koq bisa sam? bknnya itu menjaga kesempurnaan silanya.. kan bukan melekat ama praktek sila. klo itu silabataparamasa brati bodhisatta yg melakukan parami dgn mendanakan anggota tubuh ato hidupnya jg silabataparamasa dunk.. mohon dijelasin..
Kalau memang tidak melekat (upādāna), memang tidak ada masalah. Dan seorang Sotapanna, pada kenyataannya, telah menghancurkan belenggu sīlabbataparamasa. Ia mempraktikkan sīla bukan karena kemelekatan namun karena ia mengetahui manfaat sīla. Karena pengetahuan inilah (diṭṭhisampanno), secara alami, tanpa adanya paksaan, sīlanya akan terjaga. Oleh karena itu, ia dikatakan sudah perfect dalam moralitas, dan kalaupun ia lengah dan melakukan kesalahan ia tidak akan mampu menyembunyikannya (abbhabbo so paṭichādāya). Jadi dalam hal ini, kemurniaan sīla seorang sotapanna terjaga bukan sekedar karena ia INGIN menjaga kemurnian sīlanya, namun lebih pada karena ia MENGETAHUI melalui pengalaman sendiri manfaat sīla yang murni. Kemelekatan terhadap sīla yang sering menjerumuskan seseorang telah dikatakn dalam Suttanipāta sebagai berikut:
"Sīluttamā saññamenāhu suddhiṃ, vataṃ samādāya upaṭṭhitāse;
Idheva sikkhema athassa suddhiṃ, bhavūpanītā kusalā vadānā".
"Sace cuto sīlavatato hoti, pavedhatī kamma virādhayitvā;
Pajappatī patthayatī ca suddhiṃ, satthāva hīno pavasaṃ gharamhā".
"Ia yang memegang praktik sīla sebagai akhir yang paling tinggi dan mengatakan kesucian muncul hanya dari pengendalian, mengambil tekad padanya, dan secara kuat mengikutinya, sementara tenggelam dalam dumadi, ,mengklaim dirinya sebagai ahli dan mengatakan, 'Biarlah kita melatih diri kita di sini dan mungkin akan ada kesucian".
"Jika ia jatuh dari praktik sīla dan tekad sucinya, ia bergetar karena ia gagal mempraktikkannya. Ia menginginkan dan merindukan kesucian di sini (praktik sīlanya) seperti seorang yang tinggal terpisah dari rumah dikarenakan tertinggal oleh caravan".
Di atas hanya pendapt pribadi.. Mungkin teman2 atau Saudari Yumi memiliki pendapat lain?
Mengenai seorang Bodhisatta, ia bukan seorang sotapanna. Sejauh tipitaka memandang, Bodhisatta adalah seorang puthujjana. Ia belum menghancurkan silabbataparamasa. Tentu masih ada kemungkinan bahwa ketika ia mempraktikkan sīla ia masih memiliki kemelekatan terhadap silanya tersebut.
Be happy.