja di India, sehingga semua Bhikkhuni dimusnahkan [entah dilepas jubah paksa atau dimusnahkan phisik, kurang tahu] tapi sebenarnya kalo mau jujur dilihat bener2 melalui sejarah, maka keBhikkhunian Theravada tidak punah seluruhnya, karena yang dari jaman Fa Shien mendirikan Bhikkhuni sasana atas bantuan Bhikkhuni Devasara dari Srilanka ke China dan membangun Bhikkhuni sasana disana tetap jalan terus, hanya India dan Srilanka saja yg punah pada abad X, sehingga beberapa pihak yg optimis mereka tetap jalankan upasampada Bhikkhuni. saya pribadi juga prihatin dg kenyataan spt ini, Bhikkhuni mengalami kekerasan baik mental maupun phisik, dipojokkan semua pihak. semoga Bhikkhuni sasana dapat berhasil didirikan kembali, karena sebenarnya tidak punah seluruhnya toh yg Bhikkhuni Devasara itu juga Theravada dari Srilanka.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: morpheus on 07 February 2011, 11:45:11 PM
ini sekedar cerita salah satu korban kekerasan yg dialami Nun dari negara lain, semoga hal ini tidak terjadi di negara kita.
kekerasan yg mengatasnamakan agama itu berawal dari pemaksaan kehendak mayoritas kepada minoritas. bibitnya adalah sifat yg merasa pemahamannya sebagai otoritas yg menentukan mana pemahaman yg benar dan resmi mewakili Sang Buddha, mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sesuai dengan pemahamannya. om fabian pernah berpendapat ok2 saja untuk mengkafirkan pihak lain dan berseloroh bahwa buddhis tidak akan pernah main bunuh atau melakukan kekerasan terhadap sesama manusia seperti yg ada di agama lain karena perbedaan pendapat ini. nyatanya sama saja. di mana ada bibitnya, saat mayoritas menjadi besar dan memiliki kekuasaan, di situ kekerasan akan terjadi dan ini adalah contohnya...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: adi lim on 08 February 2011, 06:19:43 AM
kekerasan yg mengatasnamakan agama itu berawal dari pemaksaan kehendak mayoritas kepada minoritas. bibitnya adalah sifat yg merasa pemahamannya sebagai otoritas yg menentukan mana pemahaman yg benar dan resmi mewakili Sang Buddha, mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sesuai dengan pemahamannya. om fabian pernah berpendapat ok2 saja untuk mengkafirkan pihak lain dan berseloroh bahwa buddhis tidak akan pernah main bunuh atau melakukan kekerasan terhadap sesama manusia seperti yg ada di agama lain karena perbedaan pendapat ini. nyatanya sama saja. di mana ada bibitnya, saat mayoritas menjadi besar dan memiliki kekuasaan, di situ kekerasan akan terjadi dan ini adalah contohnya...


kekuasaan dan penindasan sudah ada dari jaman dulu ..... , tidaklah heran kalau jaman sekarang masih eksis
sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan.
kalau menabrak peraturan tentunya ada resiko/konsekuensi yang dihadapi.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: morpheus on 08 February 2011, 10:02:58 AM
sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan.
kalau menabrak peraturan tentunya ada resiko/konsekuensi yang dihadapi.
itu yg dialami galileo dan penganut ahmadiyah saat menabrak peraturan dan berbeda pendapat dengan mayoritas...
jadi maksud anda galileo dan seluruh penganut ahmadiyah bukan manusia yg baik?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: adi lim on 08 February 2011, 02:44:21 PM
^^^
prinsipnya saya tidak setuju kekerasan, apalagi sampai terjadi kehilangan nyawa manusia.

saya tidak mengatakan galileo dan ahmadiyah adalah orang baik dan orang jahat
pada jaman itu galileo berani menentang situasi saat itu walaupun dia benar, konsekuensinya pasti siap terima.
begitu juga kaum ahmadiyah, mereka sudah tahu resiko yang akan diterima bila tetap mengadakan kegiatan secara terbuka karena sudah diingatkan oleh pemerintah, aparat berwenang, tokoh2 masyarakat dan lain2nya.

bro Morph, kamu tahu peraturan ke imigrasian di Myanmar ?
sekilas saja, bahwa di Myanmar setiap wanita yang bisa keluar negeri itu terbatas dan pembuatan harga paspor cukup mahal, dan wanita myanmar tidak boleh menyimpan paspor, setelah pulang dari LN, paspor disimpan/dititip oleh pihak aparat/petugas yang berwenang. Kira2 kondisi seperti ini apakah wanita disana nyaman dan bebas ?

Dan mengenai cerita Sam Pannadevi, bahwa temannya yang sudah lama belajar di srilangka begitu pulang dengan kondisi status Bhikkhuni, tentunya pasti ada resiko menghadapi aparat/petugas yang disana.
kita tahu seberapa  otoriter dan ketat situasi dan kondisi Myanmar, beberapa waktu lalu, dimana para Bhikkhu saja ditangkapi dan bahkan ditembak mati, apalagi wanita yang telah menjadi Bhikkhuni yang akhirnya dipaksa utk melepas status Bhikkhuninya.

dalam suatu kehidupan, orang baik dan orang jahat tetap ada resiko terjadi kekerasan yang menimpa dirinya.

semoga bermanfaat
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: morpheus on 08 February 2011, 03:05:26 PM
saya tidak mengatakan galileo dan ahmadiyah adalah orang baik dan orang jahat

pada jaman itu galileo berani menentang situasi saat itu walaupun dia benar, konsekuensinya pasti siap terima.
begitu juga kaum ahmadiyah, mereka sudah tahu resiko yang akan diterima bila tetap mengadakan kegiatan secara terbuka karena sudah diingatkan oleh pemerintah, aparat berwenang, tokoh2 masyarakat dan lain2nya.
wah, ini muter kemana2... jadi tadi maksud anda "sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan" itu apa?

iya, semua juga tau, melawan mayoritas yg bikin peraturan itu ada konsekuensinya.
topik pembicaraan saya tadi, apakah anda setuju penindasan mayoritas terhadap minoritas, atau tidak setuju?
apakah itu baik atau buruk? apakah ada solusinya? ataukah maksud anda, jangan sampe jadi minoritas?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: williamhalim on 08 February 2011, 03:26:22 PM
Mungkin perlu diluruskan, apakah pemerintah otoriter di Myanmar memanfaatkan agama mayoritas (dalam hal ini agama Buddha) untuk menguatkan posisinya dan sebagai imbal baliknya, si dedengkot2 agama mayoritas menggunakan kesempatan ini untuk menindak agama2 minoritas (dalam hal ini aliran Buddhisme 'yg dianggap sempalan')?

Ataukah

Pihak otoriter Myanmar tidak perlu memanfatkan agama mayoritas untuk mengukuhkan kekuasaannya, meminta agama semua agama agar tunduk kepada pemerintah. konsekuensi ini, tidak ada dedengkot agama mayoritas yg bisa memanfaatkan kesempatan untuk menghimpit minoritas lain. Pemerintah menganggap semua agama sama saja asalkan tunduk dan tidak melawan?

Kalau indonesia, jelas pilihan yg pertama diatas yah...

Sy kurang mengerti situasi di Myanmar..

::
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: K.K. on 08 February 2011, 03:33:33 PM
Logika:

1. Wanita yang ga punya agama, ingin jadi petapa, tinggal meninggalkan kehidupan rumah tangga. Mungkin berkumpul dengan sesama petapa wanita lain, menjalankan kehidupan suci.

2. Wanita beragama Buddha (Theravada), ingin jadi petapa, mesti melewati birokrasi silsilah sangha segala, mesti dapat kecaman dari yang menentang silsilah tersebut (itu pun kalau tidak ada pihak lain campur tangan).

Kesimpulan (khusus untuk kasus ini): Agama Buddha (Theravada) membawa kesulitan bagi wanita yang ingin menjalankan kehidupan brahmacariya.

Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 08 February 2011, 03:46:07 PM
Logika:

1. Wanita yang ga punya agama, ingin jadi petapa, tinggal meninggalkan kehidupan rumah tangga. Mungkin berkumpul dengan sesama petapa wanita lain, menjalankan kehidupan suci.

2. Wanita beragama Buddha (Theravada), ingin jadi petapa, mesti melewati birokrasi silsilah sangha segala, mesti dapat kecaman dari yang menentang silsilah tersebut (itu pun kalau tidak ada pihak lain campur tangan).

