Hari Senin dan Selasa kemarin, tgl 8-9 bulan 1 Imlek, seperti biasanya tiap tahun keluarga saya pasti menjalankan Sembahyang pada Tian [Jing Tian Gong] di rumah saya... Ini salah satu even budaya yang harus di rumah saya.... ya memang karena keluarga saya kental sekali tradisinya dan masih suka nggak jelas mau ikut Tao, Buddha, atau Khonghucu.
Keluarga saya biasa menganggap mereka lagi sembahyang Tuhan Sang Pencipta... hehe... tapi saya yang sebagai Buddhis ya tahu kalau itu nggak mungkin, jadi ya saya memaknai perayaan ini dari segi Buddhis-nya saja...
Pada even ini, kita sebagai Buddhis hendaknya jangan menolak untuk menghormati Tian. Tapi gunakan even ini untuk menghormati Sakra Devanam Indra [Sakka], yang hari kebesarannya bertepatan dengan hari Jing Tian Gong ini, beserta para dewa-dewi lainnya [total ada 28 Dewa Dewi utama, termasuk Sakra].
Sakra Devanam Indra dalam khazanah agama Hindu adalah Dewa Tertinggi alam Surgaloka. Dalam agama Buddha beliau adalah Raja dari Surga Tavatimsa [trayastrimsa], surga 33 dewa yang memiliki 33 tingkat, masing-masing 8 tingkat di empat arah mata angin [8x4=32]. Dan satu tingkat terletak di pusat yaitu aula Sudharma [Sudhamma] yaitu aula para Dewa tempat Sakra Devanam Indra bertahta dan mengadakan pertemuan [32+1=33].
Kalau mau umat Buddhis bisa melafalkan Suvarnaprabhasottama Sutra [Jinguang Mingjing], atau kalau saya kemarin ya melafalkan Tiangong Jing dan "Na Mo In Duo La Ye" [Namo Indraya].
Patriark Chan Hsuan Hua, yang merupakan murid dari Mahaguru Xu Yun pernah berkata:
“Kalimat terakhir (dari Shurangama Mantra), yaitu “Namo Indraya” adalah yang orang Tionghoa bisa panggil ‘Yuhuang Dadi’. Mereka yang tidak mengerti Buddhadharma berkata, ‘Yuhuang Dadi adalah Dewata agama Tao. Kita tidak seharusnya menghormat padanya.’ Mereka tidak sadar bahwa Yuhuang Dadi adalah Shakra (Indra). Sebagai umat Buddha, kita seharusnya juga menghormatinya dan memasukkannya (dalam jajaran kedewataan Buddhis).”Namun kita juga harus menghormati orang yang menghormati Yuhuang Shangdi sebagai Tuhan, karena memang ini paham agama Tao. Jangan memaksa mereka untuk percaya bahwa Yuhuang Dadi adalah Dewa yang masih berada dalam alam samsara....
Dan sebaiknya apabila kita umat Buddhis ditanya kepada siapa kita menghormat di ritual Jing Tian Gong? Kita jawab saja, Di Shi Tian [Sakra], jangan Yuhuang Shangdi.
Meskipun Sakra dan Yuhuang Shangdi mungkin adalah entitas yang sama, kita harus dapat memisahkan mana yang Buddha dan mana yang Tao.Ini foto2 altar di rumah saya:
Persembahan di Altar.... Vege lo...
Altar Bagian Depan
Altar Keseluruhan
Gambar Sakra [Yuhuang Dadi] dan Caturmaharajadevata [Sida Tianwang]
The Siddha Wanderer