sejauh ini bhaya karma itu hanyalah kata2 anda sendiri yg tidak ada dukungan dari sutta, silakan anda membuktikan dengan memberikan rujukan soal bhaya karma ini
sutta mana yg tidak dibuka dgn evamme suttam.kemudian tidakkah anda melihat bhaya kamma karena tidak mencantumkan kalimat evam me suttam.
Bagaimana jika itu menjadi tulisan anda dan memberikan pandangan salah bagi yg membaca.
Bukankah itu bahaya dari karma perbuatan anda.
jika anda menambahkan evam me suttam, maka nara sumber sutta itu berubah maknanya.dari doktrin menjadi sutta, sesuatu yg didengar kmd ditulis ulang.bisa ada kesalahan karena penerjemahan, salah dengar, pergeseran makna, kemampuan yg menulis tidak sama dengan yg ditulis, dalam hal ini sang bhagava.
Karena itulah para ariya tidak serampangan, berhati hati, tahu malu dalam menulis ulang kisah Buddha. Agar tidak kena bahaya kamma, mereka selalu menambahkan evam me suttam.apa kamu tidak meniru teladan mereka indra.
Boleh tidak takut bhaya kamma krn itu sifatnya personal.
Namun jgn menyebarkan cara yg salah di forum atau dimana saja.bhaya kamma u pengguna jelas berbeda dengan bhaya kamma u pengedar.