//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran  (Read 120624 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #180 on: 02 July 2010, 06:03:05 PM »
;D

Itulah bedanya ilmu tafsir dan ehipassiko.
Tafsir sebetulnya selalu ada karena kata-kata memang bisa dipahami berbeda. Hanya saja dalam menafsirkan, ada yang menggunakan premis-premis seenak perut yang belum dibuktikan, namun dianggap sebagai kebenaran. Misalnya menggunakan premis bahwa tafsirannya pasti disetujui Buddha sedangkan tafsiran lawan diskusinya adalah keliru menurut Buddha. Padahal Buddhanya saja tidak komentar. 



Yup, dan yang jadi masalah lagi adalah tafsir ilmu tafsir......., jadi tafsiran bisa ditafsir lagi. Bahayanya adalah hal ini dijadikan kendaraan berahi politik, biasanya ada udang di balik batu dan udang lain dibalik batu yang sama. :hammer:
yaa... gitu deh

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #181 on: 02 July 2010, 06:07:29 PM »
bang...terus tolong dong, dipepet2in logika planetnya abang deva 19, gimana relevansi dan kesamaannya upacara qurban dengan sila pertama dalam Buddhis, apa abang deva bisa memberikan logika kepada kita2?

bisa! cuma capek! uh....hoh....(terengos-engos gw)
BISA KOQ..
Semua pasti bisa..


ini jawabannya :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12991.msg210721.html#msg210721

Semoga sis yuri puas.. :D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #182 on: 02 July 2010, 06:18:09 PM »
ekekeke...
lucu2...
ada2 aje ....
Samma Vayama

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #183 on: 02 July 2010, 09:51:21 PM »
Quote from: peacemind
Yang saya tanyakan adalah kelahiran lampau. Mungkin Islam mengenal kelahiran kembali, setidaknya setelah meninggal seseorang akan ditempatkan alam kematian (barzakh) sebelum dibangkitkan lagi. Tapi apakah Islam mengenal hukum tumimbal lahir yang mana setiap makhluk telah terlahir berulang-ulang kali di lingkaran samsara? Jika ya, mengapa tidak ada cerita2 kehidupan2 lampau nabi Muhammad atau orang2 dekat beliau? Btw, saya mendapatkan link tentang kata roja.. kok di sana diartikan berbeda. Coba lihat di sini http://muslim.or.id/aqidah/roja-khouf-1.html

he..he... itu situs penentang mazhab syiah. itu situs kaum salafi. mereka sangat menentang konsep Roj`ah, yang diyakini oleh mazhab syiah. emang sih, masih sulit menemukan situs syiah yang berbahasa Indonesia, karena di Indonesia, mazhab syiah termasuk minoritas. sedangkan mayoritas muslim syiah berada di negera Iran. Ahmadinejad adalah presiden Iran yang bermazhab syiah, yang percaya dengan reinkarnasi.

but, kalo mau nyari di google, gunakan kata Roj`ah atau Roja`ah. jangan kata Roja. karena Roja kata dasarnya dari huruf Ro dan Jim artinya "harap". sedangkan Roja`ah, kata dasarnya dari huruf arab ro, jim, dan ain. artinya "kembali".

ini saya kutipkan dari salah satu artikel penentang syiah, tapi bisa untuk menggambarkan bagaimana keyakinan kaum syiah terhadap reinkarnasi.

Aqidah reinkarnasi ini ternyata juga diyakini dan disokong oleh sekte sesat Syi’ah-Rofidhoh yang kini bermarkas di Iran. Ini bisa kita lihat dari referensi yang ditulis oleh pemimpin-pemimpin mereka yang menetapkan aqidah ini. Sebagai contoh -bukan pembatasan-,
Tokoh Syi’ah, Al-Hur Al-Amily berkata ketika menukil dalil tentang roj’ah (reinkarnasi), “Dalil keempat: Kesepakatan seluruh orang-orang Syi’ah Imamiyyah, dan Itsna Asyariyyah tentang meyakini kebenaran roj’ah (reinkarnasi). Tak nampak adanya orang yang menyelisihi ini diantara mereka, yang bisa diperhitungkan ucapannya dari kalangan ulama (Rofidhoh,-pen), dulu maupun belakangan”. [Lihat Al-Iqozh min Al-Haj'ah (hal. 33-34) oleh Al-Amiliy]

ulama-ulama wahabi, salafi, dan sebangsanya tentu menyangkal bahwa nbi muhammad mengajrakan konsep reinkarnasi dengan dalil-dalil yang mereka miliki. tetapi, kaum syiah juga mempunyai dalil tersendiri. kalau diungkap, akan menjadi panjang sekali. tapi sejak berabad-abad, kedua belah mazhab itu terus menerus menerus berdebat secara sengit dengan kebenaran ajaran Roj`ah (reinkarnasi) dan keduanya merasa berada diatas dalil Islam yang benar.



