//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia  (Read 80865 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #195 on: 15 January 2010, 12:20:11 PM »
untung ga pake bram bisa kaget klonjotan g :)) :)) :))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #196 on: 15 January 2010, 12:40:09 PM »
tidak ada diskriminasi.
wanita punya kesempatan yang sama mencapai pencerahan, tergantung buah karma, dan usahanya.
bahkan di jaman Sang Buddha pun Sang Buddha memberikan peraturan yang berbeda, karena memang urusan pria dan wanita berbeda.

"bhikkhuni" yang ada sekarang berbohong dengan mengatakan peraturan dari Sang Buddha bukan otoritas

"study shows that we cannot take the Eight Garudharmas (heavy rules) as final authority without flexibility. I can quote an example of the first Garudharma which says that "a nun even ordained for 100 years must pay respect to a monk ordained that day." Later there was a case of six monks who playfully lifted up their robes showing their thighs to attract the bhikkhunis' attention. In this case, the Buddha instructed the bhikkhunis not to pay respect to these monks. This shows that any rule laid down by the Buddha always has a certain requirement to it. One should not stick to the rule without understanding the spirit of it." - "bhikkhuni" dhammananda

"This rule should be honoured, revered, esteemed and should not be thrown out until life lasts. A trainee bhikkhuni should spend two rains observing the six precepts and be accomplished for the higher ordination, in the presence of both Communities, bhikkhus and bhikkhunis. This rule should be honoured, revered, esteemed and should not be thrown out until life lasts." Anguttara Nikaya

Neither could Bhikkuni Kusuma find any evidence to suggest that the lifespan of the Buddha's dispensation will be shortened on account of women's admission to the order - "bhikkhuni" kusuma

"But, Ananda, if women had not obtained the Going-forth from the home life into homelessness in the Tathagata's doctrine and discipline, the holy life would have lasted long, the true Dhamma would have lasted 1,000 years. But now that they have gotten to go forth...this holy life will not last long, the true Dhamma will last 500 years. Just as a clan in which there are many women and few men is easily plundered by robbers and bandits, in the same way, in whatever doctrine and discipline women get to go forth, the holy life does not last long.."

apalagi yang diharapkan dari mereka-mereka yang tidak mengakui perkataan Sang Buddha sebagai perkataan Sang Buddha, tapi di kesempatan lain mau aja mengaku-aku sebagai murid Sang Buddha?

hampir semua "bhikkhuni" modern memelintir ucapan Sang Buddha demi status "bhikkhuni". jelas-jelas ada perbedaan, bahkan dari vinaya bhikkhuni ada perbedaan gender.
« Last Edit: 15 January 2010, 01:46:52 PM by gachapin »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #197 on: 15 January 2010, 01:08:01 PM »
^
bro nol nya kurang satu tuh harusnya kan goceng 5000thn ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #198 on: 15 January 2010, 01:24:41 PM »
Seharusnya memang 500 tahun. Tapi belakangan ini di Indonesia sering ditulis 5000 tahun. Ini adalah kesalah-pahaman. Banyak orang berpikir bahwa Sang Buddha mengatakan Dhamma hanya bisa bertahan 5000 tahun, lalu mereka menghitung-hitung bahwa sekarang Dhamma sudah 2500 tahun. Entah dari mana pula kemudian muncul konkluasi bahwa 2500 tahun lagi barulah dunia kiamat (versi Agama Buddha). Parahnya, paradigma ini pun menyebar ke kalangan bhikkhu.


Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #199 on: 15 January 2010, 01:41:12 PM »
bro upaska sorry dapet dari tipitaka mana ada ref ga buat yg 500th n itu? ya setau g si mang 5000thn sisanya ajaran sang buddha kita. trus masak si ad yg bilang kita kiamat 2500 thn lg, wah salah persepsi tu kita kiamat msh lama hanya saja 2500 thn lg ajaran sang buddha hilang karena kemerosotan moral. trus kiamat bumi ini setelah sang bodhisatva metteya jadi buddha n sudah habis pula masa ajarannya, dr yg g pernah baca klo ga salah bumi kita ini bisa menanggung 5 kemuncullan sammasambuddha n boddhisatva mettya yg terakhir. jd cool down kiamat msh jauh ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #200 on: 15 January 2010, 02:36:15 PM »
bro upaska sorry dapet dari tipitaka mana ada ref ga buat yg 500th n itu? ya setau g si mang 5000thn sisanya ajaran sang buddha kita. trus masak si ad yg bilang kita kiamat 2500 thn lg, wah salah persepsi tu kita kiamat msh lama hanya saja 2500 thn lg ajaran sang buddha hilang karena kemerosotan moral. trus kiamat bumi ini setelah sang bodhisatva metteya jadi buddha n sudah habis pula masa ajarannya, dr yg g pernah baca klo ga salah bumi kita ini bisa menanggung 5 kemuncullan sammasambuddha n boddhisatva mettya yg terakhir. jd cool down kiamat msh jauh ;D

