//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kontradiksi sehubungan dengan perumah tangga yang mencapai kesucian Arahat  (Read 50988 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Tidak salah, Bro Upasaka. Itu Bro Indra ber-OOT tentang Buddha hidup yang masih serumah dengan bini. Saya bilang Buddha <> Badut merk Buddha. Lalu Bro Jerry bilang seharusnya diperhalus jangan "badut" tapi Cos-player.  :D

Oh, entahlah. Saya belakangan ini hanya baca-baca sekilas karena agak sibuk. Mungkin saya musti mulai pakai kacamata... ::)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
ini pendapat pribadi atau ada rujukan resmi dari lembaga berwenang, Bro?

Saya di Redaksi mendapat informasi demikian...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
ini pendapat pribadi atau ada rujukan resmi dari lembaga berwenang, Bro?

Saya di Redaksi mendapat informasi demikian...

Justru gelar Maha Thera/i didapat berdasarkan lamanya masa vassa. Jadi meskipun sudah lebih dari 20 tahun sejak upasampada, tetapi masa vassa belum mencapai 20 tahun, tidak mendapat gelar Maha Thera/i.

Gelar ini cuma status formil para bhikkhu di Indonesia saja. Jika sudah menyelesaikan 10 vassa, maka diberi gelar Thera. Jika sudah menyelesaikan 20 vassa, maka diberi gelar Maha Thera. Melewati vassa tidak selalu menyelesaikan vassa. Sebab ada kalanya seorang bhikkhu melewati vassa namun tidak berhasil menyelesaikan vassa; jadi vassa ini tidak dihitung.

Kalau begitu, seharusnya ada (banyak) bhikkhu yg umur kebhikkhuannya tidak sama dengan jumlah vassa, tapi adakah yg secara resmi spt ini? adakah bhikkhu di indonesia yg telah 10 tahun atau 20 tahun menjadi bhikkhu namun belum menjadi thera atau maha thera?

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Kalau begitu, seharusnya ada (banyak) bhikkhu yg umur kebhikkhuannya tidak sama dengan jumlah vassa, tapi adakah yg secara resmi spt ini? adakah bhikkhu di indonesia yg telah 10 tahun atau 20 tahun menjadi bhikkhu namun belum menjadi thera atau maha thera?

Dulu seingat saya, kami di Redaksi pernah membahas seorang bhikkhu yang pernah gagal menjalankan suatu masa vassa, sehingga jumlah vassa yang dilewatinya tidak berbanding lurus dengan usia kebhikkhuannya. Tapi saya lupa siapa nama bhikkhunya...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Kalau begitu, seharusnya ada (banyak) bhikkhu yg umur kebhikkhuannya tidak sama dengan jumlah vassa, tapi adakah yg secara resmi spt ini? adakah bhikkhu di indonesia yg telah 10 tahun atau 20 tahun menjadi bhikkhu namun belum menjadi thera atau maha thera?

Dulu seingat saya, kami di Redaksi pernah membahas seorang bhikkhu yang pernah gagal menjalankan suatu masa vassa, sehingga jumlah vassa yang dilewatinya tidak berbanding lurus dengan usia kebhikkhuannya. Tapi saya lupa siapa nama bhikkhunya...

ya tidak perlu disebutkan namanya, saya cuma ingin memastikan bahwa memang ada kasus demikian

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Quote
Kalau masalah jumlah sila, para bhikkhu patimokha 227 sila juga mubazir karena beberapa sila adalah berkenaan dengan bhikkhuni, sementara bhikkhuninya sendiri sudah tidak ada. Jadi menurut saya bukan soal mubazir atau tidak, namun adalah pada perenungan kehidupan petapaan di bawah Buddha Gotama itu sendiri.

seorang Bhikkhu wajib menjalankan 227 sila, Bhikkhuni 311 sila itu memang tercantum di Vinaya
jadi mubazir dimana bro ?
Samanera-i cukup 10 sila, jadi kalau Samanera-i menjalankan sila seperti Bhikkhu-i tentu aneh !, buat apa sila sebanyak itu !

praktek latihan sila dengan praktek latihan samadhi lain !
Praktek latihan samadhi siapa pun boleh dan bisa
asal serius latihan tentunya sangat bermamfaat bagi batin.

