Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.
Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).
Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".
dear bro Kai,
kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri
seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral
Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.
Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....
semoga bisa memperjelas mengenai citta yah
Ketika orang bersentuhan dengan kontak yang tidak menyenangkan, maka yang muncul adalah akusala vipaka, berkenaan dengan tidak menyenangkan. Namun, kesadaran pada saat menarik tangan itu, bisa jadi merupakan kesadaran dari pancadvaravajjana-citta dan manodvaravajjana-citta. Kedua Kiriya-citta tersebut tidaklah khas pada Arahat.
dear Kai
seperti yang saya bilang, tolong dibedakan antara level action/tindakan dalam hal ini Javana 7, dengan 17/13 proses kesadaran (panca dvara/mano dvara)
jika anda menyebutkan bahwa dalam 17/13 proses terdapat kiriya, itu betul karena memang terdapat citta-citta tertentu, seperti yang saya sudah sebut yaitu citta yang mengarahkan ke objek, bisa berupa Kiriya
Namun jika pada tingkat Javana 7, pada putthujhana hanya ada Kusala, Akusala dan Netral
Nah disini beda sekali antara menarik tangan sebagai action/tindakan dimana ini merupakan Javana 7 dari 17 proses pancadvara, dan kesadaran menarik tangan sebagai proses keseluruhan dari 17 proses dimana di dalamnya ada Javana 7 yang isinya tetap saja hanya Kusala, Akusala dan Netral
Singkatnya :
Dalam 17 proses kesadaran, betul ada Kiriya pada citta-citta tertentu
Tetapi pada Javana 7, yang notabene merupakan proses ke 9 - 15, yang ada hanyalah Kusala, Akusala dan Netral
Javana ini kemudian terbagi berdasar jangka waktu berbuahnya yaitu pada kehidupan ini, satu kehidupan berikutnya, dan sebagainya.....
Kiriya pada Javana Arahat terjadi karena berlandaskan Panna, bukan berlandaskan Cetana seperti pada putthujhana sehingga Arahat hanya menghabiskan buah kamma lampaunya saja dan tidak akan terlahir lagi
semoga tidak membingungkan yah..........