sebenarnya, bagaimana terjemahan yang benar isi sutta kalama dalam bahasa indonesia itu sih?
sedangkan menurut pemahaman saya disitu hanya dinyatakan semisal "tidak harus percaya sesuatu hanya karena sesuatu itu dikatakan oleh guru mu".
masalahnya, adakah orang yang mengartikan "tidak harus percaya" dengan "harus tidak percaya" ?
jika ada, maka saya pikir orang itu telah salah menerjemahkan. apalagi bila "tidak harus percaya" itu diartikan dengan "harus menyangkal".
mungkin kita belum mengalami Nibbana. tetapi kita harus menghormati para guru, para bikkhu, sang Budha dan ajarannya. karena menghormati sang Budha dan ajarannya, maka kita tidak menyangkal kebenaran nibbana tanpa dasar. dan kita memulai memahami ajaran sang Budha dari hal yang bisa dibuktikan, dan terus menerus menjalani proses pembuktian, sehingga kita melihat "kebolehjadian nibbana". dengan demikian kita tetap berdiri diatar pilar-pilar keyakinan yang kokoh, tidak atas dasar keyakinan buta dan juga tidak dengan penyangkalan buta.