Quote
disini kita bahas tentang siapa saja yang wajib menjalankan sila !
Mengenai perenungan kehidupan petapaan, menurut saya adalah tergantung bathin masing-masing, bukan tergantung pada statusnya. Ingat kisah Raja Pukkusati yang setelah mengetahui ajaran Buddha, merenungkan dhamma, mencapai jhana dan meninggalkan kerajaan dan hidup sebagai bhikkhu walaupun belum ditahbiskan (dan bahkan belum pernah bertemu Buddha)? Dari sisi tekad dan perenungan dan cara hidupnya itu, saya pribadi menilai tidak ada perbedaan antara Pukkusati dengan Samanera/Bhikkhu lainnya. Dari sisi itulah yang saya maksudkan.

kalau dibold saya setuju
siapapun baik Bhikkhu-i/Samanera-i/Upasika-i jika serius mempraktekkan Dhamma tentunya sangat bermamfaat sekali utk kemajuan batin nya sendiri ^:)^

tambahan lagi Pukkusati sebelum kehidupan ini tentunya parami sudah terkumpul banyak.
jangan hanya melihat kehidupan ini.
 _/\_
« Last Edit: 25 August 2010, 08:53:49 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
OOT juga ahh...

menjadi bhikkhuni?

selama saya tinggal disini saya mungkin akan tetap samaneri. saya mencintai kehidupan monastik yg penuh religius dan metta. di arama saya selama ini saya rasakan hal demikian. sejak saya masuk arama ini th.2006 hingga sekarang. bahkan sponsor saya adalah sepupu wakil kepala arama saya. yang saya cari adalah dhamma bro. bukan titel. bukan. tapi kita semua tidak ada yg tahu masa depan. entah saya mau jadi apa kelak, yang pasti sekarang adalah sy ingin hidup dalam dhamma dan mati di jalan dhamma. saya tidak ingin yang lain nya (sorry bukan sentimentil). itulah sebabnya sy ada di DC karena sy ingin belajar dhamma dg kalian semua yang jauh lebih ahli dibanding saya.semoga anda tidak salah paham.

mettacittena,
Betul, Samaneri atau Bhikkhuni hanyalah titel saja. Menurut saya, yang terpenting adalah cara menjalani hidup itu sendiri.


Walaupun katanya hanya 'titel' kita janganlah meremehkan.
tetaplah beda Bhikkhu/i dengan Samanera/i praktek Sila yang dijalankan.
karena kondisi praktek sila tetap mendukung seseorang utk berprilaku yang baik, jujur, benar dan patut karena ada batas.

Dan saya lebih setuju siapapun yang mempraktekkan Dhamma dan melatih Dhamma dengan serius ini yang penting atau katanya menjalani hidup itu sendiri seperti diatas

 _/\_

bro Adi Lim yg baik,
betul sekali pendapat anda, memang anda benar, bahwa benar silanya berbeda, tetapi seseorang yang telah menjalani langsung dan seseorang yang hanya sebagai penonton dari luar, maka akan beda, anda hanya melihat dari luar (maaf...bener2 maaf jika ada salah kata....jangan salah paham...) beda dengan anda memasuki sendiri, berjubah dan menjalani sendiri kehidupan ini, maka anda akan dapat melihat dengan jelas.  karena saya punya pengalaman sendiri, saya melihat seorang yang hanya samanera namun kualitas spirituilnya jauh melampaui seorang bhikkhu yg telah memiliki masa vassa diatas sepuluh tahun...maaf ya bro...sekali lagi maaf...jika kata2 saya kurang berkenan. beliau walau hanya samanera namun sungguh2 memiliki tingkat perkembangan spirituil yang luar biasa, hal ini akan anda saksikan dan buktikan setelah anda memasuki dunia sangha bro...

untuk samanera tidak masalah mereka bisa langsung upasampada tanpa kesulitan, tapi saya? masih merupakan kontroversional hingga sekarang, bahkan bhante Ananda jaman modern (Ven.Ajhan Bram) pun kena dampak, walau bagi kami beliau pahlawan kaum bhikkhuni. saya hidup bersama dasasilamata, chief nun saya dasasilamata, jadi saya tdk mgk upasampada selama saya hidup bersama mereka, padahal meningkatkan spirituil butuh kondisi yg kondusif, disini amat kondusif, jadi agar menjadikan maklum permasalahan ini tidak gampang, saya hidup bersama golongan ortodox yg menolak upasampada, bahkan begitu berita Ven.Ajhan Bram mengupasampada bhikkhuni langsung seluruh dasasilamata disuruh tandatangan sesuatu form yg dibagikan pemerintah agar menolak tindakan tsb. cukup heran juga saya wkt itu, lalu saya bilang kenapa kalian demikian? lalu mereka bilang, adalah melanggar ketentuan dg upasampada tsb. ya udah lah saya ga mau ikut2an, karena saya juga tidak mau timbul masalah, apalagi hidup diperantauan seorang diri begini. kita harus bisa hidup dengan mereka secara harmonis, mengikuti aturan mereka (daripada diminta pergi sekalian.... hehehe....)