Ah jadi bingung.... di satu pihak ada kaum islam yang berpikir ada reinkarnasi (meskipun tidak sama dengan tumimbal lahir..tp mirip2 lah), dan di lain pihak ada yang tidak percaya. Namun jika kembali ke kitab utama Islam yakni alquran, apakah kitab ini juga mengatakan adanya kelahiran yang berulang-ulang?


Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #184 on: 02 July 2010, 09:56:18 PM »
Quote from: peacemind
Ok, mungkin Islam mengenal berbagai macam alam kehidupan, namun apakah mereka sama dengan 31 alam kehidupan dalam Buddhisme?

saya tidak tau pasti, bro!

saya juga tidak tau apa saja dari ke 31 alam di budhisme itu. salah satunya ada alam Arupa Jhana, gitu ya? alam brahma ada enggak? alam dewa, alam hatu/peta? gitu yah.. arupa jhana itu alam tanpa bentuk ya?

saya kira Islam mengenal alam-alam itu. tetapi seperti yang saya katakan, konsep tentang alam-alam itu tidak begitu terkenal dalam Islam. misalnya, alam dewa, kalo dalam Islam itu termasu ke pada alam jin. tetapi, tidak dipisahkan dari alam hantu/peta. saya kira, perbedaannya hanya pada seputar penamaan alam-alam, kategori dan pembagian-pembagian alam tersebut. dalam agama Budha semua itu dijelaskan secara lebih terperinci. sedangkan di dalam Islam, tidak serinci itu. tetapi disebutkan bahwa para imam dan para wali Allah, dapat menjelajahi alam-alam lain selain alam manusia.

Yap dari sini sudah jelas ada perbedaan. Oleh karena itu, opini anda yang mengatakan bahwa  bahwa ajaran Buddha merupakan bagian dari ajaran Islam tidak bisa dibenarkan. Btw, salah satu alam di ajaran Islam adalah alam kematian.. dan jelas2 dalam agama Buddha tidak ada. Dan seperti yang anda katakan bahwa alam jin dan hantu adalah alam dewa, itupun berbeda dari ajaran Buddha. Jelas bukti ini menunjukkan bahwa ajaran Buddha bukan bagian dari ajaran Islam.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #185 on: 02 July 2010, 10:01:46 PM »
Quote from: peacemind
Judgment day adalah hari pengadilan sedangkan resurrection day adalah hari kebangkitan. Dua hal ini terjadi ketika ada kiamat. Setelah dunia hancur akan ada hari kebangkitan di mana semua manusia yang mati akan dibangkitkan lagi dan di situ juga ada hari pengadilan untuk menentukan ke mana manusia2 yang dibangkitan itu akan dibuang, neraka atau sorga. Buddhisme tidak mengenal konsep ini. Ada penjelasan?

kalo begitu Judgment day itu kalau dalam bahasa budhis artinya hari/waktu/saat dimana karma berbuah/matang.

adapun resurrection day itu artinya hari/waktu/saat seseorang bertumimbal lahir.
Jelas2 anda salah mengartikan ajaran Buddha. Matangnya kamma bukanlah hari pengadilan (judgment day) karena matangnya kamma bisa terjadi kapan saja, sedangkan hari pengadilan terjadi ketika kiamat. Dan resurrection day (hari kebangkitan) juga jelas2 berbeda dari tumimbal lahir karena tumimbal lahir terjadi berulang-ulang setelah kematian sedangkan hari kebangkitan menurut islam terjadi hanya sekali dihari kiamat. Saya rasa anda sadar dengan hal ini. Perbedaan yang sangat menyolok ini juga jelas2 membuktikan bahwa ajaran Buddha bukan bagian dari ajaran Islam.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #186 on: 02 July 2010, 10:06:27 PM »
Quote from: peacemind
Anda tidak membaca pertanyaan saya dengan jelas. Apa yang saya maksud adalah Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan makhluknya. Mengapa Agama Buddha tidak mengenal Tuhan sebagai pencipta? Jika kita bertanya ke Bhante Uttamo mengenai ini pun, saya yakin bahwa beliau akan mengatakan bahwa agama Buddha tidak mengenal adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan makhluknya. Ada penjelasan?

