Bro Deva19
Saya coba melihat dari sisi lain dari diskusi ini berdasarkan history perjalanan spiritual anda yang saya baca. Sejujurnya saya melihat anda adalah pencari spiritual yang gigih. Dan saya melihat semakin anda mengetahui lebih banyak mengenai berbagai ajaran semakin anda RAGU-RAGU untuk MELANGKAH dalam membuat keputusan. Kenapa hal ini terjadi ? Mungkin yang dapat menjawab secara kongkrit hanya anda sendiri.
he..he.. memang, kadang-kadang timbul keraguan di dalam diri saya, bro Change! tapi, itu terjadi bila sya sedang diskusi seperti ini, atau sedang menganalisis teori-teori belaka. kalo sya sudah masuk ke dalam alam meditasis, semua keraguan menjadi lenyap, bro.
Secara sederhana saya analisa adalah :
1. Anda dilahirkan dalam keluarga muslim, dan anda mendalaminya ( seberapa jauh saya tidak tahu ), kemudian anda menemukan ajaran Buddha yang menurut pandangan saya berdasarkan tulisan anda, bahwa anda mengaguminya bahkan menerimanya sebagai suatu ajaran yang ber MANFAAT untuk anda. Tetapi pada saat berdiskusi, anda tetap mempertahankan ajaran keluarga I, karena anda tidak ingin rekan-rekan Buddhist mencari kelemahan dalam agama I, tetapi anda ingin rekan-rekan Buddhist menghormati masa lalu anda, sehingga tidak menimbulkan suatu perasaan BERSALAH bagi diri sendiri pada saat berada di forum Buddhis. Karena menurut anda mengaku kesalahan dalam pemilihan agama adalah suatu perbuatan yang sulit. Karena pemilihan agama I merupakan masa lalu anda. Sehingga terjadi pertentangan.
analisa anda hampir tepat, kawanku!
saya memang seperti "tinggal selangkah lagi" untuk menjadi seorang budhis. akan tetapi, seperti anda ketahui, hal itu sangat berat buat saya. betapa saya ingin mempertahankan agama saya yang terdahulu. sya berpikir, "seandainya saja Islam seperti agama Budha, tentu saya tak perlu pindah agama." begitilah kata hatiku. oleh karna itu, saya mencoba mencari tahu, apakah apa-apa yang diajarkan dlaam budhisme itu diajarkan oleh Islam atau tidak.
dan saya terkejut, ketika menemukan fakta bahwa faham reinkarnasi itu dianut dalam ajaran Islam syiah. ketika orang-orang Islam Indonesia umumnya membenci mahzab ini, karena ajarannya mirip ajaran agama Hindu-budha, justru saya tertarik mempelajarinya. saya terdorong untuk mempelajarinya lebih dalam. seandainya betul, saya bisa memperoleh pencerahan dalam ajaran syiah, seperti saya bisa memperoleh pencerahan melalui ajaran Budha, maka untuk apa lagi saya pindah agama. begitulah bro!
2. Dalam forum lain atau kondisi yang lain, anda akan mempertahankan ajaran Buddha, jika ada yang rekan-rekan muslim atau agama tetangga yang merendahkan atau menghina ajaran Buddha. Sehingga anda akan berusaha menjelaskannya dan memberitahu kebenarannnya.
he...he... betul sekali, bro...!
Inilah yang menjadi KERAGUAN anda dalam dalam memutuskan PILIHAN perjalanan spiritual anda. Mungkin pepatah ini berguna untuk sebagai SARAN untuk anda
” Jangan berpijak pada dua perahu ( rakit ) yang berlayar pada tujuan yang berbeda, karena akhirnya diri sendiri akan tenggelam ”
terima kasih, bro! saran anda akan saya pertimbangkan!
Jika anda bersikap tetap berpijak pada dua perahu ( satu kaki disini, dan satu kaki disana ), maka biasanya anda akan mencari PEMBENARAN SENDIRI untuk membenarkan pola pandang anda. Maka saya yakin bathin anda akan berperang dan berkecamuk. Misalnya yang satu mengizinkan pembunuhan, yang lain tidak, lalu anda akan mencari PEMBENARAN dari pembunuhan tersebut dengan dalih apapun untuk mempertahankan ” KEINGINAN PENGAKUAN ” dalam mempertahankan sikap berpijak pada dua perahu.
saya mulai sering merasa bersalah kalo memukul nyamuk.. itu tuh pengaruh ajaran Budha. dulu sih, enggak gitu.
Tentu anda sendiri pasti bertanya pada diri sendiri ” Apakah tindakan saya ini adalah suatu tindakan yang benar-benar ” BENAR ”. Karena setiap saat pasti muncul perang bathin yang baru pada saat anda membuat PEMBENARAN untuk hal yang ”BERBEDA untuk DISAMAKAN”, dan ”YANG SAMA untuk DIBEDAKAN”. Ini adalah tindakan yang merugikan anda ( tenggelam )
he.. he... tau aja si bro !
Untuk mengurangi dan menghilangkan perang bathin yang berkecamuk, maka caranya adalah anda menentukan PILIHAN, dan dalam menentukan PILIHAN anda membutuhkan KETEGASAN. Maka sebenarnya KETEGASAN dalam PILIHAN adalah cara untuk untuk menghilangkan perang bathin. Dan PILIHLAH DENGAN TEGAS suatu ajaran yang benar-benar ” BENAR dan BERMANFAAT” untuk anda sendiri dan orang lain.
bisakah bro pelajari Logika Aristoteles, kemudian jelaskan dhamma kepada saya dengan logika tersebut?
kalo masalah konflik batin, itu bisa saya atasi, bro Change! tapi ada satu masalah lagi, yaitu saya melihat umat budha sering membuat kesimpulan-kesimpulan yang salah terhadap ajaran sang Budha, karena mereka tidak pernah belajar teknik penyimpulan yang benar. Kondisi umat seperti itu, akan memberatkan saya, bila saya bergabung bersama mereka. tetapi bila ada seorang saja, seorang kawan yang bisa membabarkan dhamma dengan seni logika, bisa jadi itulah yang bisa membuat saya maju satu langkah lagi untuk masuk ke dalam barisan umat budha.
Bro Deva19, ini hanya sekedar memberikan opini, semoga bisa memberikan manfaat untuk kemajuan anda.
tanks, bro!