Kesimpulan (khusus untuk kasus ini): Agama Buddha (Theravada) membawa kesulitan bagi wanita yang ingin menjalankan kehidupan brahmacariya.


sptnya tidak demikian Bro. dalam hal menjalani pertapaan, wanita yg  beragama Theravada sama saja dengan wanita yg tidak punya agama. tidak ada birokrasi apapun untuk menjadi seorang petapa. bahkan sptnya inilah solusi satu2nya bagi wanita buddhis yg ingin menjalani kehidupan suci, tidak perlu menjadi bhikkhuni, jadilah petapa saja. easy dan simple ...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: K.K. on 08 February 2011, 03:52:16 PM
sptnya tidak demikian Bro. dalam hal menjalani pertapaan, wanita yg  beragama Theravada sama saja dengan wanita yg tidak punya agama. tidak ada birokrasi apapun untuk menjadi seorang petapa. bahkan sptnya inilah solusi satu2nya bagi wanita buddhis yg ingin menjalani kehidupan suci, tidak perlu menjadi bhikkhuni, jadilah petapa saja. easy dan simple ...
Iya, ini memang benar. Masalahnya kalau wanita meninggalkan kehidupan rumah tangga, pakai jubah kuning, pegang 311 vinaya (Theravada), pasti bakalan mendapat reaksi dari umat yang menentang. Mau ngaku bhikkhuni, tidak diakui juga. Bukan bhikkhuni, tapi pakai dhamma-vinaya Theravada. Serba salah.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 08 February 2011, 04:08:01 PM
Iya, ini memang benar. Masalahnya kalau wanita meninggalkan kehidupan rumah tangga, pakai jubah kuning, pegang 311 vinaya (Theravada), pasti bakalan mendapat reaksi dari umat yang menentang. Mau ngaku bhikkhuni, tidak diakui juga. Bukan bhikkhuni, tapi pakai dhamma-vinaya Theravada. Serba salah.


ya gak perlu ngaku bhikkhuni, umat tidak wajib bernamaskara, tidak wajib memanggil bhante, dll. lagipula kehidupan yg dijalani itu kan untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: tesla on 08 February 2011, 04:14:04 PM
sptnya tidak demikian Bro. dalam hal menjalani pertapaan, wanita yg  beragama Theravada sama saja dengan wanita yg tidak punya agama. tidak ada birokrasi apapun untuk menjadi seorang petapa. bahkan sptnya inilah solusi satu2nya bagi wanita buddhis yg ingin menjalani kehidupan suci, tidak perlu menjadi bhikkhuni, jadilah petapa saja. easy dan simple ...
setuju... tp ujian awal yg berat utk wanita karena harus melepaskan embel2 bhikkhuni (agamawati). trus kehidupannya entah disupport oleh perumah tangga lain ga...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 08 February 2011, 04:20:26 PM
setuju... tp ujian awal yg berat utk wanita karena harus melepaskan embel2 bhikkhuni (agamawati). trus kehidupannya entah disupport oleh perumah tangga lain ga...

ini kembali lagi pada apa motivasinya menjalani kehidupan itu? apakah sekedar status "bhikkhuni" atau ada tujuan lain?.

soal support saya punya keyakinan bahwa ketika kehidupan suci dijalankan dengan baik, bahkan para dewa pun akan memberikan support.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: K.K. on 08 February 2011, 04:22:07 PM
ya gak perlu ngaku bhikkhuni, umat tidak wajib bernamaskara, tidak wajib memanggil bhante, dll. lagipula kehidupan yg dijalani itu kan untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Yang disebutkan bro tesla juga salah satu kendala utama: siapa yang menyokong kehidupan mereka? Seandainya dicap 'sangha pembelot', apakah umat perumahtangga juga mau/berani menyokong mereka?
Mungkin nantinya harus menggeser sebagian vinaya sehingga harus bercocok tanam, barter atau bahkan dagang (untuk mendapatkan obat). Ini memang pilihan yang baik juga (jika tidak ada jalan lain) tapi dengan tidak bisa diterapkannya ke-311 vinaya bhikkhuni, maka otomatis vinaya tersebut akan hilang duluan.

Lalu kembali lagi pihak-pihak luar (misalnya pemerintah atau 'sangha' penguasa yang mayoritas) belum tentu setuju atas kemunculan sangha 'tidak jelas' tersebut.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 08 February 2011, 04:32:42 PM
Yang disebutkan bro tesla juga salah satu kendala utama: siapa yang menyokong kehidupan mereka? Seandainya dicap 'sangha pembelot', apakah umat perumahtangga juga mau/berani menyokong mereka?
Mungkin nantinya harus menggeser sebagian vinaya sehingga harus bercocok tanam, barter atau bahkan dagang (untuk mendapatkan obat). Ini memang pilihan yang baik juga (jika tidak ada jalan lain) tapi dengan tidak bisa diterapkannya ke-311 vinaya bhikkhuni, maka otomatis vinaya tersebut akan hilang duluan.

Lalu kembali lagi pihak-pihak luar (misalnya pemerintah atau 'sangha' penguasa yang mayoritas) belum tentu setuju atas kemunculan sangha 'tidak jelas' tersebut.

saya percaya dengan kata2 "Dhamma akan melindungi mereka yg mempraktikkannya", bahkan jika seluruh dunia memgucilkan petapa itu dan tidak seorang pun yg memberikan support, masih ada para dewa yg tidak akan membiarkan orang ini. spt postingan saya sebelumnya, para dewa pasti akan melindungi mrk yg dengan tulus menjalani kehidupan suci. jadi jika dilakukan dengan motivasi yg benar, jangan takut kehilangan supporter.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: K.K. on 08 February 2011, 04:43:43 PM
saya percaya dengan kata2 "Dhamma akan melindungi mereka yg mempraktikkannya", bahkan jika seluruh dunia memgucilkan petapa itu dan tidak seorang pun yg memberikan support, masih ada para dewa yg tidak akan membiarkan orang ini. spt postingan saya sebelumnya, para dewa pasti akan melindungi mrk yg dengan tulus menjalani kehidupan suci. jadi jika dilakukan dengan motivasi yg benar, jangan takut kehilangan supporter.
Mungkin juga (dan semoga memang) demikian. Untuk hal-hal yang supranatural, saya orangnya terlalu 'kurang-beriman'. Konon para deva (yang menjalankan dhamma) juga menasihati dan memperingatkan mereka yang hidupnya mulai ngaco dari dhamma. Tapi saya lihat anggota sangha mau rusak yah rusak saja. Ada yang main gitar, ada yang ngurus duit, dsb, semua lancar-lancar saja.

Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 08 February 2011, 04:47:39 PM
Mungkin juga (dan semoga memang) demikian. Untuk hal-hal yang supranatural, saya orangnya terlalu 'kurang-beriman'. Konon para deva (yang menjalankan dhamma) juga menasihati dan memperingatkan mereka yang hidupnya mulai ngaco dari dhamma. Tapi saya lihat anggota sangha mau rusak yah rusak saja. Ada yang main gitar, ada yang ngurus duit, dsb, semua lancar-lancar saja.



dewa tidak selalu supranatural, misalnya, di forum ini juga ada beberapa dewa spt dewa indra, dll, hanya saja dalam jasmani manusia. kalimat saya itu saya maksudkan bahwa, ada makhluk2 yg akan menyokong petapa ini, makhluk itu bisa dari segala jenis.

jadi kalau ada petapa wanita yg menjalani kehidupan suci dengan benar dan sedang kesulitan makan, silahkan posting di sini, dewa indra siap memberikan support.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: K.K. on 08 February 2011, 04:55:15 PM
dewa tidak selalu supranatural, misalnya, di forum ini juga ada beberapa dewa spt dewa indra, dll, hanya saja dalam jasmani manusia. kalimat saya itu saya maksudkan bahwa, ada makhluk2 yg akan menyokong petapa ini, makhluk itu bisa dari segala jenis.
Oh, begitu ;D
Ya, semoga demikian adanya.


Quote
jadi kalau ada petapa wanita yg menjalani kehidupan suci dengan benar dan sedang kesulitan makan, silahkan posting di sini, dewa indra siap memberikan support.
Saya juga dengan senang hati akan memberikan support.


Dulu saya memang berpikir daripada repot2, lebih baik orang (baik pria ataupun wanita) yang mau menjalankan kehidupan suci menurut Buddha, tinggal menjalankan saja tanpa perlu repot. Seperti jaman dulu di kisah-kisah dhamma, juga banyak orang yang dengan keyakinannya sendiri menjalankan hidup petapa. Tapi setelah saya lihat kondisi jaman sekarang, sepertinya sulit. Banyak birokrasi dan kepentingan2 lainnya.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: kullatiro on 08 February 2011, 07:21:33 PM
kalau menurut wa  sebenarnya bhikkuni wanita ini bila memang silsilah nya benar, tinggal laporan saja karena memang toh terpisah jauh dari negara lain tentu nya akan ada sedikit hukuman karena kelalaian/ masa penyucian kembali ke ajaran semula [repurifing] (tentunya hukuman ringan bukan berat punya yang tentunya juga membantu sang bhikkuni dalam memperdalam dhamma) setelah masa hukuman lewat maka bhikkuni tersebut sah kembali ke dalam kelompoknya misal nya kelompok theravada.

nah dari sini baru lah upasampada bhikkuni baru di mulai, sayang nya yang terjadi bukan demikan di dunia kita ini. kurang nya khanti dari pihak tertentu terlihat sangat jelas.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 09 February 2011, 10:37:16 PM
kekerasan yg mengatasnamakan agama itu berawal dari pemaksaan kehendak mayoritas kepada minoritas. bibitnya adalah sifat yg merasa pemahamannya sebagai otoritas yg menentukan mana pemahaman yg benar dan resmi mewakili Sang Buddha, mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sesuai dengan pemahamannya. om fabian pernah berpendapat ok2 saja untuk mengkafirkan pihak lain dan berseloroh bahwa buddhis tidak akan pernah main bunuh atau melakukan kekerasan terhadap sesama manusia seperti yg ada di agama lain karena perbedaan pendapat ini. nyatanya sama saja. di mana ada bibitnya, saat mayoritas menjadi besar dan memiliki kekuasaan, di situ kekerasan akan terjadi dan ini adalah contohnya...


seperti biasanya bro, kekuasaan selalu menggunakan power mereka utk kepentingan mereka tentunya.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 09 February 2011, 10:42:28 PM
kekerasan yg mengatasnamakan agama itu berawal dari pemaksaan kehendak mayoritas kepada minoritas. bibitnya adalah sifat yg merasa pemahamannya sebagai otoritas yg menentukan mana pemahaman yg benar dan resmi mewakili Sang Buddha, mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sesuai dengan pemahamannya. om fabian pernah berpendapat ok2 saja untuk mengkafirkan pihak lain dan berseloroh bahwa buddhis tidak akan pernah main bunuh atau melakukan kekerasan terhadap sesama manusia seperti yg ada di agama lain karena perbedaan pendapat ini. nyatanya sama saja. di mana ada bibitnya, saat mayoritas menjadi besar dan memiliki kekuasaan, di situ kekerasan akan terjadi dan ini adalah contohnya...
kekuasaan dan penindasan sudah ada dari jaman dulu ..... , tidaklah heran kalau jaman sekarang masih eksis
sebagai manusia yang baik, tentunya harus taat peraturan.
kalau menabrak peraturan tentunya ada resiko/konsekuensi yang dihadapi.

hmm...yang perlu dipikirkan lebih lanjut pertanyaannya adalah : "apakah menjadi seorang bhikkhuni itu kriminal sehingga perlu masuk penjara selama mungkin?" sampai akhirnya beliau setuju mencopot kebhikkhuniannya, agar dapat dibebaskan, itupun setelah menikmati hotel prodeo selama 72 hari, jika dilihat hari penangkapan beliau saat kepulangannya ke negaranya bersamaan dengan papanya yang tercinta meninggal, sungguh tanpa ada sedikitpun belas kasih, itukah dhamma?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 09 February 2011, 10:54:51 PM
^^^
prinsipnya saya tidak setuju kekerasan, apalagi sampai terjadi kehilangan nyawa manusia.

bro Morph, kamu tahu peraturan ke imigrasian di Myanmar ?
sekilas saja, bahwa di Myanmar setiap wanita yang bisa keluar negeri itu terbatas dan pembuatan harga paspor cukup mahal, dan wanita myanmar tidak boleh menyimpan paspor, setelah pulang dari LN, paspor disimpan/dititip oleh pihak aparat/petugas yang berwenang. Kira2 kondisi seperti ini apakah wanita disana nyaman dan bebas ?