dalam Islam, arti menciptakan itu tidak sama seperti manusia membuat sesuatu. perbuatan tuhan adalah "tanpa berbuat". oleh karena itu bila dikatakan tuhan menciptakan atau tidak menciptakan, itu sama saja.

gini,.. saya tanya dalam sautu suatu hukum sebab akibat, apa yang menjadi sebab yang pertama dan apa yan menjadi akibat yang terakhir dari segala peristiwa?

Sy tidak tahu persis bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta dan makhluk2nya entah dengan 'berbuat' atau 'tanpa berbuat'. Apapun caranya, dalam hal ini, Tuhan sebagai pencipta jelas2 berbeda dari nibbana di mana nibbana adalah bukan pencipta alam semesta dan makhluk2nya. Perbedaan yang menyolok inipun membuktikan bahwa ajaran Buddha bukan bagian dari ajaran Islam.

Berkaitan dengan hukum sebab akibat, apakh pertanyaan anda mengacu kepada ajaran Buddha? Jika ya, dalam agama Buddha tidak dikatakan adanya  sebab pertama (primary cause) dan juga tidak akibat terakhir karena akibat sendiri akan menjadi sebab yang mengakibatkan akibat2 lainnya.  Trus hubungannya dengan kasus diatas apa?
« Last Edit: 02 July 2010, 10:09:56 PM by Peacemind »

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #187 on: 02 July 2010, 10:14:43 PM »
Quote from: peacemind
Jika kita melihat sejarah Islam, jelas2 apa yang dicapai oleh Nabi Muhammad sangat berbeda dari Sang Buddha. Nabi Muhammad mendapatkan pengetahuan berasal dari pihak luar yakni Tuhan dengan perantara malaikat Gabriel. Ini yang disebut sebagai wahyu di sini. Artinya, pengetahuan Nabi Muhammad adalah pemberian. Sementara itu, Sang Buddha melalui usaha sendiri, melalui abhinna, mencapai perealisasian nibbana.

masalahnya, kata siapa Tuhan itu merupakan pihak luar?

perhatikan ayat alQuran berikut :

Kami (tuhan) lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya (Q.S 50:16)

pikiran mu, apakah itu pihak luar atau dalam?

perasaanmu, apakah itu pihak luar atau dalam?

jantung mu, apakah pihak luar atau dalam?

urat nadi mu, apakah pihak luar atau dalam?

jikalau tuhan lebih dekat dari urat leher kita, maka bagaimana bisa disebut pihak luar?

JIka Tuhan bukan pihak luar, namun mengapa Tuhan masih memerintahkan malaikat Gabriel (Jibril) untuk menyampaikan pesannya ke Nabi Muhammad? Bukankah malaikat Jibril merupakan pihak luar? Apakah malaikat juga lebih dekat dari urat leher juga? :)

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #188 on: 02 July 2010, 10:16:49 PM »
Quote from: peacemind
Terus terang saya baru mendengar bahwa Nabi Muhammad memuji orang2 yang hidup selibat. Bisa diberikan referensinya supaya kita tahu bahwa kata2 ini memang diambil dari Alquran atau mungkin tafsir? Thanks.

dinyatakan oleh seroang ulama besar syiah, dalam suatu majlis taklim yang saya ikuti.

Oh.. jadi hanya pendapat pribadi.... hmm.. jadi memang tidak ada dalam Alquran.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #189 on: 02 July 2010, 10:23:38 PM »
default template mode on :
ah.. itu hanya perbedaan bahasa aja .. intinya pake logika.. pasti nyambung dan pasti sama..
default template mode off ..

hal ini sudah sangat sering terjadi..

sedikit melirik postingan bro fabian.. mengenai tidak mau kalah debat, pakailah ilmu tafsir..
hal ini menunjukkan ilmu tafsir kalau sembarang dipakai bisa sangat menyesatkan..

seperti pertanyaan sis yuri mengenai sila 1 bertentangan dengan kurban.. bisa dikatakan ada hubungan tidak bertentangan.. padahal sudah jelas2 membunuh..

