sekarang ada lembaga yg dengan sengaja menciptakan istilah2 contohnya WINAYA (pake W) ini, mungkin saja tujuannya memang untuk membingungkan umat, karena biasanya orang2 yg bingung akan lebih mudah di-BrainWash
hehe. Bro Indra. Gak usah membalikkan fakta.
Pada kenyataannya, yang pandai melakukan 'brainwash' adalah kelompok sektarian bro.
Dengan mengatakan 'ini paling benar', yang beda dari ini 'pasti salah', bahkan sesama mazhab sendiri.
Jauh lebih mudah menjadi 'fanatik' ketimbang 'terbuka'.
Dan itu berlaku di semua agama. Yang melakukan 'brainwash' adalah kelompok 'sektarian'
Di Buddhayana sulit sekali untuk mem-brainwash orang, karena kita memilih untuk selalu terbuka, mencari 'inti ajaran' bukan kosmetika 'ritual dan intelektual semata'.
Sebagai cendekiawan / intelektual Buddhis, anda semua semestinya tahu sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Dan tahu istilah2 mana yang lebih dulu digunakan di masa-masa awal.
Apakah Wihara atau vihara? Apakah Waisak atau Vesak? Apakah Biksu/biku atau Bhikkhu?
Apakah triratna atau tiratana, apakah tripitaka atau tipitaka?
Siapa yang kemudian melakukan 'brainwash', dan mengatakan bahwa hanya vihara, vesak, bhikkhu yang benar?
Anda pasti cukup tahu itu. Dan banyak dari anda semua yang ada di forum ini melanjutkan tradisi 'brainwash' tersebut.