Dan mengenai cerita Sam Pannadevi, bahwa temannya yang sudah lama belajar di srilangka begitu pulang dengan kondisi status Bhikkhuni, tentunya pasti ada resiko menghadapi aparat/petugas yang disana.
kita tahu seberapa  otoriter dan ketat situasi dan kondisi Myanmar, beberapa waktu lalu, dimana para Bhikkhu saja ditangkapi dan bahkan ditembak mati, apalagi wanita yang telah menjadi Bhikkhuni yang akhirnya dipaksa utk melepas status Bhikkhuninya.

dalam suatu kehidupan, orang baik dan orang jahat tetap ada resiko terjadi kekerasan yang menimpa dirinya.

semoga bermanfaat

kekerasan menimpa anggota sangha yang dilakukan oleh awam, karena ditunjang oleh kekuasaan, sungguh ironis. lebih ironis lagi justru terjadi di negara buddhist yg seharusnya melindungi para anggota sangha. saya pribadi memandang menjadi seorang bhikkhuni bukan kriminal, tidak seharusnya dijebloskan ke penjara, cukup diberi surat peringatan atau disuruh memilih menjadi sayalay kembali atau meninggalkan negara, saya rasa beliau pasti akan memilih meninggalkan negara setelah pemakaman ayahnya.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 09 February 2011, 11:00:57 PM
kekerasan menimpa anggota sangha yang dilakukan oleh awam, karena ditunjang oleh kekuasaan, sungguh ironis. lebih ironis lagi justru terjadi di negara buddhist yg seharusnya melindungi para anggota sangha. saya pribadi memandang menjadi seorang bhikkhuni bukan kriminal, tidak seharusnya dijebloskan ke penjara, cukup diberi surat peringatan atau disuruh memilih menjadi sayalay kembali atau meninggalkan negara, saya rasa beliau pasti akan memilih meninggalkan negara setelah pemakaman ayahnya.

mettacittena,

namanya juga negara otoriter sis, mo ada embel2 Buddhism pun gak bakal kuat lawan militer.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 09 February 2011, 11:06:11 PM
kekerasan menimpa anggota sangha yang dilakukan oleh awam, karena ditunjang oleh kekuasaan, sungguh ironis. lebih ironis lagi justru terjadi di negara buddhist yg seharusnya melindungi para anggota sangha. saya pribadi memandang menjadi seorang bhikkhuni bukan kriminal, tidak seharusnya dijebloskan ke penjara, cukup diberi surat peringatan atau disuruh memilih menjadi sayalay kembali atau meninggalkan negara, saya rasa beliau pasti akan memilih meninggalkan negara setelah pemakaman ayahnya.

mettacittena,
namanya juga negara otoriter sis, mo ada embel2 Buddhism pun gak bakal kuat lawan militer.

memang ketika berhadapan dengan otoriter...power yang bicara, mo anggota sangha kek, mo arahat kek, tanpa pandang bulu....tapi setidaknya anda bisa membaca kisah ini jadi tahu, bahwa para Nun yang notabene tidak ada kaitannya dgn politik atau memiliki power utk melawan negara itupun musti mengalami kekerasan, bayangin aja, apa yg dialami beliau sehingga setuju mencopot kebhikkhuniannya, sapa tahu ada penyiksaan, bisa saja khan, sapa yang tahu bhw telah terjadi penyiksaan? padahal beliau telah menjalani masa berjubah selama lebih dari 20thn, terpaksa sekarang lepas jubah dan dengan berat hati mencopot cita2nya membangun bhikkhuni sasana utk negaranya.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 09 February 2011, 11:06:25 PM
kekerasan menimpa anggota sangha yang dilakukan oleh awam, karena ditunjang oleh kekuasaan, sungguh ironis. lebih ironis lagi justru terjadi di negara buddhist yg seharusnya melindungi para anggota sangha. saya pribadi memandang menjadi seorang bhikkhuni bukan kriminal, tidak seharusnya dijebloskan ke penjara, cukup diberi surat peringatan atau disuruh memilih menjadi sayalay kembali atau meninggalkan negara, saya rasa beliau pasti akan memilih meninggalkan negara setelah pemakaman ayahnya.

mettacittena,

boleh nanya?

kalo seandainya srilangka tidak memperbolehkan adanya bikkhuni..apa yang bakal sam lakukan? apakah menjadi sayalay? atau gimana? ini hanya perandaian loh..
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 09 February 2011, 11:17:21 PM
namanya juga negara otoriter sis, mo ada embel2 Buddhism pun gak bakal kuat lawan militer.


memang ketika berhadapan dengan otoriter...power yang bicara, mo anggota sangha kek, mo arahat kek, tanpa pandang bulu....tapi setidaknya anda bisa membaca kisah ini jadi tahu, bahwa para Nun yang notabene tidak ada kaitannya dgn politik atau memiliki power utk melawan negara itupun musti mengalami kekerasan, bayangin aja, apa yg dialami beliau sehingga setuju mencopot kebhikkhuniannya, sapa tahu ada penyiksaan? bisa saja khan, sapa yang tahu bhw telah terjadi penyiksaan?

Hmmm saya juga tidak tahu kenapa militer mesti melakukan tekanan fisik pada nun, mungkin ambil aturan dari Buddhism Myanmar bahwa silsilah bhikkuni tlah tamat sekalipun di bhikkuni di china pernah ditahbiskan oleh bhikkuni theravada Srilanka. Kemarin saya menonton film dokumenter "Burma's Uprising" , saya merasa kasihan pada kondisi rakyat Burma yang mengalami penindasan sementara junta militer terus berkorupsi ria. Para bhikku yang berdemo dihajar habis-habisan dan lebih celaka lagi ada bhikku yang sudah tua juga dihajar  :(

Saya rasa rakyat Myanmar perlu melakukan revolusi besar-besaran seperti di Mesir. >:(
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 09 February 2011, 11:22:04 PM
kekerasan menimpa anggota sangha yang dilakukan oleh awam, karena ditunjang oleh kekuasaan, sungguh ironis. lebih ironis lagi justru terjadi di negara buddhist yg seharusnya melindungi para anggota sangha. saya pribadi memandang menjadi seorang bhikkhuni bukan kriminal, tidak seharusnya dijebloskan ke penjara, cukup diberi surat peringatan atau disuruh memilih menjadi sayalay kembali atau meninggalkan negara, saya rasa beliau pasti akan memilih meninggalkan negara setelah pemakaman ayahnya.

mettacittena,
boleh nanya?

kalo seandainya srilangka tidak memperbolehkan adanya bikkhuni..apa yang bakal sam lakukan? apakah menjadi sayalay? atau gimana? ini hanya perandaian loh..

sepertinya Sri Lanka tidak mungkin melakukan kekerasan terhadap anggota sangha, karena sejak Buddhism masuk ke negara ini pada abad 3SM, negara telah menyerahkan kekuasaan tertinggi ada ditangan sangha, oleh karena itu sangha memiliki kedudukan yang cukup berpengaruh. untuk hal ini saya rasa negara Sri Lanka menerapkan sistem kenegaraan yang amat berbeda dg negara buddhist lainnya khususnya Theravada, dan saya rasa satu2nya di dunia, negara Theravada yang menempatkan sangha sebagai otoritas tertinggi negara.

memang beberapa pihak, terutama kalangan orthodox menolak berdirinya kembali bhikkhuni sasana, saya pribadi lebih memilih diam, karena tujuan saya berjubah utk melatih diri, sambil belajar dhamma, dengan saya masuk bangku kuliah belajar dhamma ini maka saya mendpt dari sumber yg valid, itu lebih penting bagi saya, ilmu yg saya dapatkan bisa saya bagikan ke generasi penerus saya.

jadi pilihan utama saya adalah melatih diri dan belajar dhamma dari sumber yg valid [bukan dari komik]. klo status, mo bhikkhuni atau bukan, untuk saat ini negara kita masih memandang rendah samaneri, mereka [umat] kalau tanya, udah upasampada belum? [ini pengalaman saya sendiri] begitu sy jawab, saya masih samaneri, langsung mereka "ooo...masih samaneri ya..." langsung angkat kaki, hehehe...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 09 February 2011, 11:29:39 PM
boleh nanya?

kalo seandainya srilangka tidak memperbolehkan adanya bikkhuni..apa yang bakal sam lakukan? apakah menjadi sayalay? atau gimana? ini hanya perandaian loh..


