Yang saya tangkap, posisi terakhir, TS sudah menikah secara Buddhist (karena pacarnya setuju dgn keinginan TS)dan udah punya anak skrg.
Skrg mereka bertiga juga sering ke vihara.
Istrinya malah skrg lebih serius mendalami Dhamma.
Hanya saja orang tua istrinya belum mengetahui hal ini (putrinya telah menyakini, menganut atau mendalami ajaran Buddha dgn serius.
Menurut perkiraan TS, orang tua istrinya mengira putrinya hanya sekedar mengikuti syarat TS menikah secara Buddhist, bukan mengganti agamanya menjadi Buddha.
Ini yg menjadi ganjalan di hati mereka (TS dan istrinya), serasa telah membohongi org tuanya.
Apa benar?
Gmana klo dilihat dari kaca mata ortu ?
biasanya hari besar tertentu....anak n ortu bertemu (kunjungan imlek, dst)...
apa ingin didengar ortu ? ohhh tentu apakah keluarga anda damai sentosa...
anak2 sekolahny baik dan nurut sama ortu, berbakti, dst.....
tentu kunjungan ke ortu bukan malah membawa sekumpulan masalah!
sptnya lebih bermanfaat klo setelah pasangan suami istri menjadi buddhist.... memberikan kesejukan, serta lebih berbakti pada ortu...bukan LABELnya...
contoh : ortu akan "pusing" klo anaknya udah pabaja malah pulang sering mengurung diri didalam kamar dgn alasan "meditasi"... ortu pingin lihat HASILnya apakah lebih nurut, rajin buat PR, dst.... begitu juga hal tsb berlaku utk morotua...
itu masukan cumpol...... lebih penting apa kelakuan mu dibandingkan apa agama mu!....
sorry klo salah berkicauuuu...