Membaca Keng atau Mantra berulang-ulang, saya rasa seperti meditasi, jadi ada pengendalian pikiran di sana. Umat muslim pun melakukan hal yang sama dengan berzikir. Dan dengan ber-aditthana untuk tujuan tertentu, bisa-bisa saja (mungkin saja) jasa kebajikan (dari pengendalian pikiran) tersebut berbuah sesuai yang diinginkan. Jadi, menurut saya tidak perlu mengagungkan mantra atau keng tertentu karena intinya adalah perbuatan bajik itu sendiri. Kalo membaca keng/mantra tapi pikiran kemana-mana, juga gak ada gunanya.