klo menurut saya, ngga masalah doi pernah maen cewek, nge-drugs, gak seagama, dst.
tapi sangat bermasalah klo anda percaya buta omongan pacar tentang "pertobatan"-nya, karena tanpa bukti = hoax.
untuk membuktikan dia berubah, lihat apakah perilakunya bisa berubah.
Buddhism punya pancasila yang non-buddhis pun bisa melakukannya jika mau, dan bisa langsung dilihat apakah ia bisa melakukannya dengan konsisten.
jika seseorang bisa melaksanakan pancasila buddhis dengan sungguh-sungguh, dia sudah punya moralitas yang baik, dan ini bekal yang luar biasa untuk membina hubungan yang langgeng.
tapi walaupun pancasila sekilas cukup sederhana buat sebagian buddhis karena sering diulang-ulang, tidak demikian dengan non-buddhis, karena setau saya agama besar selain buddha (CMIIW) tidak terlalu strict terutama di sila ke-4 (menghindari ucapan tidak benar).
Jadi kasih aja syarat bisa nggak dia melaksanakan pancasila buddhis, lihat perubahannya pada hal-hal kecil, yang paling mudah adalah lihat apakah dia bisa menahan diri membunuh (biarpun bunuh nyamuk, semut), dan menghindari ucapan tidak benar, misalnya bohong, klo anda mendengar sendiri dia bohong pada orang lain, maka sangat mungkin dia juga bisa bohong pada anda.