mettacittena,
« Last Edit: 25 August 2010, 10:18:19 PM by pannadevi »

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
bro Kainyn yang baik,
benar sekali bro, di nunnery (arama) saya sini, beliau2 telah lanjut usia semua, diatas 60thn, bahkan ada yg 90 thn, masih kuat mencuci jubah sendiri, melakukan aktivitas religius sehari2 dg semangat, padahal udah amat sangat lanjut sekali usianya, rata2 mereka sejak usia dini memasuki dunia monastik, padahal mereka adalah dasasilamata (setara dg samaneri namun jubahnya beda tanpa jahitan yg membentang sawah magadha/bentuk jahitan potongan jubah bhikkhu, hanya polos biasa). mereka hidup amat religius dan penuh metta. saya amat tersentuh sekali dg kehidupan mereka, padahal disini semua amat sederhana sekali, bisa dibilang hanya saya satu2nya nun yg agak modern, bawa laptop (pdhal pemberian teman sekelas), online internet (mereka tidak mau menyentuh hal2 demikian). kelak sayapun juga akan lepaskan semua ini. karena kalau mau sungguh2 terjun total ya jangan online lagi (petapa gadungan...***sorry bro, pinjam istilah***).

mettacittena,
Kalau pendapat saya, online di internet bukan berarti pasti kemelekatan. Kembali lagi ke motifnya. Justru jika dimanfaatkan dengan baik, internet bisa jadi alat komunikasi yang baik. Jadi biarpun Sis Pannadevi sudah lebih maju lagi dalam kehidupan petapa, saya harap tetap online dan berbagi di internet (khususnya di DC). Saya sendiri sangat merasakan manfaatnya yaitu bisa bertanya dan belajar banyak dari Bhante Uttamo lewat e-mail, karena sebelumnya saya tidak tahu Buddhisme dan tidak kenal komunitas Buddhis sama sekali.

Saya pikir semua petapa yang belum arahat, pasti banyak melakukan kesalahan karena kemelekatannya. Justru mereka menjadi petapa karena menyadari hal tersebut dan berjuang melepaskannya. Namun yang saya sebut "petapa gadungan" adalah jenis yang tidak mau menyadari dan malah membenarkan kesalahannya. Saya pribadi melihat Sis Pannadevi tidak begitu. (Dan semoga tidak akan pernah demikian selamanya, sampai mencapai kebebasan.) :)


Bro Kainyn yang baik,
thanks atas dukungan anda, semoga saya tetap dapat bertahan di jalan dhamma, hingga akhir hayat saya, namun sungguh tidak mudah, tidak gampang, tidak enteng, seperti yg dikira orang2, bahwa hidup berjubah amat enak, hidup santai, hanya cukup komat kamit...jrengg...ang pao...hidup bergelimang kemudahan...no....no...bukan kayak gitu....sangat berbeda sekali disini...

disini semua amat sederhana, tidak ada segala jenis kemewahan (maaf..! HP saya pun dianggap mereka sbg kemewahan, lalu saya jelaskan bgmn sy bisa menghubungi donatur sy jika tanpa HP, ini awal th.2006), mrk selalu tanpa alas kaki (bhs jawa cakar ayam, tanpa sandal) kemana2 dan dimana2 semua vihara di srilanka pasti demikian, baru kalau keluar pakai alas kaki. untuk kehidupan sehari2 mereka amat ngirit sekali, tidak mau boros2, misal saya membeli rinso, mereka menegur saya, kenapa beli rinso, khan ada sabun batangan, waduh...pdhal saya pilih rinso hny masalah praktis saja, praktis cuci dg rinso dibanding sabun batangan makan wkt dg menggosok pdhal rinso cukup di kucek bentar aja udah selesai...bagi mrk itu pemborosan...ini hanya soal kecil, tentang sabun, tapi yang soal listrik, dll mrk amat mengirit, smw lampu dibuat kecil2 watt nya agar kecil tagihannya, saya merasa memakai komp telah menggunakan banyak watt...maka dari itu saya bilang, bila telah tiba saatnya maka saya juga akan meninggalkan dunia komp, karena saya merasa memboroskan listrik jg.

tentang DC, saya amat merasakan manfaatnya krn sy bisa belajar banyak di DC, banyak sekali hal2 yg saya tidak tahu, saya dapatkan dari DC, juga yg belum sy dptkan di bangku kuliah sini, saya udah dapatkan di DC...maka saya merasa amat terbantu sekali dg adanya DC...semoga DC makin maju dan sukses...

semoga anda juga segera merealisasi nibbana bro...sadhu.