sepertinya Sri Lanka tidak mungkin melakukan kekerasan terhadap anggota sangha, karena sejak Buddhism masuk ke negara ini pada abad 3SM, negara telah menyerahkan kekuasaan tertinggi ada ditangan sangha, oleh karena itu sangha memiliki kedudukan yang cukup berpengaruh. untuk hal ini saya rasa negara Sri Lanka menerapkan sistem kenegaraan yang amat berbeda dg negara buddhist lainnya khususnya Theravada, dan saya rasa satu2nya di dunia, negara Theravada yang menempatkan sangha sebagai otoritas tertinggi negara.

memang beberapa pihak, terutama kalangan orthodox menolak berdirinya kembali bhikkhuni sasana, saya pribadi lebih memilih diam, karena tujuan saya berjubah utk melatih diri, sambil belajar dhamma, dengan saya masuk bangku kuliah belajar dhamma ini maka saya mendpt dari sumber yg valid, itu lebih penting bagi saya, ilmu yg saya dapatkan bisa saya bagikan ke generasi penerus saya.

jadi pilihan utama saya adalah melatih diri dan belajar dhamma dari sumber yg valid [bukan dari komik]. klo status, mo bhikkhuni atau bukan, untuk saat ini negara kita masih memandang rendah samaneri, mereka [umat] kalau tanya, udah upasampada belum? [ini pengalaman saya sendiri] begitu sy jawab, saya masih samaneri, langsung mereka "ooo...masih samaneri ya..." langsung angkat kaki, hehehe...


kenapa kok samaneri/samenra, bikkhu/-ni di negara buddhist (misalnya srilangka) kok kuliah ya? bukannya harusnya meditasi?

kalo dgn kuliah kan berarti waktu yang terbuang sebagian besar untuk kuliah ? kapan bisa melatih diri? :P
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 09 February 2011, 11:33:46 PM
kenapa kok samaneri/samenra, bikkhu/-ni di negara buddhist (misalnya srilangka) kok kuliah ya? bukannya harusnya meditasi?

kalo dgn kuliah kan berarti waktu yang terbuang sebagian besar untuk kuliah ? kapan bisa melatih diri? :P

hehehe...bhikkhu/ni hutan pun mereka sekolah, tapi pirivena, karena pengetahuan dhamma penting untuk melestarikan ajaran sang Buddha. dhamma perlu dilestarikan, klo meditasi khan bisa dilakukan jam2 istirahat, tidak 24 jam terus menerus. sedangkan Tipitaka kalo tidak diajarkan, gimana generasi penerus bisa mempertahankan Tipitaka?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 09 February 2011, 11:46:58 PM
hehehe...bhikkhu/ni hutan pun mereka sekolah, tapi pirivena, karena pengetahuan dhamma penting untuk melestarikan ajaran sang Buddha. dhamma perlu dilestarikan, klo meditasi khan bisa dilakukan jam2 istirahat, tidak 24 jam terus menerus. sedangkan Tipitaka kalo tidak diajarkan, gimana generasi penerus bisa mempertahankan Tipitaka?

bukannya tujuan dr anggota sangha untuk melatih diri sehingga mencapai phala magga? secara otomatis kan lgsg punya pengetahuan sehingga bisa mengajarkan kepada uamat awam.... kan skrg dhamma sdh tertulis di tipitaka..ga perlu dilafal2 lagi.. ;D lagi pula kan skrg umat kyknya bisa browsing dinternet deh baca2 tipitaka..ga perlu diajarkan oleh sangha lagi..kecuali kalo emditasi..nah umat kan sering kgk tau cara bermeditasi...nah perlu seorang pembimbingyang bisa mengarahkan...seperti umat lbh memerlukan peran sangha sebagai pembimbing meditasi drpd jejalan konsep (yang bisa diakses di media manapun)..cmiiw.. ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 09 February 2011, 11:52:27 PM
bukannya tujuan dr anggota sangha untuk melatih diri sehingga mencapai phala magga? secara otomatis kan lgsg punya pengetahuan sehingga bisa mengajarkan kepada uamat awam.... kan skrg dhamma sdh tertulis di tipitaka..ga perlu dilafal2 lagi.. ;D lagi pula kan skrg umat kyknya bisa browsing dinternet deh baca2 tipitaka..ga perlu diajarkan oleh sangha lagi..kecuali kalo emditasi..nah umat kan sering kgk tau cara bermeditasi...nah perlu seorang pembimbingyang bisa mengarahkan...seperti umat lbh memerlukan peran sangha sebagai pembimbing meditasi drpd jejalan konsep (yang bisa diakses di media manapun)..cmiiw.. ;D

Mungkin jaman modern spt sekarang lebih bagus jika seorang Samanera/ri bersekolah dulu (kuliah). Tapi ga tau yah di di universitas Buddhist diajarkan apa saja, mungkin ada mata kuliah yang sangat mendukung intelektual seorang calon bhikku. Soalnya jaman sekarang kompleks loh, bisa terjadi pembodohan atau provokasi dan celakanya yang gampang terkena provokasi itu kalangan yang pendidikannya 'kurang'
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: morpheus on 09 February 2011, 11:58:19 PM
seperti biasanya bro, kekuasaan selalu menggunakan power mereka utk kepentingan mereka tentunya.
saya kurang mengerti situasi burma, tapi secara logis sih, menerima atau menolak bhikkhuni tidak berefek apa2 pada kelanggengan kekuasaan jendral2 itu. imo lebih kepada otoritas bhikkhu2 orthodox itu yg merasa menjadi wakil Sang Buddha menentukan mana yg benar mana yg salah sampai2 berhak menentukan nasib si bhikkhuni. bhikkhu2 itu punya power dalam mempengaruhi umat awam untuk mengkafirkan bhikkhuni sehingga jendral2 itu merasa lebih aman kalo mengikuti pendapat mayoritas dan memberangus bhikkhuni di negara tersebut... ini hanya teori.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 09 February 2011, 11:59:10 PM
Mungkin jaman modern spt sekarang lebih bagus jika seorang Samanera/ri bersekolah dulu (kuliah). Tapi ga tau yah di di universitas Buddhist diajarkan apa saja, mungkin ada mata kuliah yang sangat mendukung intelektual seorang calon bhikku. Soalnya jaman sekarang kompleks loh, bisa terjadi pembodohan atau provokasi dan celakanya yang gampang terkena provokasi itu kalangan yang pendidikannya 'kurang'

penegtahuan mengenai isi tipitaka boleh2 aja..setau saya...adek dulu kuliah, mang semua isi kuliah diingat? kalo tdk diingat semuanya, apakah bermanfaat kuliah itu? atau hanya pengen dapat pengakuan (aka: gelar)? :P

nah..jaman modern ini tdk susah untuk mecari informasi ttg tipitaka..ada media internet, buku, dll..umat yang niat, pasti akan lagsg bisa dengan mudah mengakses..mau diskusi dhamma? ada forumnya skrg..mau menambah pengetahuan? ada video, buku, ebook, dll

skrg bimbingan meditasi? sepertinya ini yang susah..mesti pake cara konvensional...tidak bisa melalui internet atau media manapun...memang untuk dasar2 bisa kita latih sendiri..tapi kalo untuk tingakatan advaance, kita perlu pembimbing.. ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:02:55 AM
saya kurang mengerti situasi burma, tapi secara logis sih, menerima atau menolak bhikkhuni tidak berefek apa2 pada kelanggengan kekuasaan jendral2 itu. imo lebih kepada otoritas bhikkhu2 orthodox itu yg merasa menjadi wakil Sang Buddha menentukan mana yg benar mana yg salah sampai2 berhak menentukan nasib si bhikkhuni. bhikkhu2 itu punya power dalam mempengaruhi umat awam untuk mengkafirkan bhikkhuni sehingga jendral2 itu merasa lebih aman kalo mengikuti pendapat mayoritas dan memberangus bhikkhuni di negara tersebut... ini hanya teori.

Jadi, menurut bro, ada otoritas sangha yang menitipkan 'pesan' kepada pemerintah?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:09:51 AM
penegtahuan mengenai isi tipitaka boleh2 aja..setau saya...adek dulu kuliah, mang semua isi kuliah diingat? kalo tdk diingat semuanya, apakah bermanfaat kuliah itu? atau hanya pengen dapat pengakuan (aka: gelar)? :P

nah..jaman modern ini tdk susah untuk mecari informasi ttg tipitaka..ada media internet, buku, dll..umat yang niat, pasti akan lagsg bisa dengan mudah mengakses..mau diskusi dhamma? ada forumnya skrg..mau menambah pengetahuan? ada video, buku, ebook, dll

skrg bimbingan meditasi? sepertinya ini yang susah..mesti pake cara konvensional...tidak bisa melalui internet atau media manapun...memang untuk dasar2 bisa kita latih sendiri..tapi kalo untuk tingakatan advaance, kita perlu pembimbing.. ;D

Hmmm, ilmu-ilmu yang dipelajari saat kuliah banyak manfaatnya loh buat saya  :P  , selain ilmu dan praktek lab, ada juga kita juga belajar bersosialisasi yang lebih luas (berbeda dengan SMA) juga tentunya ada kesempatan presentasi yang secara tidak langsung memberikan pengalaman berkomunikasi ke hadapan orang lain, secara kan bhikku mesti ceramah ke umat. Jadi, banyak manfaatnya kalo menurut saia  :D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 12:13:56 AM
Hmmm, ilmu-ilmu yang dipelajari saat kuliah banyak manfaatnya loh buat saya  :P  , selain ilmu dan praktek lab, ada juga kita juga belajar bersosialisasi yang lebih luas (berbeda dengan SMA) juga tentunya ada kesempatan presentasi yang secara tidak langsung memberikan pengalaman berkomunikasi ke hadapan orang lain, secara kan bhikku mesti ceramah ke umat. Jadi, banyak manfaatnya kalo menurut saia  :D

ini mah kgk perlu kuliah jg bisa... zzzz...

