Memang ada kepercayaan tapi pertama2 harus dianalisa dulu baru dipercaya kemudian dibuktikan.
Soal rebirth, karma & nibana semua dapat dianalisa tinggal tahap pembuktian oleh diri masing2.
Kalau rebirth lihat trantrayana atau beberapa peneliti telah meneliti dan hal ini bisa dibuktikan.
Kalau karma juga bisa dibuktikan coba kalau kamu pukul orang dijalan tentu anda akan menerima pukulan kembali. (Jangan dicoba )
Kalau anda menanam jagung ya tumbuh jagung. dari tahap analisa dan pembuktian sudah terbukti.
Kecuali kalau stek, dll.
Kalau Nibana ada tahap analisa. Jika kita tidak melekat pada sesuatu kita sudah pasti tidak menderita tinggal pembuktiannya saja yang sulit.
Kecuali kalau yang anda katakan itu Nirvana itu saya tidak tau.
Kalau alam dewa bisa saya kurang tau. Belum pernah kesana.
Tapi katanya dengan meditasi samatha bisa dibuktikan.
Penasaran?? Buktikan sendiri
Kalau tentang Tuhan tahap analisa saja sudah tidak lolos. pembuktian apa lagi
Kecuali kalau yang anda maksud konsep keTuhanan.
Ya seperti konsep bumi yang saya sebutkan diatas.
Pertama2 peneliti melihat gejala2 alam dan melakukan hipotesa.
Kemudian anda yang membaca atau mendengar dan setelah dianalisa dapat dipertanggung jawabkan.
Terus dibuktikan dengan berkeliling dunia.
Jadi tidak ada kepercayaan yang membabi buta seperti itu.
bang kelana dan kalyana, tanggapannya saya satukan di sini aja ya...
bang kelana, saya gak menanggapi pernyataan anda mengenai analisa suatu sutra spesifik. sasaran saya bukanlah itu... silakan saja bahas dan kupas sutra itu dengan tuntas.
bang kalyana, apa yg anda sebutkan di atas
bukan sesuatu yg bisa diterima secara ilmiah ataupun bisa disebut sebagai "bukti". apakah anda pikir dunia sains bisa menerima jawaban "bisa anda buktikan sendiri kalo anda meditasi samatha", "coba pukul, nanti balas dipukul", dsb. itu kan sama aja jawaban orang samawi, "tuhan bisa anda buktikan sendiri. coba kamu berdoa yg rajin dan khusuk"
kalo pengen disebut sebagai "ilmiah" ataupun "bukti", ada kriterianya seperti bisa terukur di lingkungan yg dikontrol secara konsisten. apakah ada karma yg bisa diukur dengan alat2 ukur? apakah karma bisa diliat dengan melakukan beberapa langkah di lab? apakah deva bisa diliat dengan x-ray ataupun alat2 ukur lainnya? apakah tavatimsa terfoto dari teropong hubble?
saya bilang lagi, kalo emang hal2 itu ilmiah dan ada buktinya, buku2 anak sd, smp dan sma udah memuat deva, nibbana dan hukum karma di text booknya
kita bisa aja bilang buddhis itu beda, gak percaya buta gitu aja, tapi tetap saja buddhis menerima sesuatu tanpa pembuktian ilmiah... tul gak?
anda sering menyebut2 kata "analisa". apa itu yg anda maksudkan analisa? dipikir2in sendiri?
ataukah ada pengukurnya? ada dokumen thesis doktornya? ada labnya?
apa yg anda maksud "pembuktian di diri masing2"? dipikir2in sendiri? dirasakan dengan emosi?
ataukah ada pengukurnya? ada dokumen thesisnya? ada alat perekam dan deteksinya?
kesimpulannya, banyak teori2 di agama buddha itu baru sampai taraf teori alias sami mawon ama teori2 surga ala samawi... buddhis juga punya kepercayaan. kita gak bisa mungkiri itu...
apakah buddhis percaya rebirth ataukah tahu rebirth?
apakah buddhis percaya dewa ataukah tahu sendiri dewa?
apakah buddhis percaya nibbana ataukah tahu nibbana?
sekali lagi saya gak memperdebatkan prinsip buddhis mengenai ehipassiko, gak ada paksaan untuk menerima, dll. point saya cuman bahwa teori2 dan doktrin2 di agama buddha itu gak bisa dikatakan ilmiah ataupun faktual. bahas dan katakan saja itu adalah filosofis atau teologis.