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Maaf OOT ...
TS: silahkan OOT...

Kontradiksi yg lain:

Bagaimana dengan seorang yg bahkan mencapai Kebuddhaan dan masih tinggal serumah dengan bini, hanya yg ini masih hidup
Tolong dibedakan Buddha dan badut merk Buddha kostum bhiksu. Kalau sudah bisa dibedakan, maka sudah tidak kontradiktif lagi.
Wah.. Diperhalus dong Bro.. Cosplayer lebih tepatnya. Kan lagi ngetren sekarang ;)
OK, ralat.

 [at]  Indra
Tolong dibedakan antara Buddha dan Cos-player Buddha. Kalau sudah bisa dibedakan, maka sudah tidak kontradiktif lagi.

[at] Bro Kainyn

Ini sepertinya salah quote. Yang bertanya itu sepertinya Sam Pannadevi deh...

bro Upasaka yg baik,
ga lah...memang ini hanya nge-junk aja....
memang batara Indra memancing....entah dapat ikan ga ya?  ;D

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Kalau begitu, seharusnya ada (banyak) bhikkhu yg umur kebhikkhuannya tidak sama dengan jumlah vassa, tapi adakah yg secara resmi spt ini? adakah bhikkhu di indonesia yg telah 10 tahun atau 20 tahun menjadi bhikkhu namun belum menjadi thera atau maha thera?

Dulu seingat saya, kami di Redaksi pernah membahas seorang bhikkhu yang pernah gagal menjalankan suatu masa vassa, sehingga jumlah vassa yang dilewatinya tidak berbanding lurus dengan usia kebhikkhuannya. Tapi saya lupa siapa nama bhikkhunya...

ya tidak perlu disebutkan namanya, saya cuma ingin memastikan bahwa memang ada kasus demikian

saya juga masih menanti jawaban Rev.Peacemind....semoga segera ada jawaban...

mettacittena,

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Nah klo dah pada setuju gini kan enak. Berikutnya ada kontes cosplay kita bisa daftarkan foto2 cosplay beliau. :D
Nah kebetulan tar September pertengahan ini bakalan ada event cosplay oleh LYTO dengan tema game Ragnarok Online. Ntar bisa dikirimkan foto cosplay dengan job Monk/Champion.
Selengkapnya di: SINI
« Last Edit: 26 August 2010, 07:03:37 AM by Sumedho »
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Nah klo dah pada setuju gini kan enak. Berikutnya ada kontes cosplay kita bisa daftarkan foto2 cosplay beliau. :D
Nah kebetulan tar September pertengahan ini bakalan ada event cosplay oleh LYTO dengan tema game Ragnarok Online. Ntar bisa dikirimkan foto cosplay dengan job Monk/Champion.
Selengkapnya di: sensor
BRP jerry, kasih link forum luar di larang di sini, laporin suhu ah =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Samaneri yang baik,

Samanera/i juga adalah bagian dari berlatih kehidupan monastik yang sangat baik.
Jadi tidak ada keraguan saya terhadap para Samanera/i.
Para Samanera/i termasuk Maechi aja bisa menjadi makhluk suci, jadi saya tidak ada keraguan sama sekali.

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Nah klo dah pada setuju gini kan enak. Berikutnya ada kontes cosplay kita bisa daftarkan foto2 cosplay beliau. :D
Nah kebetulan tar September pertengahan ini bakalan ada event cosplay oleh LYTO dengan tema game Ragnarok Online. Ntar bisa dikirimkan foto cosplay dengan job Monk/Champion.
Selengkapnya di: sensor
BRP jerry, kasih link forum luar di larang di sini, laporin suhu ah =)) =)) =))
zzz.. link juga dilarang? walah.. bantuin delete dunk.. kasi solusi jangan laporin mulu kerjaan :P
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Nah klo dah pada setuju gini kan enak. Berikutnya ada kontes cosplay kita bisa daftarkan foto2 cosplay beliau. :D
Nah kebetulan tar September pertengahan ini bakalan ada event cosplay oleh LYTO dengan tema game Ragnarok Online. Ntar bisa dikirimkan foto cosplay dengan job Monk/Champion.
Selengkapnya di: sensor
BRP jerry, kasih link forum luar di larang di sini, laporin suhu ah =)) =)) =))
zzz.. link juga dilarang? walah.. bantuin delete dunk.. kasi solusi jangan laporin mulu kerjaan :P
tunggu suhu turun tangan aja =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything