//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mo nanya tentang Kamma  (Read 9670 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #15 on: 15 September 2008, 10:17:57 AM »
[at] Delusion : loh kenapa heran bro?

detak jantung kita bisa percepat.... coba aja pikirin hal2 yg negatif, jantung biasanya akan lebih cepat berdetak........

tapi kalo kita "cooling down" misal tenangin diri, jantung akan berdetak lebih pelan  ;D

kalo kita yang "awam" ini saja bisa mengatur seperti itu, yah jangan heran kalo meditator bisa lebih ahli...... bahkan AFAIK, ada meditator yang bisa mengamati hadaya vatthu loh.......... ^:)^

(hadaya vatthu : pintu indra munculnya kesadaran).......cmiiw.......

Memang kita bisa memanipulasi detak jantung dengan sengaja, tetapi sepertinya jantung berdetak atau tidak berdetak, bukan berdasarkan kehendak/niat kita.

Lalu, sepertinya Delusion itu "sis" deh, bukan "bro" ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #16 on: 15 September 2008, 10:32:28 AM »
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".

dear bro Kai,

kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri  ;)

seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral

Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.

Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....

semoga bisa memperjelas mengenai citta yah  _/\_

Ketika orang bersentuhan dengan kontak yang tidak menyenangkan, maka yang muncul adalah akusala vipaka, berkenaan dengan tidak menyenangkan. Namun, kesadaran pada saat menarik tangan itu, bisa jadi merupakan kesadaran dari pancadvaravajjana-citta dan manodvaravajjana-citta. Kedua Kiriya-citta tersebut tidaklah khas pada Arahat.



Offline Delusion

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 15
  • Gender: Female
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #17 on: 15 September 2008, 01:53:34 PM »
[at] fabian c

Terimakasih atas penjelasannya...

Tapi agak heran bila ada yang menyatakan "jantung berdetak juga karena keinginan kita"  ;D


_/\_

Ya, saya "sis"... hehehehe...

Benar yang dikatakan Bro Kainyn, bukan mengatur kecepatan dan kelambanan detak jantung, tapi jantung yang berdetak.

Bukankah jantung memang sudah dari sononya berdetak?
Dan kita ngak bisa menghentikan detak bila belum saatnya mati  ;D


_/\_
« Last Edit: 15 September 2008, 01:56:05 PM by Delusion »
:)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #18 on: 15 September 2008, 02:21:19 PM »
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".

dear bro Kai,

kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri  ;)

seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral

Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.

Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....

semoga bisa memperjelas mengenai citta yah  _/\_

Ketika orang bersentuhan dengan kontak yang tidak menyenangkan, maka yang muncul adalah akusala vipaka, berkenaan dengan tidak menyenangkan. Namun, kesadaran pada saat menarik tangan itu, bisa jadi merupakan kesadaran dari pancadvaravajjana-citta dan manodvaravajjana-citta. Kedua Kiriya-citta tersebut tidaklah khas pada Arahat.

dear Kai

seperti yang saya bilang, tolong dibedakan antara level action/tindakan dalam hal ini Javana 7, dengan 17/13 proses kesadaran (panca dvara/mano dvara)

jika anda menyebutkan bahwa dalam 17/13 proses terdapat kiriya, itu betul karena memang terdapat citta-citta tertentu, seperti yang saya sudah sebut yaitu citta yang mengarahkan ke objek, bisa berupa Kiriya

Namun jika pada tingkat Javana 7, pada putthujhana hanya ada Kusala, Akusala dan Netral

Nah disini beda sekali antara menarik tangan sebagai action/tindakan dimana ini merupakan Javana 7 dari 17 proses pancadvara, dan kesadaran menarik tangan sebagai proses keseluruhan dari 17 proses dimana di dalamnya ada Javana 7 yang isinya tetap saja hanya Kusala, Akusala dan Netral

Singkatnya :
Dalam 17 proses kesadaran, betul ada Kiriya pada citta-citta tertentu
Tetapi pada Javana 7, yang notabene merupakan proses ke 9 - 15, yang ada hanyalah Kusala, Akusala dan Netral

Javana ini kemudian terbagi berdasar jangka waktu berbuahnya yaitu pada kehidupan ini, satu kehidupan berikutnya, dan sebagainya.....

Kiriya pada Javana Arahat terjadi karena berlandaskan Panna, bukan berlandaskan Cetana seperti pada putthujhana sehingga Arahat hanya menghabiskan buah kamma lampaunya saja dan tidak akan terlahir lagi

semoga tidak membingungkan yah..........  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #19 on: 15 September 2008, 02:29:59 PM »
[at] Delusion : loh kenapa heran bro?

detak jantung kita bisa percepat.... coba aja pikirin hal2 yg negatif, jantung biasanya akan lebih cepat berdetak........

tapi kalo kita "cooling down" misal tenangin diri, jantung akan berdetak lebih pelan  ;D

kalo kita yang "awam" ini saja bisa mengatur seperti itu, yah jangan heran kalo meditator bisa lebih ahli...... bahkan AFAIK, ada meditator yang bisa mengamati hadaya vatthu loh.......... ^:)^

(hadaya vatthu : pintu indra munculnya kesadaran).......cmiiw.......