Silakan Anda baca di => http://www.sacred-texts.com/bud/bits/bits099.htm

Kesalah-pahaman yang beredar adalah:
- Banyak literatur Buddhis di Indonesia yang menuliskan bahwa Sang Buddha mengatakan usia Dhamma adalah 5.000 tahun; padahal berdasarkan teks Tipitaka adalah 500 tahun.
- Kesalahan ini mungkin karena kesalahan terjemahan, kekeliruan dalam mempublikasi, atau sengaja diubah oleh segelintir oknum dengan modus tertentu.
- Karena paradigma ini, banyak yang menghitung bahwa usia Dhamma sekarang sudah 2.500 tahun; dan tinggal 2.500 tahun lagi Dhamma akan lenyap.
- Muncul pula paradigma bahwa ketika Dhamma lenyap, berarti pada saat itu moralitas manusia sudah mencapai titik terburuk.
- Muncul pula pandangan bahwa itulah kiamat.
- Namun muncul pula pandangan bahwa Bumi belum musnah, dan kehidupan masih ada. Kelak moralitas akan naik hingga muncul seorang Sammasambuddha Metteya.

Dengan mengetahui adanya kesalahan publikasi usia Dhamma selama ini, semoga saja semua kesalah-pahaman ini tidak lagi beredar. :)

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #201 on: 15 January 2010, 03:15:20 PM »
aduh g jadi binggung mesti ikut yg mana ??? g da baca tadi teks tipitaka n semakin g binggung jadinya mana yang mesti g ikutin pa kesalahan ini di sengaja apa tidak n terjemahan dari tipitaka salah pa ga ???
 dari pad pusing2 da jalanin aja da ga pening di perdebatkan soalnya nt 2500 thn lg g da punabhava berkali kali  ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #202 on: 15 January 2010, 04:06:10 PM »
Jadi Dhamma murni uda ngak ada, 500 tahun uda lewat dong  ;D

Berarti semua sekarang uda pada ngaco , ngak ada yang murni dong ^-^ termasuk kasus Ajahn Brahm entah benar dan entah salah tidak ada yg tau pasti  ;D

Ntar ada 5000 ntar ada 500 mana yang bener?. Maka lebih baik baca tipitaka sebaiknya jangan terpaku pada teks tapi makna Dhamma terdalamnya. Kalau kacamata kuda hasilnya kacamata kuda. ^-^ Lebih cocok Tipitaka sebagai alat bantu yang terbaik daripada otoritas tertinggi.

Lebih masuk akal adalah perkataan Sang Buddha yang menyatakan  dimana masih ada yg menjalankan Dhamma dan Vinaya dengan baik maka tidak akan ada kekurangan arahat di muka bumi ini.( nanti ada yg bertanya apakah 500 tahun bukan perkataan Sang Buddha? atau yang bener 5000 tahun alasannya tipitaka salah tulis....apakah ini untuk mempertahankan eksistensi yg sebenarnya atau pembenaran atas suatu kejadian). Jawabnya "aya-aya wae "

Permasalahannya orang melihat vinaya sebagai vinaya tanpa direlasikan dengan Dhamma. Atau Dhamma sendiri tanpa direlasikan dengan Vinaya. Dan yang terbaik Dhamma dan vinaya berjalan berdampingan jika tidak hasilnya kebingungan atau pembenaran2 semata yang muncul dari ego masing2. Seharusnya kita bertanya pada diri sendiri dan menggali : " bagaimana dengan melihat dari kacamata paramatha sacca bukan samutti belaka, apakah tindakan itu benar dan layak dipuji para bijaksana?  


