Bro Fabian,
baiklah kita sepakat, bahwa Sakka telah melakukan pelanggaran "mengambil apa yg tidak diberikan", nah kita kembali lagi ke pokok pembahasan awal yaitu "apakah seorang Ariya masih bisa melakukan pelanggaran teb?".
mohon tanggapan
Saudara Indra yg baik,
Teb itu artinya apa sih? maaf istilah internet saya banyak yang nggak tahu.... kuno banget ya...? malu-maluin...
kadang-kadang mikir lama... apa sih arti kata itu...?
Kembali lagi mengenai Ariya, saya rasa seorang Ariya (terbatas Sotapanna dan Sakadagami) masih bisa melanggar sila karena masih memiliki lobha yang kasar (kamachanda / keinginan duniawi) dan dosa yang kasar (byapada / kehendak jahat).
Tetapi tak akan melakukan pelanggaran sila berat seperti membunuh dsbnya, karena pengertian (
wisdom) telah berkembang. Saya yakin walau dipaksa sekalipun Sotapanna tak akan membunuh manusia, tetapi membunuh nyamuk masih mungkin....
Seorang Sotapanna saya rasa masih mungkin bicara kasar (yang termasuk pelanggaran sila kedua), tetapi menipu dengan maksud memiliki benda orang lain saya rasa tidak.
bahkan ada cerita dalam Sutta mengenai seorang Bhikkhu yang hebat meditasinya bahkan punya Abhinna (kalau tidak salah ia seorang Sotapanna), tetapi ia pernah minum sampai mabuk (pelanggaran sila ke 5). sehingga akhirnya dicela Sang Buddha. (saya lupa suttanya).
Semua ini adalah pelanggaran sila yang kecil, dan tidak sampai menyebabkan ia terlahir di keempat alam apaya.
Jadi
seorang Sotapanna tak akan terlahir di alam apaya bukan karena ia mencapai Sotapanna, saya rasa
seorang Sotapanna tak akan terlahir di alam apaya karena capabilitas untuk melakukan kejahatan besar telah lenyap.
(((Semoga kita semua berbahagia dan bebas dari penderitaan)))
Fabian