//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Agama Buddha mengenai selingkuh ?pertahankan pernikahan atau bercerai?  (Read 24388 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline xinxin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Saya ada temen dimana sedang sedih setiap hari walaupun dia jg Budhis dan tahu bahwa kebahagiaan tdk didpt dr luar melainkan dr diri sendiri... tp namanya manusia... kesedihan dia berawal dr tahunya suami dia selingkuh, sudah 2 thn punya cewe lain dan dia sendiri tidak menyadari karena suami sangat baik terhadapnya, sama sekali tidak pernah curiga. Setelah ketauan, suami dia katanya sih udah minta maaf dan bilang kl nanti tdk akan mengulangi lagi, suami msh mau kembali ke keluarga, suaminya jg bilang kl sama selingkuhannya hanya sekedar menemani dia (maaf : seks) dan tidak ada perasaan cinta sama sekali, tp apa mungkin 2 tahun sama2 tidak ada perasaan cinta ?
Sekarang walaupun temen saya itu udah mau memaafkan tp dia msh blm bisa melupakan sakit hatinya dan perasaan dibohongi jd dia bilang msh suka mengungkit2 peristiwa itu dengan suaminya, dia msh berpikir untuk bercerai, tp anak bagaimana ? kemudian keluarga suami jg sangat baik terhadapnya, semua membela dia dan ngomelin suami dia.  Mertua jg baik, jd temen saya itu merasa berdosa kl sampe cerai karena akan membuat sakit hati mertua dan jg ortu sendiri + anak.
Kalau bercerai dalam hal ini, apakah teman saya itu melakukan karma buruk ? Karena sebetulnya keluarga msh bisa diselamatkan dimana suaminya sadar n berjanji tidak akan mengulang kembali, katanya..... ;D

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
sebenarnya pernikahan bukanlah sesuatu yang sakral, pernikahan tidak lebih dari suatu komitmen dari dua manusia. Sang Buddha sendiri tidak pernah menyarankan pernikahan, begitu juga sebaliknya tidak pernah melarang pernikahan. namun Sang Buddha pada beberapa kesempatan memberikan saran dan nasihat untuk membina rumah tangga agar lebih baik dan bahagia.

menurut saya jika pernikahan adalah hubungan 2 manusia dalam sebuah komitmen pernikahan, sudah sewajarnya menjaga komitmen tersebut dengan baik. jika pada saatnya komitmen ini tidak bisa dijalankan lagi tentu arti dari pernikahan itu menjadi tidak ada.

namun perceraian juga bukan suatu hal yang baik, banyak yang dilibatkan pada peristiwa ini. mempertimbangkan dengan baik adalah sangat bijak. jika teman anda bisa memaafkan suaminya, ya sudah lah.. emang ada yang lebih penting dari ini? dan jika sudah begitu kenapa harus bercerai?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
lupakan masalah karma, toh gak ada yang tau pasti. yang penting cari penyelesaian yang membawa penderitaan paling kecil.

memperbaiki hubungan yang sudah rusak itu sangat sulit. dinding yang hancur berantakan harus diperbaiki batu batanya satu demi satu. perlu kemauan dua belah pihak dan waktu yang lama. kalo gak kuat dan pengen penyelesaian instant, ya cerai saja.

apabila kemauan untuk bertahan itu ada, ada dua pilihan: diam, menyimpan semua dalam hati, anggap semua gak ada atau membongkar akar permasalahan dengan dialog. pada pilihan pertama biasanya tetap akan ada ledakan lagi di kemudian hari. untuk pilihan kedua, ada baiknya minta bantuan konseling pernikahan yg baik. selingkuh bisa terjadi karena kesalahan dua pihak. karena ada kekosongan yang tidak bisa diisi oleh satu pihak (feeling, sex, dll) mengakibatkan pihak lain mencoba mengisinya dengan affair selingkuhan.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
alternatif lain :

denda n kurungan rumah ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline xinxin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
dia bilang memaafkan bkn berarti bisa menerima kembali, dia hanya memaafkan dalam arti tidak mau memendam kebencian, tp untuk menerima kembali, dia bilang sangat sulit karena setiap kali bersama suaminya, dia selalu teringat lagi dengan masalah itu dan setiap kali ngobrol dia bilang suka mengungkit2 lagi masalah itu jd suaminya jg suka kesal dan akhirnya berantem.
Dia bilang sudah coba hampir 6 bln sampai saat ini dan tetap suka ingat masalah itu, kehidupan suami istri tidak bisa mesra dan romantis seperti seblm kejadian ini, dia merasa sudah cape dengan keadaan ini makanya pikir mau bercerai tp masalahnya takut juga dengan karma buruk karena sebagai Budhis dia ngerti kalo semua ini terjadi karena karma buruk dia sendiri yg berbuah, mungkin saja di kehidupan lampau dia berbuat sesuatu yg buruk dan selama ini dia sendiri tidak berbuat karma baik yg berarti , dia tidak mau menambah karma buruknya lagi dengan bercerai. Tapi apa betul bercerai dalam keadaan seperti ini akan menimbulkan karma buruk buat dia ?