 
_/\_


« Last Edit: 15 January 2010, 04:10:27 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #203 on: 15 January 2010, 04:14:01 PM »
kalau dilihat banyak interpretasi, aliran, dkk dkk, yah gimana murni coba ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #204 on: 15 January 2010, 04:30:38 PM »
Jadi Dhamma murni uda ngak ada, 500 tahun uda lewat dong  ;D

Berarti semua sekarang uda pada ngaco , ngak ada yang murni dong ^-^ termasuk kasus Ajahn Brahm entah benar dan entah salah tidak ada yg tau pasti  ;D

Ntar ada 5000 ntar ada 500 mana yang bener?. Maka lebih baik baca tipitaka sebaiknya jangan terpaku pada teks tapi makna Dhamma terdalamnya. Kalau kacamata kuda hasilnya kacamata kuda. ^-^ Lebih cocok Tipitaka sebagai alat bantu yang terbaik daripada otoritas tertinggi.

Lebih masuk akal adalah perkataan Sang Buddha yang menyatakan  dimana masih ada yg menjalankan Dhamma dan Vinaya dengan baik maka tidak akan ada kekurangan arahat di muka bumi ini.( nanti ada yg bertanya apakah 500 tahun bukan perkataan Sang Buddha? atau yang bener 5000 tahun alasannya tipitaka salah tulis....apakah ini untuk mempertahankan eksistensi yg sebenarnya atau pembenaran atas suatu kejadian). Jawabnya "aya-aya wae "

Permasalahannya orang melihat vinaya sebagai vinaya tanpa direlasikan dengan Dhamma. Atau Dhamma sendiri tanpa direlasikan dengan Vinaya. Dan yang terbaik Dhamma dan vinaya berjalan berdampingan jika tidak hasilnya kebingungan atau pembenaran2 semata yang muncul dari ego masing2. Seharusnya kita bertanya pada diri sendiri dan menggali : " bagaimana dengan melihat dari kacamata paramatha sacca bukan samutti belaka, apakah tindakan itu benar dan layak dipuji para bijaksana? 


 
_/\_

Memang jangan terpaku pada Tipitaka... :)

Sejak munculnya perbedaan pandangan antara bhikkhu-bhikkhu ortodoks dan bhikkhu-bhikkhu "berkembang" (dalam kurun waktu 500 tahun sejak Sang Buddha memasuki Parinibbana), Dhamma yang diklaim sebagai Ajaran Sang Buddha sendiri sudah cukup bervariasi. Siapa yang berani menjamin bahwa Tipitaka, Tripitaka ataupun Lamrim adalah murni 100% tanpa mengalami pergeseran makna maupun tulisan?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #205 on: 15 January 2010, 04:56:01 PM »
Jadi Dhamma murni uda ngak ada, 500 tahun uda lewat dong  ;D

Berarti semua sekarang uda pada ngaco , ngak ada yang murni dong ^-^ termasuk kasus Ajahn Brahm entah benar dan entah salah tidak ada yg tau pasti  ;D

Ntar ada 5000 ntar ada 500 mana yang bener?. Maka lebih baik baca tipitaka sebaiknya jangan terpaku pada teks tapi makna Dhamma terdalamnya. Kalau kacamata kuda hasilnya kacamata kuda. ^-^ Lebih cocok Tipitaka sebagai alat bantu yang terbaik daripada otoritas tertinggi.

Lebih masuk akal adalah perkataan Sang Buddha yang menyatakan  dimana masih ada yg menjalankan Dhamma dan Vinaya dengan baik maka tidak akan ada kekurangan arahat di muka bumi ini.( nanti ada yg bertanya apakah 500 tahun bukan perkataan Sang Buddha? atau yang bener 5000 tahun alasannya tipitaka salah tulis....apakah ini untuk mempertahankan eksistensi yg sebenarnya atau pembenaran atas suatu kejadian). Jawabnya "aya-aya wae "

Permasalahannya orang melihat vinaya sebagai vinaya tanpa direlasikan dengan Dhamma. Atau Dhamma sendiri tanpa direlasikan dengan Vinaya. Dan yang terbaik Dhamma dan vinaya berjalan berdampingan jika tidak hasilnya kebingungan atau pembenaran2 semata yang muncul dari ego masing2. Seharusnya kita bertanya pada diri sendiri dan menggali : " bagaimana dengan melihat dari kacamata paramatha sacca bukan samutti belaka, apakah tindakan itu benar dan layak dipuji para bijaksana? 


