//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: LADY FIRST : Korban Kecelakaan KRL terbanyak wanita karena Gerbong Terdepan  (Read 3400 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-nama-nama-korban-luka-kecelakaan-krl-tabrak-truk-tangki.html

   
Merdeka.com - Kecelakaan antara KRL dan truk tangki terjadi di perlintasan KRL Pondok Ranji, Jakarta Selatan. Akibat kecelakaan ini gerbong khusus wanita di bagian belakang terguling dan terbakar.

"Sementara tujuh orang meninggal dunia, puluhan luka-luka dan dibawa ke RS Suyoto," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat di lokasi kejadian, Senin (9/12).

Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat kejadian, KRL dari arah Serpong tengah menuju Kebayoran Baru.

Informasi yang dikumpulkan merdeka.com, berikut data daftar korban luka yang dibawa ke RS Suyoto Bintaro.

1 Tuti Nurbaiti, 57
2. Ucu, 26
3. Asinda, 32
4. Salvin, 29
5. Dewi Sartika, 23
6. Arina, 21
7. Reni, 23
8, Ratna Agustina
9. Sri Endayani
10. Sri Hardarini
11. Trulli Handarini
12. Arina
13. Mariani
14. Linda
15. Sri Hartinah
15. Talita
16. Renita
17. Jumirah
18. Varila
19. Reni
20. Leni Dayu
21. Tika Juliani
22. Mekiera
23. Daino
24. Miss X
26. Rachmad Affandi
27. Hastuti
28. Yuliani
29 Lilis Skyawati
30 miss x luka bakar sekujur tubuh
31. Jumilahh
32. Dwi Prayetno


(****LADY FIRST ternyata tidak selalu menguntungkan, dalam musibah ini salah satu contoh, Gerbong terdepan adalah gerbong LADIES, Gerbong 1 + 2 yang terguling, justru itulah gerbong ladies  :( :( :( )
I'm an ordinary human only

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
saya mau agak sedikit OOT ya..

kalau ada kereta yang mau lewat, jangan berdiri terlalu dekat dengan rel-nya.. biasanya kan kalo kereta sudah mau datang, semua orang mendekat biar dapat tempat duduk.

pernah ada orang yang berdiri dekat rel. Logikanya sih, ga akan kena keretanya. Tapi ternyata waktu kereta melintas, dia kayak kehisap. Langsung ketarik kena kereta.

Makanya biasanya suka ada garis pembatas kalau mau tunggu. Biar aman ya jangan langgar garis itu..

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
saya mau agak sedikit OOT ya..

kalau ada kereta yang mau lewat, jangan berdiri terlalu dekat dengan rel-nya.. biasanya kan kalo kereta sudah mau datang, semua orang mendekat biar dapat tempat duduk.

pernah ada orang yang berdiri dekat rel. Logikanya sih, ga akan kena keretanya. Tapi ternyata waktu kereta melintas, dia kayak kehisap. Langsung ketarik kena kereta.

Makanya biasanya suka ada garis pembatas kalau mau tunggu. Biar aman ya jangan langgar garis itu..

Secara Fisika, kecepatan kereta yang tinggi mengakibatkan tekanan udara rendah di sekitar kereta yang melintas. Jadi angin akan berhembus menuju ke rel. Inilah alasan kenapa dianjurkan berada di belakang garis pembatas, just in case ada kereta yang melintas cepat tanpa berhenti di stasiun.
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
^ ^ ^

i c.. thanks infonya..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
kadang masih ada aja orang yang aji mumpung.. ibarat sudah jatuh.. malah ketimpa tangga