berbicara di depan umum tidak hanya dilakukan dgn presentasi saja...adek rooney kalo mengajar temen2 juga sama saja berbicara di depan umum..

sosialisai mah ga pelu sampe di kuliah.. ;D

alasan adek rooney tidak kuaaaattttt... :p
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: morpheus on 10 February 2011, 12:14:19 AM
Jadi, menurut bro, ada otoritas sangha yang menitipkan 'pesan' kepada pemerintah?
gak tau, ini hanya pendapat. mungkin tidak secara langsung, tapi mungkin dengan menyatakan sebuah fatwa bahwa bhikkhuni sudah punah dan keberadaannya di jaman ini tidak sah, maka pemerintah mengambil tindakan untuk menanggapi "keresahan" umat dan masyarakat luas.

ah nemu di inet yg mendukung pendapat saya. mungkin ini yg dimaksud samaneri panna:
In the Theravadin regions of South-east Asia there are occasional references to bhikkhunis through history, but no living bhikkhuni community has survived until today. Like those practising within the Tibetan tradition, women who wish to practice within the Theravada tradition have taken bhikkhuni ordination from the East Asian bhikkhuni Sangha, sometimes together with Theravada bhikkhus. Today there are many hundreds of bhikkhunis living in Sri Lanka. In Thailand there are a few bhikkhunis, who are generally well accepted by the community, but are denied official support from the Sangha administration. In Cambodia, one of the Sangharajas (Leaders of the Sangha) is personally supporting a bhikkhuni community. Two years ago a Myanmar bhikkhuni was thrown in jail due to the objections of the monks. Suffering from post-traumatic stress, she subsequently disrobed. Hence there are no bhikkhunis in Myanmar.
http://sites.google.com/site/santipada/bhikkhunifaq
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:18:24 AM
ini mah kgk perlu kuliah jg bisa... zzzz...

berbicara di depan umum tidak hanya dilakukan dgn presentasi saja...adek rooney kalo mengajar temen2 juga sama saja berbicara di depan umum..

sosialisai mah ga pelu sampe di kuliah.. ;D

alasan adek rooney tidak kuaaaattttt... :p

Kalo presentasi ke depan kelas beda atmosfirnya kakak, apalagi kalo yang dipresentasiin anak-anak jurusan DKV dan akuntansi  ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 12:22:09 AM
Kalo presentasi ke depan kelas beda atmosfirnya kakak, apalagi kalo yang dipresentasiin anak-anak jurusan DKV dan akuntansi  ;D

kaka berpersepsi kalo adek dl gugup ya bicara di depan umum? apakah adek sempet gemetar2? tangan dingin? meliaht ada temen kakak jg ada yang sampe gemetar ..hahaha..sampe pegang kertas uda ga bener..
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:34:21 AM
gak tau, ini hanya pendapat. mungkin tidak secara langsung, tapi mungkin dengan menyatakan sebuah fatwa bahwa bhikkhuni sudah punah dan keberadaannya di jaman ini tidak sah, maka pemerintah mengambil tindakan untuk menanggapi "keresahan" umat dan masyarakat luas.

ah nemu di inet yg mendukung pendapat saya. mungkin ini yg dimaksud samaneri panna:
In the Theravadin regions of South-east Asia there are occasional references to bhikkhunis through history, but no living bhikkhuni community has survived until today. Like those practising within the Tibetan tradition, women who wish to practice within the Theravada tradition have taken bhikkhuni ordination from the East Asian bhikkhuni Sangha, sometimes together with Theravada bhikkhus. Today there are many hundreds of bhikkhunis living in Sri Lanka. In Thailand there are a few bhikkhunis, who are generally well accepted by the community, but are denied official support from the Sangha administration. In Cambodia, one of the Sangharajas (Leaders of the Sangha) is personally supporting a bhikkhuni community. Two years ago a Myanmar bhikkhuni was thrown in jail due to the objections of the monks. Suffering from post-traumatic stress, she subsequently disrobed. Hence there are no bhikkhunis in Myanmar.
http://sites.google.com/site/santipada/bhikkhunifaq

Hmmm, negara berbasis agama atau negara yang dasar negaranya ada agama memang ada sisi positif dan negatif kalo saya liat terutama dalam kebijakan pemerintah. Kalo ada basis agama, bakal ada fatwa-fatwa-an untuk sekedar menjaga 'kebenaran' dan jika dilanggar bisa terjadi aksi anakis atau tindakan langsung dari pemerintah jika memang adalah negara agama. Kalo di negara demokrasi atau liberal bakal banyak bermunculan cult-cult yang bisa membuat umat menjadi kebingungan. Untungnya di negara-negara liberal/demokrasi, sudah banyak kalangan terpelajar sehingga bisa memilih mana yang cocok buat mereka, walaupun tetap ada juga aksi anarkis dari kalangan yang menengah ke bawah (kurang pendidikan). Jadi, sama-sama ada sisi merugikannya.

Tapi, kalo saya lebih prefer demokrasi/liberal...

kaka berpersepsi kalo adek dl gugup ya bicara di depan umum? apakah adek sempet gemetar2? tangan dingin? meliaht ada temen kakak jg ada yang sampe gemetar ..hahaha..sampe pegang kertas uda ga bener..

Ga kok kakak, gugup ya pas awal-awal doag semenit paling setelah itu jadi cair hihihi...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 12:39:32 AM
Quote
Ga kok kakak, gugup ya pas awal-awal doag semenit paling setelah itu jadi cair hihihi...

masa seh? kirain ampe keringat dingin ;D
tapi  kalo kakak seh ga gugup ya..tergantung auciencenya..kalo audience nya yang "wah..wah..", bisa minder juga.. ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:46:23 AM
masa seh? kirain ampe keringat dingin ;D
tapi  kalo kakak seh ga gugup ya..tergantung auciencenya..kalo audience nya yang "wah..wah..", bisa minder juga.. ;D

Hahaha... yang "wah wah" memang bikin gregetan  :)

Rakyat Myanmar kasian yah kakak  :(
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 12:48:22 AM
Hahaha... Rakyat Myanmar kasian yah kakak  :(

rakyat indonesia jg kasihan ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:49:56 AM
rakyat indonesia jg kasihan ;D


kan kata kakak, membangun Indonesia mesti pelan-pelan, jadi pasti ada yang terlantar dong

Kalo sistem pemerintahan favorit kakak yang kek mana ? Kalo pendapatnya tentang sislsilah bhikkuni gimana ?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 12:57:46 AM


kan kata kakak, membangun Indonesia mesti pelan-pelan, jadi pasti ada yang terlantar dong

Kalo sistem pemerintahan favorit kakak yang kek mana ? Kalo pendapatnya tentang sislsilah bhikkuni gimana ?

demokrasi...

pendapat kakak ttg silsialh bikkhuni: memang tidak sebaiknya dibangkitkan kembali krn sdh putus...ini hanya pendapat pribadi loh
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 12:59:56 AM
demokrasi...

pendapat kakak ttg silsialh bikkhuni: memang tidak sebaiknya dibangkitkan kembali krn sdh putus...ini hanya pendapat pribadi loh

Bukannya silsilahnya masih ada di China ya ?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 01:02:48 AM
Bukannya silsilahnya masih ada di China ya ?

apakah adek yakin? ;D

yang jd permaslahan: kalo silsilah di china ada..kenapa ini menjadi permasalahan?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: rooney on 10 February 2011, 01:09:58 AM
apakah adek yakin? ;D

yang jd permaslahan: kalo silsilah di china ada..kenapa ini menjadi permasalahan?

Mungkin karena Mahayana ? Kalo ada bhikkuni yang tetap bersikeras walaupun tidak disarankan, menurut kakak, apakah yang harus dilakukan oleh sangha terkait bhikkuni tersebut ?
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 01:15:24 AM
Mungkin karena Mahayana ? Kalo ada bhikkuni yang tetap bersikeras walaupun tidak disarankan, menurut kakak, apakah yang harus dilakukan oleh sangha terkait bhikkuni tersebut ?

iya..karena vinaya yang dijalankan agak berbeda...
sangha mengganggap status bikkhuni tersebut tidak sah/legal...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: adi lim on 10 February 2011, 06:38:10 AM
rakyat indonesia jg kasihan ;D

rakyat Ethopia (afrika) 'super' kasihan.
mahluk penghuni alam neraka 'ultra' kasihan.  8->
 
  :backtotopic:
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: hendrako on 10 February 2011, 08:10:42 AM
Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?

Tidak ada satu hal pun yang persis sama, (termasuk pemahaman terhadap sesuatu)
Kalo mirip.....,  ada....................................
Mungkin hal ini termasuk dalam karakter dukkha.
Yang persis sama (katanya) adalah rasa pembebasan.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 08:29:56 AM
Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?