 
_/\_

Memang jangan terpaku pada Tipitaka... :)

Sejak munculnya perbedaan pandangan antara bhikkhu-bhikkhu ortodoks dan bhikkhu-bhikkhu "berkembang" (dalam kurun waktu 500 tahun sejak Sang Buddha memasuki Parinibbana), Dhamma yang diklaim sebagai Ajaran Sang Buddha sendiri sudah cukup bervariasi. Siapa yang berani menjamin bahwa Tipitaka, Tripitaka ataupun Lamrim adalah murni 100% tanpa mengalami pergeseran makna maupun tulisan?

Bahkan saya pernah baca, bahwa setelah di Srilangka diinvasi oleh raja yg kontra buddhist dan merosot dan kemudian diambil alih lagi oleh raja yang pro buddhist, terjadi perdebatan di Alu Vihara antara bhikhu2 pertapa/hutan dan ada beberapa yang arahat, yang menjalankan pati-pati kalah debat dengan para bhikkhu-bhikkhu scholar sehingga pengajaran sesungguhnya dari pati-pati bergeser...

dan saya lihat kasus Ajahn Brahm sebenarnya di grey Area. Karena dia punya penafsiran dan para pengacu kitab Tipitaka pun punya argumen yg menyangkal acuan yg dipakai Ajahn Brahm.. rumit bukan...So be wise aja..... ;D Dan kita umat banyak terjebak pada pro kontranya  ^-^ Apalagi sampai pada suatu kesimpulan  ;D.....



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #206 on: 15 January 2010, 05:01:26 PM »
Bahkan saya pernah baca, bahwa setelah di Srilangka diinvasi oleh raja yg kontra buddhist dan merosot dan kemudian diambil alih lagi oleh raja yang pro buddhist, terjadi perdebatan di Alu Vihara antara bhikhu2 pertapa/hutan dan ada beberapa yang arahat, yang menjalankan pati-pati kalah debat dengan para bhikkhu-bhikkhu scholar sehingga pengajaran sesungguhnya dari pati-pati bergeser...

dan saya lihat kasus Ajahn Brahm sebenarnya di grey Area. Karena dia punya penafsiran dan para pengacu kitab Tipitaka pun punya argumen yg menyangkal acuan yg dipakai Ajahn Brahm.. rumit bukan...So be wise aja..... ;D Dan kita umat banyak terjebak pada pro kontranya  ^-^ Apalagi sampai pada suatu kesimpulan  ;D.....

Kita tidak tahu bagian mana di Tipitaka yang sudah bergeser dari aslinya. Tapi seperti yang mungkin sudah kita (mau) tahu, Tipitaka adalah literatur Buddhis paling otentik yang masih eksis di dunia ini. Oleh karena itu, sebagai bhikkhu Theravada sudah sebaiknya menggunakan Tipitaka sebagai basis pijakan kakinya.

Bila di dalam Tipitaka terdapat Vinaya tersebut, maka Ajahn Brahm sebenarnya berbuat tidak selaras dengan Vinaya di Tipitaka. Apakah Vinaya itu asli dari Sang Buddha? Kita tidak tahu secara pasti. :)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #207 on: 15 January 2010, 05:29:33 PM »
Bahkan saya pernah baca, bahwa setelah di Srilangka diinvasi oleh raja yg kontra buddhist dan merosot dan kemudian diambil alih lagi oleh raja yang pro buddhist, terjadi perdebatan di Alu Vihara antara bhikhu2 pertapa/hutan dan ada beberapa yang arahat, yang menjalankan pati-pati kalah debat dengan para bhikkhu-bhikkhu scholar sehingga pengajaran sesungguhnya dari pati-pati bergeser...

dan saya lihat kasus Ajahn Brahm sebenarnya di grey Area. Karena dia punya penafsiran dan para pengacu kitab Tipitaka pun punya argumen yg menyangkal acuan yg dipakai Ajahn Brahm.. rumit bukan...So be wise aja..... ;D Dan kita umat banyak terjebak pada pro kontranya  ^-^ Apalagi sampai pada suatu kesimpulan  ;D.....

Kita tidak tahu bagian mana di Tipitaka yang sudah bergeser dari aslinya. Tapi seperti yang mungkin sudah kita (mau) tahu, Tipitaka adalah literatur Buddhis paling otentik yang masih eksis di dunia ini. Oleh karena itu, sebagai bhikkhu Theravada sudah sebaiknya menggunakan Tipitaka sebagai basis pijakan kakinya.