seperti pernyataan nabi muhammad sudah mencapai nibbana, jelas2 bertentangan dengan pengikisan LDM.. Gimana mau mengikis Lobha (keserakahan) jika istri saja boleh 4 ? Gimana mau mengikis Moha (kegelapan batin) jika berpandangan memiliki banyak istri tidak masalah..

tapi dengan ilmu tafsir.. semua bisa dibalikan.. contoh : membunuh hewan sebenarnya bertujuan membantu hewan untuk cepat tumimbal lahir jadi manusia..

dengan ilmu tafsir juga bisa dicari pembenaran punya banyak istri.. seperti merasa kasian.. jika wanita menjadi perawan tua, makanya dinikahi..

trik2 semacam ini banyak sekali terjadi pada ilmu tafsir.. sehingga memicu pandangan yang salah.. mana yang benar.. mana yang salah sama sekali menjadi kabur dan tidak bisa lagi dibuktikan..

jadi hendaknya dalam berdiskusi .. kita melengkapi dengan literatur yang jelas.. katakan lah ini pendapat pribadi jika memang itu adanya.. tidak perlu mengatakan.. kamu g****k tolol gak mengerti logika.. karena jujur saja penyampaian model seperti itu tidak akan membawa diskusi ke arah yang lebih baik.. karena di sini member2 tidak punya kemampuan membaca pikiran.. apalagi membaca pikiran orang yang berpandangan salah :P
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #190 on: 02 July 2010, 10:30:53 PM »
Quote from: peacemind
Mungkin Islam mengenal hukum sebab akibat untuk kehidupan ini dan mendatang, namun apakah Islam mengenal hukum kamma yang mana telah menyebabkan setiap makhluk terlahir berulang-ulang di alam Samsara? Kemudian adalah hukum Tilakkhana, paticcasamuppada, apakh ada dalam Islam?

tentu. lengkap dengan dalil Quran dan Hadit nya. cobalah cari di google, dengan keywoard "reinkarnasi menurut Islam Ahmad Khodjim" tanpa tanda kutip. Ahmad Khodim adalah ulama Indonesia yang mau membeberkan faham reinkarnasi menurut Islam dan menyebarkannya melalui internet.

Saya tidak menemukan keyword yang anda katakan, namun saya menemukan konsep reinkarnasi dalam Islam yang berbasis pada salah satu surah Al Baqarah :28 sebagai berikut:

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan di hidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya lah kamu di kembalikan.”

Namun dalam tafsirannya dinyatakan demikian:

"Pada awalnya manusia tidak ada (mati) … lalu Allah menciptakan manusia dari sari/ekstrak alam kemudian menghembuskan roh dari-Nya kedalam tubuh (lihat Al hijir 28-29) dan ia menjadi hidup … didalam alam rahim … kemudian ia melepaskan dari ikatan alam rahim menuju alam dunia … kemudian ia melepaskan dari ikatan alam dunia … menuju alam barzah … kemudian ia melepaskan alam barzah menuju alam syurga atau neraka, kemudian ia melepaskan kembali menuju Allah Azza wajalla". (bisa di baca dalam tafsir Shafwatut Tafaasir, karangan Prof Ali As Shabuni, Beirut)

Jika demikian, jelas2 konsep ini sangat berbeda dari konsep tumimbal lahir. Dalam konsep ini, yang ada hanya perpindahan dari makhluk yang diciptakan Tuhan ke alam rahim - ke alam manusia -ke alam kematian -ke alam sorga atau neraka. Tumimbal lahir bukan konsep perpindahan demikian. Perbedaan ini jelas2 menunjukkan agama Buddha bukan dari bagian ajaran Islam.

Semoga anda jelas. Thanks.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #191 on: 03 July 2010, 07:22:31 AM »
bang...terus tolong dong, dipepet2in logika planetnya abang deva 19, gimana relevansi dan kesamaannya upacara qurban dengan sila pertama dalam Buddhis, apa abang deva bisa memberikan logika kepada kita2?

bisa! cuma capek! uh....hoh....(terengos-engos gw)
BISA KOQ..
Semua pasti bisa..


ini jawabannya :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12991.msg210721.html#msg210721

Semoga sis yuri puas.. :D

ho..ho... saya suka artikel itu...bagus! tentang tafsir

kitab suci tidak ditafsir, ada baiknya, tetapi pengetahuan tidak berkembang.

maka nya bro....

pertama,

sejak dulu saya katakan, "tidak ada yang bisa menafsirkan kitab suci, kecuali orang suci"

apakah orang suci akan menafsirkan kitab suci dengan cara yang salah?

tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.(Q.S 56:79)

maksudnya, tidak ada yang mampu menyentuh kebenaran makna kitab suci, kecuali hamba yang disucikan.

teori-teori meditasi itu, bro, sangat membingungkan. kecuali kalau kita mulai mempraktikan, maka akhirya kita mengerti.

dari 4 tahap kesucian dalam budhisme, apakah kita bisa mengerti maknanya selama kita belum sampai ke situ?

kedua,

jika tidak ditafsirkan oleh orang suci, maka tidak boleh menafsirkan kitab suci secara sembarangan. kita harus menggunakan kaidah-kaidah berpikir yang tepat untuk bisa menafsirkan kitab suci. dan kaidah tepat yang bisa saya rokemendasikan adalah logika Aristoteles. mudah kok, rumusnya cuma da 19. dengan menggunakan rumus-rumus tersebut, dijamin 100%, kita tidak akan salah menafsirkan kitab suci.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #192 on: 03 July 2010, 07:24:05 AM »
Quote from: peacemind
Mungkin Islam mengenal hukum sebab akibat untuk kehidupan ini dan mendatang, namun apakah Islam mengenal hukum kamma yang mana telah menyebabkan setiap makhluk terlahir berulang-ulang di alam Samsara? Kemudian adalah hukum Tilakkhana, paticcasamuppada, apakh ada dalam Islam?

tentu. lengkap dengan dalil Quran dan Hadit nya. cobalah cari di google, dengan keywoard "reinkarnasi menurut Islam Ahmad Khodjim" tanpa tanda kutip. Ahmad Khodim adalah ulama Indonesia yang mau membeberkan faham reinkarnasi menurut Islam dan menyebarkannya melalui internet.

Saya tidak menemukan keyword yang anda katakan, namun saya menemukan konsep reinkarnasi dalam Islam yang berbasis pada salah satu surah Al Baqarah :28 sebagai berikut:

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan di hidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya lah kamu di kembalikan.”

Namun dalam tafsirannya dinyatakan demikian:

"Pada awalnya manusia tidak ada (mati) … lalu Allah menciptakan manusia dari sari/ekstrak alam kemudian menghembuskan roh dari-Nya kedalam tubuh (lihat Al hijir 28-29) dan ia menjadi hidup … didalam alam rahim … kemudian ia melepaskan dari ikatan alam rahim menuju alam dunia … kemudian ia melepaskan dari ikatan alam dunia … menuju alam barzah … kemudian ia melepaskan alam barzah menuju alam syurga atau neraka, kemudian ia melepaskan kembali menuju Allah Azza wajalla". (bisa di baca dalam tafsir Shafwatut Tafaasir, karangan Prof Ali As Shabuni, Beirut)

Jika demikian, jelas2 konsep ini sangat berbeda dari konsep tumimbal lahir. Dalam konsep ini, yang ada hanya perpindahan dari makhluk yang diciptakan Tuhan ke alam rahim - ke alam manusia -ke alam kematian -ke alam sorga atau neraka. Tumimbal lahir bukan konsep perpindahan demikian. Perbedaan ini jelas2 menunjukkan agama Buddha bukan dari bagian ajaran Islam.

Semoga anda jelas. Thanks.

yah... anda memilih tafsir kaum wahabi punya.. ya iyalah begitu...

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #193 on: 03 July 2010, 07:25:24 AM »
o ya "reinkarnasi menurut Islam Ahmad Chodjim" tanpa tanda kutip. masa sih, saya bisa nemu kok.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #194 on: 03 July 2010, 07:28:20 AM »
Quote from: forte
seperti pernyataan nabi muhammad sudah mencapai nibbana, jelas2 bertentangan dengan pengikisan LDM.. Gimana mau mengikis Lobha (keserakahan) jika istri saja boleh 4 ? Gimana mau mengikis Moha (kegelapan batin) jika berpandangan memiliki banyak istri tidak masalah..

nah, ini contoh penafsiran yang salah dari ajaran. sang Budha tidak pernah menyatakan "orang yang beristri 4 tidak dapat mengikis LDM". tapi anda berani menyatakannya. ini namanya tafsir. cobalah belajar uraiankan tafsiran anda dengan Logika Aristoteles, nanti anda akan tahu dimana salahnya!

 

anything