menurut temen saya itu, dia ada tanya sama suaminya apakah tidak puas dengannya ? tp suaminya bilang bukan, dia bilang semua kesalahan dia, tidak ada hubungan dengan istrinya (temen saya itu) , dia malah bilang kalo istrinya itu sudah cukup sempurna buat dia hanya dia sendiri  tidak bisa menahan godaan dan sekarang suaminya itu hanya bilang menyesal, ingin diberikan kesempatan  untuk bisa membina hubungan lagi seperti dulu.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
tiada pesta yang tidak berakhir, pernikahan seperti merawat taman bunga yang perlu dan menuntut pupuk dan pemeliharaan yang baik.

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
kata maaf gamapng sekali terucap..bagaimana kalau istrinya jg melakukan hal yg sama????kalau saya mau memaafkn ,tapi rasa sakit dan kecewa gak bisa hilang,itu hanya memperburuk keadaan saja..stelah itu cerai ,jadi orang lain yg tidak dikenal..

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
saran om Morph, paling baik (menurut ego kami).

unt konseling, menurut kami, untuk budaya timur (sungkan & malu) mungkin rasanya belum sepenuh-nya bisa diterima walaupun perlu dicoba.

unt "memaafkan" memang tidak mudah dlm kondisi sperti ini, walaupun si suami telah menyatakan akar permasalahannya berada dipihak si suami.
alangkah baiknya jika kedua pihak bersama2 berusaha dan bekerja sama: si suami memberi komitmen "sekali lagi" buat setia kepada istrinya dan istrinya mau dengan lapang hati menerima ketidaksempurnaan si suami yang pernah melakukan kesalahan.

belajarlah pada kesalahan pertama dan jangan pernah mengulangi kesalahan unt ke-2 kalinya.

masalah kamma, nggak perlu diomongin dulu, yang sdh terjadi yang sudah, toh ngak bisa direply unt diperbaiki,
sekarang saat-nya berbuat yang lebih baik selagi bisa, selagi mampu, selagi ada kesempatan ...



akhir kata: ngomong emang gampang, praktek ... (we dunow)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
dia bilang memaafkan bkn berarti bisa menerima kembali, dia hanya memaafkan dalam arti tidak mau memendam kebencian, tp untuk menerima kembali, dia bilang sangat sulit karena setiap kali bersama suaminya, dia selalu teringat lagi dengan masalah itu dan setiap kali ngobrol dia bilang suka mengungkit2 lagi masalah itu jd suaminya jg suka kesal dan akhirnya berantem.
Dia bilang sudah coba hampir 6 bln sampai saat ini dan tetap suka ingat masalah itu, kehidupan suami istri tidak bisa mesra dan romantis seperti seblm kejadian ini, dia merasa sudah cape dengan keadaan ini makanya pikir mau bercerai tp masalahnya takut juga dengan karma buruk karena sebagai Budhis dia ngerti kalo semua ini terjadi karena karma buruk dia sendiri yg berbuah, mungkin saja di kehidupan lampau dia berbuat sesuatu yg buruk dan selama ini dia sendiri tidak berbuat karma baik yg berarti , dia tidak mau menambah karma buruknya lagi dengan bercerai. Tapi apa betul bercerai dalam keadaan seperti ini akan menimbulkan karma buruk buat dia ?

menurut temen saya itu, dia ada tanya sama suaminya apakah tidak puas dengannya ? tp suaminya bilang bukan, dia bilang semua kesalahan dia, tidak ada hubungan dengan istrinya (temen saya itu) , dia malah bilang kalo istrinya itu sudah cukup sempurna buat dia hanya dia sendiri  tidak bisa menahan godaan dan sekarang suaminya itu hanya bilang menyesal, ingin diberikan kesempatan  untuk bisa membina hubungan lagi seperti dulu.

coba anda sarankan pada teman anda untuk alternatif pisah ranjang dulu.
saya menilai teman anda mungkin butuh waktu untuk menerima kenyataan pahit tersebut.

