Kok Angulimala ya..?
definisi dhamma sepertinya jadi rancu.
dhamma -> ajaran sang buddha
dhamma -> kebenaran
Memang benar demikianlah adanya, Dhamma yang mana..? antara Dhamma yang sebenarnya dan Dhamma menurut artian ajaran Sang Buddha, atau Dhamma agama lain...?
Kebenaran ada dimana-mana.... wah ini logika luar biasa... hebat sekali....
agama lain mengajarkan ada pencipta, agama lain mengatakan persembahan kurban bersifat mulia, mungkin ini yang disebut kebenaran yang ada di agama lain...
itulah sebabnya saya mem-posting topik ini... saya ini bodoh sekali, sehingga saya sering bingung menghadapi umat Buddha yang berusaha menyamakan ajaran Sang Buddha dengan ajaran lain... mungkin disebabkan pikiran saya sempit... Saya selalu mengutip dari Tipitaka... mungkin harusnya saya kutip dari Injil, bukankah kebenaran juga ada disana...?
Saya sekarang sudah sadar bahwa belajar Dhamma kemudian dibawa kemana-mana untuk dijadikan pegangan hidup adalah beban... (ada yang mengoreksi saya, terima kasih...) cuma saya masih bingung, untuk apa ya saya belajar Dhamma? apakah untuk sekedar menang debat? atau sesuai dengan Kalama Sutta yang berbunyi...
"When you know for yourselves that, 'These qualities are skillful; these qualities are blameless; these qualities are praised by the wise; these qualities, when adopted & carried out, lead to welfare & to happiness' — then you should enter & remain in them."Ah.. saya ini bodoh ya...
mengikuti Kalama Sutta dengan membawa-bawa ajaran Sang Buddha dan menjadikannya sebagai pandangan hidup..., itu kan membawa beban...
sebaiknya ajaran Sang Buddha jangan dijadikan sebagai pegangan hidup, dengan demikian maka baru kita disebut melepas...
barulah kita disebut tidak melekat pada konsep.....
Saya baru mengerti sekarang, bahwa ajaran Sang Buddha itu hanya sekedar konsep... dan itu harus dilepas...
Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman yang telah membuka wawasan saya.
Mungkin sekarang saya harus membuka wawasan saya yang sempit dengan mulai menyembelih kurban di hari Idul Adha, dan mencari keselamatan dengan menerima juru selamat tertentu, karena ini juga Dhamma kan?
Oh ya mungkin lebih baik menerima juru selamat tertentu maka semua persoalan beres... jadi tidak terjebak pada paham lepas atau tidak.....
Aduh saudara Sumedho, saya malu sekali, ternyata saya ini orang yang berpandangan sempit... saya ini hanya penuh konsep.... oleh karena itu saya harus berubah sekarang... harus membuka wawasan saya...
maaf teman-teman, saya telah membuat anda kesal dengan kebodohan saya yang hanya terpaku pada Tipitaka...
Sekarang saya tahu kita harus juga melihat Dhamma yang ada di agama-agama lain... oleh karena itu saya harus mengadopsi Dhamma-Dhamma lain seperti menyembelih kurban dan lain-lain....
Sekali lagi teman-teman... saya mengucapkan terima kasih telah membuka wawasan saya...
Ini adalah pencerahan kedua yang saya terima setelah mendapatkan pencerahan pertama dari pak Hudoyo.......
(((semoga anda semua berbahagia dan terbebas dari penderitaan)))