Tidak ada satu hal pun yang persis sama, (termasuk pemahaman terhadap sesuatu)
Kalo mirip.....,  ada....................................
Mungkin hal ini termasuk dalam karakter dukkha.
Yang persis sama (katanya) adalah rasa pembebasan.

anda benar bro diskusi panjang thread ini jadi OOT dg topik.
tapi diskusi ttg bhikkhuni ini muncul krn sy tertarik dg point TS menyatakan mengapa tidak setuju adanya bhikkhuni sasana, shg sy menampilkan cerita kekerasan yg dialami bhikkhuni sbg efek yg diterima oleh bhikkhuni krn hal tsb. apalagi klo penguasanya super otoriter, maka tanpa ampun deh, wlu wanita [bhikkhuni] tetap akan diperlakukan dg keras.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 08:31:10 AM
saya kurang mengerti situasi burma, tapi secara logis sih, menerima atau menolak bhikkhuni tidak berefek apa2 pada kelanggengan kekuasaan jendral2 itu. imo lebih kepada otoritas bhikkhu2 orthodox itu yg merasa menjadi wakil Sang Buddha menentukan mana yg benar mana yg salah sampai2 berhak menentukan nasib si bhikkhuni. bhikkhu2 itu punya power dalam mempengaruhi umat awam untuk mengkafirkan bhikkhuni sehingga jendral2 itu merasa lebih aman kalo mengikuti pendapat mayoritas dan memberangus bhikkhuni di negara tersebut... ini hanya teori.


saya rasa jendral tidak mengikuti kata para bhikkhu deh....
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 08:36:26 AM
kenapa kok samaneri/samenra, bikkhu/-ni di negara buddhist (misalnya srilangka) kok kuliah ya? bukannya harusnya meditasi?

kalo dgn kuliah kan berarti waktu yang terbuang sebagian besar untuk kuliah ? kapan bisa melatih diri? :P
bukannya tujuan dr anggota sangha untuk melatih diri sehingga mencapai phala magga? secara otomatis kan lgsg punya pengetahuan sehingga bisa mengajarkan kepada uamat awam.... kan skrg dhamma sdh tertulis di tipitaka..ga perlu dilafal2 lagi.. ;D lagi pula kan skrg umat kyknya bisa browsing dinternet deh baca2 tipitaka..ga perlu diajarkan oleh sangha lagi..kecuali kalo emditasi..nah umat kan sering kgk tau cara bermeditasi...nah perlu seorang pembimbingyang bisa mengarahkan...seperti umat lbh memerlukan peran sangha sebagai pembimbing meditasi drpd jejalan konsep (yang bisa diakses di media manapun)..cmiiw.. ;D

maaf bro, tidak semua orang memiliki komputer, tidak semua orang bisa mengoperasikan komputer, tidak semua orang memiliki uang lebih sehingga memandang komputer penting, saya tidak pernah belajar teori dhamma dari komputer, e-book, dll. apa2 yg menjadi pertanyaan bathin sy selama ini telah terjawab melalui bangku kuliah sy, jadi sy merasakan manfaat kuliah sy. sedang utk meditasi sy tetap mempelajari nya dan akan memperdlm stlh selesai kuliah, utk saat ini fokus sy kuliah,belajar dhamma melalui lembaga resmi akademis, faktor umur juga pengaruh, semakin tua semakin lambat utk berpikir. klo meditasi tanpa batasan umur sy rasa.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 08:48:02 AM
Mungkin jaman modern spt sekarang lebih bagus jika seorang Samanera/ri bersekolah dulu (kuliah). Tapi ga tau yah di di universitas Buddhist diajarkan apa saja, mungkin ada mata kuliah yang sangat mendukung intelektual seorang calon bhikku. Soalnya jaman sekarang kompleks loh, bisa terjadi pembodohan atau provokasi dan celakanya yang gampang terkena provokasi itu kalangan yang pendidikannya 'kurang'

sangat setuju bro, itulah yg sy lakukan, krn sy tidak mau terjadi pembodohan pada diri saya karena ketidak tahuan saya.

udah ya OOT nya ntar malah kelamaan.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: morpheus on 10 February 2011, 08:53:02 AM
saya rasa jendral tidak mengikuti kata para bhikkhu deh....
kutipan saya di atas menyatakan sebaliknya, justru dipenjara atas keberatan bhikkhu2.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Sumedho on 10 February 2011, 09:14:04 AM
kalau IMO sih, tidak perlu sampai kuliah atau ambil jalur akademis. Kuncinya kan mengetahui "pokok"-nya, tentang dukkha sampai cara lenyapnya dukkha. Jaman sang Buddha kan nda perlu gitu2an juga. Cukup "masuk arus" aja, nanti sampe deh :P

Terkadang mempelajari secara akademis malahan makin njelimet dan berusaha membakukan/kategorisasikan yg berlebih jadi cuma sekadar pengetahuan saja, bahkan bisa juga malahan makin jauh dari esensi. Akibat ini pulak pembakuan oleh orang2 bisa berbeda2, masing2 kasih komentar masing2 *sesuai judul topik ini, pemahaman bisa berbeda2*. Untung aja yg komentarin jaman sekarang banyak, jadinya nda dianggap sebagai yg "definitif".

Banyak koq orang2 yg tahu banyak tapi dari sudut pandang Buddha Dhamma, masih jalan ditempat. Walaupun katanya jadi manusia itu sulit, apalagi sambil ketemu Buddha Sasana, malahan kejar akademis Buddhis dibandingkan mempraktekkannya, logisnya gitu bukan? Kalau kata orang, belajar itu seumur hidup nda ada habis2nya, kalo gitu kapan prakteknya :hammer:

Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: adi lim on 10 February 2011, 10:30:40 AM
iya..karena vinaya yang dijalankan agak berbeda...
sangha mengganggap status bikkhuni tersebut tidak sah/legal...

IMO,
menjadi Bhikkhuni (theravada) berarti upasampada cara tradisi Theravada.
referensi Theravada berdasarkan Tipitaka Pali kanon (syarat2 utk upasampada Bhikkhuni tidak bisa penuhi !),
jika Sangha Theravada masa sekarang ini mengakui ada Bhikkhuni (secara legal) berarti melanggar konsep kitab Tipitaka !.  [-X

 _/\_
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 08:01:18 PM
kalau IMO sih, tidak perlu sampai kuliah atau ambil jalur akademis. Kuncinya kan mengetahui "pokok"-nya, tentang dukkha sampai cara lenyapnya dukkha. Jaman sang Buddha kan nda perlu gitu2an juga. Cukup "masuk arus" aja, nanti sampe deh :P

Terkadang mempelajari secara akademis malahan makin njelimet dan berusaha membakukan/kategorisasikan yg berlebih jadi cuma sekadar pengetahuan saja, bahkan bisa juga malahan makin jauh dari esensi. Akibat ini pulak pembakuan oleh orang2 bisa berbeda2, masing2 kasih komentar masing2 *sesuai judul topik ini, pemahaman bisa berbeda2*. Untung aja yg komentarin jaman sekarang banyak, jadinya nda dianggap sebagai yg "definitif".

Banyak koq orang2 yg tahu banyak tapi dari sudut pandang Buddha Dhamma, masih jalan ditempat. Walaupun katanya jadi manusia itu sulit, apalagi sambil ketemu Buddha Sasana, malahan kejar akademis Buddhis dibandingkan mempraktekkannya, logisnya gitu bukan? Kalau kata orang, belajar itu seumur hidup nda ada habis2nya, kalo gitu kapan prakteknya :hammer:



anda benar bro, belajar itu seumur hidup, tapi bukan utk duduk di bangku kuliah, silahkan anda cek ke kampus2 mana ada yg udah berumur 80 thn masih kuliah? tapi dg umur segitu menjalani meditasi tidak masalah. ini yg saya maksud. saya akhir tahun ini selesai kuliah, setelah itu sy akan memperdalam meditasi saya, dan mohon anda semua tidak salah paham, sebaiknya biarlah saya memilih pilihan hidup saya ini, mohon jangan memancing debat yang menjurus ke semacam pengadilan utk pilihan saya, toh saya kuliah juga utk pengembangan Buddha Dhamma dan kelak saya akan teruskan ke generasi berikut saya, semoga tidak ada aral melintang.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 08:02:59 PM
kutipan saya di atas menyatakan sebaliknya, justru dipenjara atas keberatan bhikkhu2.

ok deh bro, saya tidak mau OOT kepanjangan ya...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 10 February 2011, 08:36:36 PM
anda benar bro, belajar itu seumur hidup, tapi bukan utk duduk di bangku kuliah, silahkan anda cek ke kampus2 mana ada yg udah berumur 80 thn masih kuliah? tapi dg umur segitu menjalani meditasi tidak masalah. ini yg saya maksud. saya akhir tahun ini selesai kuliah, setelah itu sy akan memperdalam meditasi saya, dan mohon anda semua tidak salah paham, sebaiknya biarlah saya memilih pilihan hidup saya ini, mohon jangan memancing debat yang menjurus ke semacam pengadilan utk pilihan saya, toh saya kuliah juga utk pengembangan Buddha Dhamma dan kelak saya akan teruskan ke generasi berikut saya, semoga tidak ada aral melintang.

mettacittena,

sam..sepertinya saya perlu luruskan dl.. ;D
takut jadi salah paham.. yang kita bhs bukan pribadi sam kok :)

saya secara pribadi tdk menentang seorang anggota sangha menempuh jalur akademis buddhis.. ;D
cuman kurang setuju aja..ini hanya pendapat loh sam.. :P

mohon dimaafin kalo ada kata2 yang salah ..hbs pikiran saya susah dikendalikan..

cita2 sam mulia sekali..mau membagi2kan ilmu ke genrasi berikutnya..semoga kita maju dalam Dhamma.. :P
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 10 February 2011, 09:42:30 PM
sam..sepertinya saya perlu luruskan dl.. ;D
takut jadi salah paham.. yang kita bhs bukan pribadi sam kok :)

saya secara pribadi tdk menentang seorang anggota sangha menempuh jalur akademis buddhis.. ;D
cuman kurang setuju aja..ini hanya pendapat loh sam.. :P

mohon dimaafin kalo ada kata2 yang salah ..hbs pikiran saya susah dikendalikan..

cita2 sam mulia sekali..mau membagi2kan ilmu ke genrasi berikutnya..semoga kita maju dalam Dhamma.. :P

ok thanks bro...ok ya..selesai...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Sumedho on 11 February 2011, 06:20:15 AM
anda benar bro, belajar itu seumur hidup, tapi bukan utk duduk di bangku kuliah, silahkan anda cek ke kampus2 mana ada yg udah berumur 80 thn masih kuliah? tapi dg umur segitu menjalani meditasi tidak masalah. ini yg saya maksud. saya akhir tahun ini selesai kuliah, setelah itu sy akan memperdalam meditasi saya, dan mohon anda semua tidak salah paham, sebaiknya biarlah saya memilih pilihan hidup saya ini, mohon jangan memancing debat yang menjurus ke semacam pengadilan utk pilihan saya, toh saya kuliah juga utk pengembangan Buddha Dhamma dan kelak saya akan teruskan ke generasi berikut saya, semoga tidak ada aral melintang.

mettacittena,

waduh, sorry kalau membuat samaneri tersinggung. Saya sebenarnya bukan bermaksud menujukan ini ke samaneri, tapi utk umum. Hal itu berlaku juga koq utk umat awam, termasuk saya sendiri yg masih jadi perumah tangga, masih bekerja, masih belum fokus ke praktek full.