Offline xinxin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
thanks all, saya akan bilang sama dia untuk abaikan dulu masalah kamma biar dia gak tambah stress n tertekan karena mikir macam2 , saya jg udah bilang ama dia untuk selalu bersabar, saya sendiri kenal dgn suaminya dan saya tahu mereka berdua betul2 pasangan serasi dan romantis, saya sendiri sangat menyayangkan kl sampai mereka bercerai .

Apa ada yg bisa kasih saran juga apa hal  yg bisa dilakukan oleh temen saya agar pikiran dia bisa lurus2 aja n gak ungkit lagi masalah lalu itu ? Untuk meditasi saya sudah sarankan tp dia bilang gak bisa karena jgnkan untuk konsentrasi lama begitu, pikiran dia malah ke masalah suami n cewe lain itu.
Olahraga jg sudah saya sarankan, apa ada yg lain lagi ?

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
thanks all, saya akan bilang sama dia untuk abaikan dulu masalah kamma biar dia gak tambah stress n tertekan karena mikir macam2 , saya jg udah bilang ama dia untuk selalu bersabar, saya sendiri kenal dgn suaminya dan saya tahu mereka berdua betul2 pasangan serasi dan romantis, saya sendiri sangat menyayangkan kl sampai mereka bercerai .

Apa ada yg bisa kasih saran juga apa hal  yg bisa dilakukan oleh temen saya agar pikiran dia bisa lurus2 aja n gak ungkit lagi masalah lalu itu ? Untuk meditasi saya sudah sarankan tp dia bilang gak bisa karena jgnkan untuk konsentrasi lama begitu, pikiran dia malah ke masalah suami n cewe lain itu.
Olahraga jg sudah saya sarankan, apa ada yg lain lagi ?

coba sarankan teman anda ambil waktu sedikit untuk liburan misalnya...
pulang kampung kek, ada duit lebih bolehlah ke Bali misalnya. tapi usahakan pergi sendiri.

Offline xinxin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
wah susah ya kl liburan , anak dia msh kecil, sampe skrg ini dia gak kasih tau ortu dia masalah ini karena gak mau buat ortu khawatir, nah kalo nitip anak bingung deh ntar ortunya....

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male

ajak teman Anda ke DC forum, supaya lbh mengena saran-nya (kalau baca sendiri)


thanks all, saya akan bilang sama dia untuk abaikan dulu masalah kamma biar dia gak tambah stress n tertekan karena mikir macam2 , saya jg udah bilang ama dia untuk selalu bersabar, saya sendiri kenal dgn suaminya dan saya tahu mereka berdua betul2 pasangan serasi dan romantis, saya sendiri sangat menyayangkan kl sampai mereka bercerai .

Apa ada yg bisa kasih saran juga apa hal  yg bisa dilakukan oleh temen saya agar pikiran dia bisa lurus2 aja n gak ungkit lagi masalah lalu itu ? Untuk meditasi saya sudah sarankan tp dia bilang gak bisa karena jgnkan untuk konsentrasi lama begitu, pikiran dia malah ke masalah suami n cewe lain itu.
Olahraga jg sudah saya sarankan, apa ada yg lain lagi ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
wah susah ya kl liburan , anak dia msh kecil, sampe skrg ini dia gak kasih tau ortu dia masalah ini karena gak mau buat ortu khawatir, nah kalo nitip anak bingung deh ntar ortunya....

wah wah...
sungguh pahit rasanya menjadi teman anda.

saya kehabisan kata2 untuk saran yang baik, mungkin member lain bisa kasih saran yang semoga bisa membantu meringankan penderitaan teman anda.

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Paling gampang sih ya dengan "menyeimbangkan skor" :)
Kalo posisi impas, si istri sudah tidak bisa menyudutkan suami, dan si suami tidak merasa terlalu bersalah lagi :)

nb: saran saya diatas kalau bisa jangan dilakukan :)


Kalau saran saya yang "bener", sebaiknya melakukan tindakan pencegahan.
Kalau mau selingkuh, ya selingkuh lah sewaktu pacaran, kalau mau puas sex, ya lakukanlah sampai puas sebelum menikah.Tapi ingat safe sex ya.

Don't ever ever ever ever ever ever cheat on your spouse. Trust me, tidak ada yang baik dari selingkuh, hanya hal-hal yang negatif yang akan mengikutinya.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

 

anything