Bila di dalam Tipitaka terdapat Vinaya tersebut, maka Ajahn Brahm sebenarnya berbuat tidak selaras dengan Vinaya di Tipitaka. Apakah Vinaya itu asli dari Sang Buddha? Kita tidak tahu secara pasti. :)

Setuju tipataka adalah litelatur buddhis yang otentik dalam hal historicalnya dan dijadikan basis pijakan. Tetapi jangan menjadi buta karena ketidak tahuan kita mana yg telah bergeser, itulah fungsinya panna.

Siapa yang mengatakan itu tidak selaras dengan vinaya?, berdasarkan intrepertasi, ikut2an karena ada bhikkhu A atau B dan sebagainya, apakah seluruh bhikkhu didunia telah mencapai konsesus Ajahn Brahm melanggar vinaya itu secara tulus?

Jika kita sendiri tidak tau pasti mengapa harus mengatakan itu pasti melanggar vinaya? Inilah disebut melihat hanya sebatas vinaya saja tanpa melihat aspek Dhammanya. Atau melihat tataran samuti saja...karena mengenai Ajahn Brahm pendapat diantara para bhikkhu pun terbelah dua. Jika demikian apakah bijaksana umat yang tau seupil vinaya cuma ikut2an menyimpulkan. Mana yg lebih baik.. netral lalu berlatih kedalam atau menyimpulkan karena kubu atau tipitaka sendiri yang jadi acuan mati?, padahal banyak aspek lainnya yg terabaikan. Makanya saya bilang kasus Ajahn Brahm adalah grey area...dia pun punya acuan cullavaga, tapi katanya tidak diakui dan telah dianulir, siapa yg menganulir dsb, apakah itu melalui perkumpulan arahat yg menyetujui? kalau iya berarti Ajahn Brahm baru bisa disimpulkan.

Saya sendiri netral. Sehingga menanggapi dalam posisi ehipasiko aja sebelum pada kesimpulan final. Kalau tidak ada kesimpulan, ya wait and see kek main saham aja....  ;D
« Last Edit: 15 January 2010, 05:54:07 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #208 on: 15 January 2010, 05:45:35 PM »
Quote from: upasaka
Kita tidak tahu bagian mana di Tipitaka yang sudah bergeser dari aslinya. Tapi seperti yang mungkin sudah kita (mau) tahu, Tipitaka adalah literatur Buddhis paling otentik yang masih eksis di dunia ini. Oleh karena itu, sebagai bhikkhu Theravada sudah sebaiknya menggunakan Tipitaka sebagai basis pijakan kakinya.

Bila di dalam Tipitaka terdapat Vinaya tersebut, maka Ajahn Brahm sebenarnya berbuat tidak selaras dengan Vinaya di Tipitaka. Apakah Vinaya itu asli dari Sang Buddha? Kita tidak tahu secara pasti. :)

Setuju tipataka adalah litelatur buddhis yang otentik dalam hal historicalnya dan dijadikan basis pijakan. Tetapi jangan menjadi buta karena ketidak tahuan kita mana yg telah bergeser, itulah fungsinya panna.

Siapa yang mengatakan itu tidak selaras dengan vinaya?, berdasarkan intrepertasi, ikut2an karena ada bhikkhu A atau B dan sebagainya, apakah seluruh bhikkhu didunia telah mencapai konsesus Ajahn Brahm melanggar vinaya itu secara tulus?

Jika kita sendiri tidak tau pasti mengapa harus mengatakan itu pasti melanggar vinaya? Inilah disebut melihat hanya sebatas vinaya saja tanpa melihat aspek Dhammanya. Atau melihat tataran samuti saja...karena mengenai Ajahn Brahm pendapat diantara para bhikkhu pun terbelah dua. Jika demikian apakah bijaksana umat yang tau seupil vinaya cuma ikut2an menyimpulkan. Mana yg lebih baik.. netral lalu berlatih kedalam atau menyimpulkan karena kubu atau tipitaka sendiri yang jadi acuan mati?, padahal banyak aspek lainnya yg terabaikan. Makanya saya bilang kasus Ajahn Brahm adalah grey area...dia pun punya acuan cullavaga, tapi katanya tidak diakui dan telah dianulir, siapa yg menganulir dsb, apakah itu melalui perkumpulan arahat yg menyetujui? kalau iya berarti Ajahn Brahm baru bisa disimpulkan.

