Memang agak aneh, bro Felix. Walaupun sudah diperkirakan bahwa investor di Indonesia sudah lebih cerdas dalam menghadapi aksi teror. Karena dari beberapa kejadian bom sebelumnya terbukti bahwa investor yang panik akan mengalami kerugian besar. Namun secara fundamental sebenarnya ada "bom waktu" yang jauh lebih berbahaya, yaitu defisit anggaran. APBN-P Indonesia baru disetujui dengan peningkatan defisit dari 1% menjadi 2,4%. Sedangkan defisit anggaran Amerika lebih mengkuatirkan lagi yaitu sebesar 1T USD atau 12%. Ini yang menurut saya lebih berbahaya dibanding bom di hotel Marriot dan Ritz.