Memang terkadang manusia sudah tahu tapi memilih dari yg seharusnya dia pilih *termasuk saya juga loh*
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: adi lim on 11 February 2011, 06:22:25 AM
^^^

'tuhan' bisa sensi juga  =))

 :backtotopic:
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Sumedho on 11 February 2011, 06:29:19 AM
*bisik2: lah samaneri balesnya nge-quote tulisan aye... nanti dikira aye beneran lagi menyinggung samaneri*
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Kelana on 11 February 2011, 09:19:59 AM
saya pernah berpikir....kenapa pemahaman sesama buddhist sendiri bisa berbeda2 mengenai ajaran sang buddha (mulai dr cara / pola berpikirnya dan sebagainya)?

apakah ada hubungan dgn kamma? ;D

IMO, karena adanya perbedaan pengalaman. Pengalaman pada masa lampau dan juga masa sekarang yang membentuk kondisi batin, pola pikir seseorang. Membaca buku, mendengar ceramah, bermeditasi, kuliah, dsb, itu semua adalah pengalaman. Tidak semua orang memiliki jenis dan kualitas pengalaman di atas yang sama. Kondisi batin, pola pikir seseorang akan berubah sesuai dengan perubahan pengalaman yang ia alami.

Sebagai contoh, kuliah akan memberikan pengalaman dan membentuk pola pikir tersendiri bagi seseorang.  Sedikit banyak, dalam kurikulum perkuliahan, kita (sadar/tidak sadar, mau /tidak mau) diajarkan, “dipaksa” untuk berpikir sistematis sehingga normalnya kita akhirnya memunculkan/memiliki pola pikir yang cenderung sistematis, walaupun tidak menutup kemungkinan kita tidak menggunakannya. Dan tentu pengalaman ini tidak dirasakan oleh mereka yang belum kuliah yang tidak di “paksa” untuk berpikir sistematis. Tidak ada kurikulum yang “memaksakan” berpola pikir sistematis ini umumnya membuat mereka yang belum kuliah cenderung tidak memunculkan pola pikir sistematis. (NB: bedakan antara memunculkan dengan menggunakan pola pikir). Jika kita sebagai seorang pengajar, agamawan, pandita, dammaduta, samanera/i, bhikkhu/ni, pola pikir sistematis diperlukan untuk digunakan dalam mengajar suatu ajaran secara urut/teratur sehingga siswa dapat memahaminya dengan baik.

Terakhir, dari pengalaman kita (terlepas pengalaman itu menyeluruh atau tidak menyeluruh) bisa menilai sesuatu, misalnya, Revolusi Safran di Birma, kita bisa menilai bahwa ternyata Junta Militer tidak sepenuhnya tunduk dengan keputusan para bhikkhu.

Evam.

Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: adi lim on 11 February 2011, 09:48:18 AM
IMO
Terakhir, dari pengalaman kita (terlepas pengalaman itu menyeluruh atau tidak menyeluruh) bisa menilai sesuatu, misalnya, Revolusi Safran di Birma, kita bisa menilai bahwa ternyata Junta Militer tidak sepenuhnya tunduk dengan keputusan para bhikkhu.

Evam.


IMO
tidaklah mungkin junta militer (politik) bisa sejalan dengan keputusan para Bhikkhu.
Dan lebih bagus lagi, Bhikkhu jangan campuri/komentari urusan politik.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: CHANGE on 11 February 2011, 10:00:01 AM
anda benar bro, belajar itu seumur hidup, tapi bukan utk duduk di bangku kuliah, silahkan anda cek ke kampus2 mana ada yg udah berumur 80 thn masih kuliah? tapi dg umur segitu menjalani meditasi tidak masalah. ini yg saya maksud. saya akhir tahun ini selesai kuliah, setelah itu sy akan memperdalam meditasi saya, dan mohon anda semua tidak salah paham, sebaiknya biarlah saya memilih pilihan hidup saya ini, mohon jangan memancing debat yang menjurus ke semacam pengadilan utk pilihan saya, toh saya kuliah juga utk pengembangan Buddha Dhamma dan kelak saya akan teruskan ke generasi berikut saya, semoga tidak ada aral melintang.

mettacittena,

Benar, saya sangat setuju belajar itu adalah seumur hidup sehingga ada pepatah mengatakan ” Belajar Sampai Tua/Mati”.

Selama belum mencapai kesucian/Nibbana, maka memang sifat Pembelajar ini tidak boleh dihilangkan dan dianggap remeh, karena merupakan tambahan wawasan dalam mencapai tataran yang lebih baik dan bijaksana. Seperti kita ketahui bahwa bahwa kebijaksanaan akan bertambah dan dapat diperoleh dari : Belajar masalah dan kesalahan yang timbul oleh diri sendiri dan orang lain melalui Analisa dan Evaluasi, Belajar dari Buku Dharma dan buku yang sejenisnya dan terakhir melalui meditasi.

Saya pribadi sangat terinspirasi oleh Kisah Nyata dari pembelajaran yang dilakukan oleh seorang wanita yang berumur 87 tahun sehingga sangat sering mengingatkan diri sendiri atas kata-kata motivasi yang diambil dari cerita ini :

SETIAP ORANG PASTI MENJADI TUA.
ITU TIDAK MEMBUTUHKAN SUATU KEAHLIAN ATAU BAKAT.
INGATLAH,
MENJADI TUA ADALAH KEHARUSAN,
MENJADI DEWASA ADALAH PILIHAN.

”Dewasa” saya artikan sebagai kebijaksanaan atau bijaksana yang menjadi contoh tauladan bagi semuanya

Inilah kisah nyata tersebut


IMPIAN MAHASISWA

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.

Ia menyapa, "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku?"

Saya tertawa & dengan antusias menyambutnya, "Tentu saja boleh!".

Diapun memberi saya pelukan yang sangat erat.

"Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok.

Dengan bercanda dia menjawab, "Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."

"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya.

"Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya!" katanya.

Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagai pengalaman dan kebijaksanaannya.

Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana.


Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami.

Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami.

Dia diperkenalkan dan naik ke podium.

Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai.

Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon.

Dengan ringan berkata, "Maafkan saya sangat gugup.

Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya.

Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu."

Saat kami tertawa dia membersihkan kerongkongannya dan mulai,

"Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain.

Hanya ada empat rahasia untuk tetap awet muda, tetap bahagia, dan meraih sukses.

Kamu harus tertawa dan menemukan humor setiap hari.

Kamu harus mempunyai mimpi.

Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati.

Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun tidak mengetahuinya!"

"Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa".

Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun.

Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun ( 87 tahun ) dan tinggal ditempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan ( 88 tahun ).

SETIAP ORANG PASTI MENJADI TUA.
ITU TIDAK MEMBUTUHKAN SUATU KEAHLIAN ATAU BAKAT.


Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan. "Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat.

Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose".

Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu.

Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai.

Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan.

INGATLAH,
MENJADI TUA ADALAH KEHARUSAN,
MENJADI DEWASA ADALAH PILIHAN.


Semoga bermanfaat.

NB : Saya mendukung Pilihanmu, semoga bertambah semangat.
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Indra on 11 February 2011, 10:23:08 AM
1de·wa·sa /déwasa/ a 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi): tarif pangkas rambut untuk orang -- berbeda dng tarif untuk anak-anak; 2 Tern telah mencapai kematangan kelamin; 3 ki matang (tt pikiran, pandangan, dsb): cara berpikirnya sudah --;
-- kelamin Tern keadaan mulai berfungsinya kelamin pd hewan untuk menghasilkan spermatozoa atau sel telur;
men·de·wa·sa·kan v menjadikan dewasa: pendidikan selain bertujuan menambah ilmu pengetahuan juga berusaha ~ cara berpikir anak didik;
pen·de·wa·sa·an n proses, cara, perbuatan menjadikan dewasa: proses ~ dipercepat oleh munculnya bermacam-macam tantangan;
ke·de·wa·sa·an n hal atau keadaan telah dewasa

2de·wa·sa /déwasa/ n waktu, masa (akhir-akhir ini): -- ini pembangunan dilakukan di seluruh pelosok tanah air.


sumber: KBBI daring
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: CHANGE on 11 February 2011, 11:30:32 AM
1de·wa·sa /déwasa/ a 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi): tarif pangkas rambut untuk orang -- berbeda dng tarif untuk anak-anak; 2 Tern telah mencapai kematangan kelamin; 3 ki matang (tt pikiran, pandangan, dsb): cara berpikirnya sudah --;
-- kelamin Tern keadaan mulai berfungsinya kelamin pd hewan untuk menghasilkan spermatozoa atau sel telur;
men·de·wa·sa·kan v menjadikan dewasa: pendidikan selain bertujuan menambah ilmu pengetahuan juga berusaha ~ cara berpikir anak didik;
pen·de·wa·sa·an n proses, cara, perbuatan menjadikan dewasa: proses ~ dipercepat oleh munculnya bermacam-macam tantangan;
ke·de·wa·sa·an n hal atau keadaan telah dewasa

2de·wa·sa /déwasa/ n waktu, masa (akhir-akhir ini): -- ini pembangunan dilakukan di seluruh pelosok tanah air.


sumber: KBBI daring
Saya yakin Bro Indra tentu mengerti kata Dewasa dalam cerita tersebut.