Memang kita bisa memanipulasi detak jantung dengan sengaja, tetapi sepertinya jantung berdetak atau tidak berdetak, bukan berdasarkan kehendak/niat kita.

Lalu, sepertinya Delusion itu "sis" deh, bukan "bro" ;D

dear Kai,

sori kalau salah pengertian  ;D

hanya saja saya berpikir bahwa setiap saat selama kita masih hidup, selalu ada kesadaran yang muncul
sementara pada detak jantung, berarti ada darah segar yang diproduksi
dan menurut buddhism, bahwa kesadaran itu muncul di hadaya rupa, yang merupakan area di sekitar jantung, tempat diproduksinya darah segar
Jika ada kesadaran, pasti ada 7 cetasika netral yang menyertainya dimana salah satunya adalah Cetana

Demikianlah kira-kira logika berpikirnya saya mengenai hubungan antara Cetana dalam artian cetasika netral yang selalu ada pada setiap citta putthujhana dengan detak jantung......  ;D

sori juga utk Delusion.... maklum saya jarang gaul di DC.......  _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #20 on: 15 September 2008, 02:54:11 PM »
dear Kai

seperti yang saya bilang, tolong dibedakan antara level action/tindakan dalam hal ini Javana 7, dengan 17/13 proses kesadaran (panca dvara/mano dvara)

jika anda menyebutkan bahwa dalam 17/13 proses terdapat kiriya, itu betul karena memang terdapat citta-citta tertentu, seperti yang saya sudah sebut yaitu citta yang mengarahkan ke objek, bisa berupa Kiriya

Namun jika pada tingkat Javana 7, pada putthujhana hanya ada Kusala, Akusala dan Netral

Nah disini beda sekali antara menarik tangan sebagai action/tindakan dimana ini merupakan Javana 7 dari 17 proses pancadvara, dan kesadaran menarik tangan sebagai proses keseluruhan dari 17 proses dimana di dalamnya ada Javana 7 yang isinya tetap saja hanya Kusala, Akusala dan Netral

Singkatnya :
Dalam 17 proses kesadaran, betul ada Kiriya pada citta-citta tertentu
Tetapi pada Javana 7, yang notabene merupakan proses ke 9 - 15, yang ada hanyalah Kusala, Akusala dan Netral

Javana ini kemudian terbagi berdasar jangka waktu berbuahnya yaitu pada kehidupan ini, satu kehidupan berikutnya, dan sebagainya.....

Kiriya pada Javana Arahat terjadi karena berlandaskan Panna, bukan berlandaskan Cetana seperti pada putthujhana sehingga Arahat hanya menghabiskan buah kamma lampaunya saja dan tidak akan terlahir lagi

semoga tidak membingungkan yah..........  _/\_

OK deh. Saya sih tidak pelajari Abhidhamma, jadi tidak tahu begitu2an ;D
Thanx buat penjelasannya.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #21 on: 15 September 2008, 03:37:46 PM »
OK deh. Saya sih tidak pelajari Abhidhamma, jadi tidak tahu begitu2an ;D
Thanx buat penjelasannya.

dear Kai,

proses kesadaran/citta vitthi pernah dibahas di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1393.0

semoga bisa bermanfaat yah _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #22 on: 15 September 2008, 06:37:50 PM »
otot jantung itu bukan otot yang bisa dikontrol kan?
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #23 on: 16 September 2008, 02:04:21 AM »


Teman-teman netter sekalian,

kadang-kadang pikiran kita terpola oleh pendidikan yang kita dapatkan, ada perbedaan antara pendapat yang kita dapatkan dari pendidikan dengan pengalaman praktek langsung para meditator. di Sekolah kita diajarkan bahwa mengedipkan mata refleks, menurut meditator ada kehendak, menepuk nyamuk reflek, menurut meditator ada kehendak, jadi berbeda, oleh karena itu meditasi dong... buktiin sendiri...   :), bernapas katanya refleks, tapi menurut meditator ada kehendak (katanya pada jhana ke empat nafas berhenti kan...?) katanya otot jantung refleks, tapi menurut meditator: ada kehendak... mana yang benar?   :) saya rasa coba dulu deh.....   :) karena kata meditator untuk berpikir-pun juga di dahului kehendak....  mau melihat kehendak yang halus ini nggak...?   :)

(((Semoga anda tergerak untuk mencoba sendiri.... be among them who realize Dhamma...  :) )))   

sukhi hotu.......


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Mo nanya tentang Kamma
« Reply #24 on: 21 April 2009, 04:28:08 PM »
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
 :)

jangankan hal seperti itu, tindakan yang sgt disebabkan oleh "suasana tertentu" yang menyebabkan timbulnya niat/kehendak , menghasilkan NOl Buah Kamma.

ika.

 

anything