Quote
Di antara tangisan korban luka, mereka menari bahagia. Tindakan tidak terpuji yang masih dipelihara.
Wati (39), warga Cicayur, Serpong, Tangerang Selatan, habis kesabarannya ketika anaknya, Dani (5), tidak berhenti menangis. Anak bungsunya itu tidak tahan panas dan lembabnya Stasiun Tanah Abang, Jakarta Selatan, Senin (9/12), sekitar pukul 12.30. Keringat dan air mata adu cepat keluar dari tubuh Dani.
Wati tak kuasa menahan tangis Dani. Ia masih lemas mendengar kabar perjalanan kereta rel listrik (KRL) jurusan Serpong-Tanah Abang dihentikan. Penyebabnya, KRL 1131 menabrak truk BBM di tengah pintu rel Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Duduk terkulai layu di atas tumpukan daster dan selimut yang baru dibeli di Tanah Abang, matanya memandang Dani lemas.
”Sebentar, ini keretanya mogok,” kata Wati lesu. Matanya memelas. Namun, Dani kecil belum mengerti arti tatapan itu. Ia masih menangis.
Tidak lama, seorang lelaki paruh baya mendekatinya. Ia menawarkan angkutan mobil. Menuju Cicayur, lelaki itu mantap menyebutkan Rp 400.000. Alasannya, lalu lintas macet dan Wati membawa banyak barang bawaan. Bukannya lega, kepala Wati justru tambah pening.
”Mahal amat. Biasanya Rp 100.000? Ini, kok, empat kali lipat,” kata Wati keheranan.
”Itu, kan, tarif biasa. Sekarang banyak yang butuh mobil gara-gara kereta enggak jalan,” kata lelaki itu enteng.
”Enggak, deh, Bang. Saya tunggu aja,” ujar Wati menggelengkan lemah kepalanya. Di sebelahnya, Dani menangis makin keras.
”Bang mau ke Parung Panjang? Saya butuh enam orang lagi. Udah ada tujuh orang siap berangkat,” ujar salah seorang sopir mobil omprengan yang biasa memangkal di depan Pasar Tanah Abang.
Sigit yang bosan menunggu di depan kantor Kepala Stasiun Tanah Abang bersama dua kawannya menanggapi tawaran itu.
”Berapa Bang ?” tanya Sigit.
”Udah Rp 50.000 aja. Lumayan daripada nunggu lama,” ujar sopir itu.
”Enggak ada duit Bang?” katanya.
Sigit merasa tarif itu tidak masuk akal. Biasanya ia hanya mengeluarkan Rp 8.000 dari Tanah Abang menuju Serpong.
Tindakan sopir omprengan itu jelas bukan tindakan terpuji. Memanfaatkan kebingungan penumpang yang gagal berangkat, mereka coba meraup untung tak semestinya.
Namun, bukan hanya sopir omprengan di Tanah Abang yang memanfaatkan situasi sempit itu. Tukang ojek di sekitar lokasi kejadian kecelakaan ada juga yang tega menangguk untung.
Mamik (44), pedagang kain yang akan berangkat ke Tanah Abang yang ada di kereta ketiga atau keempat di KRL 1131, tidak berpikir panjang saat bertemu tukang ojek. ”Ongkos Rp 50.000, langsung saya bayar di muka, yang penting segera tiba di rumah,” ujarnya yang tinggal di kawasan BSD.
Kakinya terkilir karena nekat melompat dengan panik ketika berusaha keluar dari KRL untuk menyelamatkan diri. Begitu berhasil keluar dari kereta, Mamik segera menjauh dari KRL tersebut dan langsung mencari ojek untuk kembali. Ia pun tidak menawar lagi biaya yang diminta tukang ojek.
Pengojek di kawasan BSD juga ada yang memanfaatkan situasi itu. Mereka ada yang menarik ongkos Rp 100.000 untuk mengantarkan ke lokasi kejadian. Bahkan, ketika ada yang ingin minta diantar ke BSD dari lokasi kejadian, ongkos ojek naik lagi menjadi Rp 150.000.
”Kondisinya hujan dan tidak banyak ojek yang mau ke BSD,” ujar tukang ojek itu dengan tenang.
Merasa tidak ada pilihan lain, Dimas (28), warga BSD, ”sepakat” dan tidak bisa menolak tawaran itu. ”Yang penting saya bisa nyampe rumah,” ujarnya.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/12/10/0625492/Mereka.Menari.di.Antara.Tangisan
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
kadang masih ada aja orang yang aji mumpung.. ibarat sudah jatuh.. malah ketimpa tangga

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/12/10/0625492/Mereka.Menari.di.Antara.Tangisan
Homo homini lupus  ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline pengelana_abadi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 653
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • walking on the path of Dhamma
oh my God..

koq bisa sih ada orang2 gitu?
bukannnya katanya mereka itu beragama dan setiap hari memuja tuhannya lewat toa keras2?
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
oh my God..

koq bisa sih ada orang2 gitu?
bukannnya katanya mereka itu beragama dan setiap hari memuja tuhannya lewat toa keras2?
ahhh...Tuhan mereka sedang cuti mungkin  ^:)^

Sebenarnya hal ini bisa dicegah terjadi jika palang penutup bisa JAUH2 sebelum KRL mendekat segera diturunkan, tapi semuanya udah terlanjur terjadi dan musibah tidak dapat dihindari. Biasanya jika ada musibah lantas ada pihak2 yang memanfaatkan "mencari kesempatan dalam kesempitan" terjadi. Dimana2 sll terjadi demikian.
I'm an ordinary human only