Yang saya maksud adalah ke Dewasa an dalam pikiran, ucapan dan perbuatan.

Karna tidak bisa pungkiri bahwa dalam lingkungan kita bahkan dalam diri sendiri, bahwa dewasa ( umur dan fisik ) tidak menjamin bahwa kita dewasa dalam pikiran, ucapan dan perbuatan. Sehingga cerita tersebut menjadi inspirasi untuk memperbaiki diri sendiri dalam hal belajar menjadi lebih baik dan lebih baik. 
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 12 February 2011, 09:09:42 AM
Benar, saya sangat setuju belajar itu adalah seumur hidup sehingga ada pepatah mengatakan ” Belajar Sampai Tua/Mati”.

Selama belum mencapai kesucian/Nibbana, maka memang sifat Pembelajar ini tidak boleh dihilangkan dan dianggap remeh, karena merupakan tambahan wawasan dalam mencapai tataran yang lebih baik dan bijaksana. Seperti kita ketahui bahwa bahwa kebijaksanaan akan bertambah dan dapat diperoleh dari : Belajar masalah dan kesalahan yang timbul oleh diri sendiri dan orang lain melalui Analisa dan Evaluasi, Belajar dari Buku Dharma dan buku yang sejenisnya dan terakhir melalui meditasi.

Saya pribadi sangat terinspirasi oleh Kisah Nyata dari pembelajaran yang dilakukan oleh seorang wanita yang berumur 87 tahun sehingga sangat sering mengingatkan diri sendiri atas kata-kata motivasi yang diambil dari cerita ini :

SETIAP ORANG PASTI MENJADI TUA.
ITU TIDAK MEMBUTUHKAN SUATU KEAHLIAN ATAU BAKAT.
INGATLAH,
MENJADI TUA ADALAH KEHARUSAN,
MENJADI DEWASA ADALAH PILIHAN.

”Dewasa” saya artikan sebagai kebijaksanaan atau bijaksana yang menjadi contoh tauladan bagi semuanya

Inilah kisah nyata tersebut


IMPIAN MAHASISWA

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.

Ia menyapa, "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku?"

Saya tertawa & dengan antusias menyambutnya, "Tentu saja boleh!".

Diapun memberi saya pelukan yang sangat erat.

"Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok.

Dengan bercanda dia menjawab, "Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."

"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya.

"Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya!" katanya.

Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagai pengalaman dan kebijaksanaannya.

Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana.


Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami.

Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami.

Dia diperkenalkan dan naik ke podium.

Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai.

Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon.

Dengan ringan berkata, "Maafkan saya sangat gugup.

Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya.

Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu."

Saat kami tertawa dia membersihkan kerongkongannya dan mulai,

"Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain.

Hanya ada empat rahasia untuk tetap awet muda, tetap bahagia, dan meraih sukses.

Kamu harus tertawa dan menemukan humor setiap hari.

Kamu harus mempunyai mimpi.

Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati.

Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun tidak mengetahuinya!"

"Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa".

Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun.

Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun ( 87 tahun ) dan tinggal ditempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan ( 88 tahun ).

SETIAP ORANG PASTI MENJADI TUA.
ITU TIDAK MEMBUTUHKAN SUATU KEAHLIAN ATAU BAKAT.


Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan. "Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat.

Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose".

Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu.

Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai.

Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan.

INGATLAH,
MENJADI TUA ADALAH KEHARUSAN,
MENJADI DEWASA ADALAH PILIHAN.


Semoga bermanfaat.

NB : Saya mendukung Pilihanmu, semoga bertambah semangat.


bro Change yg baik,
thanks atas dukungan anda yg mengerti dengan sepenuhnya, bahwa anggota sanghapun sebaiknya kuliah utk menjaga ajaran dhamma dari pembelokkan atau pembodohan.

anda selalu memposting cerita2 inspiratif, tapi sepertinya sudah lama tidak pernah muncul lagi, kenapa? cerita anda amat berguna, tentu banyak yg mendapatkan manfaat dari cerita inspiratif anda, termasuk saya. [+GRP]

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 12 February 2011, 09:16:13 AM
anda benar bro, belajar itu seumur hidup, tapi bukan utk duduk di bangku kuliah, silahkan anda cek ke kampus2 mana ada yg udah berumur 80 thn masih kuliah? tapi dg umur segitu menjalani meditasi tidak masalah. ini yg saya maksud. saya akhir tahun ini selesai kuliah, setelah itu sy akan memperdalam meditasi saya, dan mohon anda semua tidak salah paham, sebaiknya biarlah saya memilih pilihan hidup saya ini, mohon jangan memancing debat yang menjurus ke semacam pengadilan utk pilihan saya, toh saya kuliah juga utk pengembangan Buddha Dhamma dan kelak saya akan teruskan ke generasi berikut saya, semoga tidak ada aral melintang.

mettacittena,
waduh, sorry kalau membuat samaneri tersinggung. Saya sebenarnya bukan bermaksud menujukan ini ke samaneri, tapi utk umum. Hal itu berlaku juga koq utk umat awam, termasuk saya sendiri yg masih jadi perumah tangga, masih bekerja, masih belum fokus ke praktek full.

Memang terkadang manusia sudah tahu tapi memilih dari yg seharusnya dia pilih *termasuk saya juga loh*


ok thanks Tuhan....tapi kuliah bagi anggota sangha menurut saya perlu, karena utk menjaga kelestarian dhamma dari ajaran sang Buddha secara murni, jangan sampai dibelokkan sesuai persepsi masing2 atau sesuai mana yg menguntungkan pribadi masing2...

kita akhiri saja diskusi ttg "anggota sangha sebaiknya tidak usah kuliah" ini ya...saya tidak ingin memancing debat yg hanya akan mengantarkan saya ke akusalavipaka.

semoga kita semua makin maju dlm dhamma.

mettacittena,
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: pannadevi on 12 February 2011, 09:19:08 AM
^^^

'tuhan' bisa sensi juga  =))

 :backtotopic:

*bisik2: lah samaneri balesnya nge-quote tulisan aye... nanti dikira aye beneran lagi menyinggung samaneri*

 ;D ;D ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Mahadeva on 13 February 2011, 11:34:30 AM
waduh, sorry kalau membuat samaneri tersinggung. Saya sebenarnya bukan bermaksud menujukan ini ke samaneri, tapi utk umum. Hal itu berlaku juga koq utk umat awam, termasuk saya sendiri yg masih jadi perumah tangga, masih bekerja, masih belum fokus ke praktek full.

Memang terkadang manusia sudah tahu tapi memilih dari yg seharusnya dia pilih *termasuk saya juga loh*



ok thanks Tuhan....tapi kuliah bagi anggota sangha menurut saya perlu, karena utk menjaga kelestarian dhamma dari ajaran sang Buddha secara murni, jangan sampai dibelokkan sesuai persepsi masing2 atau sesuai mana yg menguntungkan pribadi masing2...

kita akhiri saja diskusi ttg "anggota sangha sebaiknya tidak usah kuliah" ini ya...saya tidak ingin memancing debat yg hanya akan mengantarkan saya ke akusalavipaka.

semoga kita semua makin maju dlm dhamma.

mettacittena,

iya sih kuliah juga nda salah namun dhamma kan ditemukan bukan di bangku kuliah, dulu Buddha juga tidak kuliah dulu untuk menemukan dan mengajarkan dhamma...dhamma kan ditemukan dari meditasi yang dilakukan dengan mencoba berulang2 sampai menemukan cara yang berguna dan membebaskan.

Bhante Vimalaramsi juga bilang, sutta2 dan kitab2 komentar, harus kita uji sendiri saat kita meditasi, bener cocok ga, jangan cuma percaya aja. tanpa meditasi, sutta dan kitab komentar juga percuma saja

ttg khawatir kalau tidak kuliah jurusan budhhisme nanti persepsi bhikkhu nya jadi keliru dan tersesat, saya rasa tidak juga, asal si bhikkhu mau meditasi dengan benar dan membuktikan sendiri kebenaran sutta dan kitab komentar maka tidak akan jadi salah persepsi akan dhamma.....yang kuliah dan salah persepsi pun ada...yang meditasi dan salah persepsi banyak juga....Ajahn Brahm malah kuliah fisika bukan buddhisme

ttg kuatir berdebat lalu kuatir ntar akusala kamma, tidak berdebatpun akusala kamma bisa juga dilakukan.
kalau debat itu membawa mampu mengurangi ketamakan, kebencian dan kegelapan batin, nda masalah...itung2 latian sabar.

Buddha juga pesan sama Bhante Ananda, jangan nunda meditasi ntar nyesel, hidup kan serba tak pasti...
yang umur 80 tahun meditasi juga ga banyak2 amat karena lebih banyak halangannya, badan pegel semua, sakit macem2, lutut sakit, keropos, daya tahan tubuh berkurang, pikun kadang...

Ok Samaneri Pannadevi semoga akhir tahun ini lulus dengan nilai yang memuaskan...
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Sumedho on 14 February 2011, 07:33:15 AM
tambahan berita buruk: kita tidak tahu kapan kita mati ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: No Pain No Gain on 14 February 2011, 07:52:24 AM
^
^
ganti topik bahasan ;D
Title: Re: Pemahaman sesama buddhist mengenai ajaran buddha bisa berbeda2?
Post by: Mas Tidar on 22 February 2011, 08:15:52 PM
saya pernah berpikir....kenapa pemahaman sesama buddhist sendiri bisa berbeda2 mengenai ajaran sang buddha (mulai dr cara / pola berpikirnya dan sebagainya)?

apakah ada hubungan dgn kamma? ;D

dikarenakan oleh latar belakang budaya, lingkungan, waktu dan kedewasaan mental.
pengaruh karma: kemungkinan pada kehidupan yang lampau "dia" sudah mempelajari Buddha Dhamma tapi sampai dimana tingkat pembelajarannya masing2 individu berbeda2.


 _/\_