Saya sendiri netral. Sehingga menanggapi dalam posisi ehipasiko aja sebelum pada kesimpulan final. Kalau tidak ada kesimpulan, ya wait and see kek main saham aja....  ;D

Secara Dhamma (Sutta) dan Vinaya versi Theravada, jelas Ajahn Brahm berlaku salah, Bro. :)

Contoh terdekat:
- Dalam Dhammacakkappavatana Sutta, Sang Buddha membabarkan khotbah kepada 5 petapa; yang kemudian mereka menerima penahbisan menjadi bhikkhu. Kemudian pada saat itu, Sangha pertama telah terbentuk. Minimal untuk membentuk Sangha (bhikkhu atau bhikkhuni) adalah 5 orang. Tetapi Ajahn Brahm menahbiskan 4 orang bhikkhuni dan mendirikan Sangha Bhikkhuni di Australia. Secara Dhamma (Sutta) saja beliau sudah tidak sesuai.

- Dalam Cullavagga X.1, Sang Buddha yang mendirikan Sangha Bhikkhuni pertama kali; karena Beliau yang berhak mendirikannya. Sebab Beliau adalah Sammasambuddha. Ingat dan cermati! Maha Pajapati Gotami memohon kepada YA. Ananda agar beliau dan para wanita sakya bisa menjadi bhikkhuni. YA. Ananda menunjukkan hierarki ini kepada Sang Buddha. YA. Ananda memohon 3 kali pada Sang Buddha, dan akhirnya dikabulkan. Jika Sangha Bhikkhuni bisa didirikan oleh bhikkhu (siswa Sang Buddha), sudah tentu YA. Ananda yang melakukannya. Namun beliau tidak seperti itu. YA. Ananda paham bahwa hanya Sammasambuddha (Buddha Gotama) yang berhak mendirikan Sangha Bhikkhuni. Secara Vinaya saja, Ajahn Brahm sudah salah.

Semoga bisa dipahami.
« Last Edit: 15 January 2010, 05:47:15 PM by upasaka »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #209 on: 15 January 2010, 06:46:44 PM »
Quote from: upasaka
Kita tidak tahu bagian mana di Tipitaka yang sudah bergeser dari aslinya. Tapi seperti yang mungkin sudah kita (mau) tahu, Tipitaka adalah literatur Buddhis paling otentik yang masih eksis di dunia ini. Oleh karena itu, sebagai bhikkhu Theravada sudah sebaiknya menggunakan Tipitaka sebagai basis pijakan kakinya.

Bila di dalam Tipitaka terdapat Vinaya tersebut, maka Ajahn Brahm sebenarnya berbuat tidak selaras dengan Vinaya di Tipitaka. Apakah Vinaya itu asli dari Sang Buddha? Kita tidak tahu secara pasti. :)

Setuju tipataka adalah litelatur buddhis yang otentik dalam hal historicalnya dan dijadikan basis pijakan. Tetapi jangan menjadi buta karena ketidak tahuan kita mana yg telah bergeser, itulah fungsinya panna.

Siapa yang mengatakan itu tidak selaras dengan vinaya?, berdasarkan intrepertasi, ikut2an karena ada bhikkhu A atau B dan sebagainya, apakah seluruh bhikkhu didunia telah mencapai konsesus Ajahn Brahm melanggar vinaya itu secara tulus?

Jika kita sendiri tidak tau pasti mengapa harus mengatakan itu pasti melanggar vinaya? Inilah disebut melihat hanya sebatas vinaya saja tanpa melihat aspek Dhammanya. Atau melihat tataran samuti saja...karena mengenai Ajahn Brahm pendapat diantara para bhikkhu pun terbelah dua. Jika demikian apakah bijaksana umat yang tau seupil vinaya cuma ikut2an menyimpulkan. Mana yg lebih baik.. netral lalu berlatih kedalam atau menyimpulkan karena kubu atau tipitaka sendiri yang jadi acuan mati?, padahal banyak aspek lainnya yg terabaikan. Makanya saya bilang kasus Ajahn Brahm adalah grey area...dia pun punya acuan cullavaga, tapi katanya tidak diakui dan telah dianulir, siapa yg menganulir dsb, apakah itu melalui perkumpulan arahat yg menyetujui? kalau iya berarti Ajahn Brahm baru bisa disimpulkan.

Saya sendiri netral. Sehingga menanggapi dalam posisi ehipasiko aja sebelum pada kesimpulan final. Kalau tidak ada kesimpulan, ya wait and see kek main saham aja....  ;D

Secara Dhamma (Sutta) dan Vinaya versi Theravada, jelas Ajahn Brahm berlaku salah, Bro. :)

Contoh terdekat:
- Dalam Dhammacakkappavatana Sutta, Sang Buddha membabarkan khotbah kepada 5 petapa; yang kemudian mereka menerima penahbisan menjadi bhikkhu. Kemudian pada saat itu, Sangha pertama telah terbentuk. Minimal untuk membentuk Sangha (bhikkhu atau bhikkhuni) adalah 5 orang. Tetapi Ajahn Brahm menahbiskan 4 orang bhikkhuni dan mendirikan Sangha Bhikkhuni di Australia. Secara Dhamma (Sutta) saja beliau sudah tidak sesuai.

- Dalam Cullavagga X.1, Sang Buddha yang mendirikan Sangha Bhikkhuni pertama kali; karena Beliau yang berhak mendirikannya. Sebab Beliau adalah Sammasambuddha. Ingat dan cermati! Maha Pajapati Gotami memohon kepada YA. Ananda agar beliau dan para wanita sakya bisa menjadi bhikkhuni. YA. Ananda menunjukkan hierarki ini kepada Sang Buddha. YA. Ananda memohon 3 kali pada Sang Buddha, dan akhirnya dikabulkan. Jika Sangha Bhikkhuni bisa didirikan oleh bhikkhu (siswa Sang Buddha), sudah tentu YA. Ananda yang melakukannya. Namun beliau tidak seperti itu. YA. Ananda paham bahwa hanya Sammasambuddha (Buddha Gotama) yang berhak mendirikan Sangha Bhikkhuni. Secara Vinaya saja, Ajahn Brahm sudah salah.

Semoga bisa dipahami.

Nah inilah arti sutta dan Dhamma sudah kabur artinya.....
Tau dari mana salah dengan versi Theravada?. Apakah bro anggota Sangha?Bagaimana sangha theravada yang mendukung?
Apakah bro sudah ikut keseluruhan permasalahan?
Yang pro dan kontra masing2 menganggap versi theravada? lalu mana yang benar?

Baik,apakah ada vinaya dan perintah dari Sang Buddha harus 5, lalu adakah penjelasan jika tidak ada maka tidak boleh? .Atau kalau punah harus Sang Buddha yang menahbiskan?,apakah ada perkataan SB seperti itu? atau hanya karena tradisi? Lalu adakah penjelasan mengenai silsilah harus begini dan begitu baru sah menurut Dhamma?

 SB yg melakukan saat itu dalam penahbisan bhikkuni ,itu adalah intrepertasi Anda,intrepertasi saya malah,karena YA . Ananda menghargai SB sebagai TOP Leader saat itu-->inipun hanya intrpertasi demikian Anda. Jadi bukan sesuatu hitam diatas putih sebagai vinaya mati.

Jikasemua hanya dinilai dari tulisan tanpa pertimbangan aspek Dhamma diluar buku maka percuma adanya kalama sutta.

Sekali lagi bukan kapasitas saya untuk menyalahkan atau membenarkan .Saya komentar begini karena adanya kesimpulan2 tanpa dasar dan tanpa keterangan yg dapat dijadikan acuan. Dan semua yang disini hanya dari desas-desus.

Sekali lagi saya pribadi tidak mau menilai,tapi alasan kesimpulan dalam hal pelanggaran tidak cukup bukti.

Kenapa harus 5, tidak 4, 3  gara2 kekakuan seperti ini malah saya lihat Dhamma akan lebih cepat mati. Tetapi ini jadi jangan diartikan sebagai budaya permisif. Mana yang lebih penting samutti atau paramata sacca dalam melihat vinaya.

Kalau ada yg bisa menjelaskan kenapa harus 5, tidak 3 dsb maka akan lebih bisa diterima.

Bagi saya kasus ini adalah grey area, kalau ada yg menyimpulkan silakan saja.
« Last Edit: 15 January 2010, 07:01:57 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada